Anda di halaman 1dari 3

1|Page

Keutamaan 10 hari di bulan Dzulhijjah


Oleh: Beni Sarbeni
Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

‫ يا رسول اهلل وال اجلهاد يف سبيل اهلل ؟‬: ‫ قالوا‬- ‫ما من أيام العمل الصاحل فيها أحب إىل اهلل من هذه األيام – يعين أيام العشر‬
‫قال وال اجلهاد يف سبيل اهلل إال رجل خرج بنفسه وماله مث مل يرجع من ذلك بشيء‬
“Tidak ada hari yang amalannya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini – yakni
sepuluh hari bulan Dzulhijjah -, lalu para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, tidak pula
jihad di jalan Allah ?” jawab Nabi: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang
keluar dengan mengorbankan jiwa dan hartanya lalu dia tidak kembali dengan sesuatu
apapun darinya”.1
Diantara amalan yang dilakukan pada hari-hari tersebut:
Pertama: Menunaikan haji dan umrah.
Kedua: Puasa terutama puasa arafah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ً‫ إال باعد اهلل بذلك اليوم وجهه عن النار سبعني خريفا‬، ‫ما من عبد يصوم يوماً يف سبيل اهلل‬
“Tidak seorang hamba pun melakukan puasa satu hari di jalan Allah, kecuali dengan
(puasa) hari itu Allah menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh (perjalanan) tujuh puluh
tahun”.2
Dalam hadits lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫صيام يوم عرفة أحتسب على اهلل أن يكفر السنة اليت قبله واليت بعده‬
“Puasa arafah, aku berharap kepada Allah ia bisa menghapus (dosa) setahun
sebelumnya dan setahun setelahnya”.3
Ketiga: Banyak bertakbir dan berdzikir.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ٍ ‫وي ْذ ُكروا اسم اللَّ ِه ِيف أَيَّ ٍام معلُوم‬
‫ات‬ َ َْ َ ْ ُ ََ
“Dan mereka menyebut-nyebut nama Allah pada hari-hari yang telah diketahui”.4

1
Hadits shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari dari shahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu..
2
Hadits shahih, muttafaq alaihi dari shahabat Abu Said al-Khudriyyi radhiyallahu ‘anhu..
3
Hadits shahih, riwayat Muslim dari shahabat Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu..
4
Surat al-Hajj [22]: 28.
2|Page

Imam Ibnu Katsir membawakan riwayat dari Abdullah bin Abbas bahwa, yang
dimaksud dengan hari-hari yang telah diketahui tersebut adalah 10 hari di bulan Dzulhijjah.5
Takbir di hari-hari tersebut terbagi menjadi dua, Takbir muthlaq (tidak dibatasi) dan
Takbir muqayyad (dibatasi).
Tidak dibatasi maksudnya banyak bertakbir di malam atau pun siang pada hari-hari
tersebut.
Adapun yang dibatasi yakni yang dilakukan pada setiap bada shalat fardhu, dimulai
dari fajar tangal 9 sampai ashar tanggal 13 dzulhijjah.
Keempat: Taubat dan meninggalkan semua perbuatan dosa.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ إِذَا َو َج َد َها‬،‫ضالَّتِ ِه‬ ِ ‫ ِمن أ‬،‫لَلَّه أَش ُّد فَرحا بِت وب ِة أَح ِد ُكم‬
َ ِ‫َحد ُك ْم ب‬
َ ْ ْ َ ََْ ً َ َ ُ
“Sungguh, Allah lebih berbahagia karena taubat salah seorang kalian daripada
seseorang yang mendapati barangnya yang hilang”.6
Kelima: banyak melakukan amalan-amalan sunnah, seperti shalat sunnah, shadaqah
dan yang lainnya.
Hal itu karena amalan di hari-hari tersebut dilipat gandakan dan lebih dicintai oleh
Allah daripada amalan yang dilakukan di hari-hari yang lain sebagaimana dijelaskan dalam
hadits pertama.
Keenam: Disyariatkan berkurban pada tanggal 10 dan hari-hari tasyrik, bahkan
sebagian ulama menyatakan wajib bagi yang mampu.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫من كان له سعة ومل يضح فال يقربن مصالنا‬


“Barang siapa memiliki kelapangan rizki lalu dia tidak berkurban, maka janganlah ia
mendekati tempat shalat kami”.7
Ketujuh: tidak memotong kuku dan rambut atau bulu bagi orang yang hendak
berkurban sehingga dia berkurban.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫يضحي فليمسك عن شعره وأظفاره‬


ّ ‫إذا رأيتم هالل ذي احلجة وأراد أحدكم أن‬

5
Tafsir Ibnu Katsir V/ 415 – lihat al-Maktabah Syamilah.
6
Hadits shahih, diriwayatkan oleh Muslim dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu..
7
Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Majah, al-Khatib, dan al-Hakim dari shahabat Abu Huraiah radhiyallahu
‘anhu., dihasankan oleh al-Albani dari Takhrij al-Misykat.
3|Page

“Jika kalian melihat hilal (baca: awal) dzilhijjah sementara salah seorang diantara
kalian hendak berkurban, maka janganlah ia memotong rambut (baca: atau bulu-buluan) dan
kukunya”.8

8
Hadits shahih, riwayat Muslim dan yang lainnya dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha.

Anda mungkin juga menyukai