Falsafah 2
Falsafah 2
Tugas kelompok II
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Eesa karena dengan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis Tingkatan Teori
Keperawatan” dalam tugas mata kuliah Falsafah Keperawatan & Teori Keperawatan.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pembuatan makalah
ini,namun kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Jika didalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,maka kami memohon
maaf atasnya.Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kesempurnaan.
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………………i
Daftar isi……………………………………………………………………………………….ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang………………………………………..………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….............2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….……..2
BAB II Pembahasan
A. Kesimpulan………………………………….………………………………………20
B. Saran………………………………………..………………………………………..20
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang
abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan
konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok
konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta -
fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti )
secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja
dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep
keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan
yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut
bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung
komponen dasar seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah
model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan
pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien,
serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.
4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud Teori Middle Range
2. Apa yang di maksud Teori Dr. M. leininger
3. Apa yang di maksud Teori Betty Neuman
4. Apa yang di maksud Teori Imogene M. King
5. Apa yang di maksud Teori Jean Orlando
6. Apa yang di maksud Teori Martha E Roger
7. Apa yang di maksud Teori Myra Estrin Levine
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui teori keperawatan menurut beberapa ahli
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Teori Dr. M. leininger
Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M. leininger
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep
keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai
kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah
penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan
asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan
mengakibatkan terjadinya cultural shock.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat
tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini
dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan
beberapa mengalami disorientasi. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini
akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.
Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk
memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada
manusia (Leininger, 2002).
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya
diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa
pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara umum
dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan
pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana
ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat
lainnya.
7
Bahasa yang khusus dalam teori tersebut yaitu:
1. Culture
2. Culture Care
3. Diversity
4. Universality
5. Worldview
6. Ethnohistory
Kelebihan Teori Dr. M. leininger. Antara lain :
1. Merupakan perspektif teori yang bersifat unik dan kompleks, karena
tidak kaku memandang proses keperawatan. Bahwa kebudayaan
klien juga sangat patut diperhatikan dalam memberikan asuhan.
2. Pengaplikasiannya memaksimalkan teori keperawatan lain, seperti
Orem, Virginia, Henderson dan Neuman.
3. Teori transkultural ini dapat mengarahkan perawat untuk membantu
klien dalam mengambil keputusan, guna meningkatkan kualitas
kesehatannya.
4. Mengatasi berbagai permasalahan hambatan budaya yang sering
ditemukan saat melakukan asuhan keperawatan.
8
Tujuannya yaitu untuk membantu individu, keluarga dan kelompok untuk
mendapatkan dan mempertahankan tingkat kesehatan maksimalnya melalui
intervensi tertentu. Model neuman mencakup intrapersonal, interpersonal dan stress
extrapersonal. Kerangka kerja teori ini adalah penurunan atau status adaptasi
terhadap stress. Tindakan keperawatan meliputi tindakan preventif tingkat primer,
sekunder, atau tersier yang berfokus pada variable yang memepengaruhi respons
klien terhadap stressor.
Model konsep yang di kemukakan ini adalah model konsep health care
sisitem yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang di
tujukan kepada penekanan penurunan stres dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas.
Intervensi keperawatan di arahkan pada garis pertahanan dengan pencegahan
primer,sekunder,tersier.model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga
dalam lingkungan yang dinamis.sehingga Betty Neuman menggambarkan peran
perawat dapat bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi).
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar
pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia
sebagai suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu
kesatuan dari satu variabel yang utuh di antaranya fisiologis, fisikologis,
sosiokultural, dan spiritual, juga memandang pelayanan keperawatan akan
dipengaruhi lingkungan sekitar klien memandang sehat sebagai kondisi terbebasnya
dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis
dari menghindari stressor.
Secara umum focus dari model konsep keperawatan menurut neuman ini
berfokus terhadap responsterhadap stresor serta factor-faktor yang mempengaruhi
proses adaptasi pada pasien.untuk tindakan keperawatan yang harus dilakukan
menurut neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat
stresor.upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer,sekunder,dan tersier.
Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk
mengidentifikasi adanya stresor serta mendukung koping pada pasien secara
9
konstruktif.pencegahan sekunder menurut neuman meliputi tindakan perawatan yang
dapat mengurangi atau menhilangkan gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya
karena adanya stresor.dan pencegahan tersier dapat meliputi pengobatan secara rutin
dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi
suatu penyakit.upaya pencegahan tersebut dipentingkan dengan adanya pendidikan
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.
D. Teori Imogene M. King
Ide penerbitan buku ini timbul setalah king melihat banyak ilmu penegtahuan
keperawatan yang tersedia dan perawat kesulitan untuk memilih fakta – fakta dan
konsep – konsep yang relevan dengan situasi yang ada. Kerangka kerja King
menunjukkan hubungan system personal (individu), system interpersonal (kelompok
seperti perawat - pasien), dan system social (misalnya system pendidikan, system
layanan kesehatan).
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan
pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan
lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi.
1. System Personal (individu). Untuk system personal konsep yang relevan adalah
persepsi, diri, peretumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, dan waktu.
a. Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-
kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini
tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan
status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh
semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal.
b. Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang
lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik
diri adalah individu yang dinamis, system terbuka dan orientasi pada tujuan.
c. Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia.
Perubah ini biasnya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan
10
walaupun individu itu berfariasi, dan sumbangan fungsi genetic, pengalam
yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai
proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial
untuk mencapai aktualisasi diri.
d. Citra Tubuh
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya
dan reaksi - reaksi lain untuk penampilanya.
e. Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal
atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya
dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada
persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang
meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik
yang disebut territory dan perilaku oran yang menempatinya.
f. Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian
yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara
satu kejadian dengan kejadian yang lain
2. Sistem Interpersonal
King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra
manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD,
dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan system
interpersonal adalah interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.
Interaksi
Interaksi didefinisak sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang
atau lebih didalam hubungan timbal balik.
a. Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses diman informasi yang
diberikan dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri
komunikasi adalah verbal,non verbal, situasional, perceptual, transaksional,
11
tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis.
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam
menyampaikan ide - ide satu orang keorang lain.Aspek perilaku nonverbal
yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak,
postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.
b. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas
personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal -spatial, mereka
mempunyai pengalaman atau rangkaian -rangkaian kejadian dalam waktu.
c. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu
saat sebagai pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen
utama peran yaitu, peran berisi set perilaku yang di harapkan pada orang
yang menduduki posisi di social system, set prosedur atau aturan yang
ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau
organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan
pada situasi khusus.
d. Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara
keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan
pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya
untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan
dengan system terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan
lingkunagn, intensitasnya berfariasi, ada diemnsi yang temporal-spatial yang
dipengaruhi oleh pengalaman lalu, individual, personal, dan subjektif.
3. Sistem Social
Merupakan system dinamis yang akan menjaga keselamatan
lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku
masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem social dapat
12
mengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep
organisasi, kekuasaaan, status, dan pengambilan keputusan.
a. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang
berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan
kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.
b. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif,
proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-
nilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi
di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang.
c. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal,
esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi,
dinamis dan orientasi pada tujuan.
d. Pembuatan Keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap
kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif,
situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.
e. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah.King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau
kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi
dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-
tugas, dan kewajiban
E. Teori Jean Orlando
Menurut Orlando, keperawatan bersifat unik dan independent karena
berhubungan langsung dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata atau
potensial serta pada situasi langsung. Teori Orlando berfokus pada pasien sebagai
individu, artinya masing – masing orang berada pada situasi yang berbeda. Orlando
mendefinisikan kebutuhan sebagai permintaan/kebutuhan pasien dimana bila
13
disuplai, dikurangi, atau menurunkan distress secara langsung atau bahkan
meningkatkan perasaan tercukupi/wellbeing.
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu
fungsi perawat profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau
kesegeraan, disiplin proses keperawatan serta kemajuan.
