C. Tujuan Pembelajaran
Melalui Pembelajaran model Discovery Learning peserta didik dapat mengelompokkan
protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan dan
serta peka dan dapat Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai peran protista
dalam kehidupan serta peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sekitar berperilakuteliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi, berperilaku berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi.
D. Materi Pembelajaran
Kingdom Protista
• Ciri-ciri umum protista dan penggolongannya
• Ciri-ciri umum Protista mirip jamur (jamur lendir/ Slime Mold)
• Ciri-ciri umum Protista mirip tumbuhan (Alga)
• Ciri-ciri umum protista mirip hewan (protozoa)
• Peranan protista dalam kehidupan
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning( DL )
3. Metode : Diskusi dan Penugasan, unjuk kerja, proyek
Alat/Bahan :
Spidol, papan tulis
Charta
G. Sumber Belajar
1. Moch Ansori dan Djoko Martono. (2009).Biolologi untuk SMA dan MA Kelas X.
Depdiknas: Jakarta.
2. Ari Sulistiyorini. (2009). Biolologi 1 untuk SMA dan MA Kelas X. Puskurbuk
Depdiknas: Jakarta.
3. Aryulina, Diah.. Biologi 1 untuk SMA dan MA kelas X . Jakarta : esis
4. Irnaningtias. 2013. Biologi untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta : Erlangga
5. Kristiani, Ninik. 2010. Biologi Grade X. Jakarta: PT Intermitra Group.
6. Syamsuri, Istamar. 2009. Biologi untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga.
7. Yuni, Riana. 2009. Biologi 1 untuk SMA dan MA kelas X . Jakarta : pusat perbukuan
Depertemen Pendidikan Nasional
8. Bahan ajar yang disediakan guru.
9. Sumber-sumber lain yang relevan
10. Multimedia interaktif dan Internet
H. Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke 1( IPK no: 3.6.1 s.d 3.6.2)
2 Kegiatan Inti Stimulation 1. Guru memberikan stimulus kepada peserta didik dengan 5 menit Kegiatan Literasi
(stimulasi/pemberian untuk memusatkan perhatian pada topik
rangsangan) Ciri-ciri umum protista dan penggolongannya
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Guru menampilkan gambar-gambar struktur tubuh dari beberapa
organisme.
Verification Peserta didik melakukan verifikasi data dengan jujur melalui 20 menit Integritas
(Pembuktian) studi literatur(buku, internet, dan lain-lain) dan curah pendapat
dengan teman satu kelompok, kelompok lain, dan guru.
Generalization Dari hasil verifikasi data, peserta didik dapat mengambil 5 menit Communication
(menarik kesimpulan dengan jujur tentang Ciri-ciri umum protista dan
(Berkomunikasi)
kesimpulan/generalisas penggolongannya
i) 1. Selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan ataupun melalui
presentasi.
2. Selama kegiatan berlangsung, guru mengamati dan memfasilitasi Integritas
kebutuhan peserta didik.
Catatan :
Selama pembelajaran Ciri-ciri umum protista dan
penggolongannya berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
3 Kegiatan 1. Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan dari 15 menit
Penutup pembelajaran yang dilakukan melalui mereviuw indikator yang
hendak dicapai pada hari itu.
2. Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian indikator. Instrumen penilaian menjadi lampiran Creativity
RPP.
(Kreativitas)
3. Guru meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan
manfaat mengetahui konsep Ciri-ciri umum protista dan
penggolongannya
Alokasi Kecakapan abad 21
N Sintak
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu dan Nilai –nilai
o Model Pembelajaran
(menit) karakter
4. Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Ciri-ciri umum
protista dan penggolongannya kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik Penumbuhan nilai
karakter percaya diri
Pertemuan Ke 2( IPK no: 3.6.3 s.d 3.6.4)
5. Mengamati
Lembar kerja materi Ciri-ciri umum Protista mirip jamur
(jamur lendir/ Slime Mold), tumbuhan (Alga) dan hewan
(protozoa).
