Disusun oleh:
dr. Farah Nida Adillah
Pendamping
dr. Iin Hartinah
PENDAHULUAN
Di Indonsia, anemia gizi masih merupakan salah satu masalah gizi yang utama di
Indonesia, disamping tiga masalah gizi lainnya, yaitu kurang kalori protein, defesiensi
vitamin A, dan gondok endemic. Defisiensi Fe yang umum terjadi di dunia merupakan
penyebab utama terjadinya anemia gizi. Di Negara-negara di mana prevalensi anemia
lebih besar dari 20 persen, penyebab anemia adalah defisiensi Fe atau kombinasi
defisiensi Fe dengan kondisi lainnya seperti status sosio-ekonomi.
BAB II
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama Pasien : Nn. K
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Usia : 19 Tahun
4. Alamat : Desa Serang
5. Pekerjaan : Pelajar
6. Agama : Islam
7. Status : Belum Menikah
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Lemas sejak ± 1 minggu SMRS
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak ± 1 minggu. Lemas dirasakan semakin
memburuk ± 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan tidak nafsu makan serta
mengalami penurunan berat badan. Keluhan ini juga disertai dengan mual, nyeri ulu hati,
pusing berkunang-kunang. Keluhan demam, batuk, sesak, dan gangguan BAK disangkal
pasien.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan ini sebelumnya. Riwayat penyakit lainnya
disangkal.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengaku tidak ada keluarga yang mengalami hal yang serupa dengan pasien.
Riwayat hipertensi, namun riwayat diabetes mellitus, sakit jantung, dan asma pada
keluarga disangkal oleh pasien
5. Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya dan tidak sedang mengkonsumsi obat jangka
panjang.
6. Riwayat Alergi
Tidak ada riwayat alergi makanan, obat-obatan, dan debu.
7. Riwayat Psikososial
Pasien seorang pelajar dan tinggal bersama orangtua. Pasien memiliki kebiasaan tidur
larut malam. Pasien memiliki kebiasaan meminum teh setelah makan, jarang konsumsi
air putih, jarang mengkonsumsi sayur-sayuran dan juga buah-buahan. Pasien mengaku
jarang makan daging. Namun kebiasaan merokok dan minum alkohol disangakal.
C. PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
STATUS GENERALIS
b. Pemeriksaan Leher
a) Inspeksi : Tidak terdapat tanda trauma maupun massa
b) Palpasi : Tidak terdapat pembesaran KGB maupun kelenjar tiroid, JVP tidak
meningkat
c. Pemeriksaan Toraks
1. Thorax Depan
a. Inspeksi
Bentuk umum : simetris
Sela Iga : tidak ada pelebaran
Pergerakan : simetris kiri = kanan
Skeletal : tidak ada retraksi
Kulit : tidak ada ulkus
Iktus cordis : tidak terlihat
Tumor : tidak terlihat
b. Palpasi
Kulit : tidak ada kelainan
Muskulator : tidak ada retraksi
Vokal fremitus : kiri = kanan
Mammae : tidak ada retraksi, tidak ada massa
Ictus cordis : - Lokalisasi : ICS 5 linea midclavicular sinistra
- Irama : regular
- Thrill : tidak ada
c. Perkusi
Paru : - Kanan : sonor
- Kiri : sonor
- Batas paru hati : ICS 5
- Peranjakan : ICS 1
d. Auskultasi
Paru-paru : Suara pernafasan : Vesicular kanan=kiri
Vokal resonans : kiri=kanan
Suara tambahan : ronchi (-/-), wheezing (-/-)
2. Thorax Belakang :
a. Inspeksi
Bentuk : normal
Pergerakan : simetris
b. Palpasi
Vokal fremitus : kiri=kanan
c. Perkusi : sonor
d. Auskultasi :
e. Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi : Perut tampak datar, massa (-)
b) Auskultasi : Bising usus (+) normal 27x/mnt
c) Palpasi :
Dinding perut : lembut, supel
Nyeri Tekan : positif di regio epigastric
Hepar
Pembesaran : tidak teraba
Lien
Pembesaran : tidak teraba
Ginjal
Pembesaran : tidak ada
d) Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen, shifting dullness (-)
f. Pemeriksaan Ekstremitas
Inspeksi
Bentuk : normal Palmar erythema : negative
Kulit : normal Clubbing finger : negative
Pergerakan : tidak terbatas Edema : -/-
Tidak terdapat jejas, bekas trauma, massa, dan sianosis (-/-)
Palpasi
Kulit : akral dingin
Lain-lain : Edema Pitting -/-, CRT <2 detik, sianosis -
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI KLINIK
Nilai Hasil
Pemerik-saan
Normal
12-14
Hb 9,8
g/dL
E. DAFTAR MASALAH
1. Anemia defisiensi besi
F. ASSESMENT
Pada kasus ini pasien didiagnosa mengalami anemia defisiensi besi, adapun mengenai
analisis kasusnya adalah seperti berikut:
G. PENATALAKSANAAN
a. Non – medikamentosa
Konsumsi daging, sayuran buah dan kurangi konsumsi air teh
Bed rest, istirahat
b. Medikamentosa
Ranitidin 1x150 mg tab
Fe tablet 1x1 tab
H. PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam