Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“JENIS TINGKATAN TEORI KEPERAWATAN”

FALSAFAH KEPERAWATAN & TEORI KEPERAWATAN

Tugas kelompok II

Kelas D Non Reg

1. Sumarni NIM : 201801191


2. Rita Adriyanti NIM : 201801185
3. Wahyu NIM : 201801196
4. Ni Nyoman Sri Candra Dewi NIM : 201801172
5. RIVAL NIM : 201801186

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU

TAHUN AJARAN 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Eesa karena dengan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis Tingkatan Teori
Keperawatan” dalam tugas mata kuliah Falsafah Keperawatan & Teori Keperawatan.

Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pembuatan makalah
ini,namun kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Jika didalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,maka kami memohon
maaf atasnya.Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kesempurnaan.

Lebih dan kurangnya di ucapkan Terima Kasih.

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………………………………………………i

Daftar isi……………………………………………………………………………………….ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang………………………………………..………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….............2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….……..2

BAB II Pembahasan

A. Teori Middle Range…………………………………………………………………..3


B. Teori Dr. M. leininger………………………………………………………………...4
C. Teori Betty Neuman…………………………………………………………..………5
D. Teori Imogene M. King……………………………………………………………….6
E. Teori Jean Orlando…………………………………………………………………..10
F. Teori Martha E Roger……………………………………………………………...12
G. Teori Myra Estrin Levine……………………………………………………………16

BAB III Penutup

A. Kesimpulan………………………………….………………………………………20
B. Saran………………………………………..………………………………………..20

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang
abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan
konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok
konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta -
fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti )
secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja
dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep
keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan
yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut
bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung
komponen dasar seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah
model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan
pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien,
serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud Teori Middle Range
2. Apa yang di maksud Teori Dr. M. leininger
3. Apa yang di maksud Teori Betty Neuman
4. Apa yang di maksud Teori Imogene M. King
5. Apa yang di maksud Teori Jean Orlando
6. Apa yang di maksud Teori Martha E Roger
7. Apa yang di maksud Teori Myra Estrin Levine
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui teori keperawatan menurut beberapa ahli

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Middle Range


Teori Middle Range cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan
praktik, cukup umum pada populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama.
Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari
pada grand theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris. Teori ini juga di
definisikan sebagai suatu yang minor tetapi penting dalam penilitian dan
pengembangan suatu teori dan petunjuk riset dan praktik.
Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila
didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset keperawatan
dan diimplementasikan didalam praktek keperawatan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan
kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual
yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan
keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan model
konseptual keperawatan. Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan
rasional dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan
yang dilakukan tersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan
terencana dengan baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa tahap
yaitu pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan, implimentasi tindakan, dan
evaluasi.
Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan
dengan harapan dapat menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat perlu
memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan askep dalam
praktek keperawatan.

6
B. Teori Dr. M. leininger
Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M. leininger
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep
keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai
kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah
penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan
asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan
mengakibatkan terjadinya cultural shock.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat
tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini
dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan
beberapa mengalami disorientasi. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini
akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.
Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk
memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada
manusia (Leininger, 2002).
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya
diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa
pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara umum
dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan
pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana
ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat
lainnya.

7
Bahasa yang khusus dalam teori tersebut yaitu:
1. Culture
2. Culture Care
3. Diversity
4. Universality
5. Worldview
6. Ethnohistory
Kelebihan Teori Dr. M. leininger. Antara lain :
1. Merupakan perspektif teori yang bersifat unik dan kompleks, karena
tidak kaku memandang proses keperawatan. Bahwa kebudayaan
klien juga sangat patut diperhatikan dalam memberikan asuhan.
2. Pengaplikasiannya memaksimalkan teori keperawatan lain, seperti
Orem, Virginia, Henderson dan Neuman.
3. Teori transkultural ini dapat mengarahkan perawat untuk membantu
klien dalam mengambil keputusan, guna meningkatkan kualitas
kesehatannya.
4. Mengatasi berbagai permasalahan hambatan budaya yang sering
ditemukan saat melakukan asuhan keperawatan.

Kelemahan teori Dr. M. leininger yaitu bahwa teori ini tidak


mempunyai metode spesifik yang mencakup proses asuhan keperawatan
C. Teori Betty Neuman
Menurut Betty Neuman keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan
memperhatikan seluruh factor – factor yang memepengaruhi respon individu
terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal.
Model konsep yang di kemukakan yaitu model konsep health care system
yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan
kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara
fleksibel atau normal dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau
normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan.

