KONTRUKSI JEMBATAN
DISUSUN OLEH :
1615124001
KELAS :
5A DIV MPK
KELOMPOK :1
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. Tahap Persiapan.
2. Tahap Pengumpulan Data Sekunder dan Survey Pendahuluan.
3. Tahap Survey Lapangan.
4. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknis.
5. Tahap Penggambaran.
6. Tahap Perhitungan Kuantitas dan Perkiraan Biaya.
Dari hasil pencarian tersebut kami dapat menemukan lokasi jembatan yang dimaksud
dimana jembatan tersebut berada di Jl. Rsi Markandya II, Kedewatan - Ubud,
Kabupaten Gianyar, Bali 80571.
Kondisi jalan menuju lokasi pekerjaan relatif sedang, sehingga masih dapat
dicapai dengan kendaraan roda empat maupun kendaraan berat lainnya tanpa
mengalami hambatan yang berarti.
Kontur Existing
TEAM LEADER
b. Gambar Situasi
Dari survey yang telah kami laksanakan dapat kami paparkan mengenai
kondisi di lapangan sebagai berikut.
Kondisi Geologi
10 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
Kondisi Lalu Lintas
Dilihat dari gambar disamping bahwa kondisi
arus lalu lintas yang melewati jalan tersebut
cukup ramai, selain penduduk setempat , banyak
juga bus travel pariwisata yang mengakses,
dikarenakan jalan tersebut menjadi jalan utama
dengan lokasi pariwisata di Ubud. Selama ± 2
jam kami melakukan survey, jembatan tersebut
tidak pernah sepi dilewati oleh pejalan kaki
maupun pengendara roda dua maupun roda
empat. Kondisi inilah yang kami gunakan sebagai acuan bahwa jalan tersebut perlu
dibuat untuk menunjang pertumbuhan arus lalu lintas nantinya.
Kondisi Hidrologi
Dari pantauan kami dilapangan, debit air yang
mengalir di bawah jembatan tidak terlalu besar,
mungkin karena belum turunnya hujan. Dilihat
dari tinggi banjir yang pernah terjadi, tidak
sampai mengenai jembatan, jadi jembatan tetap
aman ketika banjir terjadi.
11 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
c. Gambar Layout
12 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
Data kondisi jembatan rencana secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
Nama Jembatan : Jembatan Rsi Markandya II
Lokasi : Jl. Rsi Markandya II, Keliki, Tegallalang
Bentang : 60 m
Lebar Plat : 8,00 m (1,00 m + 6,00 m + 1,00 m)
Ketinggian : 50 m dari muka air normal
Abutment : Pas. Batu
Pilar : Pas. Batu
Gelagar : Beton Bertulang
Plat Lantai : Beton bertulang
13 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
BAB III
𝐿𝑦 5
=
𝐿𝑥 1.75
= 2.85 > 2
= Pelat 1 arah
14 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
PERHITUNGAN GELAGAR JEMBATAN BALOK-T
15 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
Jumlah balok diafragma sepanjang L, nd = 5 bh
Jarak antara balok diafragma, sd = L/(nd-1) = 15.00 m
B. BAHAN STRUKTUR
Mutu baja :
Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm : U - 40
Tegangan leleh baja, fy = U*10 = 400 Mpa
Untuk baja tulangan dengan Ø ≤ 12 mm : U - 24
Tegangan leleh baja, fy = U*10 = 240 Mpa
Specific Gravity :
Berat beton bertulang, wc = 25.00 kN/m3
Berat beton tidak bertulang (beton rabat), w'c = 24.00 kN/m3
Berat aspal padat, wa = 22.00 kN/m3
Berat jenis air, ww = 9.80 kN/m3
16 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
C. ANALISIS BEBAN
Gaya geser dan momen pada T-Girder akibat berat sendiri (MS) :
VMS = 1/2 * QMS * L = 1669.688 kN
MMS = 1/8 * QMS * L2 = ####### kNm
17 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
a= 5.00 m
b= 5.00 m
Gaya geser dan momen yang terjadi akibat pembebanan lalu-lintas, diambil yg memberikan
pengaruh terbesar terhadap T-Girder di antara beban "D" dan beban "T".
Gaya geser maksimum akibat beban, T VTT = 163.28 kN
Momen maksimum akibat beban, T MTT = 6761.25 kNm
18 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
Untuk panjang bentang, L= 60.00 m q= 8.00 kPa
KEL mempunyai intensitas, p= 44.00 kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.40 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untul 50 < L < 90 m
DLA = 0.30 untuk L ≥ 90 m
Gaya geser dan momen pada T-Girder akibat beban lajur "D" :
VTD = 1/2 * ( QTD * L )+ PTD = 450.75 kN
MTD = 1/8 * QTD * L2 + 1/4 * PTD * L = 6761.25 kNm
19 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
a= 5.00 m
b= 5.00 m
Gaya geser dan momen yang terjadi akibat pembebanan lalu-lintas, diambil yg memberikan
pengaruh terbesar terhadap T-Girder di antara beban "D" dan beban "T".