Pemberian contoh-contoh materi Ciri-ciri umum Protista
mirip jamur (jamur lendir/ Slime Mold), tumbuhan (Alga)
dan hewan (protozoa) untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb
6. Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung).
Membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Ciri-ciri
umum Protista mirip jamur (jamur lendir/ Slime Mold),
tumbuhan (Alga) dan hewan (protozoa).
7. Mendengar
Pemberian materi Ciri-ciri umum Protista mirip jamur (jamur
lendir/ Slime Mold), tumbuhan (Alga) dan hewan (protozoa)
oleh guru.
8. Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
9. Menulis
Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca,
diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan dalam membaca dan
menulis (Literasi)
Problem statement CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) 10 menit Critical Thinking
(pernyataan/ 1. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk (Berpikir Kritik)
identifikasi masalah) mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui Kemandirian
kegiatan belajar, contohnya :
10. Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Ciri-ciri umum Protista mirip jamur (jamur lendir/ Slime
Mold)
Ciri-ciri umum Protista mirip tumbuhan (Alga)
Ciri-ciri umum protista mirip hewan (protozoa)
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Mengidentifikasi gambar yang termasuk Protista mirip
tumbuhan (alga).
Menjelaskan cara hidup, habitat dan reproduksi ganggang?
Mengidentifikasi ciri-ciri dari 6 filum
Menyebutkan 6 filum dalam klasifikasi ganggang.
Alokasi Kecakapan abad 21
N Sintak
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu dan Nilai –nilai
o Model Pembelajaran
(menit) karakter
Menjelaskan ciri-ciri dari 6 filum
Menjelaskan peranan protista mirip tumbuhan (alga).
2. Menyepakati masalah yang akan diidentifikasi
CREATIVITY (KREATIVITAS)
26. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Ciri-ciri umum Protista mirip jamur (jamur lendir/ Slime
Mold)
Ciri-ciri umum Protista mirip tumbuhan (Alga)
Ciri-ciri umum protista mirip hewan (protozoa)
27. Menjawab pertanyaan tentang materi Ciri-ciri umum
Protista mirip jamur (jamur lendir/ Slime Mold), tumbuhan
(Alga) dan hewan (protozoa) yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
28. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Ciri-ciri umum Protista mirip jamur (jamur
lendir/ Slime Mold), tumbuhan (Alga) dan hewan (protozoa)
yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Ciri-ciri umum
Protista mirip jamur (jamur lendir/ Slime Mold), tumbuhan (Alga)
dan hewan (protozoa) yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu
untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
Alokasi Kecakapan abad 21
N Sintak
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu dan Nilai –nilai
o Model Pembelajaran
(menit) karakter
pelajaranCatatan :
Selama pembelajaran Manfaat mempelajari Biologi, Metode Ilmiah
dan Keselamatan Kerja berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin,
rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
3 Kegiatan Peserta didik : 15 menit
Penutup
29.Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang
materi Ciri-ciri umum Protista mirip jamur (jamur lendir/ Slime
Mold), tumbuhan (Alga) dan hewan (protozoa) yang baru
dilakukan.
30.Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Ciri-
ciri umum Protista mirip jamur (jamur lendir/ Slime Mold),
tumbuhan (Alga) dan hewan (protozoa) yang baru diselesaikan.
31.Mengagendakan materi atau tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai
pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
2 Kegiatan Inti Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan 5 menit Kegiatan Literasi
(stimulasi/pemberian perhatian pada topik materi
rangsangan) Peranan protista dalam kehidupan
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat ) Menayangkan gambar/foto/video
tentang materi
Peranan protista dalam kehidupan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
5. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam Creativity
Alokasi Kecakapan abad 21
N Sintak
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu dan Nilai –nilai
o Model Pembelajaran
(menit) karakter
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : (Kreativitas)
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Peranan protista dalam kehidupan
6. Menjawab pertanyaan tentang materi Peranan protista dalam
kehidupan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
7. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Peranan protista dalam kehidupan yang akan
selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Peranan protista
dalam kehidupan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan :
Selama pembelajaran Manfaat mempelajari Biologi, Metode Ilmiah
dan Keselamatan Kerja berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin,
rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
3 Kegiatan Peserta didik : 15 menit
Penutup
1. Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang
materi Peranan protista dalam kehidupan yang baru dilakukan.
2. Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran
Peranan protista dalam kehidupan yang baru diselesaikan.
3. Mengagendakan materi atau tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai
pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Alokasi Kecakapan abad 21
N Sintak
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu dan Nilai –nilai
o Model Pembelajaran
(menit) karakter
Guru :
a. Penilaian Pengetahuan
Tehnik
No IPK Keterangan
Penilaian
3.6.1 - 3.6.2 Tertulis Hasil belajar
Harian
b. Penilaian keterampilan :
Pengamatan mikroskopis air kolam, air rendaman jerami dan air got.
c. Penilaian sikap : Observasi tentang nilai nilai karakter yang terbangun dan tertanam dalam diri peserta didik dan dituangkan dalam jurnal.
J. Instrumen penilaian
a Pengetahuan : Soal uraian (lampiran 2)
b Keterampilan : Rubrik penilaian proyek (lampiran 3)
c Sikap : Jurnal pengamatan sikap ( lampiran 4)
Lampiran I
BAHAN AJAR PROTISTA
Protista merupakan organisme eukariotik, artinya selnya mempunyai membrane inti dan anggotanya mencakup organisme uniseluler dan multiseluler. Protista ada yang hidup bebas di laut, air
tawar, ataupun parasit pada makluk hidup lainnya. Sebagian protista membuat makanan melalui prosesfotosintesis dan ada pula protista yang memperoleh makanan dari lingkungan sekitarnya.
Protista di bedakan menjadi tiga kelompok, yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jasmur.
1. Protista mirip hewan (protozoa)
Protozoa atau protista mirip hewan memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a) Ciri-ciri umum
Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoa=zoo yang berarti hewan. Jadi, protozoa artinya hewan yang pertama kali.
Protozoa mencakup organism bersel satu yang menyerupai hewan dan umumnya protozoa berukuran mikrokopis, berkisar dari beberapa micron sampai beberapa millimeter (1
micron =
Protozoa dikatakan sebagai hewan bersel satu dengan organisme yang sederhana dan beberapa jenis protozoa hidup berkoloni yang terdiri dari beberapa individu. Miskipun bersel
tunggal, protozoa dapat menjalani hidup seperti hewan bersel banyak karna di dalamnya terdapat berbagai organel sel yang menjalankan aktifitas-aktivitas sel.
Protozoa ada yang hidup bebas di alam dan ada pula yang hidup parasit baik pada hewan maupun pada manusia. Protozoa yang hidup bebas banyak terdapat di kolom segar atau
kolom yang airnya tidak mengalir.
Protozoa akan berkembang terus dengan membelah diri pada kondisi lingkungan yang baik dan apabila pada lingkungan yang kurang baik kondisinya sangat tidak menguntungkan
maka protozoa akan membentuk kista. Beberapa protozoa akan dapat melakukan reproduksi secara seksual dengan konjugasi, protozoa umumnya dapat bergerak aktif karna memiliki
alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), atau bulu cambuk (flagella), dan ada beberapa protozoa yang tidak mempunyai alat gerak.
b) Klasifikasi protozoa
Protozoa dapat di bedakan menjadi empat kelas berdasarkan alat geraknya, yaitu Rhizopoda, Flagellata, Ciliata, dan Sporozoa.
