OLEH
ENI SUGIAN
I2KOI8007
UNIVERSITAS MATARAM
2019
JAWABAN UAS :
1. Pembelajaran adalah suatu sistim yang terdiri atas beberapa komponen yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi. Salah satu komponen yang penting dalam proses
pembelajaran adalah media, tanpa media komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran tidak akan bisa berlangsung secara optimal.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk menyalurkan pesan
sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan, siswa dalam kegiatan
belajarvsehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Menggunakan media secara kreatif dan inofatif di sesuaikan dengan kebutuhan dan tema,
media pembelajaran di PAUD tidak harus mahal dan Canggih, akan tetapi kesesuaian dengan
tema atau materi dan mampu memanfaatkan bahan bahan yang ada disekitarnya.
Pengembangan dasar teoritis media pembelajaran adalah
1. Reyanda Asyar ( 2012 ) mengemukakan bahwa Media pembelajaran dapat di pahami
sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber
secara terencana sehingga terjadi lingkukngan belajar yang kondusif dimana penerimanya
dapat melakukan proses belajar secara efektif dab efesien.
2. Syaeful bahri djamarah dan Azwan Zain ( 2010 ) bahwa media pembelajaran adalah alat
sebagai penyalur pesan agar tercapai tujuan pembelajaran.
3. Briggs ( 2000 ) Media pembelajaran adalah sarana fisik yang dapat menyajikan pesan
atau menyampaikan isi materi sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar.
4. Wilbur schramm ( 1989 ) mengemukakan bahwa media pembelaharan teknologi penbawa
pesan yang dapat di manfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
5. NEA mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam
bentuk cetak atau pandang dengar termasuk teknologi perangkat keras.
6. Gagne bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsang untuk belajar selanjutnya.
7. AECT Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan menyatakan bahwa media
sebagai segala bentuk dari saluran yang di gunakan untuk menyalurkan pesan.
Pengembangan dasar empiris media pembelajaran adalah
Menurut Afid Burhanudin (2013 ) aliran empiris merupakan salah satu aliran dalam folosof
yang menekankan peranan dalam ilmu pengetahuan dan mengecilkan perana akal. Penganut
empiris berpandangan bahwa pengalaman merupakan sumber pegetahuan bagi manusia,.
Menurut saya jelas pengalan empiris tidak bisa di gunakan dalam pembelajaran PAUD di
karenakan anak anak dalam masa perkembangan membutuhkan pengalaman yang bersifat
NYATA dan KONKRIT.
Manfaat media pembelajaran adalah :
- Menimbulkan gairah belajar, interaksi secara langsung antara siswa dengan sumber
belajar
- Mempejelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
- Mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama
Contoh penggunaan media pembelajaran di PAUD terkait dengan Pengetahuan dan Ketrampilan
2. Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, melalui
penyusunana bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa
akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar.
Ada tahap tahap dalam menganalisis kebutuhan bahan ajar
1. Menganalisis kurikulum.
Untuk menentukan kompetensi yang di harapkan dapat menjadikan peserta didik
menguasai segala kompetensi yang di tentukan, untuk mencapai hal tersebut ada 5
kompetensi yang ada dalam kurikulum yaitu :
a. Standar Kompetensi yaitu kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
b. Kompetensi Dasar yaitu sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indicator kompetensi.
c. Indicator ketercapaian hasil belajar yaitu rumusankompetensi yang spesifik yang
dapat di jadikan sebagai bahan acuan kriteria dalam penilaian.
d. Materi pokok yaitu sejumlah informasi utama yang berisis pengetahuan ketrampilan,
yang di susun sedemikian rupa agar peserta didik menguasai kompetensi yang telah di
tetapkan.
e. Pengalaman belajar adalah suatu aktifitas yang di desain oleh pendidik agar dapat di
lakukan oleh para peserta didik agar mereka menguasai kompetensi yang telah I
lakukan.
Kebutuhan bahan ajar dapat di lihat dari silabus mata pelajaran, sedangkan jenis bahan
ajar dapat di turunkan dari pengalaman belajarnya,
Morisson ( 2013 ) konsentrasi dan keterlibatan indra memudahkan anak untuk berpikir dan dapat
terjadinya proses pembelajaran.
Jadi model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang bertujuan
agar peserta didik bisa berpikir logis, berkreasi,dan produktif agar bisa memecahkan masalah
yang sedang atau akan dihadapinya.
