Anda di halaman 1dari 9

Penyebab Motor Injeksi Boros BBM

1. Kapasitas mesin yang besar

Semakin besar mesinnya, semakin besar pula tenaganya. Dan semakin besar tenaganya, semakin boros
pula bensinya. Artinya semakin besar mesinnya, semakin boros bensinya. Mesin besar dalam hal ini
adalah mesin yang memiliki kapasitas besar.

Untuk motor di Indonesia sendiri, umumnya memiliki kapasitas 100 – 150 cc, pemakaian bensin pada
motor kapasitas tersebut bisa dikatakan masih irit yakni sekitar 43 – 55 Km/L. Namun saat motor-motor
berkapasitas 250 cc keatas, jangan salah pemakaian bahan bakarnya juga sesuai dengan powernya. Jadi
mau diapakan juga tetap boros jika kapasitasnya tembus 250 cc.

2. Kerusakan sensor O2

Pada sistem EFI kita mengenal bebagai macam sensor termasuk sensor air pendingin, dan sensor O2.
Apa itu sensor O2 ? Sesuai namanya sensor ini bertugas mendeteksi kandungan oksigen didalam gas
buang mesin. Fungsi ini lebih dikenal sebagai feedback dari proses pembakaran mesin.

Artinya sebuah sensor O2 bisa mempengaruhi campuran bahan bakar didalam ruang bakar berdasarkan
hasil pembacaannya. Sensor ini akan mengirimkan sinyal apakah terdapat kadar oksigen yang berlebih
didalam ruang bakar atau malah sebaliknya, nantinya ECU akan menggunakan data dari O2 sensor untuk
menentukan rich/lean campuran udara dan bensin.

Saat terjadi kerusakan pada satu sensor ini, maka tidak ada feedback yang membaca hasil pembakaran
mesin. Sehingga saat dalam beberapa kondisi campuran pada mesin cenderung kaya dan karena tak ada
sensor yang mengoreksi, hal ini terus berlanjut hingga menimbulkan gejala bensin boros.

Cara mengatasinya, anda harus memastikan bahwa sensor ini benar-benar tidak berfungsi. Caranya
anda harus melakukan scanning terhadap kondisi mesin, setelah fix bahwa sensor itu rusak langkah
selanjutnya yakni lakukan penggantian. Sensor O2 tidak bisa dibetulkan karena sensor ini bukan
mekanisme atau rangkaian elektrik, namun lebih ke komponen semi elektrical.

3. Kebocoran selang bensin

Tak ada yang kebocoran selang bbm, namun kebocoran ini bisa saja menimpa motor kesayangan anda
karena memang bahan dari selang ini karet yang mudah bocor bila terkena benda tajam. Proses
kebocoran selang, bisa diakibatkan radiasi panas mesin, salah jalur, atupun faktor eksternal berupa
gigitan tikus.

Umumnya, kebocoran yang terjadi pada selang bensin itu akan muncul dalam bentuk rembesan. Jika
anda tidak jeli, rembesan ini akan menjadi sebuah lubang yang bisa mengalirkan bahan bakar keluar dari
sistem. Dan bukan hanya boros saja akibatnya, tapi aspek keselamatan dipertaruhkan disini ketika bahan
mudah terbakar tercecer di area mesin.

Solusinya, coba periksa terlebih dahulu urutan selang bahan bakar motor anda dari tanki hingga ke
injektor. Jika terdapat rembesan, maka itu menandakan adanya kebocoran bensin, anda harus segera
melakukan penggantian selang. Untuk sementara anda bisa membalutnya dengan kain agar rembesan
tidak menyebar ke area mesin.
4. Kampas kopling tipis

Tak hanya mobil saja, tapi pada motor keausan kampas kopling juga bisa tipis. Tak peduli apa jenis
motornya bebek, sport atau matic, kampas kopling bisa saja mengalami keausan.

Pada motor tipe sport yang menggunakan tuas kopling umumnya menggunakan jenis kopling gesek
dengan plat ganda. Jika plat-plat koping ini mulai aus, akibatnya putaran mesin tidak tersalurkan
sepenuhnya ke powertrain. Akibatnya, mesin berputar dalam RPM tinggi namun output mesin biasa
saja.