8
Tujuannya yaitu untuk membantu individu, keluarga dan kelompok untuk
mendapatkan dan mempertahankan tingkat kesehatan maksimalnya melalui
intervensi tertentu. Model neuman mencakup intrapersonal, interpersonal dan stress
extrapersonal. Kerangka kerja teori ini adalah penurunan atau status adaptasi
terhadap stress. Tindakan keperawatan meliputi tindakan preventif tingkat primer,
sekunder, atau tersier yang berfokus pada variable yang memepengaruhi respons
klien terhadap stressor.
Model konsep yang di kemukakan ini adalah model konsep health care
sisitem yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang di
tujukan kepada penekanan penurunan stres dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas.
Intervensi keperawatan di arahkan pada garis pertahanan dengan pencegahan
primer,sekunder,tersier.model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga
dalam lingkungan yang dinamis.sehingga Betty Neuman menggambarkan peran
perawat dapat bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi).
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar
pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia
sebagai suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu
kesatuan dari satu variabel yang utuh di antaranya fisiologis, fisikologis,
sosiokultural, dan spiritual, juga memandang pelayanan keperawatan akan
dipengaruhi lingkungan sekitar klien memandang sehat sebagai kondisi terbebasnya
dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis
dari menghindari stressor.
Secara umum focus dari model konsep keperawatan menurut neuman ini
berfokus terhadap responsterhadap stresor serta factor-faktor yang mempengaruhi
proses adaptasi pada pasien.untuk tindakan keperawatan yang harus dilakukan
menurut neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat
stresor.upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer,sekunder,dan tersier.
Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk
mengidentifikasi adanya stresor serta mendukung koping pada pasien secara

9
konstruktif.pencegahan sekunder menurut neuman meliputi tindakan perawatan yang
dapat mengurangi atau menhilangkan gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya
karena adanya stresor.dan pencegahan tersier dapat meliputi pengobatan secara rutin
dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi
suatu penyakit.upaya pencegahan tersebut dipentingkan dengan adanya pendidikan
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.
D. Teori Imogene M. King
Ide penerbitan buku ini timbul setalah king melihat banyak ilmu penegtahuan
keperawatan yang tersedia dan perawat kesulitan untuk memilih fakta – fakta dan
konsep – konsep yang relevan dengan situasi yang ada. Kerangka kerja King
menunjukkan hubungan system personal (individu), system interpersonal (kelompok
seperti perawat - pasien), dan system social (misalnya system pendidikan, system
layanan kesehatan).
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan
pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan
lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi.
1. System Personal (individu). Untuk system personal konsep yang relevan adalah
persepsi, diri, peretumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, dan waktu.
a. Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-
kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini
tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan
status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh
semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal.
b. Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang
lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik
diri adalah individu yang dinamis, system terbuka dan orientasi pada tujuan.
c. Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia.
Perubah ini biasnya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan

10
walaupun individu itu berfariasi, dan sumbangan fungsi genetic, pengalam
yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai
proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial
untuk mencapai aktualisasi diri.
d. Citra Tubuh
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya
dan reaksi - reaksi lain untuk penampilanya.
e. Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal
atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya
dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada
persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang
meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik
yang disebut territory dan perilaku oran yang menempatinya.
f. Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian
yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara
satu kejadian dengan kejadian yang lain
2. Sistem Interpersonal
King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra
manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD,
dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan system
interpersonal adalah interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.
Interaksi
Interaksi didefinisak sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang
atau lebih didalam hubungan timbal balik.
a. Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses diman informasi yang
diberikan dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri
komunikasi adalah verbal,non verbal, situasional, perceptual, transaksional,

11
tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis.
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam
menyampaikan ide - ide satu orang keorang lain.Aspek perilaku nonverbal
yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak,
postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.
b. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas
personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal -spatial, mereka
mempunyai pengalaman atau rangkaian -rangkaian kejadian dalam waktu.
c. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu
saat sebagai pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen
utama peran yaitu, peran berisi set perilaku yang di harapkan pada orang
yang menduduki posisi di social system, set prosedur atau aturan yang
ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau
organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan
pada situasi khusus.
d. Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara
keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan
pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya
untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan
dengan system terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan
lingkunagn, intensitasnya berfariasi, ada diemnsi yang temporal-spatial yang
dipengaruhi oleh pengalaman lalu, individual, personal, dan subjektif.
3. Sistem Social
Merupakan system dinamis yang akan menjaga keselamatan
lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku
masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem social dapat

