Selain melihat koleksi kereta api tua dan menggali sejarah, di Museum Kereta Api
Ambarawa para wisatawan juga bisa menikmati perjalanan kereta wisata dengan
rute Ambarawa-Tuntang atau Ambarawa-Bedono.
Perjalanan kereta wisata tersebut bisa dinikmati pada Sabtu, Minggu dan hari libur
nasional. Di luar hari tersebut, wisatawan bisa melakukan perjalanan wisata kereta
api itu dengan sistem carter.
Mahalnya biaya sewa ini, karena lokomotifnya bermesin uap dan berbahan bakar
kayu. Sedangkan gerbong keretanya terbuat dari kayu. Sehingga biaya operasional
dan perawatannya cukup tinggi. Maka dari itu, harga carter kereta uap terbilang
mahal.
Tak lama kemudian, stasiun kereta api Ambarawa ditutup karena rute perjalanan
kereta api itu kalah bersaing dengan transportasi lainnya. Kemudian pada pada
1976 pemerintah mendirikan Museum Kereta Api Ambarawa di komplek stasiun
kereta api Ambarawa.
Hingga sekarang, Museum Kereta Api Ambarawa yang memiliki koleksi sejumlah
lokomotif tua bermesin uap dan diesel itu masih kokoh berdiri dan menjadi objek
wisata yang terkenal. Setiap hari libur, museum ini selalu dipadati pengunjung.
Bahkan mereka rela antre untuk mendapatkan tiket kereta wisata reguler seharga
Rp50.000 yang dijual sejak pagi.