BBLR
A. Konsep BBLR
1. Definisi
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah berat bayi saat lahir kurang dari 2500
gram yang merupakan hasil dari kelahiran prematur (sebelum 37 minggu usia kehamilan).
Bayi dengan berat badan lahir rendah sangat erat kaitannya dengan morbiditas, sehingga
akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan kognitif serta penyakit kronis di
kemudian hari (WHO, 2009).
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500
gram pada waktu lahir (Amru Sofian, 2012).
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya
2500 gram atau lebih rendah. dalam definisi ini tidak termasuk bayi – bayi dengan berat
badan kurang dari 1000 gram (Nugroho Iman Santosa).
Berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram
pada waktu lahir (Huda dan Hardhi, NANDA NIC – NOC, 2013).
Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram, tanpa memperhatikan usia gestasi. Bayi BBLR dapat terjadi
pada bayi kurang bulan (kurang dari 37 minggu usia kehamilan) atau pada usia cukup
bulan (Wong, 2009).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bayi berat badan lahir rendah
(BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
2. Klasifikasi BBLR
Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayi berat lahir rendah dibedakan
beberapa macam (Abdul Bari saifuddin, 2010) :
1) Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang berat badannya kurang
dari 1500 – 2500 gram
2) Bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) merupakan bayi yang berat badannya
kurang dari 1500 gram
3) Bayi berat badan lahir eksterm rendah (BBLER) merupakan bayi yang berat badannya
kurang dari 1000 gram
Sedangkan menurut WHO membagi umur kehamilan dalam tiga kelompok :
a. Preterm : kurang dari 37 minggu lengkap
b. Aterm : mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu lengkap
c. Post term : 42 minggu lengkap atau lebih
Ada dua macam BBLR yaitu :
Menurut Proverawati (2010), gambaran klinis atau ciri – ciri bayi BBLR :
f. Pernapasan
Bayi premature mungkin menderita penyakit membrane hialin. Pada penyakit ini
tanda – tanda gawat pernapasan selalu ada dalam 4 jam bayi harus dirawat terlentang
atau tengkurap dalam inkubator dada abdomen harus dipaparkan untuk mengobservasi
usaha pernapasan.
g. Hipoglikemia
Mungkin paling timbul pada bayi premature yang sakit bayi berberat badan lahir
rendah, harus diantisipasi sebelum gejala timbul dengan pemeriksaan gula darah
secara teratur.
3. Diagnosa Keperawatan
1) Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan imaturitas neurologis
2) Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan lingkungan bersuhu
rendah/tinggi
3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna makanan
4) Ketidakefektifan pola minum bayi berhubungan dengan refleks menghisap tidak
efektif
5) Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunosupresi
4. Rencana Keperawatan
2 Bersihan jalan nafas tidak a. Status pernapasan : Kepatenan jalan napas Airway suction
efektif b/d obstruksi jalan Indikator : Auskultasi suara na
nafas oleh penumpukan Pernapasan 16-24x/i suctioning.
lendir, reflek batuk. Irama pernpasan normal Informasikan pad
Kedalaman inspirasi (batasan normal) tentang suctioning
Definisi : Tidak ada suara napas tambahan Minta klien nafas
Ketidakmampuan untuk Tidak terjadi dipsnea dilakukan.