1) Kelas Sarcodina/Rhizopoda
Alat gerak rhizopoda berupa kaki semu (pseudopodium) yang merupakan protoplasma sel, kaki semu juga berfungsi untuk menangkap makanan. Contohnya Amoeba
proteus. Amoeba hidup di perairan air tawar dan bentuk tubuhnya transparan dan tidak tetep, protoplasma bentuk tubuhnya juga dapat di bedakan menjadi sitoplasma, inti, dan
membrane sel.
Sitoplasma di bagi atas dua bagian yaitu bagian luar di sebut ektoplasma yang terlihat jernih dan bagian dalam dan bagian dalam di sebut endoplasma yang bersifat lebih
padat karna di dalam endoplasma terkandung banyak vakuola makanan, granula, kristal, dan vakuola kontraktil. Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan dengan
enzim dan membuang sisa makanan melalui membrane sel.
Vakuola kontraktil merupakan sejenis pompa air berfungsi memompa air yang berlebihan keluar tubunya sehingga mencegah pengembangan amoeba di luar batas. Biasa
juga di sebut vakuola kontraktil yang berperan sebagai osmoregulator (pengatur tekanan osmosis).Vakuola kontraktil hanya dimiliki oleh protozoa yang hidup di air, sedangkan
yang hidup parasit tidak mempunyai alat. Inti sel rhizopoda hanya berjumlah satu, letaknya tidak tetap dan berfungsi mengatur seluruh aktivitas sel.
Membran sel berfungsi sebagai tempat pertukaran zat dan pelindung tubuh. Reproduksi amoeba di lakukan dengan cara pembelahan biner, satu sel akan membelah
menghasilkan dua individu baru.
Contoh rhizopoda sebagai berikut:
Entamoeba histolytica, penyebab penyakit di sentri, hidupnya di dalam usus kecil,dapat merusak dinding usus sehingga menyebabkan pendarahan dan ulkus. Penularan
penyakit melalui air minum dan makanan yang tercemar oleh kotoran penderita.
Entamoeba ginggivalis, parasit pada gigi manusia.
Entamoeba coli, hidup dalam usus besar , membantu membusukan makanan, dan membentuk vitamin K,dan juga dapat merugikan karena dapat menyebabkan diare.
Foraminifera, merupakan organisme laut . Tubunya tertutup cangkang dari silica kapur. Fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk minyak bumi.
Radiolaria/Heliospaera, sama seperti dengan foraminifera di atas, bedanya yaitu kerangka radiolarianya yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah
radiolaria yang dapat di gunakan sebagai bahan penggosok.
Arcella dan Diffugia, merupakan amoeba yang berumah, tinggal sendiri dalam kulit berbilik tunggal. Arcella mengeluarkan kulit dari silica yang berbentuk kubah, sedangkan
Difflugia membentuk kulit bola kecil atau seperti botol.
2) Kelas Mastigophora/Flagellata
Anggota flagellate mempunyai flagel (bulu cambuk). Flagellata dapat di gunakan untuk berenang atau untuk membuat arus air yang membawa makanan masuk ke dalam
mulutnya.
Flagellata mempunyai bentuk tubuh yang tetap. Tubuh flagellate tertutup oleh kulit yang ketat yang di sebut pelikel dan flagellata juga dapat hidup bebas, tetapi ada juga
yang hidup parasit atau sapropit.
Flagellata dapat di bedakan menjadi dua, yaitu:
1. Fitoflagellata, memiliki struktur yang mengandung pigmen klofilsehingga dapat melakukan fotosintesis. Pencernaan makanan dapat di lakukan dengan cara yaitu
membuat sendiri makanan(holofilik), mencerna organisme (saprofilik), dan menelan lalu mencerna (holozoik), contoh adalah Euglena viridis Chalmydomonas, dan Volvox
globator.
