ABSTRAK
Telah dilakukan pembuatan silika dari sekam padi. Pembuatan silika ini dilakukan melalui
tahap-tahap berikut : proses pencucian sekam padi, pengeringan, pengabuan sekam padi, dan
pemurnian abu. Variabel proses pada penelitian ini yaitu perbedaan proses pengeringan sekam
padi, penggunaan larutan HCl dengan normalitas yang berbeda, dan temperatur pembakaran.
Proses pengeringan sekam padi dibagi menjadi dua cara yaitu sampel A yang dikeringkan
dengan menggunakan sinar matahari dan sampel B yang dikeringkan dengan oven. Kemudian
dari masing – masing sampel dilakukan proses pemurnian dengan melakukan pengasaman
menggunakan larutan HCl 1N, 2N, 3N, dan 4N, lalu dilakukan pembakaran pada suhu 600°C,
800°C, 1000°C, dan 1100°C. Analisa komposisi menunjukkan silika terbanyak diperoleh dari
sampel A yang diasamkan dengan HCl 3N dan dibakar pada temperatur 1100°C yaitu 73,7%
silika, dimana pada kondisi yang sama sampel B hanya menghasilkan 69,3% silika. Proses A
menghasilkan silika dengan berat yang lebih banyak dibandingkan silika yang dihasilkan dari
sampel B. Dari penelitian ini diketahui bahwa silika dengan kemurnian tinggi diperoleh melalui
proses pengeringan dengan sinar matahari, pengasaman dengan HCl 3N dan temperatur
pembakaran 1100°C.
ABSTRACT
The making of silica from rice hulls has been done. The making of this silica is carried out by
this steps : rice hulls washing, drying, burning, and refining. Process variables of this research
are : rice hulls drying process, HCl normality, and burning temperature. The rice hulls drying
process divided into two ways : sample A which is drying process using sunlight and sample B
which is drying process using oven. Then, each of samples is refined by adding HCl 1N, 2N, 3N,
4N, and burned at 600°C, 800°C, 1000°C, 1100°C. Compositional analysis showed that sample
A which refined by 3N HCl and burned at 1100°C produced the greater silica with 73,7% of
silica. At the same condition, sample B only produced 69,3% of silica. Process A produced
silica weight more than process B. From this research, we known that silica with the higher
percentage produced by this steps : drying using sunlight, refined by 3N HCl and burned at
temperature 1100°C.
23,3 24,6
A B
22,9 24,9 0,2
23,1 24,7 0
600 800 1000 1100
Temperatur (celcius)
0,2
0
600 800 1000 1100
Temperatur (celcius)
temperatur 600°C dan 1100°C. Silika pada grafik 2 Grafik 4. Hubungan antara Temperatur dengan
adalah silika dari sampel B yang dibuat dari sekam Kadar Silika untuk Sampel B
padi yang dikeringkan dengan menggunakan oven
pada temperatur 190°C. Dari grafik 4 terlihat bahwa kadar silika
yang terbentuk untuk kondisi optimal pada proses
Pengaruh Temperatur Terhadap Kadar Silika pengasaman dengan HCl 1N yaitu 63,8%. Hasil
80
1N
40
2N
3N
optimal pada proses pengasaman dengan HCl 3N
4N
0,9
dari sekam padi yang dikeringkan dengan sinar
matahari. 0,85
Sampel A
Sampel B
0,8
0,75
0,7
1N 2N 3N 4N
Normalitas HCl
diperoleh.
Kadar Silika (%)
Sampel A
40
Sampel B
5. Pada proses pengeringan dengan sinar
30
matahari, pengasaman dengan HCl 3N, dan
20 pembakaran dengan temperatur 1100°C,
10
diperoleh silika dengan kemurnian tertinggi
0
yaitu 73,7%.
1N 2N 3N 4N
Normalitas HCl