membersihkan sekresi atau Tidak terlihat penggunaan otot bantu napas Berikan O2 deng
obstruksi dari saluran Tidak ada batuk untuk memfasilitas
pernafasan untuk Akumulasi sputum tidak ada Gunakan alat yang
mempertahankan kebersihan tindakan
jalan nafas. b. Status pernapasan : Ventilasi Anjurkan pasien un
Indikator : dalam setelah katet
Batasan Karakteristik : Pernapasan dalam batas normal nasotrakeal
Dispneu, Penurunan suara Irama pernapasan (batasan normal) Monitor status oksi
nafas Kedalaman inspirasi (batasan normal) Ajarkan keluarga b
Orthopneu Bunyi perkusi (batasan normal) melakukan suksion
Cyanosis Tidal volum (batasan normal) Hentikan suksion
Kelainan suara nafas (rales, Kapasitas vital (batasan normal) apabila pasien m
wheezing) Hasil pemeriksaan X-Ray (batasan normal) peningkatan satura
Kesulitan berbicara Tes fungsi paru (batasan normal)
Batuk, tidak efekotif atau c. Kontrol Aspirasi Airway Managem
tidak ada Indikator : Buka jalan nafas,
Mata melebar Identifikasi faktor resiko minimal atau jaw thrust bila
Produksi sputum Faktor resiko tidak ditemukan Posisikan pasien
Gelisah Pemeliharaan oral hyiegiene baik ventilasi
Perubahan frekuensi dan Posisi tidak selalu tegak lurus / menyamping Identifikasi pasien
irama nafas saat makan dan minum alat jalan nafas bua
Penyeleksian makanan dan minuman sesuai Pasang mayo bila p
Faktor yang dengan kemampuan menelan Lakukan fisioterap
berhubungan: Penggunaan kekentalan cairan sesuai Keluarkan sekret d
Lingkungan : merokok, kebutuhan Auskultasi suara n
menghirup asap rokok, Posisi tegak selama 30 menit setelah makan tambahan
perokok pasif-POK, infeksi dilakukan Lakukan suction p
Fisiologis : disfungsi Kolaborasikan pem
neuromuskular, hiperplasia perlu
dinding bronkus, alergi jalan Berikan pelembab
nafas, asma. Lembab
Obstruksi jalan nafas : Atur intake untuk
spasme jalan nafas, sekresi keseimbangan.
tertahan, banyaknya mukus, Monitor respirasi d
adanya jalan nafas buatan,
sekresi bronkus, adanya
eksudat di alveolus, adanya
benda asing di jalan nafas.
3 Risiko ketidakseimbangan a. Hidrasi Pengaturan Suhu
temperatur tubuh b/d BBLR, Indikator : Monitor suhu mini
usia kehamilan kurang, Turgor kulit elastis Rencanakan mo
paparan lingkungan Mukosa membrane lembab kontinyu
dingin/panas Masukan cairan adekuat Monitor TD, nadi,
Pengeluaran urin normal Monitor warna dan
Definisi : Perfusi jaringan normal Monitor tanda-t
Risiko kegagalan Fungsi kognitif tidak terganggu hipotermi
mempertahankan suhu Tingkatkan intake
tubuh dalam batas normal. b. Kepatuhan Perilaku Selimuti pasien un
Indikator : kehangatan tubuh
Faktor faktor resiko: Keluarga mampu mencari informasi kesehatan Ajarkan pada p
Perubahan metabolisme dari berbagai sumber keletihan akibat pa
dasar
Penyakit atau trauma yang Informasi kesehatan yang diperoleh keluarga Diskusikan tentan
mempengaruhi pengaturan dapat dievaluasi keakuratannya suhu dan kemung
suhu Perilaku sehat oleh keluarga bermanfaat kedinginan
Pengobatan pengobatan Status kesehatan dapat dimonitor Beritahukan tentan
yang menyebabkan keletihan dan pena
vasokonstriksi dan c. Status kekebalan diperlukan
vasodilatasi Indikator : Ajarkan indikasi da
Fungsi gastrointestinal normal penanganan yang d
Pakaian yang tidak sesuai
Fungsi pernapasan normal Berikan anti piretik
dengan suhu lingkungan
Fungsi genitourinaria normal
Ketidakaktifan atau aktivitas
Temperatur tubuh 36,50-37,50C
berat
Integritas kulit utuh
Dehidrasi
Integritas mukosa normal
Pemberian obat penenang Imunisasi terarah
Paparan dingin atau Tidak terjadi infeksi
hangat/lingkungan yang Daya tahan tubuh kuat
panas Reaksi skin tes normal
Sel darah putih normal
T4 dan T8 normal
Tidak ditemukan timus pada X-Ray
d. Status Infeksi
Indikator :
Temperatur stabil
Tidak terjadi hipertermia
Tidak terjadi takhikardi/bradikardi
Tidak terjadi aritmia/hipertensi/hipotensi
Tidak pucat/sianosis/dingin/kulit basah
Kulit tidak burik
Tidak terjadi muntah, diare, distensi abdomen
Reflek menghisap bagus
Tidak terjadi letargi, iritabilitas, kejang
Tidak ditemui rash, suara tangis yang keras,
bau busuk, nanah, konjungtivitis, infeksi
umbilical
e. Kontrol risiko
f. Deteksi risiko
4 Ketidakseimbangan nutrisi a. Status gizi Manajemen Nutr
kurang dari kebutuhan tubuh Indikator : Kaji adanya alergi
b/d ketidakmampuan Masukan nutrisi (makanan dan cairan) Kolaborasi deng
ingest/digest/absorb adekuat menentukan jumla
Berat badan normal dibutuhkan pasien.