Pada motor bebek dan matic, umumnya menggunakan kopling sentrifugal dengan sistem otomatis.
Sama juga kampas kopling pada jenis kopling ini bukan berbentuk plat tapi seperti kampas rem tromol.
Saat kondisi kampas tipis maka tenaga mesin tidak akan tersalurkan sepenuhnya ke powertrain. Efek
yang kita rasakan dari masalah ini yakni tarikan motor yang berat.

Untuk solusinya, kita peru melakukan penggantian kampas kopling. Memang harganya tidak murah tapi
penggatian kopling motor umumnya dilakukan sangat lama bisa mencapai 10 tahun tergantung
pemakaian juga.

5. Bearing roda yang teralu seret

Bearing roda atau lebih familiar dipanggil laher ini fungsinya sebagai bantalan poros roda terhadap
ujung lengan shock. Fungsi bantalan ini sebenarnya yakni untuk memperkecil gesekan poros roda
sehingga putaran roda bisa ringan dan motor lebih ringan saat jalan.

Namun, penyetelan bearing yang terlalu seret bisa mengakibatkan beban motor bertambah. Secara
logika, semakin seret rodanya semakin berat pula kita dorongnya. Itulah yang dirasakan oleh mesin
kendaraan, hasilnya tenaga dan bahan bakar yang dibutuhkan jadi lebih besar.

Untuk cara penanganannya, anda perlu mengendorkan posisi laher roda agar pergerakan roda jauh lebih
mulus. Selain itu penambahan grease atau gemuk juga disarankan untuk menambah pelumasan bearing.

Selain itu, kondisi pelumas yang kurang dalam hal ini bearing menggunakan pelumas berjenis gel atau
gemuk, bisa saja membuat putaran roda berat. Kondisi ini bisa memicu masalah lebih berat, jika timbul
luka disekitar poros roda dan bantalan, maka anda perlu melakukans satu set roda beserta bearingnya.

6. Cengkraman rem yang teralu kuat

Masalah ini sama modelnya dengan penyebab sebelumnya, yakni tentang seretnya roda saat motor
dijalankan. Apabila sebelumnya diakibatkan dari laher roda yang terlalu seret kali ini berasal dari sistem
rem yang terlalu mencengkram.

Biasanya hal ini terjadi pada rem tromol yang distel terlalu pakem sehingga sebelum rem ditekan,
putaran roda sudah berat. Untuk mengatasi hal ini, cukup mudah karena kita hanya peru melakuka
penyetelan ulang rem tromol yang bisa dilakukan secara langsung pada tromol rem motor.

7. Penggunaan ban bertapak lebar/ ban kempes

Ban nyatanya bisa membuat pemakaian bensin lebih banyak. Alasannya seperti ini, semakin besar luas
penampang tapak ban motor maka semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk menggerakan motor
itu. Sehingga mesin perlu bekerja ekstra untuk bisa membuat motor berlari, efeknya yakni penggunaan
bbm yang lebih banyak.

Hal ini bisa terjadi saat kita melakukan penggantian ban motor dengan ukuran lebih besar atau saat ban
motor kita biarkan kempes. Solusinya, selau gunakan ban dengan spesifikasi standar serta perhatikan
tekanan anginnya.

8. Faktor pengemudian yang kasar

Penyebab yang terakhir berasal dari faktor manusia. Setiap orang memiiki gaya berkendara yang
berbeda, ada yang pelan tapi pasti ada juga yang urak-urakan kaya ngejar maling. Tentu hal ini
berpengaruh pada pembukaan gas motor.

Perlu diketahui juga bahwa pembukaan gas motor juga bisa mempengaruhi irit tidaknya motor kita.
Pembukaan gas halus dan stabil membuat kinerja mesin lebih stabil dan pembukaan gas secara tiba-tiba
dan berganti-ganti (Naik-turun tanpa aturan) bisa menyebabkan suplai bahan bakar tidak stabil. Hasilnya
pemakaian bahan bakar jadi lebih boros.

Untuk solusinya, andalah yang perlu instropeksi bagaimana cara berkendara anda saat ini. Jika ingin
bensin irit, maka kendarai motor secara smooth. Pengendaraan seperti ini memang tidak bisa
melesatkan motor langsung ke top speednya, hanya saja untuk urusan handling serta keiritan akan
terpenuhi.

