Anda di halaman 1dari 7

NASKAH FILM PENDEK

Judul : TENTANG KITA


Pemain :

PENJAGA POS 1,2,3


Diyah Ayu wulandari/ketua timkes (pos 1)
Ahmad Hafidz (pos 2)
Tuti Awalia (pos 3)
Indah Sofi (pos 4)
Yohanvi Ayu G. (pos 5)

PENJAGA POSKO KESEHATAN


Yohana Meilani P.
Virzagita Youlan H.A.

PANITIA SEMU DAN PANITIA SURVEI LOKASI


Ghefira Nur Azizah.
Reyhan Erlita Anjani.
Nikita Sandra O.

SITUASI PERTAMA
(latar tempat: rumah masing2 siswa)
(terdengar suara kicauan burung, ayam berkokok dan sesekali sepeda motor terlintas)
Fajar menampakkan keindahan dari ufuk timur, pertanda kehidupan di bumi sudah dimulai. Setiap
orang sibuk melakukan aktifitasnya masing-masing, tak tekecuali para siswa SMAN 1 Singosari; ada
yang sibuk mengantri untuk mandi, ada yang olahraga pagi, ada pula yang masih terlelap dengan
mimpi indahnya. Kalau yg ini sudah siap, tetapi masih sibuk membantu ibu menyiapkan sarapan dan
bekal.. Rajinnyaa.., loh ini? Kamu sedang apa? Hai.. kamu tidak pergi sekolah? Ampuuun, masih
sempat-sempatnya dia main ML... Ya sudah terserah dia saja, kalau nanti telat baru tahu rasa.. (MAKS.
1mnt)
(latar tempat: sekolah)
(beberapa menit sebelum bel berbunyi masuk, suara riuh siswa-siswi bercengkrama..)
...... "Hai Yo, sekarang tanggal berapa?" tanya Diyah.
"Tanggal 1 Agustus, memang ada apa?" tanya yohana.
"loh, apa kamu tidak ingat kalau besok tanggal 4 kita siaga acara Caraka Ambalan”
Sontak Diah menimpali "tapi aku tidak mendengar tentang adanya persiapan untuk acara itu sama
sekali. Biasanya ada pengumuman untuk kita mempersiapkan personil yang nanti menjaga di pos
kesehatan” lanjutnya tanpa memberi kesempatan Yohana untuk berbicara.
"tunggu sebentar. Beri aku kesempatan untuk berbicara” kata Yohana sewot. “jadi begini,
sebenarnya kemarin sore aku dapat informasi dari panitia kalau hari ini diadakan rapat untuk semua
panitia yang terlibat acara dari setiap perwakilan organisasi.” Yohana menjelaskan dengan
memasang wajah centil.
"oh, berarti nanti sepulang sekolah kita rapat?" tanya dyah tanpa pikir panjang seolah melupakan
masalah barusan.
"iyaa, jadi lebih baik, sekarang kita informasikan di grup siapa yg mau ikut jadi perwakilan" lanjut
yohana
(kriiiiiiiing... Bel berbunyi)
"Eh udah masuk, aku masuk ke kelas dulu yaa. Pak minto ini, kalau telat se menit bisa runyam
nanti." sambil berdiri dan lari kecil menuju kelasnya.
"oke baiklah, PR dari pak Minto sudah dikerjakan apa belum? Hahaha..jangan lupa informasikan
di grup”
"oke beres.. Terima kasih " sambil melambaikan tangan. (MAKS. 15 DETIK)
(kriiiiiiing....bel berbunyi, pelajaran di sekolah hari ini berakhir)
(suara pengumuman: diharapkan bagi perwakilan organisasi yang berpartisipasi di acara Caraka
Ambalan berkumpul di ruang ... Terimakasih. Selamat siang)
(suasana kelas dengan perwakilan setiap organisasi di acara rapat caraka)
(perwakilan PMR *ryhan, nikita, ghef*. Nikita dan Ghef mengetuk pintu untuk permisi masuk
ruangan. Di dalam terlihat ryhan sudah menunggu mereka berdua).
(rapat dipimpin ketupel acara caraka. Beberapa menit kemudian)
Di salah satu desa terpencil, di kecamatan singosari sedang mengadakan perkemahan di dekat
sekolah SMA. Tim kesehatan dan anggota pramuka sedang melakukan survey lokasi yang akan
digunakan sebagai posko kesehatan dan pos lainnya.
“Teman-teman, sekarang kita survey lokasi bersama anak-anak organisasi ambalan dan osis-mpk.
Selain supaya tim kesehatan tahu dimana letak lokasi pos, kita juga perlu tahu titik-titik yang akan
digunakan untuk pos bayangan. Begitu bukan?" “apa kalian ada saran untuk mendirikan posko
kesehatan?” tanya Nikita pada kedua temannya.
“Hmm, benar juga kamu Nik. Kalau begitu, kita bertiga dulu yang ikut supaya bisa memberi
informasi lebih lengkap untuk besok kita sampaikan kepada anggota yg lainnya mengenai pos dan
di titik mana saja kita diposisikan."
“bagaimana kalau lokasinya di dekat sekolah tadi saja. Di sana tempatnya juga lumayan luas.”
tanggap ryhan
“tapi maaf teman-teman, aku tidak bisa ikut karena ayahku sudah menjemput dari setengah jam
yang lalu. Bagaimana ini?” tanya Nikita dengan bingung dan muram karena merasa tidak enak
hati sama teman-temannya.
"Ya sudah tidak apa-apa. Kita berdua saja, Nik. Kasihan ayah kamu sudah menunggu lama.
Apalagi rumah kamu juga lumayan jauh. Bagaimana Rey?" tanyanya sambil senyum kepada
Ryhan
"iya. Apa yang dikatakan Ghefira itu benar. Pulang saja, nanti pasti kita bagi informasi sama kamu"
timpal Ryhan
"terima kasih teman-teman" sahut Nikita sambal tersenyum lega (merangkul kedua temannya
tersebut). “kalian kesana saja. Di sana anak pramuka sedang survey lokasi juga!.”saran Nikita pada
kedua temannya.
“Ayo cepat. Agar tidak terlalu sore.”ajak Reyhan. (MAKS. 15 DETIK)