Euglena viridis
Euglena viridis hidup di air tawar dan kebanyakan hidup di air yang tercemar dan banyak bahan organic, ukuran Euglena viridis 35 sampai 60 mikron dan pada
ujung tubuh yang meruncing terdapat satu bulu cambuk,dekat dasr bulu cambuk terdapat bintik mata (stigma) berwarna merah. Euglena viridis mempunyai kloroplas yang
mengandung klorofil untuk berfotosintesis dan pembiakan Euglena viridis dengan cara pembelahan diri.
Chlamydomonas
Chlamydomonas bentuk bulat hampir mirip telur panjangnya sekitar 25 mikron,mempunyai dua flagel,vakuola kontraktil, dan inti. Kloroplas mengandung stigma dan
pirenoid. Pirenoid adalah pusat pembetukan amilum, cara perkembangbiakan dengan membela diri dan konjugasi
2. Zooflagellata
Zooflagellata tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri, mengambil nutrisi yang ada di air dan sebagai parasit pada hewan dan manusia.
Contoh zooflagellata yaitu:
Tripanosoma gambiense dan Tripanosoma rhodesiensi hewan ini menyerbu simpul getah benih dan caira serebrospinal (cairan dalam otak dan sumsung tulang),
penyebab penyakit tidur.
Trypanosoma cruzi penyebab penyakit chagas/tripanosomiasis.
Leishmania donovani penyebab penyakit kala azar.
Trychonimpha hidup dalam usus rayap dan dapat mencerna kayu yang ada pada usus hewan.
3) Kelas ciliate/Ciliophora/Infusoria
Ciliata alat geraknya berupa selia (bulu getar)\, contoh Paramecium caudatum yang bergerak dengan ribuan rambut kecil (Silium). Paramecium caudatum hidup di air
tawar, bentuk tubuhnya seperti sendal, di tubuh bagian tengah terdapat lekukan yang di sebut gullet. Paramecium caudatum mempunyai dua inti yakni makronukleus untuk
mengatur proses metabolisme dan micronukleus untuk perkembangbiakan. Paramecium caudatum membelaq diri, aseksual, seksual, dan konjugasi. Pada perkembangbiakan
konjugasi terjadi pertukaran inti kecil (mikronukleus)
Proses konjugasi pada Paramecium sp:
a. Dua Paramecium berdekatan dan saling menempel satu sama lain
b. Micronukleus membelah berturut-turut menjadi empat micronukleus dan macronukleus menghilang
c. Masing-masing sel, tiga micronukleus lenyap, satu micronukleus membelah menjadi dua micronukleus yang berbedah ukuran. Micronukleus yang kecil dipertukarkan
antar dua Paramecium yang berlekatan dan menghasilkan zigot nukleus dan Paramecium memisah.
d. Zigot nukleus membelah tiga kali berturut-turut menghasilkan 8 inti baru.
e. 3 inti lenyap, 4 inti bergabung menjadi macronukleus, dan satu inti menjadi micronukleus.
f. Paramecium membelah dua kali berturut dan menghasilkan empat Paramecium baru.
Contoh Ciliata sebagai berikut:
a. Didinium, predator dalam ekosistem air, dan Didinium, pemangsa Paramecium.
b. Stentor, menetap di satu tempat dan apabila tempat yang ia tempati tidak menguntungkan ia akan berpindah tempat dan bentuk tubuhnya seperti trompet.
c. Vorticella, tubunya seperti lonceng bertangkai panjang dan menetap di suatu tempat.
d. Stylonychya, bentuknya seperti siput dan terdapat di daun yang terendam di dalam air atau menyerap kedasar kolom.
4) Kelas sporozoa
Semuah jenis sporozoa tidak mempunyai alat gerak dan hidupnya sebagai parasit. Disebut sporozoa karna dapat berkembang dengan spora. Sporozoa hidup sebagai parasit pada
hewan dan manusia. Contohnya: Plasmodium.
Reproduksi plasmodium dilakukan secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual di lakukan dengan skizogoni, yaitu pembelahan diri dari tubuh inangnya, sedangkan
Reproduksi seksual di lakukan dengan sporogini, yaitu pembetukan spora yang berlangsung pada inang perantara. Plasmodium mmerupakan penyebab penyakit malaria. Infeksi
sporozoit dapat di lakukan karenagigitan nyamuk Anopheles betina.
