Anda di halaman 1dari 2

Laporan Kegiatan Liburan

Kunjungan ke Museum Kereta Api

Nama : Pelangi M.D (21/IX-A)

Museum Kereta Api Ambarawa adalah museum yang terletak di Kabupaten


Semarang, Jawa Tengah hingga saat ini masih berdiri kokoh dan terlihat megah
meski usia bangunannya sudah mencapai ratusan tahun. Bahkan destinasi wisata
sejarah ini dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1873. Disana
para wisatawan bisa memperlajari dan menyaksikan sejarah perkeretaapian di
indonesia, dan banyak juga koleksi kereta api yang suadah tua atau berumur.

Selain melihat koleksi kereta api tua dan menggali sejarah, di Museum Kereta Api
Ambarawa para wisatawan juga bisa menikmati perjalanan kereta wisata dengan
rute Ambarawa-Tuntang atau Ambarawa-Bedono.

Perjalanan kereta wisata tersebut bisa dinikmati pada Sabtu, Minggu dan hari libur
nasional. Di luar hari tersebut, wisatawan bisa melakukan perjalanan wisata kereta
api itu dengan sistem carter.

Sedangkan perjalanan wisata kerepa api rute Ambarawa-Bedono hanya bisa


dinikmati dengan sitem carter dengan harga yang cukup fantastis, yakni sekitar
Rp10 juta. Bahkan kalau menggunakan kereta lebih dari satu gerbong, maka
dikenai biaya sewa Rp2,5 juta per gerbong. Jadi kalau menggunakan tiga kereta
dengan kapasitas 120 orang, maka harga caternya Rp15 juta.

Mahalnya biaya sewa ini, karena lokomotifnya bermesin uap dan berbahan bakar
kayu. Sedangkan gerbong keretanya terbuat dari kayu. Sehingga biaya operasional
dan perawatannya cukup tinggi. Maka dari itu, harga carter kereta uap terbilang
mahal.

Namun, selama perjalanan para wisatawan bisa menikmatai panorama alam


pegunungan yang eksotis. Sepanjang perjalanan dari Ambarawa hingga Bedono,
para wisatawan akan dimanjakan dengan pemadangan Gunung Telomoyo dan
Gunung Kelir yang hijau dan Asri.

Yang menarik, pengalaman menikamati perjalanan kereta wisata dengan


menggunakan lokomotif bermesin uap berumur ratusan tahun ini, hanya bisa
dinikmati di Museum Kereta Api Ambawara. Jadi mahalnya harga carter bisa
tergantikan oleh pengalamam yang fantastis dan perjalanan kereta wisata yang
indah.

Setelah pemerintah Kolonial Belanda hengkang dari Indonesia, kemudian Stasiun


Kereta Api Ambawara difungsikan untuk kereta api reguler dengan rute perjalanan
Ambarawa-Kedungjati-Semarang, Ambarawa-Temanggung-Parakan dan
Ambarawa-Secang- Magelang. Namun rute perjalanan Ambarawa-Temanggung-
Parakan dan Ambaraw- Secang-Magelang pada 1970 ditutup karena rel keretanya
rusak akibat bencana alam.

Tak lama kemudian, stasiun kereta api Ambarawa ditutup karena rute perjalanan
kereta api itu kalah bersaing dengan transportasi lainnya. Kemudian pada pada
1976 pemerintah mendirikan Museum Kereta Api Ambarawa di komplek stasiun
kereta api Ambarawa.

Hingga sekarang, Museum Kereta Api Ambarawa yang memiliki koleksi sejumlah
lokomotif tua bermesin uap dan diesel itu masih kokoh berdiri dan menjadi objek
wisata yang terkenal. Setiap hari libur, museum ini selalu dipadati pengunjung.
Bahkan mereka rela antre untuk mendapatkan tiket kereta wisata reguler seharga
Rp50.000 yang dijual sejak pagi.

Anda mungkin juga menyukai