TINJAUAN KASUS
SEMARANG
Semarang
NIM : G0E011014
A. PENGKAJIAN DATA
1. Data Subjektif
a. Identitas
Nama : Ny. N
Umur : 20 Tahun
Agama : Islam
49
50
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Genuk.
Nama : Tn. M
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Genuk.
d. Riwayat kesehatan
e. Riwayat Perkawinan
Nikah 1 kali, syah, umur 19 tahun, dengan suami umur 24 tahun, lama
pernikahan 1 tahun.
f. Riwayat Obstetri
1) Riwayat M enstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Konsistensi : Cair
mengganggu aktivitas.
an
1. Hamil
ini
2) Riwayat Kehamilan
e) Imunisasi TT
yaitu
vitamin.
kehamilannya
i) Rencana Persalinan
g. Riwayat KB
bulan.
1) Pola nutrisi
sedang,
gelas.
gelas.
tanggal 12 Juli 2014 jam 19.00 WIB, porsi sedang, jenis : nasi,
sayur, dan lauk. minum terakhir jam 01.00 WIB, minuman air
2) Pola eliminasi
kuning, konsistensi lunak, bau khas feses, BAK satu hari 4 kali
kuning, konsistensi lunak, bau khas feses, BAK satu hari 5-6
bau khas feses, BAK terakhir tanggal 13 Juli 2014 jam 02.00
3) Pola aktifitas
4) Pola istirahat
b) Selama hamil : ibu mengatakan tidur siang selama 1-2 jam dan
5) Personal hygiene
seminggu.
seminggu.
6) Pola seksual
i. Psikososial spiritual
kehamilan ibu.
suami.
mertuanya.
matang.
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
2) Kesadaran : composmentis
3) Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmHg
RR : 24 kali/menit
Nadi : 82 kali/menit
Suhu : 36,5° C
4) BB sebelum hamil : 40 kg
5) BB selama hamil : 52 kg
6) TB : 154 cm
ikterik.
59
normal.
jugularis.
membuncit.
condiloma.
12) Ekstermitas atas: Simetris, tidak odema, turgor kulit baik, tidak
ikterik, tidak odema, reflek patella kanan dan kiri positif (+).
60
c. Pemeriksaan Khusus
1) Inspeksi
gravidarum.
menghitam.
3) Palpasi
b) Abdomen
ekstremitas janin.
(3) Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba satu bagian
: 18 x 155
: 2790 gram
e) His : 2x/10’/25”
10 menit dan
lamanya 25 detik)
4) Auskultasi
5) Perkusi
(3) Pembukaan : 1 cm
B. Interpretasi Data
1. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar :
a. Data Subyektif
18 Oktober 2013
b. Data Obyektif
Data palpasi
ekstremitas janin.
3) Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat,
: 18 x 155
: 2790 gram
8) His : 2x/10’/25”
b. Porsio : tebal
c. Pembukaan : 1 cm
64
d. Efficement : 10%
e. Presentasi : kepala
f. Penurunan :HI
10) Auskultasi
2. Masalah
Ibu merasa cemas dengan kondisi ibu dan janin yang dikandungnya.
3. Kebutuhan Segera
menghadapi persalinannya.
baik.
C. Diagnosa Potensial
D. Kebutuhan Segera
1. Oksigenasi
E. Rencana Tindakan
a. Keadaan ibu
b. TTV : TD, N, S, RR
c. His
d. DJJ
e. PPV
f. Bandle rings
g. Tanda Kala II
saat ini.
8. Lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dan dokter internal khusus paru
9. Anjurkan pada ibu untuk tarik nafas panjang apabila ada kontraksi.
10. Beri dukungan kepada ibu untuk selalu berdo’a sesuai dengan agamanya.
F. Pelaksanaan
Nadi : 82 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit
Suhu : 36,4° C
a. Keadaan umum
c. His
d. DJJ
f. Bandle rings
g. Tada Kala II
6. Menganjurkan pada ibu untuk makan dan minum disela – sela kontraksi.
9. Menganjurkan kepada ibu untuk tarik nafas panjang apabila ada kontraksi.
10. Memberikan dukungan kepada ibu untuk selalu berdo’a sesuai dengan
agamanya.
G. Evaluasi
pada ibu.
khusus paru.
68
CATATAN PERKEMBANGAN I
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
2. TTV
TD : 100/80 mmHg
N : 84 kali/menit
S : 36,5° C
RR : 22 kali/menit
5. Perinium menonjol
c. Pembukaan : 10 cm
d. Effecement : 100%
e. Presentasi : kepala
ASSESMENT
Ny. N GI P0 A0, umur 20 tahun, hamil 38 minggu 2 hari, janin tunggal hidup intra
uteri, letak membujur, presentasi kepala, puka, divergen, inpartu kala II dengan
riwayat Asma.