12
mengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep
organisasi, kekuasaaan, status, dan pengambilan keputusan.
a. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang
berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan
kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.
b. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif,
proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-
nilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi
di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang.
c. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal,
esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi,
dinamis dan orientasi pada tujuan.
d. Pembuatan Keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap
kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif,
situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.
e. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah.King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau
kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi
dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-
tugas, dan kewajiban
E. Teori Jean Orlando
Menurut Orlando, keperawatan bersifat unik dan independent karena
berhubungan langsung dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata atau
potensial serta pada situasi langsung. Teori Orlando berfokus pada pasien sebagai
individu, artinya masing – masing orang berada pada situasi yang berbeda. Orlando
mendefinisikan kebutuhan sebagai permintaan/kebutuhan pasien dimana bila

13
disuplai, dikurangi, atau menurunkan distress secara langsung atau bahkan
meningkatkan perasaan tercukupi/wellbeing.
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu
fungsi perawat profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau
kesegeraan, disiplin proses keperawatan serta kemajuan.
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman
ketika dalam mendapatkan pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus
mengetahui kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus
mengetahui peran profesionalnya, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan yang
dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam
membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas
profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi
agar perawat lebih terfokus pada aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi
kewenangannya.
1. Mengenal perilaku pasien
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan
pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
2. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi
segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi
individu pasien , berfikir dan merasakan.
3. Disiplin proses keperawatan
Menurut Orlando (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan
sebagai interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa
yang terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien,
reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan,
mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk
melakukan tidakan yang tepat.
4. Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.

14
Orlando mendeskripsikan model keperawatannya sebagai pengembangan
dari lima faktor konsep yang berhubungan yaitu:

1. Fungsi dari keperawatan yang professional.


Tanggungjawab Perawat dari seorang perawat meliputi bagaimana menolong
seorang pasien dengan memenuhi kebutuhannya (misal; kenyamanan fisik dan
mental yang harus diupayakan sedapat mungkin selama proses keperawatan
berlangsung). Hal ini merupakan tanggungjawab seorang perawat dalam
memenuhi kebutuhan psien baik melalui usahanya sendiri maupun
menggunakan bantuan tenaga lain. Kebutuhan merupakan “keadaan dimana
seorang pasien membutuhkan, nutrisi, menyembuhkan atau mengurangi rasa
sakit, dan menumbuhkan perasaan yang adekuat untuk sembuh.
2. Tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien selama proses keperawatan.
Tingkah Laku yang Timbul dari Pasien Tingkah laku yang timbul ini berupa
tingkah laku verbal maupun nonverbal yang dapat dilihat oleh seorang perawat.
3. Respon langsung atau respon Internal yang diberikan oleh perawat.
Reaksi Langsung Reaksi spontan termasuk didalamnya persepsi dari keduanya
yaitu perawat dan pasien, pemikiran dan perasaan dari keduanya.
4. Disiplin dari proses keperawatan.
Disiplin Proses Keperawatan Disiplin Proses Keperawatan termasuk di
dalamnya komunikasi antara perawat dan pasien. Disiplin Proses Keperawatan
atau disebut juga Delebrasi Proses Keperawatan inilah yang digambarkan pada
buku pertama Orlando.
5. Improvisasi dalam melakukan proses keperawatan.
Improvisasi di sini berarti bagaimana berkembang lebih baik, untuk memberikan
hasil, atau untuk menggunakan beberapa manfaat dari suatu hal. Manfaat dari
Perawat Kegunaan dari seorang perawat adalah untuk memberikan bantuan apa
saja dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien untuk sembuh. Tindakan
Spontan Perawat Tindakan spontan dari seorang perawat adalah segala tindakan
perawat yang dilakukan berdasarkan suatu alasan untuk memenuhi kebutuhan
segera dari seorang pasien. Tindakan Deleberatif Perawat Tindakan dleberatif
adalah segala sesuatu yang diputuskan setelah mengetahui kebutuhan yang

15
diperlukan dan kemudian berupaya untuk memenuhinya (Potter A Patricia, Perry
G Anne (1992)).
F. Teori Martha E Roger
Rogers dalam McEwen & Wills, 2011, mengemukakan beberapa asumsi
yang terdiri dari lima bagian, yaitu :
1. Unifield whole is greater and different than the sum of part.
Manusia adalah system yang utuh yaitu merupakan keseluruhan dari proses yang
utuh dari dirinya dan antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian dan
merupakan penjumlahan dari bagian-bagiannya..
2. Mutual exchange of matter and energy.
Manusia dan lingkungan selalu berubah secara kontinyu termasuk energi
keduanya. Individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material
satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor
eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari
semua hal.
3. Unidirectionality: life process does not reverse nor repeat.
Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling
bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya
seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang
diharapkan semula.
4. Pattern and organization identify the human field.
Pola dan organisasi mengidentifikasi perilaku pada individu merupakan suatu
bentuk kesatuan yang inovatif
5. Human beings have abstraction, imagery, language, and thought, sensation and
emotion.
Manusia mempunyai ciri kemampuan berfikir abstrak, membayangkan, bertutur
bahasa, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya
manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya
dunia.

16
Lima asumsi diatas, definisi, dan Prinsip-prinsip hemodinamik merupakan
inti teori Martha E. Rogers yang merupakan bagian dari Building Blocks, yang terdiri
dari: (Tomey & Alligood, 1998).

1. Energy Fields (Bidang Energi)


Bidang Energi merupakan satuan dasar kehidupan dan non kehidupan,
seperti energi manusia dan energi lingkungan. Bangunan ini bersifat tak terbatas
terdiri dari mahluk hidup dan lingkungannya. Kedua komponen ini tidak dapat
dikurangi, manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya.
2. Universe of Open System (Sistem terbuka).
Konsep ini menganggap bahwa bangunan energi bersifat tak terbatas dan
terbuka, menyatu antara satu dengan yang lainnya.
3. Pattern (Pola)
Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif, unik dan menyatu dengan
bangunan lingkungannya sendiri. Pola yang konstan dan tidak berubah bisa
menjadi suatu indikasi sakit atau penyakit.
4. Pandimensionality (Empat kedimensian)
Manusia yang utuh merupakan ”Empat sumber dimensi energi yang
diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang
menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian
pembentuknya” Empat kedimensian didefinisikan sebagai domain non linier
tanpa atribut, atau mengenai ruang tanpa batas.

Menurut Martha E. Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung


dengan proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan
memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk
memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia
seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di kemukakannya. Prinsip –
prinsip hemodinamik terdiri dari tiga hal, yaitu :

1. Resonancy
Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antara
manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola

17
gelombang yang ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi
terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
2. Helicy
Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dengan
lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan
jenis pola-pola perilaku manusia dan lingkungan yang menimbulkan
kesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara
manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.
3. Integrality
Adalah proses interaksi yang menguntungkan antara manusia dan lingkungannya
secara berkesinambungan.

satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu
lingkungan, keperawatan dan kesehatan. Tujuan diagnosa keperawatan
memberikan kerangka kerja dalam intervensi keperawatan direncanakan dan
dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan tergantung pada fokus diagnosa
keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan dengan lingkungan
sama dengan pada individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal yang akan
menyebabkan perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia
penyakit. Di sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti
umumnya perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi
menjadi sangat penting.

Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk


mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang
utuh. Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu fenomense. Rencana
keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu terhadap
perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan memodifikasi irama
dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien
pada proses keperawatan. konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan
dapat dikenali karena kemampuannya dalam merasakan, memberi kesempatan

18
perawat untuk membantu memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar
tujuannya dapat mencapai kesehatan.

Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara


pandang pada suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan
memberikan alternatif dalam memandang manusia dan dunia. Teori yang
menyatakan keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam
memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang keperawatan
dari satu sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola
kebiasaan dan ritual.

Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal


merupakan hal penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai asumsi
pada prinsip hemodinamika.

Teori harus sederhana dan dapat di sosialisasikan. Teoru dapat di


sosialisasikan sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan. Itu di nyatakan oleh
Martha E. Roger konsepsi manusia sangatlah sederhana meskipun memberikan
kaitan dalam pemahaman. Di tambahkan teosi ini di landaskan pada penggunaan
system terbuka yang sangat kompleks.

Teori memeberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin


ilmu melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.Teori bias digunakan sebagai
pedoman dan peningkatan dalam praktek.Teori harus konsisten dengan teori lain
yang sah, hukum dan prinsip – prinsip tetapi harus menghindari pertanyaan terbuka
yang perlu di periksa.

G. Teori Myra Estrin Levine


Selama bertahun-tahun, perawat seperti Myra Lavine telah mengembangkan
berbagai teori yang memberikan penjeleasan yang berbeda dari disiplin keperawatan.
Seperti Konservasi Model, semua berbagai teori empat konsep pusat atau utama :
Orang, Lingkungan, Keperawatan dan Kesehatan. Selain ini, Levine Model ini juga

19
membahas oras dan lingkungan untuk bergabung atau menjadi kongruen dari waktu
ke waktu, karena akan di bahas bawah.
Seseorang adalah holistik sedang yang terus berupaya untuk menjaga
keutuhan dan integritas dan satu yang hidup, berpikir, berorientasi masa depan, dan
masa lalu-sadar. “Keutuhan (integritas) dari tuntutan individu yang hidup individu
memiliki artinya hanya dalam konteks kehidupan sosial” (Levine 1973, hal 17).
Orang juga digambarkan sebagai individu yang unik dalam persatuan dan kesatuan,
perasaan , percaya, berpikir dan seluruh sistem dari sistem.
Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi dari
individu dan kosntan ditantang oleh lingkungan eksternal. Lingkungan internal juga
adalah integrasi dari fungsi tubuh yang menyerupai hemeorrhesis dari pada
hemeostasis dan tunduk terhadap tantangan dari lingkungan eksternal, yang selalu
merupakan bentuk energi.
Lingkungan eksternal dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional, dan
konseptual.
1. Lingkungan persepsi adalah bagian dari lingkungan eksternal yang individu
menanggapi dengan organ-organ indera mereka dan termasuk cahaya, suara,
sentuhan, suhu, kimia perubahan yang berbau atau terasa, dan rasa posisi dan
keseimbangan. Lingkungan operasional adalah bagian dari lingkungan
eksternal yang berinteraksi dengan jaringan hidup meskipun individu tidak
memiliki organ perasa yang dapat merekam adanya faktor-faktor dan
mencakup semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan polutan. Dengan kata
lain, unsur-unsur fisik dapat mempengaruhi individu tetapi tidak dirasakan
oleh kedua.
2. Lingkungan Konseptual adalah bagian dari lingkungan eksternal yang terdiri
dari bahasa, ide, simbol, dan konsep dan penemuan dan mencakup pertukaran
bahasa, kemampuan berpikir dan pengalaman emosi, sistem nilai, keyakinan
agama, etnis dan tradisi budaya, dan psikologis individu pola yang berasal dari
pengalam hidup.

20
3. Kesehatan dan penyakit adalah pola perubahan adaptif. Kesehatan tersirat
berarti persatuan dan kesatuan dan merupakan adaptasi keutuhan dan sukses.
Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan.

(Levine 1991, hal 4) menjelaskan yang dimaksud dengan kesehatan adalah


sebagai jalan kembali ke kegiatan sehari-hari dikompromikan oleh kesehatan yang
buruk. Hal ini tidak hanya penghinaan atau cedera yang diperbaiki tetapi dirinya
sendiri , ini bukan hanya penyembuhan bagian tertindas ini agak kembali ke hood
diri, dimana perubahan kecacatan dapat disisihkansepenuhnya dan individu bebas
untuk mengejar sekali lagi atau kepentingannya sendiri tanpa kendala. Disisi lain
penyakit adalah tidak diatur atau disiplin berubah dan harus dihentikan atau kematian
akan terjadi.
Seperti telah disebutkan diatas, Levine Model Konservasi dibahas bahwa
cara dimana orang dan lingkungan menjadi kongruen dari waktu ke waktu. Ini adalah
fit dari orang dengan kesulitannya waktu dan ruang. Respon adaptif spesifik
membuat konservasi yang mungkin terjadi pada berbagai tingkatan : molekuler,
fisiologis, emosional psikologis, dan sosial. Tanggapan ini didasarkan pada tiga
faktor yaitu : Historisitas, Spesifisitas dan redendansi (Levine, 1989)
Model Myra Levine juga membahas pernyataan lain dan asumsi :
1. Perawat menciptakan lingkungan dimana penyembuhan dapat terjadi
2. Seorang manusia lebih dari jumlah bagian
3. Manusia merespon dengan cara yang dapat di prediksi
4. Manusia adalah unik dalam respon mereka
5. Manusia tahu dan menilai benda-benda, situasi dan kondisi
6. Manusia yang merasa, mencermikan, alasan dan memahami
7. Tindakan manusia adalah ditentukan diri sendiri bahkan ketika emosi
8. Manusia mampu memperpanjang refleksi melalui strategi seperti itu
9. Seorang manusia memiliki kesatuan dalam tanggapannya terhadap lingkungan
10. Ada perintah dan kelangsungan untuk mengubah hidup adalah tidak acak
11. Seorang manusia menanggapi organismically dengan cara yang selalu berubah