PENYEBAB MOTOR INJEKSI MBREBET DI TANJAKAN

alan yang menanjak menjadi salah satu medan berat yang harus dihadapi oleh motor. Oleh karena itu
tidak mengherankan kalau dalam kondisi tersebut umumnya katup gas atau jarum skep di karburator
akan terbuka lebar agar bisa memberikan suplay bahan bakar yang lebih banyak ke silinder mesin.
Dengan demikian motor akan mendapatkan tenaga ekstra untuk melewati medan tersebut.

Akan tetapi penyetelan karburator yang tidak tepat, dimana nozzle pilot jet atau spuyer terlalu kecil,
penyetelan jarum skep yang terlampau rendah, atau penyetelan skrup angin yang tidak menyebabkan
pasokan bahan bakar ke dalam silinder menjadi berkurang. Dan hasilnya, mesin motor menjdai berat
saat menanjak.

Selain melakukan penyetelan kembali, ada baiknya untuk memastikan komponen-komponen di atas.
Demikian pula untuk membuat saringan udara dan saringan bensin. Anda bisa menggunakan kuas
lembut, pembersih khusus seperti spray (air semprotan) dan air compressor agar kotoran yang
menempel pada bagian yang sulit terjangkau bisa tuntas dibersihkan. Satu hal yang patut diingat di sini,
jangan menggunakan cairan kimianya terlalu kuat agar tidak merusak komponen di dalamnya seperti
busa.

