Anda di halaman 1dari 9

Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm.

1-9

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN


SOAL-SOAL KESEBANGUNAN

Siti Rahayu
Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Email : rahayuperbun@gmail.com

Abstract

The low student’s learning achievement of mathematics becomes a great


challenge for an educator. One of the causes of low student learning
achievement caused difficulties to affect the student learning to the
errors of students in solving problems congruency. This study aims to
determine the percentage of the mistakes of the student that includes
conceptual errors, fault principle, and operation errors in terms of
Minimum Completeness Criteria is 60 with the fault tolerance a
maximum of 40%. The population was all of the students in third grade
of the SMP N Satu Atap 2 Negerikaton in the academic year 2014-2015.
The samples of the research were taken by 50% from the population.
Data acquisition is done by testing with data analysis techniques using
percentages. Based on data analysis, it can be concluded that students'
mistakes in solving problems congruency include conceptual errors by
57.60%, fault principle by 41.27%, and operation errors by 40.57%.
With contributors biggest mistake is a conceptual errors.

Keywords : conceptual errors, fault principle, operation errors

1. PENDAHULUAN berfikir logis, analitis, sistematis,


Berkembangnya ilmu kritis, dan kreatif, serta
pengetahuan dan teknologi kemampuan bekerjasama.
(IPTEK) mempunyai peran penting Kompetensi tersebut diperlukan
dalam berbagai disiplin ilmu dan agar peserta didik memiliki
memajukan daya pikir manusia. kemampuan memperoleh,
Perkembangan pesat di bidang mengelola, dan memanfaatkan
teknologi dan informasi ini informasi untuk bertahan hidup
dilandasi perkembangan ilmu pada keadaan yang selalu berubah,
matematika. Oleh karena itu, tidak pasti, dan kompetitif. Selain
matematika perlu diberikan kepada itu, matematika bertujuan agar
semua peserta didik mulai dari peserta didik memiliki kemampuan
sekolah dasar untuk membekali memahami konsep matematika,
peserta didik dengan kemampuan menjelaskan keterkaitan antar

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath


Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 1
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 1-9

konsep dan mengaplikasikan kooperatif. Menurut Kokom


konsep atau algoritma secara Komalasari (2010:32)
luwes, akurat, efisien, dan tepat pembelajaran kooperatif adalah
dalam pemecahan masalah. “suatu strategi pembelajaran
Pencapaian tujuan pendidikan dan dimana siswa bekerja dan
pembelajaran matematika dapat bekerjasama dalam kelompok-
dinilai salah satunya dari kelompok kecil secara kolaboratif
keberhasilan siswa dalam yang anggotanya terdiri dari 2
memahami matematika dan sampai lima orang, dengan struktur
memanfaatkan pemahaman ini kelompoknya yang bersifat
untuk menyelesaikan persoalan heterogen. Sedangkan hasil
dalam matematika maupun dalam penelitian Woods dan Chen (2010)
ilmu-ilmu dan diukur dengan tes menyimpulkan pembelajaran
hasil belajar siswa. kooperatif memberikan
Banyak unsur yang secara kesempatan kepada siswa untuk
bersama-sama dapat saling bekerjasama dalam
mempengaruhi keberhasilan kelompok, dengan instruksi guru
pembelajaran matematika. siswa saling membantu sesama
Diantara unsur-unsur yang anggota kelompok dengan
mempengaruhi dalam keberhasilan kemampuan yang heterogen. Salah
adalah siswa, pendidik atau guru, satu pembelajaran kooperatif yang
model pembelajaran dan akan diterapkan dalam penelitian
lingkungan. Pada pelaksanaan ini adalah model pembelajaran
pembelajaran di kelas guru masih Numbered Head Together (NHT).
dominan menggunakan Menurut Trianto (2009:82)
pembelajaran konvensional, yakni Numbered Heads Together (NHT)
dalam pembelajarannya masih atau penomoran berpikir bersama
menerapkan metode ceramah, adalah jenis pembelajaran
sehingga hasil belajar matematika kooperatif yang dirancang untuk
menjadi rendah, maka dari itu memengaruhi pola interaksi siswa
dalam penelitian ini akan dan sebagai alternatif terhadap
diterapkan model pembelajaran struktur kelas tradisional.

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath


Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 2
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 1-9

Rendahnya kemampuan dalam memahaminya. Dalam


faktor-faktor internal menyebabkan menyelesaikan soal-soal
rendahnya hasil belajar matematika matematika, khususnya konsep
yang ditunjukkan antara lain kesebangunan siswa masih banyak
dengan adanya kesalahan- melakukan kesalahan-kesalahan
kesalahan yang dilakukan oleh dalam proses penyelesaiannya.
siswa dalam menyelesaikan soal- Kesalahan tersebut antara lain
soal matematika khususnya pada kesalahan konsep, kesalahan
materi kesebangunan. prinsip, dan kesalahan operasi.
Materi kesebangunan Menurut I Wayan Ponter (2001)
merupakan bagian dari materi kesalahan yang dilakukan siawa
geometri. Materi ini merupakan dalam menjawab soal cerita
materi pengembangan dari konsep geometri dalam bentuk verbal dan
sebelumnya yang meliputi materi soal geometri dalam bentuk visual
garis dan sudut, perbandingan, yang tidak sesuai dengan
persamaan linear, aljabar, dan kesepakatan maupun aturan dalam
bangun datar. Selain itu juga dalam matematika diklasifikasikan atas
konsep ini dikaitkan dengan kesalahan konsep, kesalahan
konsep teorema phytagoras. Hal ini relasi/operasi dan kesalahan
menunjukan bahwa sebelum prinsip. Selain itu juga
mempelajari konsep diungkapkan oleh Komarulloh
kesebangunan, maka siswa harus (2005) dari hasil penelitiannya
menguasai materi prasyarat bahwa kesalahan yang dilakukan
sebelumnya. Ini akan melatih pola mahasiswa dalam menyelesaikan
pikir siswa yang terstuktur dalam soal-soal matematika pada bahasan
mempelajari matematika, Geometri diidentifikasi menjadi
khususnya konsep kesebangunan. tiga yaitu kesalahan konsep,
Selain itu, konsep kesebangunan kesalahan prinsip, dan kesalahan
merupakan salah satu prasyarat operasi.
untuk materi pembelajaran Faktor-faktor yang
selanjutnya sehingga sangat menyebabkan kesalahan tersebut
penting bagi siswa menguasai dan bersumber dari dalam diri siswa

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath


Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 3
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 1-9

tersebut yaitu kurangya soal kesebangunan. Kesalahan


pemahaman tentang simbol, faktor yang dimaksud adalah kesalahan
kecerobohan, tidak menguasai konsep, kesalahan prinsip, dan
konsep serta faktor kealpaaan (lupa kesalahan operasi. Kesalahan-
dengan konsep yang telah kesalahan tersebut banyak
dipelajari sebelumnya. Hal ini dilakukan oleh siswa yang
didasarkan dari hasil penelitian menyebabkan rendahnya hasil
yang dilakukan oleh Basuki belajar dalam menyelesaikan soal-
Rachmat (2000) bahwa dalam soal kesebangunan pada setiap
pemahaman matematika dikatakan langkah-langkah pengerjaannya.
secara umum baik sebelum Kesalahan yang dilakukan siswa
remedial atau sesudah remedial sangat signifikan pada langkah-
jenis kesalahan yang dilakukan langkah pengerjaannya.
oleh peserta didik dalam Berdasarkan hasil observasi
mengerjakan soal matematika hasil belajar pokok bahasan
adalah kesalahan konsep, kesebangunan diperoleh data
kesalahan operasi dan kesalahan sebagai berikut :
ceroboh, dengan kesalahan yang Tabel 1.
Data hasil belajar matematika
paling dominan adalah kesalahan
pokok bahasan kesebangunan
konsep.
N Rentang
Berdasarkan hasil ulangan Jumlah Prosentase Keterangan
o. Nilai
mencapai
harian bidang studi matematika 1 60 – 100 8 16%
KKM
SMP N Satu Atap 2 Negerikaton Belum
2 0 – 59 42 84% Mencapai
bahwa hasil belajar matematika KKM
Jumlah 50 100% -
pokok bahasan kesebangunan. Sumber: Hasil ulangan harian
yang diajarkan di kelas IX matematika kelas IX semester I SMP
N Satu Atap 2 Negerikaton tahun
semester I tahun pelajaran 2013- pelajaran 2013/2014
2014 dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) 60 masih cukup Berdasarkan data di atas
rendah, diduga siswa banyak dapat dilihat bahwa hasil belajar
melakukan kesalahan dalam matematika siswa pada pokok
langkah-langkah pengerjaan soal- bahasan kesebangunan dengan

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath


Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 4
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 1-9

KKM 60 yang telah mencapai kesalahan konsep dalam


KKM adalah 8 orang (16%) dan menyelesaikan soal-soal
belum mencapai KKM adalah 42 kesebangunan lebih dari atau sama
orang (84%). Dari data di atas dengan 40%, untuk mengetahui
menunjukan bahwa hasil belajar prosentase kesalahan prinsip dalam
matematika pokok bahasan menyelesaikan soal-soal
kesebangunan pada umumnya kesebangunan lebih dari atau sama
rendah. dengan 40% dan untuk mengetahui
Banyaknya kesalahan siswa prosentase kesalahan operasi
pada pokok bahasan kesebangunan dalam menyelesaikan soal-soal
mendorong peneliti untuk kesebangunan lebih dari atau sama
menganalisis kesalahan dalam dengan 40 %.
menyelesaikan soal-soal
kesebangunan yang dilakukan 2. METODE PENELITIAN
siswa pada setiap langkah Berdasarkan permasalahan
pengerjaannya. Kesalahan yang yang diteliti, diketahui bahwa
dimaksud adalah kesalahan variabel dalam penelitian ini
konsep, kesalahan prinsip, dan adalah kesalahan siswa dalam
kesalahan operasi. Dengan KKM menyelesaikan soal-soal
60, peneliti memberikan toleransi kesebangunan. Adapun kesalahan
kesalahan maksimal sebesar 40%. yang berpeluang dilakukan siswa
Hal ini menunjukan bahwa jika dalam aspek pemahaman serta
tingkat kesalahan yang dilakukan penguasaan matematika terdiri dari
siswa kurang dari atau sama 1) kesalahan konsep, 2) kesalahan
dengan 40% berarti hasil belajar prinsip, dan 3) kesalahan operasi.
telah mencapai KKM, sebaliknya Populasi dalam penelitian ini
jika tingkat kesalahan yang adalah seluruh siswa SMP N Satu
dilakukan siswa lebih besar 40% Atap 2 Negerikaton kelas IX
berarti hasil belajar belum Tahun Pelajaran 2014-2015
mencapai KKM. berjumlah 63 siswa. Sampel dalam
Tujuan penelitian ini adalah penelitian ini adalah 50% dari
untuk mengetahui prosentase seluruh siswa yakni sebanyak 31

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath


Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 5
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 1-9

siswa. Teknik sampling yang prinsip, dan kesalahan operasi.


digunakan dalam penelitian ini Analisis kesalahan siswa yang
adalah stratified proporsional diperoleh dianalisis dengan
random sampling. prosentase. Adapun hasil analisis
Untuk mengetahui kesalahan kesalahan siswa dapat dilihat
yang dilakukan siswa dalam sebagai berikut.
menyelesaikan kesebangunan
digunakan tes berbentuk essay Tabel 2.
Data hasil analisis kesalahan siswa
sebanyak 3 butir soal dengan skor
dalam menyelesaikan soal-soal
maksimal adalah 20 dan skor kesebangunan
minimal adalah 0. Penskoran Nomor Skor Kesalahan Tiap Item Soal
digunakan untuk uji reliabilitas dan Soal Konsep Prinsip Operasi
1 195 146 116
validitas soal. Tingkat reliabilitas
2 160 147 142
dihitung dengan menggunakan
3 189 149 151
rumus Alpha sedangkan untuk Jumlah
Skor 544 442 409
mengetahui validitas tes digunakan Kesalahan

validitas isi dan validitas item tes Jumlah


63 63 63
Responden
hasil belajar.