4. Model pembelajaran orang dewasa, Widya ( 2014 ) Pembelajaran merupakan suatu proses
dimana prilaku dapat di ubah atau di bentuk dan di kendalikan. Sedangkan pembelajaran
orang dewasa adalah pembelajaran untuk memahami orang dewasa dalam belajar dengan
kondisi optimum bagi orang dewasa. Menurut Smith ( 1982 ) mengungkapkan ada 6
mengenai pembelajaran orang dewasa, yaitu :
1. Belajar berlangsung sepanjang hayat, hidup berarti belajar, belajar dapat di kehendaki,
2. Belajar merupakan suatu proses yang bersifat pribadi dan alamiah
3. Belajar mencakup perubahan, sesuatu, sesuatu yang di tambahkan atau di kurangkan
4. Belajar di batasi oleh tingkat perkembangan manusia, dan di pengaruhi oleh perubahan
fisik maupun biologis dalam kepribadian.
5. Berkaitn dengan pengalaman .
Pembelajaran yang di berikan pada orang dewasa ( Andragogi ) harus lebih efektif dan
pembibingnya tidak terlalu mendominasi kelompok kelas, mengurangi banyak bicara, namun
mengupayakan agar individu mampu menemukan alternative untuk mengembangkan
kepribadian mereka. Seorang guru yang baik harus berupaya untuk banyak mendengarkan,
menerima gagasan seseorang, kemudian menilai dan menjawab pertanyaan pertanyan yang di
ajukan mereka.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan masalah nyata
dalam kehidupan sehari hari, bersifat terbuka untuk di selesaikan oleh peserta didik untuk
mengembangkan ketrampilan berpikir, ketrampilan menyelesaikan masalah, ketrampilan
social, ketrampilan untuk belajar mandiri, membangun dan memperoleh ketrampilan baru.
Menurut Dewey ( Dalam Trianto,2009. 91 ) belajar berdasarkan masalah yaitu interaksi antar
stimulus dan respon, merupakan hubungan antar dua arah belajar dan lingkungan, lingkungan
memberikan masukan pada peserta didik berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistim saraf
otak berfungsi menafsirkan bantuan secara efektif, sehingga masalah yang di hadapi dapat di
nilai,di analisa serta di cari pemecahanya dengan baik.
Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
Tahap 1. Orientasi peserta didik pada masalah. Yaitu :guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistic yang di butuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi, memotifasi
peserta didik untuk terlibat dalam pemecahan masalah.
Tahap 2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. Yaitu guru membantu peserta didik
mendefinisikn dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
tersebut.
Tahap 3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok yaitu guru mendorong
peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk
mendapatkan penjelasan
Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya yaitu guru membantu peserta didik
untuk merencanakan dan meyiapkan yang sesuai seperti laporan, video dll.
Tahap 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yaitu guru membantu
peserta didik untuk melakukan refleksi atau efaluasi terhadap penyelidikan, proses proses
yang mereka gunakan.
5. Kegiatan bermain melalui pendekatan saintifik dalam model pembelajaran.
Ada 5 pendekatan dalam proses pembelajaran yaitu :
1. Mengamati : contoh kegiatan PAUD yaitu mencari informasi, melihat, mendengar,
membaca atau menyimak.
2. Menanya contoh dalam kegiatan PAUD yaitu membangun pengetahuan peserta didik
secara factual, konseptual, dan procedural, hingga berpikir meta kognitif seperti diskusi,
dan kerj kelompok.
3. Mencoba yaitu mengekplor atau mengumpulkan informasi Model pembelajaran Saintifik
PAUD bersifat memberikan pengalaman pada anak yang bersifat konkrit, konsepnya
mengembangkan kemampuan anak untuk mengobserfasi, klasifikasi, pengkuran,
menggunakan bilangan, dan mengidentifikasi hubungan sebab akibat.
4. Mengasosiasi taitu berupa mengana;isis data, mengelompokan, membuat kategori,
menyimpulkan dan memprediksi
5. Mengkomunikasikan yaitu menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan,
tulisan, gambar/ sketsa, presentasi atau laporan unjuk kerja.