Hal lain yang menyebabkan motor tidak kuat menghadapai medan tanjakan adlah pengapian yang tidak
kuat. Oleh karenanya, periksalah sistem pengapian sepeda motor seperti busi berikut kabel-kabelnya,
pastikan semuanya dalam kondisi baik.
GEJALA KERUSAKAN PADA SISTEM PELUMAS
Gejala Kerusakan : Jumlah Minyak Pelumas (engine oil) yang tersisa dalam mesin sedikit.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Seal oli atau gasket mesin bocor. Jika seal oli atau gasket mesin bocor, ganti seal tersebut.
2. Bosh katup atau seal katup bocor. Jika bosh katup atau seal katup katup bocor, gantilah bosh
dan seal tersebut.
3. Pelumas mesn tidak sesuai. Jika pelumas tidak sesuai, gantilah pelumas sesuai dengan anjuran
produk.
Gejala Kerusakan : Minyak Pelumas Kotor / Pekat
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Minyak pelumas jarang diganti. Gantilah pelumas secara rutin dan berkala.
2. Mutu atau kualitas minyak pelumas rendah. Gantilah minyak pelumas sesuai standard anjuran
produk.
Gejala Kerusakan : Tekanan Minyak Pelumas Rendah
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Pompa oli tidak bekerja dengan baik. Jika pompa oli tidak bekerja denga baik, maka perbaiki
pompa oli tersebut dan bila gantilah dengan yang baru.
2. Gigi-gigi penggerak oli rusak / aus. Jika gigi-gigi penggerak oli rusak / aus maka harus diganti
dengan yang baru.
3. Saluran oli tersumbat kotoran. Saringan oli tersumbat karena adanya kotoran, bersihkan
saringan tersebut dari kotoran yang menempel bila perlu diganti.
GEJALA KERUSAKAN PADA SISTEM BAHAN BAKAR.
Gejala Kerusakan : Mesin Berputar Tetapi Tidak Mau Hidup
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Bahan bakar didalam tangki bahan bakar habis. Jika habis isilah bahan bakar kedalam tangki.
2. Saringan bahan bakar tersumbat. Jika saringan bahan bakar tersumbat, bersihkan saringan
bahan bakar dan bila saringan tersebut terdapat kerusakan maka gantilah saringan bahan bakar.
3. Bahan bakar tidak mengalir ke karburator. Jika bahan bakar tidak mengalir ke karburator
perbaiki sistem aliran bahan bakar.
4. Saringan udara tersumbat. Jika saringan udara tersumbat, maka bersihkanlah saringan udara
sesuai prosedur.
5. Cara kerja choke tidak benar. Jika cara kerja tidak benar perbaiki sistem kerja choce sesuai
prosedur.
6. Saluran udara pada tutup tangki tersumbat. Jika saluran udara tersumbat perbaiki atau ganti
tutup tangki dengan yang baru.
Gejala Kerusakan : Susah dihidupkan Saat di starter
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Bahan bakar kotor, jika bensin kotor maka gantilah bensin dan jangan perlu diperhatikan jangan
membeli bahan bakar di pedagang eceren.
2. Cara kerja choke tidak benar. Jika cara kerja tidak benar perbaiki sistem kerja choke sesuai
dengan prosedur.
3. Putaran stasioner terlalu rendah. Setel dan tinggikan putaran stasioner sesuai putaran mesin.
4. Penyetelan skrup udara pada karburator tidak tepat. Ulangi penyetetelan skrup udara
karburator sampai memdapatkan campuran yang tepat.
5. Insulator karburator bocor. Gantilah insulator.
Gejala Kerusakan : Putaran Stasioner tidak rata
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan
1. Penyetelan skrup udara tidak tepat. Lakukan penyetelan skrup udara hingga tepat.
2. Karburator tidak berfungsi dengan baik. Karburator tidak dapat berfungsi maka servis, perbaiki
atau gantilah karburator.
3. Insulator retak atau bocor. Gantilah insulator jika keadaannya retak.
4. Letak klip jarum tidak tepat. Lakukan penyetelan klip jarum dan perbaiki klip jarum tersebut.
Gejala Kerusakan : Campuran Bahan Bakar Miskin
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan pelampung tidak tepat. Setelah pelampung karburator dengan tepat sesuai
standard.
2. Katup pelampung tidak bekerja dengan baik. Perbaiki pelampung jika perlu gantilah.
3. Letak klip jarum tidak tepat. Perbaiki letak klip jarum sesuai standard
4. Spuyer karburator tersumbat. Bersihkan spuyer jika dalam keaddaan tersumbat dengan udara
bertekanan.
Gejala Kerusakan : Campuran Bahan Bakar Kaya
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Saringan udara tersumbat / kotor. Jika saringan udara tersumbat / kotor buka dan bersihkan
saringan udara dari kotoran.
2. Sistem kerja pelampung tidak normal. Jika sistem kerja pelampung tidak nornal, buka karburator
dan setel pelampung sesuai prosedur.
3. Choke tertutup terus. Perbaiki choke jika tertutup terus.
4. Letak klip tidak tepat. Perbaiki letak klip.
5. Spuyer sudah aus. Gantilah spuyer dengan yang baru sesuai standard jika terdapat keausan.
GEJALA KERUSAKAN PADA KEPALA SILINDER, SILINDER DAN PISTON
Gejala Kerusakan : Tekanan Kompressi Rendah
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan pembukaan pada katup tidak tepat. Buka tutup katup masuk dan dan katup buang
dan stel pembukaan katup sesuai dengan standard.
2. Katup aus / bengkok. Jika katup aus atau bengkok gantilah katup dengan yang baru sesuai
dengan standard.
3. Pegas katup patah. Jika pegas katup patah, gantilah pegas dengan yang baru.
4. Kepala silinder berubah bentuk atau rusak. Jika terjadi hal demikian gantilah kepala silinder.
5. Dinding silinder aus. Perbaiki dengan menambah oversize, ganti piston dan ring piston sesuai
oversize yang baru atau ganti dinding silinder.
6. Piston dan ring piston aus. Jika terjadi hal demikian ganti piston dan ring piston.
Gejala Kerusakan : Tekanan Kompressi Terlalu Tinggi.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
Terjadi / terdapat endapan kotoran diruang bakar. Buka kepala silinder dan bersihkan kepala silinder
dari endapan / kotoran.