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman
ketika dalam mendapatkan pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus
mengetahui kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus
mengetahui peran profesionalnya, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan yang
dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam
membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas
profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi
agar perawat lebih terfokus pada aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi
kewenangannya.
1. Mengenal perilaku pasien
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan
pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
2. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi
segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi
individu pasien , berfikir dan merasakan.
3. Disiplin proses keperawatan
Menurut Orlando (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan
sebagai interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa
yang terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien,
reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan,
mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk
melakukan tidakan yang tepat.
4. Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.
14
Orlando mendeskripsikan model keperawatannya sebagai pengembangan
dari lima faktor konsep yang berhubungan yaitu:
15
diperlukan dan kemudian berupaya untuk memenuhinya (Potter A Patricia, Perry
G Anne (1992)).
F. Teori Martha E Roger
Rogers dalam McEwen & Wills, 2011, mengemukakan beberapa asumsi
yang terdiri dari lima bagian, yaitu :
1. Unifield whole is greater and different than the sum of part.
Manusia adalah system yang utuh yaitu merupakan keseluruhan dari proses yang
utuh dari dirinya dan antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian dan
merupakan penjumlahan dari bagian-bagiannya..
2. Mutual exchange of matter and energy.
Manusia dan lingkungan selalu berubah secara kontinyu termasuk energi
keduanya. Individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material
satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor
eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari
semua hal.
3. Unidirectionality: life process does not reverse nor repeat.
Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling
bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya
seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang
diharapkan semula.
4. Pattern and organization identify the human field.
Pola dan organisasi mengidentifikasi perilaku pada individu merupakan suatu
bentuk kesatuan yang inovatif
5. Human beings have abstraction, imagery, language, and thought, sensation and
emotion.
Manusia mempunyai ciri kemampuan berfikir abstrak, membayangkan, bertutur
bahasa, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya
manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya
dunia.
16
Lima asumsi diatas, definisi, dan Prinsip-prinsip hemodinamik merupakan
inti teori Martha E. Rogers yang merupakan bagian dari Building Blocks, yang terdiri
dari: (Tomey & Alligood, 1998).
1. Resonancy
Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antara
manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola
17
gelombang yang ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi
terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
2. Helicy
Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dengan
lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan
jenis pola-pola perilaku manusia dan lingkungan yang menimbulkan
kesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara
manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.
3. Integrality
Adalah proses interaksi yang menguntungkan antara manusia dan lingkungannya
secara berkesinambungan.
satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu
lingkungan, keperawatan dan kesehatan. Tujuan diagnosa keperawatan
memberikan kerangka kerja dalam intervensi keperawatan direncanakan dan
dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan tergantung pada fokus diagnosa
keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan dengan lingkungan
sama dengan pada individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal yang akan
menyebabkan perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia
penyakit. Di sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti
umumnya perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi
menjadi sangat penting.
18
perawat untuk membantu memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar
tujuannya dapat mencapai kesehatan.
19
membahas oras dan lingkungan untuk bergabung atau menjadi kongruen dari waktu
ke waktu, karena akan di bahas bawah.
Seseorang adalah holistik sedang yang terus berupaya untuk menjaga
keutuhan dan integritas dan satu yang hidup, berpikir, berorientasi masa depan, dan
masa lalu-sadar. “Keutuhan (integritas) dari tuntutan individu yang hidup individu
memiliki artinya hanya dalam konteks kehidupan sosial” (Levine 1973, hal 17).
Orang juga digambarkan sebagai individu yang unik dalam persatuan dan kesatuan,
perasaan , percaya, berpikir dan seluruh sistem dari sistem.
Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi dari
individu dan kosntan ditantang oleh lingkungan eksternal. Lingkungan internal juga
adalah integrasi dari fungsi tubuh yang menyerupai hemeorrhesis dari pada
hemeostasis dan tunduk terhadap tantangan dari lingkungan eksternal, yang selalu
merupakan bentuk energi.
Lingkungan eksternal dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional, dan
konseptual.
