Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING

PRINSIP BIMBINGAN KONSELING

OLEH
KELOMPOK 4

ANGGOTA:
1. Ali Akbar ( )
2. Rafika Hasanah ( )
3. Syamsidar (16033032)
4. Viola Gusmarlina ( )

DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Khairani, M.Pd, Kons

MATA KULIAH UMUM


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini guna melengkapi tugas matakuliah Bimbingan
Konseling. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi
untuk menyumbangkan pikirannya selama pembuatan makalah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 24 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... i

Daftar Isi ...............................................................................................................................ii

Pembahasan............................................................................................................................

Kesimpulan ............................................................................................................................

Daftar Pustaka
PEMBAHASAN

PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN KONSELING

Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan . pemahaman tentang prinsip-prinsip
dasar ini sangat penting dan perlu terutama kaitannya dengan kepentingan penerapan dilapangan.
Konselor yang telah memahami secara benar dan mendasar prinsip-prinsip dasar bimbingan dan
konseling ini akan dapat menghindarkan diri dari kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan
dalam praktik pemberian layanan bimbingan dan konseling. Rumusan prinsip-prinsip bimbingan
dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan
proses penanganan masalah, program pelayanan, penyelenggaraan pelayanan.Prinsip-prinsip
bimbingan dan konseling dibedakan menjadi dua yaitu:

A. Prinsip-prinsip umum bimbingan dan konseling


Prinsip-prinsip umum bimbingan dan konseling antara lain sebagai berikut:

1. Karena bimbingan itu berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu, perlulah
diingat bahwa sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segala aspek kepribadian
yang unik dan ruwet.
2. Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual daripada individu-individu yang
dibimbing, ialah untuk memberikan bimbingan yang tepat sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan.
3. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
4. Masalah yang tidak dapat diselesaikan disekolah harus diserahkan kepada individu atau
lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
5. Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh
individu yang dibimbing.
6. Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan program pendididkan disekolah yang
bersangkutan.
7. Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpipn oleh seorang petugas yang memiliki
keahlian dalam bimbingan dan sanggup bekerjasama dengan para pembantunya serta
dapat dan bersedia mempergunakan sumber-sumber yang berguna di luar sekolah.
8. Terhadap program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian yang teratur untuk
mengetahui sampai dimana hasil dan manfaat yang diperoleh serta penyesuaian antara
pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan terdahulu.

B. Prinsip-prinsip khusus bimbingan dan konseling


1. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran pelayanan (Peserta didik)
Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu, baik secara
perorangan maupun berkelompok. Individu-individu itu sangat bervariasi, misalnya dalam
hal umurnya, jenis kelaminnya, status social ekonomi keluarga, kedudukan, pangkat dan
jabatannya, keterikatannya terhadap suatu lembaga tertentu, dan variable-variabel lainnya.
Variasi dan keunikan keindividualan, aspek-aspek pribadi dan lingkungan, serta sikap dan
tingkah laku dalam perkembangan dan kehidupannya itu mendorong dirumuskannya
prinsip-prinsip bimbingan dan konseling sebagai berikut:

a. Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis
kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi.
b. Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang
unik dan dinamis.
c. Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek
perkembangan individu.
d. Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual
yang menjadi orientasi pokok pelayanan.

2. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan (Tujuan pendidikan)


Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling baik diselenggarakan secara
“incidental” maupun terprogram. Pelayanan “incidental” diberikan kepada klien-klien
yang secara langsung kepada konselor untuk meminta bantuan. Konselor memberikan
pelayanan kepada mereka secara langsung pula sesuai dengan permasalahan klien pada
waktu mereka itu dating. Konselor memang tidak menyediakan program khusus untuk
mereka. Klien-klien “incidental” seperti itu biasanya dating dari luar lembaga tempat
konselor bertugas. Pelayanan “incidental” itu merupakan pelayanan konselor yang sedang
menjalankan “pratek pribadi”. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program layanan
bimbingan dan konseling itu adalah sebagai berikut:

a. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan dan


pengembangan individu, karena itu program bimbingan harus disesuaikan dan
dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik.
b. Program bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan
individu, masyarakat, dan kondisi lembaga.
c. Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang
pendidikan yang terendah sampai yang tinggi.
d. Terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling perlu adanya
penilaian yang teratur dan terarah.

3. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu (Permasalahan)


Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu
tidaklah selalu positif. Faktor-faktor yang pengaruhnya negatif akan menimbulkan
hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan kehidupan individu yang
akhirnya menimbulkan masalah tertentu pada diri individu. Masalah-masalah yang timbul
seribu satu macam dan sangat bervariasi, baik dalam jenis dan intensitasnya. Secara ideal
pelayanan bimbingan dan konseling ingin membantu semua individu dengan berbagai
masalahnya itu. Namun, sesuai dengan keterbatasan yang ada pada dirinya sendiri,
pelayanan bimbingan dan konseling hanya mampu menangani masalah klien secara
terbatas. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu sebagai berikut:

a. Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut kondisi mental
atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah serta dalam
kaitannya dengan kontak social dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkkungan
terhadap kondisi mental dan fisik individu.
b. Kesenjangan social, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah
pada individu dan kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan bimbingan.
4. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan layanan (Perorganisasian)
Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling dimulai dengan pemahaman
tentang tujuan layanan. Tujuan ini selanjutnya akan diwujudkan melalui proses tertentu
yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam bidangnya, yaitu konselor professional.
Konselor yang bekerja di suatu lembaga yang cukup besar, sangat berkepentingan dengan
penyelenggara program-program bimbingan dan konseling secara teratur dari waktu ke
waktu. Kerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar berbagai tempat
ia bekerja perlu dikembangkan secara optimal. Prinsip-prinsip berkenaan dengan
pelaksanaan layanan sebagai berikut:

a. Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang


akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi prmasalahan.
b. Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan
oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan aas
desakan dari pembimbing aau pihak lain.
c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahlli dalam bidang yang relevan
dengan permasalahan yang dihadapi.
d. Kerjasama antara pembimbing , guru, dan orang tua amat menentukan hasil pelayanan
bimbingan.
e. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui
pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu
yang terlibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu
sendiri.
KESIMPULAN

1. Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan . pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar
ini sangat penting dan perlu terutama kaitannya dengan kepentingan penerapan dilapangan.

2. Prinsip-prinsip BK dibedakan menjadi dua yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.

3. Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan


sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program
pelayanan, penyelenggaraan pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA

Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Bagian VIII

Prayitno dan Ermanti. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan & Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.

Rahman, Fathur. 2006. Modul Ajar Pengembangan & Evaluasi Program Bimbingan Konseling.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai