Semakin besar mesinnya, semakin besar pula tenaganya. Dan semakin besar tenaganya, semakin boros
pula bensinya. Artinya semakin besar mesinnya, semakin boros bensinya. Mesin besar dalam hal ini
adalah mesin yang memiliki kapasitas besar.
Untuk motor di Indonesia sendiri, umumnya memiliki kapasitas 100 – 150 cc, pemakaian bensin pada
motor kapasitas tersebut bisa dikatakan masih irit yakni sekitar 43 – 55 Km/L. Namun saat motor-motor
berkapasitas 250 cc keatas, jangan salah pemakaian bahan bakarnya juga sesuai dengan powernya. Jadi
mau diapakan juga tetap boros jika kapasitasnya tembus 250 cc.
2. Kerusakan sensor O2
Pada sistem EFI kita mengenal bebagai macam sensor termasuk sensor air pendingin, dan sensor O2.
Apa itu sensor O2 ? Sesuai namanya sensor ini bertugas mendeteksi kandungan oksigen didalam gas
buang mesin. Fungsi ini lebih dikenal sebagai feedback dari proses pembakaran mesin.
Artinya sebuah sensor O2 bisa mempengaruhi campuran bahan bakar didalam ruang bakar berdasarkan
hasil pembacaannya. Sensor ini akan mengirimkan sinyal apakah terdapat kadar oksigen yang berlebih
didalam ruang bakar atau malah sebaliknya, nantinya ECU akan menggunakan data dari O2 sensor untuk
menentukan rich/lean campuran udara dan bensin.
Saat terjadi kerusakan pada satu sensor ini, maka tidak ada feedback yang membaca hasil pembakaran
mesin. Sehingga saat dalam beberapa kondisi campuran pada mesin cenderung kaya dan karena tak ada
sensor yang mengoreksi, hal ini terus berlanjut hingga menimbulkan gejala bensin boros.
Cara mengatasinya, anda harus memastikan bahwa sensor ini benar-benar tidak berfungsi. Caranya
anda harus melakukan scanning terhadap kondisi mesin, setelah fix bahwa sensor itu rusak langkah
selanjutnya yakni lakukan penggantian. Sensor O2 tidak bisa dibetulkan karena sensor ini bukan
mekanisme atau rangkaian elektrik, namun lebih ke komponen semi elektrical.
Tak ada yang kebocoran selang bbm, namun kebocoran ini bisa saja menimpa motor kesayangan anda
karena memang bahan dari selang ini karet yang mudah bocor bila terkena benda tajam. Proses
kebocoran selang, bisa diakibatkan radiasi panas mesin, salah jalur, atupun faktor eksternal berupa
gigitan tikus.
Umumnya, kebocoran yang terjadi pada selang bensin itu akan muncul dalam bentuk rembesan. Jika
anda tidak jeli, rembesan ini akan menjadi sebuah lubang yang bisa mengalirkan bahan bakar keluar dari
sistem. Dan bukan hanya boros saja akibatnya, tapi aspek keselamatan dipertaruhkan disini ketika bahan
mudah terbakar tercecer di area mesin.
Solusinya, coba periksa terlebih dahulu urutan selang bahan bakar motor anda dari tanki hingga ke
injektor. Jika terdapat rembesan, maka itu menandakan adanya kebocoran bensin, anda harus segera
melakukan penggantian selang. Untuk sementara anda bisa membalutnya dengan kain agar rembesan
tidak menyebar ke area mesin.
4. Kampas kopling tipis
Tak hanya mobil saja, tapi pada motor keausan kampas kopling juga bisa tipis. Tak peduli apa jenis
motornya bebek, sport atau matic, kampas kopling bisa saja mengalami keausan.
Pada motor tipe sport yang menggunakan tuas kopling umumnya menggunakan jenis kopling gesek
dengan plat ganda. Jika plat-plat koping ini mulai aus, akibatnya putaran mesin tidak tersalurkan
sepenuhnya ke powertrain. Akibatnya, mesin berputar dalam RPM tinggi namun output mesin biasa
saja.
Pada motor bebek dan matic, umumnya menggunakan kopling sentrifugal dengan sistem otomatis.
Sama juga kampas kopling pada jenis kopling ini bukan berbentuk plat tapi seperti kampas rem tromol.
Saat kondisi kampas tipis maka tenaga mesin tidak akan tersalurkan sepenuhnya ke powertrain. Efek
yang kita rasakan dari masalah ini yakni tarikan motor yang berat.
Untuk solusinya, kita peru melakukan penggantian kampas kopling. Memang harganya tidak murah tapi
penggatian kopling motor umumnya dilakukan sangat lama bisa mencapai 10 tahun tergantung
pemakaian juga.
Bearing roda atau lebih familiar dipanggil laher ini fungsinya sebagai bantalan poros roda terhadap
ujung lengan shock. Fungsi bantalan ini sebenarnya yakni untuk memperkecil gesekan poros roda
sehingga putaran roda bisa ringan dan motor lebih ringan saat jalan.
Namun, penyetelan bearing yang terlalu seret bisa mengakibatkan beban motor bertambah. Secara
logika, semakin seret rodanya semakin berat pula kita dorongnya. Itulah yang dirasakan oleh mesin
kendaraan, hasilnya tenaga dan bahan bakar yang dibutuhkan jadi lebih besar.
Untuk cara penanganannya, anda perlu mengendorkan posisi laher roda agar pergerakan roda jauh lebih
mulus. Selain itu penambahan grease atau gemuk juga disarankan untuk menambah pelumasan bearing.
Selain itu, kondisi pelumas yang kurang dalam hal ini bearing menggunakan pelumas berjenis gel atau
gemuk, bisa saja membuat putaran roda berat. Kondisi ini bisa memicu masalah lebih berat, jika timbul
luka disekitar poros roda dan bantalan, maka anda perlu melakukans satu set roda beserta bearingnya.
Masalah ini sama modelnya dengan penyebab sebelumnya, yakni tentang seretnya roda saat motor
dijalankan. Apabila sebelumnya diakibatkan dari laher roda yang terlalu seret kali ini berasal dari sistem
rem yang terlalu mencengkram.
Biasanya hal ini terjadi pada rem tromol yang distel terlalu pakem sehingga sebelum rem ditekan,
putaran roda sudah berat. Untuk mengatasi hal ini, cukup mudah karena kita hanya peru melakuka
penyetelan ulang rem tromol yang bisa dilakukan secara langsung pada tromol rem motor.
Ban nyatanya bisa membuat pemakaian bensin lebih banyak. Alasannya seperti ini, semakin besar luas
penampang tapak ban motor maka semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk menggerakan motor
itu. Sehingga mesin perlu bekerja ekstra untuk bisa membuat motor berlari, efeknya yakni penggunaan
bbm yang lebih banyak.
Hal ini bisa terjadi saat kita melakukan penggantian ban motor dengan ukuran lebih besar atau saat ban
motor kita biarkan kempes. Solusinya, selau gunakan ban dengan spesifikasi standar serta perhatikan
tekanan anginnya.
Penyebab yang terakhir berasal dari faktor manusia. Setiap orang memiiki gaya berkendara yang
berbeda, ada yang pelan tapi pasti ada juga yang urak-urakan kaya ngejar maling. Tentu hal ini
berpengaruh pada pembukaan gas motor.
Perlu diketahui juga bahwa pembukaan gas motor juga bisa mempengaruhi irit tidaknya motor kita.
Pembukaan gas halus dan stabil membuat kinerja mesin lebih stabil dan pembukaan gas secara tiba-tiba
dan berganti-ganti (Naik-turun tanpa aturan) bisa menyebabkan suplai bahan bakar tidak stabil. Hasilnya
pemakaian bahan bakar jadi lebih boros.
Untuk solusinya, andalah yang perlu instropeksi bagaimana cara berkendara anda saat ini. Jika ingin
bensin irit, maka kendarai motor secara smooth. Pengendaraan seperti ini memang tidak bisa
melesatkan motor langsung ke top speednya, hanya saja untuk urusan handling serta keiritan akan
terpenuhi.
alan yang menanjak menjadi salah satu medan berat yang harus dihadapi oleh motor. Oleh karena itu
tidak mengherankan kalau dalam kondisi tersebut umumnya katup gas atau jarum skep di karburator
akan terbuka lebar agar bisa memberikan suplay bahan bakar yang lebih banyak ke silinder mesin.
Dengan demikian motor akan mendapatkan tenaga ekstra untuk melewati medan tersebut.
Akan tetapi penyetelan karburator yang tidak tepat, dimana nozzle pilot jet atau spuyer terlalu kecil,
penyetelan jarum skep yang terlampau rendah, atau penyetelan skrup angin yang tidak menyebabkan
pasokan bahan bakar ke dalam silinder menjadi berkurang. Dan hasilnya, mesin motor menjdai berat
saat menanjak.
Selain melakukan penyetelan kembali, ada baiknya untuk memastikan komponen-komponen di atas.
Demikian pula untuk membuat saringan udara dan saringan bensin. Anda bisa menggunakan kuas
lembut, pembersih khusus seperti spray (air semprotan) dan air compressor agar kotoran yang
menempel pada bagian yang sulit terjangkau bisa tuntas dibersihkan. Satu hal yang patut diingat di sini,
jangan menggunakan cairan kimianya terlalu kuat agar tidak merusak komponen di dalamnya seperti
busa.
Hal lain yang menyebabkan motor tidak kuat menghadapai medan tanjakan adlah pengapian yang tidak
kuat. Oleh karenanya, periksalah sistem pengapian sepeda motor seperti busi berikut kabel-kabelnya,
pastikan semuanya dalam kondisi baik.
GEJALA KERUSAKAN PADA SISTEM PELUMAS
Gejala Kerusakan : Jumlah Minyak Pelumas (engine oil) yang tersisa dalam mesin sedikit.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Seal oli atau gasket mesin bocor. Jika seal oli atau gasket mesin bocor, ganti seal tersebut.
2. Bosh katup atau seal katup bocor. Jika bosh katup atau seal katup katup bocor, gantilah bosh
dan seal tersebut.
3. Pelumas mesn tidak sesuai. Jika pelumas tidak sesuai, gantilah pelumas sesuai dengan anjuran
produk.
Gejala Kerusakan : Minyak Pelumas Kotor / Pekat
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Minyak pelumas jarang diganti. Gantilah pelumas secara rutin dan berkala.
2. Mutu atau kualitas minyak pelumas rendah. Gantilah minyak pelumas sesuai standard anjuran
produk.
Gejala Kerusakan : Tekanan Minyak Pelumas Rendah
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Pompa oli tidak bekerja dengan baik. Jika pompa oli tidak bekerja denga baik, maka perbaiki
pompa oli tersebut dan bila gantilah dengan yang baru.
2. Gigi-gigi penggerak oli rusak / aus. Jika gigi-gigi penggerak oli rusak / aus maka harus diganti
dengan yang baru.
3. Saluran oli tersumbat kotoran. Saringan oli tersumbat karena adanya kotoran, bersihkan
saringan tersebut dari kotoran yang menempel bila perlu diganti.
GEJALA KERUSAKAN PADA SISTEM BAHAN BAKAR.
Gejala Kerusakan : Mesin Berputar Tetapi Tidak Mau Hidup
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Bahan bakar didalam tangki bahan bakar habis. Jika habis isilah bahan bakar kedalam tangki.
2. Saringan bahan bakar tersumbat. Jika saringan bahan bakar tersumbat, bersihkan saringan
bahan bakar dan bila saringan tersebut terdapat kerusakan maka gantilah saringan bahan bakar.
3. Bahan bakar tidak mengalir ke karburator. Jika bahan bakar tidak mengalir ke karburator
perbaiki sistem aliran bahan bakar.