A. KEGIATAN PEMBUKA
1. Penerapan SOP pembukaan
2. Berdiskusi tentang guna pakaian
3. Berdiskusi tentang jenis–jenis pakaian
4. Lomba memakai baju
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain
B. KEGIATAN INTI
1. Bermain
2. Mengelompokkan baju seragam untuk sekolah (baju, topi, dasi, kaos kaki)
3. Mewarnai gambar baju seragam sekolah
4. Menghitung baju
5. Menyusun puzzle bentuk baju
C. RECALLING
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
D. KEGIATAN PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa yang paling
disukai
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk besok
5. Penerapan SOP penutupan
E. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat menghargai hasil karya orang lain
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan ketrampilan
a. Dapat mengelompokkan pakaian untuk sekolah
b. Dapat mewarnai gambar baju seragam sekolah
c. Dapat menghitung baju dengan benar
d. Dapat mengikuti perlombaan secara sportif
e. Dapat menyusun puzzle
LEMBAR PENILAIAN
1. Penilaian Spritual
2. Penilaian Sikap
LEMBAR PENILAIAN
Pengetahuan dapat
Dapat Menghitung
Mengelompokkan TOTAL
No Nama Siswa Baju dengan Benar PREDIKAT
Pakaian Sekolah SKOR
1 2 3 4 1 2 3 4
1 ALKIAN
2 ABUHARIS
3 BAIQ AFIKA
4 BUDI HAMDANI
5 CITRA
6 FADIL AKBAR
7 ERNA
8 GUNTUR
9 RAMLI
10 GALIH
11 HANA
12 NAYA
13 RAFI
14
6. Konsep Model Pembelajaran
Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah pasal 2 yaitu, secara umumnya model pembelajaran adalah cara atau
tekhnik penyajian sistematis yang di gunakan oleh guru dalam mengorganisasikan
pengalaman proses pembelajaran agar tercapai tujuan dari sebuh pembelajaran.
1. Orientasi masalah
2. Pengumpulan data ferifikasi
3. Pengumulan data melalui eksperimen
4. Pengorganisaisan dan formulasi eksplanasi
5. Analisis proses inkuiri.
7.Jika dilihat dari gambar I model of Teaching proses,model tersebut menurut saya masuk dalam
model pembelajaran Prilaku (The Behavioral system Family ) teori belajar Behavioristik yang
bertujuan mengembangkan sistim yang efisien untuk mengurutkan tugas tugas belajar dengan
cara manipulasi penguatan . Teory belajar prilaku adalah sebuah teory yang menekankan
terbentuknya prilaku yang Nampak sebagai hasil belajar, perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman pengalaman yang di dapat dari lingkungan dan keluarga
Menurut saya ( Maaf kalo salah ) Pengendalian prilaku terletak pada semua sistim yaitu
lingkungan,keluarga, guru dan kepemimpinan suatu lembaga pendidikan, dari empat komponen
ini berkaitan dan berhubungan dari lingkungan dan keluarga yang baik akan melahirkan guru
dan murid yang berkualitas , dan jika mereka telah berkualitas di tunjang dengan lembaga dan
pemimpin atau kepala sekolah yang memiliki kemampuan leadership maka akan melahirkan
siswa siswa yang berprestasi,
Dari bagan ini saya kaitkan dengan Teory belajar prilaku yaitu sebuah teory yang menekankan
terbentuknya prilaku yang Nampak sebagai hasil belajar, perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman pengalaman yang di dapat dari lingkungan dan kelarga.
8. Di dalam Pendidikan Anak Usia Dini PAUD , kurikulum 2013 mengamanatkan bahwa
pembelajaran PAUD menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang di rancang sedemikian rupa agar peserta didik membangun kompetensi sikap,
pengetahuan dan ketrampilan melalui 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar dan mengkomunikasikan.
Leeper (1994) tujuan pembelajaran sains bagi anak Usia Dini adalah untuk memecahkan masalah
yang di hadapinya, mendapatkan pengetahuan dan informasi dan agae anak lebih berminat dan
tertarik.berdasarkan tujuan tersebut jelaslah bahwa pengembangan pembelajaran sains bukan
menggali pengetahuan Kognitif tetapi aspek afektif dan psikomoter secara seimbang.
Di Modul Pengembangan Kepropesian berkelanjutan (2017 ) bahwa pembelajaran 5M
mendorong agar anak berpikir Kritis, memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan
mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui Obserfasi.
Metode pembelajaran yang paling tepat untuk PAUD menurut saya adalah metode
BERCERITA, meskipun ada bebrapa metode lain yang bisa di gunakan seperti metode
demonstrasi, bercakap cakap, sosio darama/ main peran dan karya wisata meskipun setiap
metode memiliki kelebihan dan kekurangan namun metode berscerita dapat meenuhidari unsur
5M dan mampu memnuhi indicator kompetensi dan tujuan yang ingin di capai.
Metode bercerita sangat sering di lakukan guru dalam menerapkan pembelajarannya. Metode
bercerita harus diserta dengan gambar atau contoh yang konkrit agar memnuhi unsur 5M. Alat
peraga bisa di sesuaikan dengan tema , misalnya
Usia :4-5 Tahun
Tema : binantang,
sub tema : binantang peliharaan,
sub sub tema : Kucing
KD : 1.1,- 1.2- ,2.3-,2.5-, 2.8-, 2.10,-3,3-3.4-4.3.12-4.12.