PLANNING
1) Celemek plastik
2) Sepatu boot
3) Masker
71
4) Kaca mata
5) Topi
b. Partus set
1) 2 klem kocher
4) Kateter nelaton
5) Gunting episiotomi
6) Klem ½ kocher
8) Kassa steril
10) Spuit 5 ml
c. Heating set
1) Spuit 5 cc
4) Needle holder.
5) Benang chromic
a) Dopler
c) Bengkok
d) Tempat plasenta
e) Timbangan bayi
2) Obat- obatan
b) Lidokain dosis 2 cc
b) Air DTT
(2) Handuk
(5) Pembalut
73
(3) Topi
4. Mengajari ibu cara meneran yang benar yaitu seperti saat buang air besar
diikut dengan dagu menempel dada, mata tidak boleh dipejamkan (harus
7. Menganjurkan pada ibu untuk makan dan minum disela – sela kontraksi.
maka lindungi perinium dengan tangan kanan yang dilapisi dengan 1/3
tali pusat.
g. Dengan lembut gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu
depan lahir.
belakang.
j. Memindahkan tangan kiri untuk menyusur pada lengan bayi, dada dan
pegang masing – masing mata kaki dengan ibu jari dan jari – jari
lainnya).
k. Memposisikan kepala bayi 150 lebih rendah dari badan bayi untuk
bergerak aktif), dengan cara memegang bayi, tangan kiri diantara kedua
l. Meletakkan bayi diatas perut ibu, mengeringkan mulai muka, kepala, dan
m. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira – kira 3 cm dari pusat bayi.
n. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan
o. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting
dan memotong tali pusat diantara klem tersebut kemudian mengikat tali
pusat.
bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian
EVALUASI
2) Kesadaran : Composmentis.
3) TTV
TD : 100/80 mmHg
N : 84 kali/menit
S : 36,5° C
RR : 22 kali/menit
4) Bayi telah lahir spontan pada jam 06.35 WIB jenis kelamin perempuan,
5) Lakukan IMD
7) Berat badan 2950 gram, panjang bayi 50 cm, lingkar dada 32 cm, lingkar
Meluruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada / perut ibu, letakkan
kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari
CATATAN PERKEMBANGAN II
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
4. Kesadaran : Composmentis
5. TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 82 kali/menit
S : 36,50c
RR : 20 kali/menit
Kontraksi : keras
PPV : darah
ASSESMENT
PLANNING
kedua.
6. Meletakkan tangan kiri diatas sympisis dengan posisi telapak tangan secara
7. Tangan kanan menegangkan tali pusat dengan cara memegang klem diantara
jari telunjuk dan jari tengah dengan posisi genggaman dan telapak tangan
menghadap ke atas.
8. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan
hati – hati untuk mencegah terjadinya involusi uteri. Jika plasenta tidak lahir
10. Saat ada kontraksi lakukan penegangan tali pusat terkendali dan mendorong
11. Minta ibu sedikit meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah
sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap
melakukan dorsokranial).
12. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak 5 – 10 cm
dari vulva dengan terlebih dahulu menekan ujung tali pusat dan lahirkan
plasenta.
13. Setelah plasenta tampak di vulva, memegang plasenta dengan kedua tangan
14. Segera setelah plasenta lahir, dan melakukan masase uterus dengan telapak
EVALUASI
1. Plasenta telah lahir lengkap, selaput ketuban utuh, kotiledon lengkap, insersi
derajat II, tebalnya 2-3 cm, panjang tali pusat 50 cm, berat 500 gram.
4. Perdarahan ± 200 cc
SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan merasa senang karena bayi lahir dalam kondisi sehat dan ari
OBYEKTIF
2. Kontraksi uterus baik, uterus teraba keras, TFU 2 jari dibawah pusat.
ASSESMENT
PLANNING
a. Spuit 10 ml
c. Jarum jahit
d. Benang chromic
f. Gunting
g. Needle holder
h. Bengkok
4. Membersikan tubuh ibu, serta mengganti pakaian ibu dengan pakaian bersih.
6. Melakukan pengawasan pada 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada
perdarahan.
10. Selama proses persalinan asma tidak anfal (tidak terjadi kambuh atau
EVALUASI
CATATAN PERKEMBANGAN IV
SUBYEKTIF
Ibu mengatakan ASI nya hanya keluar sedikit dan bayinya mau menetek.