SITUASI KEDUA
(esoknya sepulang sekolah)
(anggota PMR melakukan rapat koordinasi untuk persiapan acara Caraka, *siapa yg bisa ikut
tunjuk tangan* dengan syarat maksimal 15 anggota dan diizinkan oleh wali murid dan sekaligus
pembagian lokasi personil yang ditugaskan) (MAKS. 5DETIK *VIDEO DIPERCEPAT DAN
SUARA DIBISUKAN) *narator emboh ngomong opo engkok ndek kene.....*
“Teman-teman semua, terima kasih atas waktunya sudah menyempatkan hadir dalam rapat
koordinasi acara Caraka ini. Semoga yang belum bisa ikut berpartisipasi di acara ini, di waktu
yang lain waktu bisa ikut meskipun dengan acara yang berbeda. Baiklah, sebelum pertemuan sore
hari ini kita tutup, marilah kita berdoa terlebih dulu. Berdoa mulai" .............
Di sore hari setelah Reyhan, Ghefira, dan Nikita memberi tahu tim kesehatan, mereka langsung terjun
ke lokasi untuk persiapan mendirikan posko kesehatan dan menyediakan perlengkapan-
perlengkapannya. Semua sudah diberi tugas masing-masing oleh ketua timkes.
(esok harinya di event caraka setiap tahunnya yang diwajibkan untuk setiap siswa baru)
“sekarang kalian sudah dibagi tugas jadi, saya minta kerjasamanya dalam acara ini. Intinya tim
kesehatan harus bisa diandalkan. Meskipun kita seolah terlupakan akan keberadaan kita, tapi
yakinlah teman2 kita adalah ......... Okay?” ucap Diyah memberi semangat kepada anggotanya
yang lain.
“Siap, siap ndan” serempak tim kesehatan menunjukkan kesiapannya.
“Baiklah, apa semua sudah mengerti apa yang harus dilakukan sebelum peserta datang dan acara
dimulai?" Dyah menanyakan kepada anggotanya sebelum dibubarkan.
"siap mengerti. Mempersiapkan 2 pos kesehatan yg sudah disiapkan panitia Caraka" sahut
Yohanvi dengan mimik wajah yang serius.
"yeee Yohanvi.. jangan terlalu serius. Nanti semuanya jadi tegang gara-gara kamu hahaha." sahut
Tuti sambil bercanda.
"tidak apa-apa. Sesekali kita meniru anak-anak Paskib atau polsis, memasang wajah-wajah serius
dan garang hahaha" sanggah hafiz
"sudah-sudah, nanti kalian lupa apa yang harus kita kerjakan. Sebelum acara dimulai ini" lerai
Indah kepada teman2nya
"kalau bisa, kita harus kerja semuanya supaya cepat selesai. Sudah jam berapa ini.” lanjut Indah
Sofi sembari melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya
“Siap.... ” jawab yang lainnya serempak.
"sudah ayo kita tos dulu..." sambung dyah.
BISMILLAHIRAHMANIRAHIM..
REMADENSI...!! Bisaa!!!
REMADENSI...!! JAYA!!!
REMADENSI...!! ASIK2 HOY HOY!! (sambil tepuk tangan semua)
(MAKS. 15 DETIK)