Gaya geser maksimum akibat beban, T VTT = 163.28 kN
Momen maksimum akibat beban, T MTT = 6761.25 kNm
20 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
Gaya rem, TTB = 5 % beban lajur "D" tanpa faktor beban dinamis,
QTD = q * s = 12.00 kN/m
PTD = p * s = 66.00 kN
TTB = 0.05 * ( QTD * L + PTD ) = 39.30 kN
< 50.00 kN
Diambil gaya rem, TTB = 50.00 kN
21 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)
Gaya geser dan momen pada Girder akibat pengaruh temperatur, diperhitungkan terhadap
gaya yang timbul akibat pergerakan temperatur (temperatur movement) pada
tumpuan (elastomeric bearing) dengan perbedaan temperatur sebesar :
DT = 15 C
Koefisien muai panjang untuk beton, α = 1.0.E-05 C
Panjang bentang Girder, L= 60.00 m
Shear stiffness of elastomeric bearing, k= 15000 kN/m
Temperatur movement, d = α * DT * L= 0.0090 m
Gaya akibat temperatur movement, FET = k * d = 135.00 kN
Gaya gempa vertikal pada girder dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke
bawah minimal sebesar 0.10 * g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50%
koefisien gempa horisontal statik ekivalen.
Wt = Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk menimbulkan
satu satuan lendutan.
g = percepatan grafitasi bumi, g= 9.81 m/det2
22 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan :
Wt = QMS + QMA
Berat sendiri, QMS = 55.66 kN/m
Beban mati tambahan, QMA = 4.04 kN/m
Panjang bentang, L= 60.00 m
Berat total, Wt = (QMS + QMA)*L = 3581.48 kN
Ukuran Girder, b= 0.50 m h= 4.00 m
Momen inersia penampang Girder, I = 1/12 * b * h = 2.66667 m 4
3
23 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
Beban gempa vertikal, QEQ = TEQ / L = 7.678 kN/m
Gaya geser dan momen pada Girder akibat gempa vertikal (EQ) :
VEQ = 1/2 * Q EQ * L = 230.334 kN
2
MEQ = 1/8 * QEQ * L = 3455.004 kNm
24 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
Momen ultimate rencana girder Mu = 53167.91 kNm
Gaya geser ultimate rencana girder Vu = 2969.59 kN
25 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
10.3. TULANGAN GESER
26 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
ABUTMENT : Jembatan
1. Input
B1 B2
Dimensi
Rb1
+ 80.20 HT = 9.70 m
B1 = 0.60 m
H1 B2 = 0.30 m
B3 = 0.40 m
Rh1 + 79.00 B4 = 1.20 m
H5 B5 = 1.00 m
B6 = 2.80 m
BT = 5.00 m
H10 B3 H6 H1 = 1.20 m
Slope 1:n
H1 max = 1.20 m
HT + 75.00 H2 = 7.00 m
H2 H3 = 0.50 m
ho
H4 = 1.00 m
H5 = 0.40 m
+ 74.00 H6 = 0.30 m
H10 = 8.20 m
Hw2
ho = 6.30 m
Tebal Abutment BL = 5.00 m
Hw1 + 69.00 Daya dukung Parapet = 0.30 m
H3
Rh1 = 0.60 m
Rb1 = 0.30 m
H4
Hw1 = 2.00 m
+ 70.50 Hw2 = 4.00 m
BT Slope = 0.0 slope 1:n
B4 B5 B6 (perumpamaan tekanan tanah dari
samping tidak ada, input "0")
Perencanaan Beban Parapet
P (t) Class
10.0 Class I BM100
7.0 Class II BM70
5.0 Class III BM50
3.5 Class IV BM35
Berat Jenis 0.0 Class V 500 kg/m2
Soil 1.30 t/m3 T = 10.0 ton <==Input P
Soil (saturated) 1.60 t/m3 Lebar Sentuhan ban
Beton 2.40 t/m3 a = 0.20 m
Lebah efektif jalan= 3.00 m
Super Struktur Reaction Tebal aspal = 0.05 m
Normal Vn=Rd+Rl 137.96 ton
Seismic Ve=Rd 71.27 ton With Impact Plate? Yes
He= 12.83 ton (He=2 kh Rd, untuk fixed bearing) (Input Yes or No)