Dari tabel di atas dihitung


3. HASIL DAN PEMBAHASAN prosentase kesalahan siswa yang
Setelah dilakukan ujicoba mencakup kesalahan konsep,
soal kesebangunan diperoleh 3 soal kesalahan prinsip, dan kesalahan
yang valid dan reliabel yang operasi dengan menggunakan
diujicobakan pada 10 responden rumus diperoleh bahwa semua
diluar sampel penelitian yakni siswa melakukan kesalahan
SMP N Satu Atap 2 Negerikaton. konsep, kesalahan operasi dan
Dari 3 soal yang diperoleh kesalahan operasi dalam
diberikan kepada sampel yang menyelesaikan soal-soal
berjumlah 31 siswa untuk kesebangunan.jumlah skor dari
mengetahui kesalahan yang jenis kesalahan tersebut yaitu 544
dilakukan siswa yang meliputi atau 57,60 % kesalahan konsep,
kesalahan konsep, kesalahan 422 atau 41,27 % kesalahan

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath


Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 6
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 1-9

prinsip, dan kesalahan operasi sejajar, salah dalam memahami


sebesar 409 atau 40,57%. satuan pengukuran. Temuan-
Dari data di atas, hasil temuan konsep tersebut dalam
analisis data kesalahan siswa menyelesaikan soal-soal
dalam menyelesaikan soal-soal kesebangunan, kesalahan konsep
kesebangunan dengan KKM 60 yang dilakukan siswa sebesar 544
dan toleransi kesalahan maksimal atau 57,80%.
40% diperoleh bahwa semua siswa Kesalahan prinsip juga
melakukan kesalahan kesalahan banyak dilakukan siswa dalam
konsep, kesalahan prinsip, dan menyelesaikan soal-soal
kesalahan operasi. Berdasarkan kesebangunan. Temuan dilapangan
analisis temuan di lapangan kesalahan prinsip disebabkan
kesalahan konsep disebabkan karena salah dalam menentukan
karena siswa kurang dapat hal yang diketahui dalam soal,
memahami sifat, definisi, dan salah dalam menentukan dan
memahami istilah-istilah yang menerapkan rumus-rumus yang
digunakan dalam konsep digunakan, salah dalam merubah
kesebangunan. Dalam memahami bentuk yang equivalen, tidak dapat
sifat-sifat kesebangunan, siswa mengkaitkan konsep kesebangunan
tidak dapat membandingkan dengan konsep lain dan salah
panjang sisi-sisi yang bersesuaian dalam menghubungkan bagian
pada dua buah segitiga senilai. gambar yang sebangun. Temuan-
Secara definisi siswa tidak dapat temuan prinsip matematika dalam
membedakan pengertian sebangun menyelesaikan soal-soal
dan kongruen dua bangun segitiga kesebangunan, kesalahan prinsip
yang senilai. Selain itu, tidak dapat yang dilakukan siswa sebesar 422
memahami istilah-istilah yang atau 41,27%.
digunakan dalam konsep Operasi aljabar tak kalah
kesebangunan. Misalnya, tidak pentingnya dalam penyelesaian
dapat membedakan antara lambang soal-soal kesebangunan. Kesalahan
sebangun dan kongruen, tidak operasi juga banyak dilakukan
mengerti lambang dua garis yang siswa. Hal ini disebabkan karena

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath


Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 7
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 1-9