Materi :
Kucing adalah ciptaan tuhan, menjawab pertanyaan dengan sopan, bagian bagian dari tubuh
kucing , fungsi dari tubuh kucing, makanan kucing, cara merawat kucing.
Di kegitan ini guru harus membawa contoh dari kucing, baik itu kucing yang di pelihara bisa
juga gambar atau vidio kucing.
Kegiatan kegiatan yang bisa di lakukan dan mencakup semua aspek perkembangan anak :
1. Bercerita atau bercakap tentang siapa yang menciptakan hewan kucing ( NAM nilai
agama dan moral)
2. mengenal dan menyusun huruf dari kata kucing (kognitif )
3. mewarnai gambar kucing (Motorik halus )
4. menggunting gambar kucing lalu menempel di buku (Motorik Halus dan Kasar )
5. menyebutkan bagian bagian tubuh kucing ( bahasa, Mengukapkan bahasa )
6. menghitung jumlah kaki kucing ( kognitif )
7. menyanyikan lagu kucingku dan menirukan cara berjalan kucing ( Seni dan Motorik
Kasar )
Pembelajaran merupakan suatu sistim yang terdiri atas berbagai komponen yang saling
berhubungan dan mempengaruhi komponenyang lainya. Model pembelajaran di PAUD lebih
aktif dimana model pembelajaran tersebut akan membuat siswa lebih aktif dalam
menggunakan seluruh anggota tubuhnya, kerena semakin banyaknya anggota tubuh yang
bergerak dan berkoordinasi maka semakin banyak pembelajaran yang bisa di peroleh oleh
anak tersebut.
9.Proses belajar dan pembelajaran serta evaluasinya, evaluasi menurut Bloom (1971 ) adalah
proses pengumpulan data real secara sistimatis.dimana data ini akan di gunakan untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan atau tingkat perubahan peserta didik.
- Purwanto ( 2002 ) juga mengemukakan pendapat yaitu penilaian yang di lakukan terhadap
kualitas tertentu dalam dunia pendidikan evaluasi sangat berkaitan erta dengan keputusan untuk
kebijakan yang di berikan pemerintah atau lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
- Jhon M Echols dan Hasan Shadily ( 1983 ) secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa inggris
yang berarti penialaian atau penaksiran.
- Stark dan Thomas (1994 ) bahwa evaluasi hanya melihat kesesuain antara unjuk kerja dan
tujuan telah di kritik karena menyempitkan focus dalam banyaksituasi pendidikan.
- Undang undang RI no 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional bab XVI pasal 57
menyatakan evaluasi di lakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak pihak yang berkepentingan.
Dalam upaya pengembangan potensi anak pada usia emasnya maka di perlukan sebuah bentuk
layanan yang dapat memberikan stimulasi, perawatan, dan pengasuhan yang dapat membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendidikan Usia Dini merupakanwahana pendidikan yang
sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar
dasar pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Banyaknya lembaga PAUD yang hadir di tengah masyarakat, seharusnya juga diiringi dengan
fasilitas dan kesiapan pengelola untuk menyelenggarakan PAUD sesuai dengan stndar
Jadi menurut saya evaluasi adalah salah satu langkah dalam proses pembelajaran yang tidak
boleh di tinggalkan, melalui evaluasi kita dapat mengetahui tingkat kemampuan anak dan
menentukan tingkat keberhasilan , apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak dan dapat
melihahat efektifitas program desain pembelajaran baik itu model, dan media yang di gunakan.
10. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN RPPH
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Semester/Bulan/Minggu : I/Juli/Minggu ke 4
Hari/Tanggal : Senin,14 Januari 2018
Tema : Alam semesta
Subtema : mengenal benda-benda alam
Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)
Materi Kegiatan :