4. Saringan udara tersumbat. Jika saringan udara tersumbat, maka bersihkanlah saringan udara
sesuai prosedur.
5. Cara kerja choke tidak benar. Jika cara kerja tidak benar perbaiki sistem kerja choce sesuai
prosedur.
6. Saluran udara pada tutup tangki tersumbat. Jika saluran udara tersumbat perbaiki atau ganti
tutup tangki dengan yang baru.
Gejala Kerusakan : Susah dihidupkan Saat di starter
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Bahan bakar kotor, jika bensin kotor maka gantilah bensin dan jangan perlu diperhatikan jangan
membeli bahan bakar di pedagang eceren.
2. Cara kerja choke tidak benar. Jika cara kerja tidak benar perbaiki sistem kerja choke sesuai
dengan prosedur.
3. Putaran stasioner terlalu rendah. Setel dan tinggikan putaran stasioner sesuai putaran mesin.
4. Penyetelan skrup udara pada karburator tidak tepat. Ulangi penyetetelan skrup udara
karburator sampai memdapatkan campuran yang tepat.
5. Insulator karburator bocor. Gantilah insulator.
Gejala Kerusakan : Putaran Stasioner tidak rata
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan
1. Penyetelan skrup udara tidak tepat. Lakukan penyetelan skrup udara hingga tepat.
2. Karburator tidak berfungsi dengan baik. Karburator tidak dapat berfungsi maka servis, perbaiki
atau gantilah karburator.
3. Insulator retak atau bocor. Gantilah insulator jika keadaannya retak.
4. Letak klip jarum tidak tepat. Lakukan penyetelan klip jarum dan perbaiki klip jarum tersebut.
Gejala Kerusakan : Campuran Bahan Bakar Miskin
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan pelampung tidak tepat. Setelah pelampung karburator dengan tepat sesuai
standard.
2. Katup pelampung tidak bekerja dengan baik. Perbaiki pelampung jika perlu gantilah.
3. Letak klip jarum tidak tepat. Perbaiki letak klip jarum sesuai standard
4. Spuyer karburator tersumbat. Bersihkan spuyer jika dalam keaddaan tersumbat dengan udara
bertekanan.
Gejala Kerusakan : Campuran Bahan Bakar Kaya
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Saringan udara tersumbat / kotor. Jika saringan udara tersumbat / kotor buka dan bersihkan
saringan udara dari kotoran.
2. Sistem kerja pelampung tidak normal. Jika sistem kerja pelampung tidak nornal, buka karburator
dan setel pelampung sesuai prosedur.
3. Choke tertutup terus. Perbaiki choke jika tertutup terus.
4. Letak klip tidak tepat. Perbaiki letak klip.
5. Spuyer sudah aus. Gantilah spuyer dengan yang baru sesuai standard jika terdapat keausan.
GEJALA KERUSAKAN PADA KEPALA SILINDER, SILINDER DAN PISTON
Gejala Kerusakan : Tekanan Kompressi Rendah
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan pembukaan pada katup tidak tepat. Buka tutup katup masuk dan dan katup buang
dan stel pembukaan katup sesuai dengan standard.
2. Katup aus / bengkok. Jika katup aus atau bengkok gantilah katup dengan yang baru sesuai
dengan standard.
3. Pegas katup patah. Jika pegas katup patah, gantilah pegas dengan yang baru.
4. Kepala silinder berubah bentuk atau rusak. Jika terjadi hal demikian gantilah kepala silinder.
5. Dinding silinder aus. Perbaiki dengan menambah oversize, ganti piston dan ring piston sesuai
oversize yang baru atau ganti dinding silinder.
6. Piston dan ring piston aus. Jika terjadi hal demikian ganti piston dan ring piston.
Gejala Kerusakan : Tekanan Kompressi Terlalu Tinggi.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
Terjadi / terdapat endapan kotoran diruang bakar. Buka kepala silinder dan bersihkan kepala silinder
dari endapan / kotoran.