OBYEKTIF
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
S : 370 c
RR : 24 x/menit
PPV : Darah
5. Kontraksi : Keras
85
tidak berbau, tidak ada nanah dan luka terlihat di kompres dengan kassa
betadine.
ASSESMENT
PLANNING
dari depan ke belakang supaya kuman-kuman yang dari anus tidak masuk
3. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab sakit saat BAK itu normal karena
6. Kolaborasi dengan dokter untuk stop infus kedua/off ( jam 17.00 WIB)
86
EVALUASI
3. Ibu sudah mengerti bahwa pada saat BAK sedikit sakit itu normal.
CATATAN PERKEMBANGAN V
SUBYEKTIF
Ibu mengatakan ASInya masih keluar sedikit dan bayinya mau menetek.
OBYEKTIF
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV
TD : 100/80 mmHg
N : 79 x/menit
S : 36,80 c
RR : 21 x/menit
4. PPV : Darah
kemerahan, tidak berbau, tidak ada nanah dan luka terlihat di kompres dengan
kassa betadine.
ASSESMENT
PLANNING
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan sekarang sudah normal dan sesuai advis
dokter pasien boleh untuk pulang pada jam 13.00 WIB tanggal 14 Juli 2014.
3. Menganjurkan ibu meminum vitamin A dosis 200.000 unit tablet yang kedua.
ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan
yang tangguh dan berkualitas. Zat kekebalan dalam ASI yaitu faktor bifidus :
mengikat zat besi dalam ASI sehingga zat besi tidak digunakan oleh bakteri
89
polio, dan membantu pertumuhan selaput usus bayi sebagai perisai untuk
jenis ASI ada 3 yaitu 1). Kolostrum : Merupakan cairan yang pertama kali
mekonium dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran
pencernaan makanan bayi bagi makanan yang akan datang, Lebih banyak
matur. 2). Air susu masa peralihan : merupakan ASI peralihan dari kolostrum
sampai menjadi ASI yang matur, disekresi dari hari ke 4 sampai ke 10, kadar
meninggi dan volume juga semakin meningkat. 3). Air susu matur :
diakibatkan warna dari Ca- casein, ribroflafin dan karoten yang terdapat di
bayi menyusu dengan posisi yang baik (menempel pada ibunya) dan menelan
secara aktif, susui bayi ditempat yang tenang nyaman dan minumlah setiap
menyusui setiap saat, dan ibu meningkatkan istirahat dan minum. Cara
pemerahan ASI dengan tangan yaitu tangan dicuci sampai bersih, siapkan
dikompres dengan kain handuk yang hangat dan dimasase dengan kedua
telapak tangan dari pangkal kearah kalang payudara. Ulangi pemijitan ini
pada sekitar payudara secara merata, dengan ibu jari disekitar kalang
payudara bagian atas dan jari telunjuk pada sisi yang lain lalu daerah kalang
payudara ditekan kearah dada, daerah kalang payudara diperas dengan ibu jari
ASI tak keluar setelah beberapa kali maka ASI akan Keluar, gerakan ini
diulang pada sekitar kalang payudara pada semua sisi, agar yakin bahwa ASI
telah diperas dari semua segmen payudara. Cara Penyimpanan dan pemberian
pendingin/beku (-180C), ASI yang telah didiinginkan bila akan dipakai tidak
ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat didalam suhu kamar agar tidak
terlalu dingin atau dapat pula direndam didalam wadah yang telah berisi air
ASI Ekslusif pada ibu bekerja yaitu sebelum cuti hanya memberikan ASI
91
saja, sebelum masa cuti habis ubah pola minum bayi dengan ASI perah,
sebelum berangkat kerja susui bayi ,selam di kantor perah ASI setiap 3 - 4
luka jahitan.
7. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene terutama cara cebok
yang benar yaitu dengan menggunakan sabun dari depan ke belakang supaya
kuman-kuman yang dari anus tidak masuk kedalam luka jahitan atau vagina.
11. Memberitahu ibu untuk melakukan kontrol 1 minggu lagi di bidan atau
puskesmas terdekat.
12. Memberitahu ibu sebelumnya akan ada kunjungan rumah yang akan
EVALUASI
KU : Baik
TD :100/80 mmHg
N : 79 x/menit
S : 36,80 c
RR : 21 x/menit
PPV : Darah
kemerahan, tidak berbau, tidak ada nanah dan luka terlihat di kompres dengan
kassa betadine.