1. Lingkungan persepsi adalah bagian dari lingkungan eksternal yang individu
menanggapi dengan organ-organ indera mereka dan termasuk cahaya, suara,
sentuhan, suhu, kimia perubahan yang berbau atau terasa, dan rasa posisi dan
keseimbangan. Lingkungan operasional adalah bagian dari lingkungan
eksternal yang berinteraksi dengan jaringan hidup meskipun individu tidak
memiliki organ perasa yang dapat merekam adanya faktor-faktor dan
mencakup semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan polutan. Dengan kata
lain, unsur-unsur fisik dapat mempengaruhi individu tetapi tidak dirasakan
oleh kedua.
2. Lingkungan Konseptual adalah bagian dari lingkungan eksternal yang terdiri
dari bahasa, ide, simbol, dan konsep dan penemuan dan mencakup pertukaran
bahasa, kemampuan berpikir dan pengalaman emosi, sistem nilai, keyakinan
agama, etnis dan tradisi budaya, dan psikologis individu pola yang berasal dari
pengalam hidup.
20
3. Kesehatan dan penyakit adalah pola perubahan adaptif. Kesehatan tersirat
berarti persatuan dan kesatuan dan merupakan adaptasi keutuhan dan sukses.
Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan.
21
Semua teori keperawat terbagi menjadi empat konsep pusat atau utama yaitu
orang, lingkungan, keperawatan dan kesehatan / penyakit.
1. Orang
Orang adalah makhluk kholistik ( biologis, psikologis, sosial dan spiritual ) yang
terus menerus berusaha untuk menjaga keutuhan dan integritas.
2. Lingkungan
Terdiri akan lingkungan internal, ekternal, persepsi, operasional dan konseptual
di mana membahas tentang ilmu yang membahas tentang proses tubuh yang
sakit persepsi tubuh aka hal hal yang berada di lingkungan sekitar
3. Kesehatan dan penyakit
Adalah pola perubahan kesehatan tersirat berarti persatuan dan kesatuan adalah
adaptasi keutuhan dan sukses.
Meskipun kelengkapan teori dan aplikasi Myra Levine luas, model ini bukan
tanpa batasan. Intervensi keperawatan berdasarkan teori ini adalah berfokus pada saat
ini dan jangka pendek dan tidak mendukung prinsip-prinsip promosi dan pencegahan
penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari praktek keperawatan saat ini.
Dengan demikian keterbatasan utama adalah fokus individu dalam keadaan sakit dan
pada ketergantungan pasien.
22
2. Pada konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk melestarikan
struktur anatomi.
3. Pada konservasi integritas personal, perawat di harapkan memberikan
pengetahuan dan kebutuhan pasien harus dihormati, dilengkapi dengan
privasi, didorong dan psikologis terganggu, lumpuh tidak bisa memahami
dan menyerap pengetahuan, pasien koma atau klien bunuh diri.
4. Pada konservasi integritas sosial, tujuannya adalah untuk melestarikan dna
pengetahuan dari integrasi manusia, terutama dengan klien, orang lain yang
signifikan yang terdiri dari sistem lingkungannya.
Kelebihan dari teori Myra levine
Pada teori ini akan terlihat lebih menguntungkan saat dimana keadaan klien
mempunyai partner pengawas non perawat yang turut membantu dalam
penjadwalan keperawatan. Dan perawat yang dapat mengerti keadaan dan
integritas klien secara penuh. Dengan didukung dari klien yang mampu
beradaptasi dan melakukan persepsi dengan normal.
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan
dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan
atau pelayanan keperawatan yang dilakukan
Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori
keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang
spesifik dari konsep keperawatan, harus bersifat alamiah, bersifat sederhana
dan umum, sebagai pedoman, serta berperan dalam memperbaiki kualitas
praktek keperawatan
B. SARAN
Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
24
DAFTAR PUSTAKA
Ann Isaacs, RN, CS, MSN. 2001. Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Jakarta. K
edokteran EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medik
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier
Patricia A.Potter, Anne G.Perry (2009). Fundamental Keperawatan. Buku 1, ed.7. Jakarta :
Salemba Medika
25