1. Doa sebelum dan sesudah belajar,
2. Mengenal benda-benda alam dan gejala alam
3. Mengenal konsep bilangan, huruf,dan warna (merah, biru, kuning), (Catatan: materi
pengelompokan berdasarkan bentuk dan jumlah bilangan disampaikan pada hari
berikutnya),
4. Lagu “pelangi-pelangi ciptaan tuhan.
A. KEGIATAN PEMBUKAAN
1. Bernyanyi “pelangi-pelangi ciptaan tuhan
2. Doa sebelum belajar
3. Mengenalkan aturan bermain
4. Berdiskusi macam-macam benda alam sekitar,
5. Mengelompokkan benda-benda berdasarkan ukuran, fungsi, dan warna
B. KEGIATAN INTI
Mengamati:
- Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan (Mengidentifikasi/ C1-
Mengingat)
Menanya:
- Guru menstimulus anak untuk bertanya mengenai warna dan bentuk yang ada di alat dan
bahan (BHS, 3.11-4.11) (Menguraikan C2-Memahami)
- Guru memberi kesempatan kepada anak untuk saling bertanya tentang dimana mereka
pernah menemukan konsep tersebut. (BHS, 3.11-4.11) (Menjelaskan / C2-Memahami)
Mengumpulkan Informasi
Guru mempersilakan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang
dipahami anak
Menalar ( mengamati gambar-gambar yang ada di media pagem, pot, bunga dan gambar
pelangi )
Kegiatan 1: bermain dengan papan gembira,
- Bermain Hom Pim pa untuk membentuk kelompok
- Guru mengajak anak untuk menelaah papan gembira (Kog. 3.6 – 4.6) (mengingat C1 )
- Guru mencontohkan cara bermain dengan Media Pagem
- Guru mengajak anak mulai bermain pagem secara bergantian
Kegiatan 2: Mempraktekkan cara menanam tanaman
- Guru mengajak anak untuk memahami alat dan bahan-bahan yang ada
- Guru mempragakan cara menanam tanaman
- Anak diminta untuk mempraktekkan cara menanam tanaman secara bergantian
(melaksanakan C3).
Kegiatan 3: Mewarnai gambar pelangi
- Guru mengajak anak mengamati bahan-bahan yang disediakan
- Guru memperlihatkan gambar pelangi
- Guru mengajak anak untuk bernyanyi lagu pelangi.
- Guru mengajak anak untuk melakukan pengamatan warna warna pelangi
( kog.melakukan C3 )
- Guru membagikan kertas menggambar dan crayon
- Anak melakukan kegiatan mewarnai gambar pelangi
Kegiatan Pengaman:
Menyusun balok
Mengomunikasikan
- Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya (bhs. ) ( C2 menceritakan )
- Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya
C. RECALLING
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
D. KEGIATAN PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa yang paling
disukai
3. Pemberian tugas kepada anak untuk mengamati gejala-gejala alam seperti pohon-pohon
yang teriup angin
4. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
5. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
6. Berdoa setelah belajar
E. RENCANA PENILAIAN
BIDANG HASIL PENILAIAN
PENGEMBANGA KD INDIKATOR
BB MB BSH BSB
N
Nilai agama moral 1.1 Anak terbiasa bersyukur dirinya
sebagai ciptaan Tuhan
3.1 - 4.1 Anak dapat berdoa sebelum dan
sesudah belajar
Motorik 2.1 Anak terbiasa mencuci tangan
dan menggosok
gigi
3.3 - 4.3 Anak dapat menyebutkan nama
anggota tubuh, fungsi anggota
tubuh, cara merawatnya
Sosem 2.5 - Anak terbiasa memberi salam
2.6 - Anak terbiasa mengikuti aturan
Kognitif 3.6 - 4.6 Anak dapat mengelompokkan
berdasarkan warna (merah, biru,
kuning)
Bahasa 2.14 Anak terbiasa berlaku ramah,
3.10 – 4.10 Anak memahami cerita yang
dibacakan
Seni 3.15 - 4.15 Anak dapat menyanyikan lagu
“Aku Ciptaan Tuhan”
Teknik penilaian yang akan digunakan:
- Catatan hasil karya
- Catatan anekdot
- Skala capaian perkembangan (rating scale)
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok
Dari RPPH yang saya susun di atas sudah memnuhi persyaratan perencanaan pembelajaran dan
memenuhi semua aspek perkembangan yaitu :
- Pembelajaran berpusat pada anak
- Mencoba mengembangkan keinginan anak
- Memungkinkan anak mempelajari peristiwa secara nyata dan mendalam
- Mencoba mengembangkan cara memcahkan masalah
- Mengembangkan ketampilan social dan berkomunikasi dalam kelompok
- Mampu mengingat dan kegiatan yang telah terjadi
- Perduli dengan gejala alam dan sifat, jenis, waran dan bentuk.
Kualitas Soal : soal soal nya sangaat membantu dalam memahami ilmu perkuliahan Pengembangan
Desain Program Pembelajaran
SURAT PERNYATAAN
Nim : I2K018007
Prodi : MAP
Semester : 1 Satu
Menyatakan bahwa jawaban saya ini murni dari pemikiran sendiri , ada pun hal hal yang penting
saya kutip dari buku dan referensi lainya.
Demkian surat pernyataan ini saya buat untuk di pergunakan sebagaimana mestinya..
( ENI SUGIAN )