21
Semua teori keperawat terbagi menjadi empat konsep pusat atau utama yaitu
orang, lingkungan, keperawatan dan kesehatan / penyakit.

1. Orang
Orang adalah makhluk kholistik ( biologis, psikologis, sosial dan spiritual ) yang
terus menerus berusaha untuk menjaga keutuhan dan integritas.
2. Lingkungan
Terdiri akan lingkungan internal, ekternal, persepsi, operasional dan konseptual
di mana membahas tentang ilmu yang membahas tentang proses tubuh yang
sakit persepsi tubuh aka hal hal yang berada di lingkungan sekitar
3. Kesehatan dan penyakit
Adalah pola perubahan kesehatan tersirat berarti persatuan dan kesatuan adalah
adaptasi keutuhan dan sukses.

Myra Levine menggambarkan empat prinsip konservasi prinsip itu berfokus


pala pelestarian kebutuhan individu, dia menganjurkan bahwa keperawatan adalah
interaksi manusi dan prinsip prinsip konservasi yang di usulkan. Keempat konservasi
itu berkaitan dengan kesatuan dan keutuhan pribadi yang meliputi energy, integritas,
struktur, integrasi pribadi dan integrasi sosial.

 Kelemahan dan teori Myra Levine

Meskipun kelengkapan teori dan aplikasi Myra Levine luas, model ini bukan
tanpa batasan. Intervensi keperawatan berdasarkan teori ini adalah berfokus pada saat
ini dan jangka pendek dan tidak mendukung prinsip-prinsip promosi dan pencegahan
penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari praktek keperawatan saat ini.
Dengan demikian keterbatasan utama adalah fokus individu dalam keadaan sakit dan
pada ketergantungan pasien.

Selain itu ada beberapa keterbatasan ketika ke empat prinsip model


konservasi di terapkan. Yaitu :

1. Pada konservasi energi, tujuan Levine adalah untuk menghindari penggunaan


energi yang berlebihan atau kelelahan.

22
2. Pada konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk melestarikan
struktur anatomi.
3. Pada konservasi integritas personal, perawat di harapkan memberikan
pengetahuan dan kebutuhan pasien harus dihormati, dilengkapi dengan
privasi, didorong dan psikologis terganggu, lumpuh tidak bisa memahami
dan menyerap pengetahuan, pasien koma atau klien bunuh diri.
4. Pada konservasi integritas sosial, tujuannya adalah untuk melestarikan dna
pengetahuan dari integrasi manusia, terutama dengan klien, orang lain yang
signifikan yang terdiri dari sistem lingkungannya.
 Kelebihan dari teori Myra levine

Pada teori ini akan terlihat lebih menguntungkan saat dimana keadaan klien
mempunyai partner pengawas non perawat yang turut membantu dalam
penjadwalan keperawatan. Dan perawat yang dapat mengerti keadaan dan
integritas klien secara penuh. Dengan didukung dari klien yang mampu
beradaptasi dan melakukan persepsi dengan normal.

23
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan
dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan
atau pelayanan keperawatan yang dilakukan
Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori
keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang
spesifik dari konsep keperawatan, harus bersifat alamiah, bersifat sederhana
dan umum, sebagai pedoman, serta berperan dalam memperbaiki kualitas
praktek keperawatan
B. SARAN
Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika

Ann Isaacs, RN, CS, MSN. 2001. Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Jakarta. K
edokteran EGC

Brajakson S., S.Kep.,Ns,M.kep dkk. 2017. FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN.


Jakarta : CV. Trans Info Media

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medik

Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier

Patricia A.Potter, Anne G.Perry (2009). Fundamental Keperawatan. Buku 1, ed.7. Jakarta :
Salemba Medika

Patricia A.Potter, Anne G.Perry (2009). Fundamental Keperawatan. Buku 2, ed 7. Jakarta :


Salemba Medika

25

Anda mungkin juga menyukai