Definisi : Hematokrit normal Anjurkan pasien un
Hidrasi dan tonus otot normal Fe
Intake nutrisi tidak cukup Anjurkan pasien
untuk keperluan b. Status gizi: Asupan makanan dan cairan protein dan vitamin
metabolisme tubuh. Indikator : Berikan substansi
Masukan makanan dan cairan oral adekuat Yakinkan diet yan
Batasan karakteristik : Asupan via NGT adekuat tinggi serat untuk m
Berat badan 20 % atau lebih Asupan cairan IV adekuat Berikan makanan
di bawah ideal Asupan nutrisi parenteral adekuat dikonsultasikan de
Dilaporkan adanya intake Ajarkan pasien bag
makanan yang kurang dari c. Status gizi: Asupan gizi makanan harian.
RDA (Recomended Daily Indikator : Monitor jumlah
Allowance) Asupan kalori adekuat kalori
Membran mukosa dan Asupan protein adekuat Berikan informasi
konjungtiva pucat Asupan lemak adekuat Kaji kemampuan p
Kelemahan otot yang Asupan serat adekuat nutrisi yang dibutu
digunakan untuk Asupan vitamin dan mineral adekuat
menelan/mengunyah Asupan zat besi, kalsium dan sodium adekuat Nutrition Monito
Luka, inflamasi pada rongga BB pasien dalam ba
mulut d. Kontrol berat badan Monitor adanya pe
Mudah merasa kenyang, Indikator : Monitor tipe dan ju
sesaat setelah mengunyah Berat badan ideal dilakukan
makanan Persentasi lemak tubuh dalam batas normal Monitor interaksi a
Dilaporkan atau fakta Lingkar kepala normal makan
adanya kekurangan makanan Tinggi dan berat normal Monitor lingkunga
Dilaporkan adanya Jadwalkan pengob
perubahan sensasi rasa selama jam makan
Perasaan ketidakmampuan Monitor kulit k
untuk mengunyah makanan pigmentasi
Miskonsepsi Monitor turgor kul
Kehilangan BB dengan Monitor kekeringa
makanan cukup mudah patah
Keengganan untuk makan Monitor mual dan
Kram pada abdomen Monitor kadar alb
Tonus otot jelek dan kadar Ht
Nyeri abdominal dengan Monitor makanan k
atau tanpa patologi Monitor pertumbu
Kurang berminat terhadap Monitor pucat, kem
makanan jaringan konjungtiv
Pembuluh darah kapiler Monitor kalori dan
mulai rapuh Catat adanya edem
Diare dan atau steatorrhea papila lidah dan ca
Kehilangan rambut yang Catat jika lidah ber
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi
Faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukan atau mencerna
makanan atau mengabsorpsi
zat-zat gizi berhubungan
dengan faktor biologis,
psikologis atau ekonomi.
5 Ketidakefektifan pola minum Menyusui anak Bantuan Menyus
bayi b/d prematuritas Pengetahuan menyusui Fasilitasi kontak ib
Breastfeeding Maintenance mungkin (maksima
Monitor kemampu
Dorong orang tua u
untuk menemani sa
10 kali/hari
Sediakan kenyama
menyusui
Monitor kemampu
putting
Dorong ibu untuk t
menyusu
Monitor integritas
Instruksikan peraw
untukmencegah lec
Diskusikan penggu
bayi tidakmampu m
Monitor peningkat
Jelaskan pengguna
jika diperlukan
Instruksikan ibu un
bergizi selama men
Dorong ibu untuk m
haus
Dorong ibu untuk m
rokok danPil KB se
Anjurkan ibu untuk
nyaman, terbuat da
payudara
Dorong ibu untukm
setelah pulang beke