Apabila nyamuk Anopheles betina menggigit manusia, sporozoit masuk ke dalam sel-sel darah merah lalu menuju sel hati sporozoitakan bertambah ukurannya dan membelah.
Setelah 48 jam (pada plasmodium vivax), sel darah merah pecah serta membebaskan 10-20 merozoit yang di ikuti kenaikan suhu tubuh. Merozoit yang bebas akan mencari sel
darah merah baru dan sebagian akan membentuk gametosit betina dan gametosit jantan di dalam tubuh manusia. Sebagian gametosit terisap nyamuk dan akan berkembang menjadi
gamet jantan (mikrogamet ). Perkawinan kedua gamet akan menghasilkan zigot.selanjutnya zigot menembus dinding usus nyamuk dan berubah menjadi ookinet. Ookinet akan
menjadi ookista, dan kemudian menjadi sporoblas. Sporoblas menghasilkan sporozoit.
Contoh sporozoa sebagai berikut:
a) Plasmodium vivax, masa sporulasi 40 jam,dapat menyebabkan penyakit malaria tertiana.
b) Plasmodium malariae, masa sporulasi 72 jam, dapat menyebabkan penyakit malaria quartana.
c) Plasmodium falcifarum, masa sporulasi tidak teratur antara (36 sampai 48 jam). Dapat menyebabkan penyakit malaria tropika.
d) Plasmodium ovale, seperti plasmodium vivax, masa sporulasi 40 jam, penyebab penyakit limfa. Terdapat di afrika barat.
e) Plasmodium knowlesi, spesies yang menginfeksi dan dapat menimbulkan kematian monyet pada hari ke 12, tetapi pada manusia hanya menyebabkan penyakit yang ringan.
Usaha pemberantasan penyakit malaria dapat di lakukan dengan pencegahan dan pengobatan.
Pencegahan dapat di lakukan dengan menghindari gigitan nyamuk, antara lain:
a) Memberi kawat kasa pada pintu dan jendela.
b) Tempat tidur berkelambu.
c) Menggunakan obat nyamuk.
d) Membasmi sarang perindukan.
e) Membunuh larva dengan larvasida.
Pengobatan di lakukan dengan obat-obatan kimia, contohnya, kuanin,dihidroksida.
2. Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur tidak berklofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Anggotanya merupakan organism multiseluler ukuran kecil, dapat menghasilkan spora. Organisme
tidak di masukan ke dalam kingdom Fungi karna struktur tubuh dan cara perkembangbiakannya berbeda dengan fungi. Protista meliputi Myxomycota (jamur lender),
Acrastomycota ( jamur lendir seluler) dan Oomycota (jamur air)
a) Myxomycota
Fase vegetatif jamur lendir berupa Plasmodium, yaitu massa berlendir yang terdiri atas massa sitoplasma tanpa dinding dan berinti banyak. Fase menyerupai hewan, sedangkan
fase reproduksinya mirip tumbuhan karna dapat menghasilkanm spora yang di lindungi oleh bahan mirip selulosa.
Pada fase vegetatif, jamur lendir mirip amoeba. plasmodium akan bergerak secara amoeboid di permukaan substrat. Pada massa ini terjadi pembelahan inti terus menerus dan
massa sel bertambah. Apabila plasmodium merayap di tempat kering, plasmodium tumbuh membentuk tangkai-tangkai yang di sebut badan buah. Fase ini menyerupai fungi .
Badan buah akan menghasilkan spora. Spora yang berkecambah akan membentuk gamet yang mempunyai satu flagel.
Peleburan dua jenis gamet menghasilkan zigot, kemudian membentuk p;lasmodium kembali dengan melepas flagelannya. Contoh jamur lendir adalah physarum polycephalum dan
stemonitis axifera.
b) Oomycota
Anggota Oomycota terdiri atas hifa yang terlihat seperti jamur. Oomycota memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa.