SITUASI KETIGA
Dinginnya malam mencekam terasa hingga ke tulang. Momen perkemahan ini hanya dilakukan
setahun sekali di sekolah kami. Tepat pada hari Jumat hingga hari Sabtu besok kegiatan berlangsung.
Malam ini panitia beserta anggota PMR yang bertugas sebagai tim kesehatan bersiap menuju pos
penjagaan sesuai tempat yang sudah dibagi ketika mereka rapat koordinasi semua organisasi.
(pasang scraf dan merapikan tali sepatu).
“Baik teman-teman sekarang kita persiapan untuk menjalankan tugas kita. Di sini kita berniat
membantu semua orang tanpa memilih-milih. Di sini kita harus mandiri, mulai dari survey lokasi
hingga hari H acara. Meskipun ini bukan acara kita, tapi kita masih dalam lingkup SMAN 1 Singosari,
kita harus saling membantu. Ingat pesan dari pembina dan pelatih kita tangani semaksimal kita, kalau
tidak bisa cari bantuan. Yang tida kalah penting kita harus ingat, hadapi dengan tenang. Support dan
tenangkan pada mindset si korban atau pasien."
"Siap ndan!!" sambil mengangguk anggunk..
"Mohon ijin saya mau menambahkan sesuatu" sela Hafiz (Dyah mengangguk tanda setuju).
"Jadi begini, kita posisinya ini malam dan di luar area sekolah kecuali yg menjaga di pos kesehatan,
jangan ada yang melamun, kita harus fokus. Fokus pada diri kita sendiri pastinya, panitia dan juga
peserta, jangan sampai lengah. Jika butuh apa-apa atau ada apa-apa di setiap pos tersedia HT. Semisal
sinyal hp tidak ada, kalian bisa menggunakan HT karena pasti kita komunikasikan di grup." ujar hafiz
panjang.
"benar kata Hafiz, keselamatan penolong adalah nomer satu. Ada lagi yang di tambahkan?" ujar Dyah.
"kita perlu siapkan air dan tandu, kalau bisa setiap anak bawa minyak kayu putih." Tambah Tuti
"oh iya, tolong dicek semua barang bawaannya lengkap atau tidak setelah ini? lalu ada lagi?" (sambil
melihat semua teman2nya)"Sepertinya sudah tidak ada. Baiklah Sebelum kita berangkat ke pos kita
berdoa dulu supaya malam ini acara dan tugas kita semua berjalan dengan lancar. Berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing, mulai!. ” intruksi komandan mereka.
"Seperti biasaaaa..." virza sambil mengulurkan tangan tanda kesiapan dia untuk tos bersama.
BISMILLAHIRAHMANIRAHIM..
REMADENSI...!! Bisaa!!!
REMADENSI...!! JAYA!!!
REMADENSI...!! ASIK2 HOY HOY!! (sambil tepuk tangan semua)(MAKS. 15 DETIK)
Sekarang mereka berangkat ke pos masing-masing untuk menjalankan tugasnya.