Gejala Kerusakan : Suara Mesin Berisik.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan katup tidak tepat. Buka tutup katup dan katup buang lalu setel katup dengan benar.
2. Cam shaft dan rocker arm aus. Perbaiki roker arm dan cam shaft atau ganti dengan yanng baru.
3. Sistem Tensioner rantai mesin rusak / aus. Gantilah tensioner rantai mesin dengan yang baru.
4. Gigi sprocket aus. Ganti gigi sprocket dengan yang baru.
5. Dudukan cam shaft dan roker arm aus. Gantilah dudukan tersebut dengan yang baru.
Gejala Kerusakan : Mesin Tidak Dapat stasioner.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Katup meunutp tidak duduk atau rapat. Buka sistem katup dan diskir katup hingga menutup
dengan duduk atau rapat.
2. Penyetelan katup tidak tepat. Setel pembukaan katup sesuai dengan standard.
3. Insulator bocor. Gantilah insulator atau perbaiki jika masih dapat diperbaiki.
Gejala Kerusakan : Asap Knalpot (gas sisa pembakaran) Banyak.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Silinder, ring dan piston aus. Perbaiki dengan menambah oversize silinder, ring dan piston ganti
yang baru sesuai oversize.
2. Seal katup rusak. Gantilah seal katup jika terdapat kerusakan.
3. Gasket kepala silinder bocor. Gatilah gasket dengan yang baru dan pengencangan baut kepala
sillinder sesuai dengan standard.
GEJALA KERUSAKAN PADA KOPLING (CLOUTCH)
Gejala Kerusakan : Kopling slip pada saat akselerasi.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Peralatan pengungkit kopling rusak. Perbaiki atau Gantilah peralatan pengungkit kopling dengan
yang baru.
2. Kamvas kopling aus. Gantilah kamvas kopling jika ukuran nominal sudah tidak sesuai lagi dengan
standard atau aus.
3. Pegas kopling lemah. Gantilah pegas kopling jika sudah lemah dan tidak sesuai dengan standard.
4. Penyetelan kebebasan kopling tidak tepat. Setel jarak kebebasan kopling.
Gejala Kerusakan : Handle kpling keras.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan jarak kebebasab kopling tidak benar. Stel jarak kebebasan kopling.
2. Pelat kopling bengkok. Gantilah pelat kopling sesuai dengan standard.
3. Kabel kopling terjepit / kotor. Jika kabel kopling terjepit perbaiki atau ganti dan jika terdapat
kotoran, bersihkan kabel kopling dari kotoran.
4. Pengungkit kopling rusak. perbaiki atau Ganti pengungkit kopling.
Gejala Kerusakan : Sepeda Motor Bergerak Maju Walaupun Kopling Ditekan.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan jarak kebebasan kopling tidak tepat. Setel jarak kebebasan kopling.
2. Minyak pelumas kental atau kampas dan plat kopling lengket. Gantilah minyak pelumas sesuai
standard dan gantilah kampas dan plat kopling.
3. Kopling centripugal rusak. Gantilah kopling centrupigal.
Gejala Kerusakan : Sistem Kerja Kopling Terasa Kasar.
1. Alur pada rumah kopling kasar. Perbaiki rumah kopling atau ganti.
2. Kampas dan plat kopling rusak. Ganti kampas dan plat kopling.
GEJALA KERUSAKAN PADA POROS ENGKOL DAN GIGI TRANSMISI
Gejala Kerusakan : Suara Berisik dari Transmisi.
1. Gigi gigi transmisi aus. gatilah gigi gigi transmisi jika aus.
2. Poros bintang gigi aus. Gantila poros bintang jika aus.
Gejala Kerusakan : Sukar Memindahkan Gigi.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan jarak kebebasan kopling tidak tepat. Stel jarak kebebasan kopling.
2. Garpu pemindah transmisi bengkok. Gantilah garpu pemindah transmisi jika bengkok.
3. Bubungan tromol pemindah gigi aus. Gant bubungan tromol pemindah gigi jika aus.
4. Poros pemindah bintang kendor. Perbaiki atau kencangkan baut poros pemindah bintang yang
kendor.
Gejala Kerusakan : Suara Berisik dari Poros Engkol.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Bantalan poros enngkol aus. Gantilah bantalan poros engkol jika aus.
2. Pena piston aus. Gantila pena piston dengan yang baru.
3. Bantalan conecting rod aus. Gantilah bantalan connecting rod jika aus.
GEJALA KERUSAKAN PADA ALTERNATOR, SISTEM STARTER DAN PENEGANG RANTAI MESIN
Gejala Kerusakan : Sumber Arus Listrik Tidak Ada.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Alternator rusak. Gantilah alternator jika terdapat kerusakan.
2. Terdapat hubungan pendek pada stator atau terbakar. Periksa dan Perbaiki stator jika terdapat
hubungan pendek dan jika stator terbakar gantilah stator.
3. Rotor rusak. Gantilah rotor.
Gejala Kerusakan : Motor starter berputar, tetapi mesin tidak berputar.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Kopling starter rusak. Perbaiki atau gantilah kopling starter.
2. Roda gigi penggerak starter rusak. Gantilah roda gigi penggerak starter jika rusak.
3. Rantai starter putus. Gantilah rantai starter jika putus.
Gejala Kerusakan : Motor starter berputar lambat.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Battery lemah. Lakukan pengisian battery atau ganti battery jika tidak dapat menyimpan arus
lagi.
2. Kabel battery longgar. Periksa kabel battery dan perbaiki sambungan kabel yang longgar.
3. Mekanisme motor starter kotor. Buka motor starter, bersihkan bagian yang kotor atau ganti
motor starter.
Gejala Kerusakan : Suara rantai mesin berisik.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Rantai mesin bertambah panjang atau kendor. Gantilah rantai mesin sesuai standard.
2. Penyetelan rantai mesin tidak tepat. Setel ulang rantai mesin hingga tepat.
3. Push rod / penegang sistem hidrolis rusak. Perbaiki push rod / penegang sistem hidrolis.
4. Pegas penegang rantai lemah. Gantilah pegas penegang rantai mesin jika sudah lemah.