salah dalam penggunaan operasi kesebangunan dengan kesalahan


hitung (x, :, +, -) dan salah dalam yang berpeluang yang dilakukan
pengoperasian suatu bilangan. siswa meliputi kesalahan konsep,
Temuan-temuan operasi kesalahan prinsip, dan kesalahan
matematika dalam menyelesaikan operasi di SMP N Satu Atap 2
soal-soal kesebangunan, kesalahan Negerikaton semester ganjil tahun
operasi yang dilakukan siswa pelajaran 2014-2015 yakni
sebesar 409 atau 40,57%. kesalahan konsep 57,60%,
Dengan KKM 60 dan tolerasi kesalahan prinsip 41,27%, dan
kesalahan maksimal sebesar 40% kesalahan operasi 40,57%.
bahwa kesalahan konsep, prinsip, Dari prosentase data tersebut
dan operasi tidak dapat ditoleransi dapat diketahui bahwa dari KKM
sehingga hasil belajar di bawah 60 dan toleransi tingkat kesalahan
KKM 60 yang telah ditentukan. maksimal 40%, kesalahan terbesar
Dengan kesalahan terbesar yaitu yang dilakukan siswa dalam
kesalahan konsep. Hal ini menyelesaikan soal-soal
dikarenakan tingkat penguasaan kesebangunan adalah kesalahan
konsep siswa yang rendah. Siswa konsep 57,60% diikuti kesalahan
kurang dalam pemahaman sifat, prinsip 41,27% dan kesalahan
definisi, dan simbol-simbol yang operasi 40,57%.
digunakan dalam penyelesaian Berdasarkan simpulan yang
soal-soal kesebangunan yang diperoleh dalam penelitian ini,
sifatnya abstrak. Siswa kurang disarankan dalam pembelajaran
dapat mengimplementasikan teori- hendaknya guru lebih
teori konsep kesebangunan. menanamkan konsep-konsep
kesebangunan, baik konsep
4. KESIMPULAN sebelum maupun konsep yang akan
Berdasarkan analisis data dan dipelajari dan menggunakan model
pembahasan, ditinjau dari KKM 60 pembelajaran yang tepat dengan
dengan tingkat tolerasi kesalahan memperhatikan kondisi dan
maksimal 40% dalam kemampuan siswa, dengan
menyelesaikan soal-soal mengetahui prosentase kesalahan

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath


Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 8
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 1-9

konsep, kesalahan prinsip dan Matematika, Program


Pascasarjana Unversitas
kesalahan operasi dapat dilakukan
Negeri Surabaya.
alternatif pembelajaran remedial
Kokom Komalasari. 2010.
yang sesuai untuk mengatasi
Pembelajaran Kontekstual.
kesalahan-kesalahan siswa dalam Bandung: PT Refika Aditama.
menyelesaikan soal-soal
Komaruloh. (2005). Analisis
kesebangunan, hendaknya siswa Kesalahan Mahasiswa D-2
PGMI IAIN Ar-Raniry Banda
lebih giat dalam belajar dan
Aceh Tentang Geometri Di
berlatih mengerjakan soal-soal Madrasah Ibtidaiyah Beserta
Alternatif Pembelajaran. Tesis.
kesebangunan sehingga dapat
Program Studi Pendidikan
meminimalisir tingkat kesalahan Matematika, Program
Pascasarjana Unversitas
yang dilakukan siswa dan dalam
Negeri Surabaya. http://tesis
belajar matematika, khususnya analisis
kesalahan.blogspot.com. html
pokok bahasan kesebangunan
(15/01/2011)
sebaiknya siswa memiliki kesiapan
Trianto. 2009. Model- Model
awal dalam belajar seperti
Pembelajaran Inovatif
menguasai konsep-konsep Berorientasi Kontuktivistik.
Jakarta : Prestasi Pustaka.
prasyarat sebagai modal dasar
untuk menguasai konsep yang akan Woods, D.M dan Chen, K.C. (2010).
Evaluation Techniques For
dipelajari selanjutnya.
Cooperative Learning.
International Journal of
Management & Information
5. DAFTAR PUSTAKA
Systems. Vol 14, No.1.
Basuki Rahmat. (2005). Analisis
Kesalahan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal-Soal
Lingkaran. Tesis. Program
Studi Pendidikan Matematika,
Program Pascasarjana
Unversitas Negeri Surabaya.
http://tesis analisis
kesalahan.blogspot.com. html
(16/01/2011)

I Wayan Ponter. (2001). Pemahaman


Siswa SLTP Terhadap Soal
Cerita Geometri. Tesis.
Program Studi Pendidikan

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath


Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 9

Anda mungkin juga menyukai