Hidupnya dengan cara parasit atau saprofit. Reproduksi aseksualnya berlangsung dengan membentuk zoospora atau spora kembar yang mempunyai dua flagel.Reproduksi
seksualnya berlangsung dengan peleburan gamet jantan membentuk oospora. oospora adalah sel telur yang di buahi dan membentuk dinding yang tebal kemudian terjadi periode
istrahat. Oospora akan tumbuh setelah melalui periode istrahat. Contoh spesies dari kelompok ini adalah jamur air (water molds), karat putih(white rusts), dan embun tepung (
downy mildews).
Beberapa contoh jamur Oomycota adalah sebagai berikut:
1. Saprolegnia, merupakan jamur saprofitik yang tumbuh pada bangkai serangga air. Pembiakan vegetatifnya dengan membentuk sporangium di ujung nhifa yang menghasilkan
zoospore.
2. Phytophtora, merupakan jamur parasit pada tanaman budidaya. Phytophtora tidak membentuk zoospore pada ujung hifanya. Pada suhu hangat, konidium akan tumbuh menjadi
hifa, sedangkan pada suhu dingin, konidium befungsi sebagai sporangium yang menghasilkan zoospora.
3. Phytium, menyebabkan penyakit busuk pada kecambah, tembakau, kina dan bayam. Jamur ini disebut penyebab penyakit rebah semai karna mudah menyerang tanaman.
Pyrrophyta berperan sebagai plankton di perairan air tawar dan air laut dan ada juga jenis-jenis menghasilkan racun berbahaya. Contohnya, Dinoflagellata, antara
lain Noctiluca miliaris, Ceratium, dan Ceymnodinium.
2) Euglenophyta
Euglenophyta yaitu alga uniseluler yang mempunyai klorofil A dan B. Euglenophyta mempunyai flagella dengan rambut fibril dan tidak mempunyai dinding sel
dan mempunyai bentuk tubuh yang tidak tetap.
Reproduksi aseksualnya berlangsung dengan membela diri sedangkan seksualnya tidak ada. Sebagian besar euglenophyta banyak hidup di air tawar, terutama pada
air yang tercemar sampah organic. Contohnya, Euglena viridis.
3) Chrysophyta
Chrysophyta yaitu jenis alga bersel satu dan sebagian besar tidak berdinding sel. Chrysophyta mempunyai frlagela berjumlah satu atau dua yang panjangnya
beraneka ragam. Reproduksi aseksualnya dengan cara membela diri sedangkan reproduksi seksualnya dengan konjugasi.
Chrysophyta mengandung klorofil A dan pigmen karotenoid termasuk karoten, fukosantin, dan xantofil sehingga alga ini berwarna coklat keemasan. Chrysophyta
ada anggotanya berbentuk koloni, berfilamen, dan amoeboid.
1) Alga keemasan bersel satu
Alga keemasan bersel satu adalah Ochromonas, berbentuk bola atau menyerupai bola. Kloroplas berbentuk lembaran melengkung berwarna kekuningan
Lampiran II
Teknik
No KD Materi Indikator
Penilaian
1 4.6 Menyajikan Cara-cara 1. Membuat Charta cara-cara Projek
laporan hasil perkembangbiakan dan perkembangbiakan dan daur
investigasi tentang daur organisme Protista. organisme Protista.
berbagai peran peranan protista bagi 2. Memberi contoh peranan
protista dalam kehidupan. protista bagi kehidupan
kehidupan protista yang 3.Mengidentifikasi protista
menguntungkan/merugikan yang
bagi kehidupan manusia.. menguntungkan/merugikan
bagi kehidupan manusia..
Lampiran IV
Penilaian Sikap
Indikator :
Menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.
foto)
1.
2.
3.
4.
5.