GEJALA KERUSAKAN PADA KEMUDI, RODA DEPAN DAN SUSPENSI


Gejala Kerusakan : Pengemudian berat.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Mur steering handle terlalu kencang. Perbaiki dan longgarkan mur steering handle dengan
tepat.
2. Steel Ball rusak. Ganti steel ball dengan yang baru sesuai standard.
3. Konus atau bantalan cincin peluru aus. Ganti konus atau bantalan cincin puluru.
4. Takanan udara pada ban terlalu rendah. Tambahkan udara pada ban sesuai standard.
Gejala Kerusakan : Kemudi tertarik kesalah-satu arah.
Kemungkinan penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Roda depan dan roda belakang tidak segaris. Perbaiki dan stel posisi roda depan dan roda
belakang hingga segaris.
2. Kaki garpu depan bengkok. Perbaiki dan luruskan garpu depan.
3. Poros depan benkok. Perbaiki dan luruskan poros depan.
Gejala Kerusakan : Roda depan goyang.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Lingkar roda atau pelck berubah bentuk. Stel lingkar roda atau gantilah pelck.
2. Bearingn atau lahar roda aus. Gantilah bearing roda.
3. Kembangan ban aus. Gantilah ban dengan yang baru.
4. Poros as roda tidak dikencanglkan dengan baik. Buka mur poros as roda, kencangkan ulang mur
dengan tepat.
Gejala Kerusakan : Suspensi terlalu lembut dan terdapat suara.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Kekentalan minyak pelumas suspensi terlalu encer. Gantilah minyak pelumas suspensi sesuai
tandard.
2. Kapasitas minyak pelumas suspensi terlalu sedikit. Tambahkan minyak pelumas trasnmisi sesuai
denga ukuran.
3. Pegas garpu suspensi lemah. Gantilah pegas garpu suspensi jika lemah.
Gejala Kerusakan : Suspensi terasa keras.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Garpu suspensi bengkok. Perbaiki/pres garpu suspensi jika perlu gantilah.
2. Kekentalan minyak pelumas suspensi terlalu kental. Gantilah minyak suspensi sesuai dengan
standard.
3. Kapasitas minyak pelumas garpu terlalu banyak. Kurangi minyak pelumas garpu suspensi.
GEJALA KERUSAKAN PADA REM DAN RANTAI RODA
Gejala Kerusakan : Daya pengereman kurang (jenis tromol)
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan handle rem tidak tepat. Setel handle rem jika tidak tepat.
2. Sepatu rem kotor. Bersihkan kotoran dengan amplas atau ganti sepatu rem tromol.
3. Sepatu rem aus. Ganti sepatu rem sesuai standard.
4. Pemasangan lengan rem tidak benar. Perbaiki pemasangan lengan rem hingga benar.
Gejala Kerusakan : Daya pengereman kurang (jenis ckram)
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Piringan rem berminyak. Bersihkan piringan rem yang berminyak hingga bersih.
2. Pad dan kampas rem kotor. Bersihkan pad dan kampas rem dari kotoran, ganti jika perlu.
3. Terdapat udara dalam saluram minyak rem. Lakukan bleeding hingga udara hilang dari saluran
minyak rem.
Gejala Kerusakan : Handle rem terlalu keras.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Kabel rem kotor. Beri pelumas pada kabel rem.
2. Jarak kebebasan handle rem tidak rata. setel jarak kebebasan handle rem hingga rata.