SITUASI KEEMPAT
(suara jangkrik, tokek, burung hantu bergantian sahut2an.. Sesekali suara langkah kaki, gesekan kaki
ke rumput2 liar dan suara hembusan nafas terengah-engah terdengar)
Malam yang sunyi di dekat hutan; jauh dari kebisingan hiruk pikuk lalu lintas di kota, hanya terdengar
suara hewan bersahut-sahutan. Hawa dingin bercampur hawa merindingpun terasa menusuk tulang.
Di tempat inilah mereka menjalankan tugasnya; berdiri di setiap pos yang ada berjaga-jaga jika nanti
ada peserta yang sakit. Setiap ada regu yang lewat mereka selalu absen menanyakan ada peserta yang
sakit atau tidak.
Narator bilangnya tidak seperti ini, bilangnya entah lirik2 puisi atau apa gitu yg ada hubungannya
dgn jasa 2 seorang relawan PMI. Jadi kejadian dibawah ini gak perlu di dialogkan cuman di dramakan
saja (atau suara di bisukan) karena nantik ini di buat efek suara narator baca puisi itu sama lagu mars
pmi atau mars pmr..
“apakah ada yang sakit?” tanya para penjaga pos kepada setiap regu yang lewat.
Pos terakhir adalah pos sosialisasi. Di pos tersebut penerangan agak gelap dan jalannya sedikit licin.
Para penjaga di pos terakhir selalu mengingatkan setiap regu yang lewat untuk berjalan hati-hati.
Ketika regu terakhir selesai melakukan tugasnya di pos sosialisasi, mereka pun beranjak pergi
meninggalkan pos. Setelah beberapa meter mereka berjalan, tiba-tiba seorang anak perempuan di regu
itu yang berjalan di barisan paling belakang terpeleset jatuh dan kaki kanannyapun terkilir.
“Aaaa ... kakiku sakit” rintihnya. Teman-temannya pun panik. Ketua regu pun bertindak cepat;
menyuruh anggota lainnya memanggil timkes dan mengeluarkan minyak angin yang ia bawa dari saku
celananya lalu ia mengoleskan ke kaki anak perempuan tersebut yang terkilir sambil memijat pelan.
Timkes yang berjaga di sekitar pos 5 pun datang dan segera mengamankan korban.
“anggota siapkan tandu, bawa korban ke posko sekarang juga!” Perintah Yohanvi kepada anggota
Timkes.
Mereka langsung menyiapkan tandu dan membawa korban ke posko kesehatan. Yohanna dan Virza
yang bertugas menjaga posko kesehatan pun langsung memberikan pertolongan pada korban.
“Yo, tolong tangani segera! Pergelangan kaki kanannya terkilir.” perintah Hafidz yang saat itu
mengantarkan korban tersebut ke posko kesehatan. Dengan sigap Yohanna langsung menangani
korban tersebut.
“Virza tolong ambilkan es batu (kirbat es) untuk mengompres kakinya yang terkilir.”
Setelah ditangani, korban tersebut kembali ke tempat tidurnya diantar oleh anggota timkes lainnya
karena memang penjelajahan telah selesai. Semua anggota timkes merasa lega karena acara berjalan
lancar walaupun sedikit ada kendala. Tapi berkat kemandirian mereka, mereka bisa menanganinya
dengan kemampuan yang mereka miliki.
SITUASI KELIMA
Pagi harinya mereka bangun untuk membersihkan diri dan melaksanakan ibadah masing masing.
Kegiatan pun sudah selesai, semua selesai di bereskan termasuk stand yang digunakan untuk posko
kesehatan dan perlengkapan timkes juga dibereskan. Lingkungan sekolah pun sepi; hanya tersisa para
timkes di sana. Sebelum pulang mereka menyempatkan waktunya untuk berkumpul sebentar sembari
mengobrol bersama.
“Temen-temen Alhamdulillah acaranya lancar. Alhamdulillah kita juga bias menangani segala hal
sendiri, tidak harus bergantung pada orang lain.” Kata komandan merasa lega dengan keberhasilan
anggota timkesnya.
“Iya, setidaknya apapun itu kita harus berusaha mandiri, tidak selalu mengandalkan orang lain
karena belum tentu mereka selalu ada untuk kita.” Kata Virza menyetujui ucapan komandan
timkesnya.
Setelah puas berbincang-bincang, komandan pun mengajak anggotanya untuk pulang ke rumah
masing-masing.
“baiklah. Acara sudah selesai, baiknya kita pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat
diri. Terima kasih atas kerjasamanya (dan berkat kemandirian kita, akhirnya) karena kalian sudah
menjalankan tugas dengan baik. Sebelum pulang, marilah kita berdoa sesuai agama dan keyakinan
masing-masing. Berdoa mulai!.” Perintah Komandan. “Hati-hati di jalan. Utamakan keselamatan.”
Imbuhnya.
“SIAP KOMANDAN!” jawab timkes serempak.
Kebersamaan, kekompakan, kerja sama dan kemandirian adalah hal yang paling penting untuk kita
terapkan dalam segala hal. Karena hal tersebut membuat kita bisa melakukan segala hal dengan baik.
*kami disini tidak butuh pengakuan ataupun jabatan, kami disini tidak butuh materi ataupun
asuransi, kami ada karena kami peduli, tak lagi ada kesombongan dan keegoisan dlm diri kami, yang
ada hanya ketulusan dan keikhlasan yang kami miliki, kami disini siap kapanpun karena terpanggil
dari hati nurani seorang relawan.*

-TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA-

Anda mungkin juga menyukai