3. Ibu bersedia untuk meminum vitamin A dosis 200.000 unit yang di berikan.
4. Ibu sudah mengerti dan paham tentang pendidikan kesehatan yang telah di
6. Ibu bersedia untuk membungkus tali pusat bayi dengan kassa kering dan
steril.
93
7. Ibu mengerti cara cebok yang benar yaitu dengan menggunakan sabun dari
8. Ibu bersedia untuk merawat luka jahitan dengan menggunakan kassa yang di
basahi betadine dan di tempelkan pada luka jahitan diganti setiap kali selesai
11. Ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu lagi di bidan atau puskesmas
terdekat.
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
KU : Baik
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 35,30 c
RR : 20 x/menit
Luka jahitan : tidak ada tanda-tanda infeksi seperti berwarna kemerahan, tidak
berbau, tidak ada nanah dan luka terlihat di kompres dengan kassa betadine.
ASSESMENT
PLANNING
e. Ibu memegang kepala bayi dengan satu lengan, kepala bayi berada pada
f. Ibu menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu
tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di depan, kepala bayi
menghadap ke payudara
g. Ibu memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus
h. Ibu memegang payudara dengan ibu jari yang lain menompang di bawah
sedikit asi pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan kering
sendirinya
q. Ibu dianjurkan untuk menyusui bayi setiap saat bayi mengingginkan (on
demand)
3. Menganjurkan ibu untuk makan – makanan yang berserat agar bisa BAB.
5. Menganjurkan ibu untuk makan- makanan yang bergizi dan menu seimbang
yaitu dengan nasi, lauk pauk seperti telur, ikan, tempe, tahu, sayuran, buah-
6. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi minimal setiap 2 jam sekali atau
EVALUASI
KU : Baik
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,50 c
RR : 22 x/menit
tidak berbau, tidak ada nanah dan luka terlihat di kompres dengan kassa
betadine.
5. Ibu bersedia untuk makan-makanan yang bergizi dan luka terlihat di kompres
dengan betadine.
6. Ibu bersedia untuk menyusui bayinya minimal setiap 2 jam sekali atau setiap
bayi menginginkan
SUBYEKTIF
Ibu mengatakan ASInya sudah keluar dan ASInya keluar dengan lancar.
OBYEKTIF
KU : Baik
TD : 100/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 370 c
RR : 22 x/menit
Luka jahitan : tidak ada tanda-tanda infeksi seperti berwarna kemerahan, tidak
berbau, tidak ada nanah dan luka terlihat di kompres dengan kassa betadine.
ASSESMENT
PLANNING
terutama bidan atau puskesmas jika ada keluhan sewaktu- waktu dan jika ada
banyak dan berbau busuk, sakit kepala yang terus dan menetap, ada
dan sakit.
EVALUASI
KU : Baik
TD : 100/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 370 c
RR : 22 x/menit
tidak berbau, tidak ada nanah dan luka terlihat di kompres dengan kassa
betadine.
keluhan sewaktu – waktu dan jika ada tanda bahaya nifas seperti adanya
perdarahan yang banyak dan berbau busuk, sakit kepala yang hebat dan
menetap, adanya pembengkakan pada wajah dan tangan, dan payudara terasa
LAMPIRAN
OBSERVASI KALA IV
ke uterus kemih
2 08.10 WIB 110/80 mmHg 84 x/m 36,50c 2 jari pusat Keras Kosong 15 cc
No Tanggal Pukul HIS DJJ TTV KU PPV Bandle Tanda gejala Ket
rings kala II
TD N S RR
1 13-7- 02.00 WIB 2x10’ 25” 138 100/70 82 36,5 22 KU : Baik, - Portio : tebal
2014 kesadaran : Pembukaan :
composmentis 1 cm
Kk (+)
Eff : 10 %
Presentasi :
kepala.
Penurunan : H I
2 02.30 WIB 2x10’ 30” 140 84 -
3 03.00 WIB 3x10’ 30” 144 88 -
4 03.30 WIB 3x10’ 35” 148 84 -
5 04.00 WIB 3x10’ 35” 152 88 -
6 04.30 WIB 4x10’ 45” 158 84 -
7 05.00 WIB 4x10’ 45” 148 80 -
8 05.30 WIB 5x10’ 50” 140 110/ 80 80 36,5 22 KU : BAIK Lendir - Ada tanda Portio :
Kesadaran : bercampur gejala kala II tidak teraba
composmentis darah Pembukaan :
10 cm (lengkap)
KK : (-)
Eff : 100%
Presentasi: kepala
Penurunan :
H III +