OLEH
KELOMPOK 4
ANGGOTA:
1. Ali Akbar ( )
2. Rafika Hasanah ( )
3. Syamsidar (16033032)
4. Viola Gusmarlina ( )
DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Khairani, M.Pd, Kons
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini guna melengkapi tugas matakuliah Bimbingan
Konseling. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi
untuk menyumbangkan pikirannya selama pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Pembahasan............................................................................................................................
Kesimpulan ............................................................................................................................
Daftar Pustaka
PEMBAHASAN
Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan . pemahaman tentang prinsip-prinsip
dasar ini sangat penting dan perlu terutama kaitannya dengan kepentingan penerapan dilapangan.
Konselor yang telah memahami secara benar dan mendasar prinsip-prinsip dasar bimbingan dan
konseling ini akan dapat menghindarkan diri dari kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan
dalam praktik pemberian layanan bimbingan dan konseling. Rumusan prinsip-prinsip bimbingan
dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan
proses penanganan masalah, program pelayanan, penyelenggaraan pelayanan.Prinsip-prinsip
bimbingan dan konseling dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Karena bimbingan itu berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu, perlulah
diingat bahwa sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segala aspek kepribadian
yang unik dan ruwet.
2. Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual daripada individu-individu yang
dibimbing, ialah untuk memberikan bimbingan yang tepat sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan.
3. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
4. Masalah yang tidak dapat diselesaikan disekolah harus diserahkan kepada individu atau
lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
5. Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh
individu yang dibimbing.
6. Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan program pendididkan disekolah yang
bersangkutan.
7. Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpipn oleh seorang petugas yang memiliki
keahlian dalam bimbingan dan sanggup bekerjasama dengan para pembantunya serta
dapat dan bersedia mempergunakan sumber-sumber yang berguna di luar sekolah.
8. Terhadap program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian yang teratur untuk
mengetahui sampai dimana hasil dan manfaat yang diperoleh serta penyesuaian antara
pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan terdahulu.
a. Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis
kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi.
b. Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang
unik dan dinamis.
c. Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek
perkembangan individu.
d. Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual
yang menjadi orientasi pokok pelayanan.
a. Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut kondisi mental
atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah serta dalam
kaitannya dengan kontak social dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkkungan
terhadap kondisi mental dan fisik individu.
b. Kesenjangan social, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah
pada individu dan kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan bimbingan.
4. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan layanan (Perorganisasian)
Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling dimulai dengan pemahaman
tentang tujuan layanan. Tujuan ini selanjutnya akan diwujudkan melalui proses tertentu
yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam bidangnya, yaitu konselor professional.
Konselor yang bekerja di suatu lembaga yang cukup besar, sangat berkepentingan dengan
penyelenggara program-program bimbingan dan konseling secara teratur dari waktu ke
waktu. Kerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar berbagai tempat
ia bekerja perlu dikembangkan secara optimal. Prinsip-prinsip berkenaan dengan
pelaksanaan layanan sebagai berikut:
1. Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan . pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar
ini sangat penting dan perlu terutama kaitannya dengan kepentingan penerapan dilapangan.
2. Prinsip-prinsip BK dibedakan menjadi dua yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.
Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Bagian VIII
Prayitno dan Ermanti. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan & Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.
Rahman, Fathur. 2006. Modul Ajar Pengembangan & Evaluasi Program Bimbingan Konseling.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta