Bab Ii Fix
Bab Ii Fix
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep lansia
a. Definisi
b. Klasifikasi lansia
10
Makhfudli, 2009) :
1) Sistem panca-indra
2) Sistem gastro-intestinal
3) Sistem kardiovaskuler
pada usia lanjut, dari sekitar 25% oada usia 70-an menjadi
4) Sistem respirasi
5) Sistem endokrinologik
6) Sistem hematologik
7) Sistem persendian
penyakit sendi yang sering tedapat pada usia lanjut adalah osteo-
berkurang.
2. Konsep Stres
a. Definisi
b. Dampak Stres
menjadi 3, yaitu :
1) Dampak Fisiologi
2) Dampak psikologis
rasa sukses
3) Dampak perilaku
masyarakat
c. Fisiologi Stres
tubuh dalam jangka pendek dan jangka panjang. Ada dua sistem
yang terkait dan terlibat dalam respon stres yaitu sistem sympathetic-
(NE). Efek ini berakibat pada perasaan aneh yang biasanya kita
ada respone sama sekali (McEwen, 1998). Salah satu pola ini
(Miller, 2012).
berikut :
1) Pensiun
signifikan).
2) Relokasi
dewasa yang lebih tua adalah keputusan untuk pindah dari rumah
yang lebih tua mengalami satu atau lebih kondisi kronis yang
4) Kehilangan pasangan
lebih lama dari biasanya, jika tidak semua, teman mereka dan
kematian orang lain yang lebih muda dari atau serupa dengan
cara yang efektif bagi orang tua untuk mengetahui apa yang
6) Sikap ageisme
stres dalam waktu satu tahun terakhir pada lansia, penyebab stres
panti.
siapa, lain halnya dengan lansia yang memang dari semula tidak
3) Kematian pasangan
e. Tahapan Stres
1) Stres tahap I
semakin menipis.
2) Stres tahap II
energi tidak lagi cukup sepanjang hari karena tidak cukup waktu
segar
discomfort)
semakin meningkat
insomnia)
mau pingsan).
4) Stres tahap IV
akan muncul :
hari
menegangkan
5) Stres tahap V
intestinal disorder)
6) Stres tahap VI
berikut :
bercucuran
f. Pengukuran stres
DASS terdiri dari 42 pertanyaan yang terdiri dari tiga skala yang
g. Penatalaksanaan stres
1) Terapi psikofarmaka
2) Terapi somatik
sebagainya.
3) Psikoterapi
bermacam-macam, misalnya :
a) Psikoterapi suportif
b) Psikoterapi re-edukatif
c) Psikoterapi re-konstruktif
d) Psikoterapi kognitif
e) Psikoterapi psiko-dinamik
f) Psikoterapi perilaku
g) Psikoterapi keluarga
4) Terapi psikoreligius
5) Perangsangan auditori
rasa senang, dan juga rasa sakit, secara sederhana sensasi dapat
6) Al-Qur’an
28).
3. Terapi Murottal
(Risnawati, 2017).
penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
(Risnawati,2017).
2016). Dopamin adalah bagian dari reward system di otak. Hal ini
sebagai hasil dari praktik meditasi dan do’a. Struktur otak lain, yakni
Okviasanti, 2016).
satu dengan yang lain. (Elsa, 2015). Rangsang fisik tadi diubah oleh
adanya perbedaan ion kalium dan ion natrium menjadi aliran listrik
2011).
diambil dari lafaz ar-rahman yang terdapat pada ayat pertama. Ar-
dari tanah dan jin dari api; kewajiban mengukur, menakar, dan
menimbang dengan adil; manusia dan jin tidak bisa melepaskan diri
(Malik, 2017).
(Malik, 2017)
B. Kerangka Teori
Di anggap berbahaya
atau mengancam oleh
korteks serebral Daun Telinga Telinga tengah
kokhlea Lobus temporal Talamus
Amigdala Hipotalamus
Fisiologi Stres
Informasi dari korteks serebral di Hipokampus
transformasikan ke hipotalamus dorongan
saraf simpatik merangsang medulla
kelenjar adrenal mensekresikan
Cetokolamin apinephrine (EP) &
Norepineprin Kortisol meningkat Keterangan:
= Pengaruh
1. TD meningkat = Proses
2. Denyut jantung Penatalaksanaan Stres
meningkat Non-Farmakologi
3. Keringat meningkat
4. Penyempitan pembuluh Stres Terapi AL-
darah Qur’an/Terapi Murottal
C. Kerangka Konsep
Terapi Murottal
Variabel Perancu
1. Terapi
psikofarmaka (obat)
2. Psikoterapi
Keterangan :
D. Hipotesis Penelitian
murottal.