3. Kaliper dan pin rem kotor. Bersihkan kaliper dan pin rem yang kotor.
Gejala Kerusakan : Rantai roda berisik.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Rantai roda kering. Beri pelumas secukupnya pada rantai roda.
2. Penyetelan Rantai terlalu keras / kencang. Stel kembali / kendorkan sesuai dengan standard.
3. Penyetelan Rantai terlalu kendor. Stel kembali / kencangkan sesuai dengan standard.
4. Sprocket aus. Ganti sprocket sesuai standard.
Gejala Kerusakan : Rantai roda lepas.
Kemungkinana penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan rantai terlalu kendor. Setel kembali / kencangkan sesuai dengan standard.
2. Sprocket aus. Ganti sprocket sesuai standard.
GEJALA KERUSAKAN PADA PENGAPIAN, PENGISIAN DAN BEBAN
Gejala Kerusakan : Bunga api lemah atau tidak ada.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Busi rusak / kotor. Jika busi kotor bersihkan dan jika rusak ganti sesuai standard.
2. Coil Pengapian rusak. Ganti coil pengapian jika rusak.
3. CDI rusak. Ganti CDI jika terdapat kerusakan.
4. Kumparan pengapian rusak. Perbaiki kumparan pengapian atau ganti sesuai standard.
5. Pulser rusak. Ganti pulser jika rusak.
6. Kabel masa longgar. Kencangkan baut / mur kabel masa.
7. Kabel rangkaian pengapian putus. Perbaiki dan sambungan kabel rangkaian pengapian yang
putus.
Gejala kerusakan : Tidak ada pengisian.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan.
1. Kumparan stator rusak. Perbaiki kumparan stator atau ganti bila perlu.
2. Regulator rusak. Ganti regulator jika rusak.
3. Seal battery rusak. Ganti battery sesuai standard.
4. Rangkaian pengisian putus. Perbaiki dan sambungkan rangkaian pengisian yang putus.
5. Kabel battery kendor. Kencangkan baut / mur kabel battery yang kendor.
Gejala Kerusakan : Lampu sein mati.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Flasher rusak. ganti flasher jika rusak.
2. Battery lemah. Lakukan discharge pada battery yang lemah.
3. Rangkaian lampu sein putus. Perbaiki / sambungkan rangkaian lampu sein yang putus.
4. Bola lampu putus. ganti bola lampu yang putus.
5. Saklar dan kunci kontak rusak. Perbaiki saklar dan kunci kontak yang rusak, bila gantilah saklar
dan kunci kontak dengan yang baru.
Gejala Kerusakan : Arah lampu tidak berubah ketika dim dijalankan.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Bola lampu putus. Ganti bola lampu yang putus sesuai dengan standard.
2. Soket / conector lampu rusak. Perbaiki soket atau ganti bila perlu.
3. Saklar lampu rusak. Perbaiki saklar atau ganti bila perlu.
Perawatan rutin pada sepeda motor dilakukan secara berkala. Pada periode tertentu kita harus
melakukan pemeriksaan, penyetelan pada sepeda motor. Hal ini untuk menghasilkan tenaga yang
optimal setiap waktu. Pemeriksaan, penyetelan yang benar akan menghasilkan tenaga yang optimal,
nyaman dikenderai dan efisiens bahan bakar. sebaliknya penyetelan yang tidak benar atau salah tenaga
dapat merusak komponen yang disetel. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua

Anda mungkin juga menyukai