Tipe bearing Movable (He=kh Rd, untuk movable bearing) tebal Corbel Lp= 0.30 m
(Input Fixed or Movable) Tebal plat injak= 0.30 m
Beban tambahan 0.70 t/m2 panjang plat injak 3.00 m
kedalaman plat 0.40 m
Parameters
q : Beban Tambahan (t/m2) 0.70
q' : Beban Tambahan (t/m2) (=0) 0.00
g : berat jenis tanah (t/m3) 1.30
w : Gaya geser tanah (degree) 0.00
f : Sudut geser (degree) 40.00
d 1: sudut gesek tanah dengan tembok (degree) normal 26.70 (=2/3f)
d 2: sudut gesek tanah dengan tanah (degree) normal 0.00
d E1: sudut gesek tanah dengan tembok (degree) seismic 20.00 (=1/2f)
d E2: sudut gesek tanah dengan tanah (degree) seismic 33.80
b : kemiringan tembok (degree) 0.00
c : cohesi tanah (t/m2) (tidak diperhitungkan) 0.00
kh : 0.18
Uc: koesfisien daya angkat 1.00
f : koefisien gesekan =Tan f b = 0.60
27 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
N-SPT : 60.00
Qa : kapasitas ijin bearing normal t/m2 25.00 ( max. 25.00 t/m2 untuk pondasi)
Qae: kapasitas ijin bearing seismic t/m2 37.50 ( max. 37.50 t/m2 untuk pondasi)
28 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
2. Kontrol
29 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
d2(cm) 7.5 7.5 7.5
Tinggi efektif (cm) :d-d1(cm) 92.5 92.5 92.5
Perencanaan Beban Mf 13.68 16.14 26.15
Nd 0.00 0.00 0.00
S 21.42 9.08 14.21
cek kekuatan baja minimum
kebutuhan baja (cm2) 4.43 5.23 5.46
cek ijin tekan
Tekan sc kgf/cm2 6.94 ok 6.23 ok 11.81 ok
Bengkok ss kgf/cm2 630.65 ok 381.99 ok 608.78 ok
Tegangan Geser tm kgf/cm2 1.62 ok 0.70 ok 1.08 ok
30 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
(3) Parapet Dengan Plat Injak Tanpa Plat injak Dengan plat injak
Normal Normal Seismic
Baja
Belakang (Baja Tarik) f (mm) 12 16
(sumbu jembatan)spacing (mm) 250 250
As1 (cm2) 8.04
(baja tekan) f (mm) 16
(sumbu jembatan)spacing (mm) 250 ok
As2' (cm2, >0.5 As2) 8.04 >=8.04
(distribusi baja) f (mm) 12 12 12
tebal (mm) 250 250 ok 250 ok
As (cm2, >As /3) 4.52 >=4.50 4.52 >=4.50
Depan (Baja Tarik) f (mm) 16
(sumbu jembatan)spacing (mm) 125
As1 (cm2) 16.08
(baja tekan) f (mm) 12 16
(sumbu jembatan)spacing (mm) 125 ok
As2' (cm2, >0.5 As2) 16.08 >=4.50
(distribusi baja) f (mm) 12 16 16
tebal (mm) 250 ok 250 ok
As (cm2, >As /3) 8.04 >=5.36 8.04 >=5.36
Perencanaan Dimensi
Tebal Efektif (cm) 100 100
:Decking d1(cm) 7
d2(cm) 10 10
Tinggi efektif (cm) :d-d1(cm) 23 20
Perencanaan Beban Mf 4.154 0.799
Nd 0.000 0.000
S 0.000 1.011
cek kekuatan baja minimum
kebutuhan baja (cm2) 9.16 1.81
cek ijin tekan
Tekan sc kgf/cm2 31.38 ok 12.82 ok
Bengkok ss kgf/cm2 1424.03 ok 563.31 ok
Tegangan Geser tm kgf/cm2 0 ok 0.57 ok
31 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
ABUTMENT : Jembatan
0.60 0.30
D16@200 D25@180
+ 80.20
D16@200
D16@200
1.20
+ 79.00
0.40
D16@200
0.30
D16@200 0.40
D16@200
7.00 D25@180
8.20 D25@180
9.70
D16@200 D16@200
6.30
3.50
D25@180
D25@90
D25@150
D19@100 D19@100 D25@150
+ 69.00
0.50
2.40
1.00
+ 70.50
5.00
32 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
Lampiran :
33 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n
Proses pengukuran bentang jembatan Proses pengukuran lebar trotoar
34 | T u g a s K o n s t r u k s i J e m b a t a n