Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGERTIAN DANA PENSIUN DAN KARAKTERISTIK JENIS USAHA


Lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk
memberikan kesejahteraan kepada karyawan pada suatu perusahaan terutama yang sudah
pensiun. Menurut UU no. 11 tahun 1992 dana pensiun diartikan sebagai badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi pesertanya.
Tujuan :
Pemberi Kerja :
a. Kewajiban moral
Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman kepada karyawan
pada saat mencapai usia pensiun.
b. Loyalitas
Dengan diadakannya program pensiun, karyawan diharapkan akan mempunyai loyalitas
terhadap perusahaan.
c. Kompetisi pasar tenaga kerja
Program pensiun sebagai suatu bagian dari total kempensasi yang diberikan kepada
karyawan, dan diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai lebih.

Karyawan :
a. Rasa aman
Rasa aman karyawan terhadap masa yang akan datang.
b. Kompensasi yang lebih baik
Karyawan mempunyai tambahan kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat
mencapai usia pensiun/berhenti bekerja.

USIA PENSIUN
Usia pensiun pada prinsipnya adalah usia dimana peserta berhak mengajukan pensiun dan
mendapatkan manfaat pensiun. Usia pensiun dapat dibedakan sbb. :
a. Pensiun Normal (Normal Retirement)
Usia paling rendah dimana karyawan berhak untuk pensiun tanpa perlu
persetujuan dari pemberi kerja dengan memperoleh manfaat pensiun penuh.
b. Pensiun Dipercepat (Early Retirement)
Program pensiun biasanya mengizinkan karyawan untuk pensiun lebih awal
sebelum mencapai usia pensiun normalnya.
c. Pensiun Ditunda (Deferred Retirement)
Beberapa pemberi kerja yang memiliki program pensiun memperkenankan pensiun
ditunda, dan biasanya dengan ketentuan bahwa pembayaran pensiun dimulai saat tanggal
pensiun normal meskipun yang bersangkutan tetap meneruskan bekerja dan memperoleh
gaji dari perusahaan yang bersangkutan.
d. Pensiun Cacat (Disable Retirement)
Pensiun cacat ini sebenarnya tidak berkaitan dengan usia peserta, akan tetapi
karyawan yang mengalami cacat dan dianggap tidak lagi cakap atau tidak mampu
melaksanakan pekerjaan dan berhak mendapatkan manfaat pensiun, manfaat pensiun
dihitung berdasarkan manfaat pensiun normal dan penghasilan dasar pensiun ditentukan
pada saat peserta bersangkutan dinyatakan cacat.

SISTEM PEMBAYARAN MANFAAT


a. Pembayaran Secara Sekaligus (Lump Sum)
b. Pembayaran Secara Berkala (Anuitas)

B. PERATURAN DANA PENSIUN


DANA PENSIUN
Untuk menghitung besarnya pensiun, maka gaji yang berhak diterima oleh karyawan
peserta setiap bulan ditetapkan sebagai penghasilan dasar pensiun.

BESARNYA MANFAAT PENSIUN


a. Manfaat pensiun karyawan sebulan adalah sebanyak-banyaknya 75 % dan sekurang-
kurangnya 50 % dari penghasilan dasar pensiun.
b. Besarnya manfaat pensiun janda/duda sebulan adalah 50 % dari pensiun peserta.
c. Besarnya manfaat pensiun anak yatim/piatu sebulan adalah 100% dari besarnya pensiun
janda/duda.

IURAN PENSIUN
a. Setiap karyawan peserta wajib mengiur 5% dari penghasilan dasar pensiun setiap bulan.
b. Perusahaan mgiur 5 % dari total gaji karyawan peserta, ditambah dengan iuran untuk
mengatur dana yang seharusnya tersedia, atau berdasarkan perhitungan aktuaris.
c. Iuran dari karyawan dan pemberi kerja tersebut disetorkan kepada Dana Pensiun.

HAK SEBELUM MENCAPAI USIA PENSIUN


a. Perserta yang berhenti berkerja atau meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun dan
memiliki masa kepesertaan pensiun kurang dari 5 (lima) tahun misalnya, berhak atas
iurannya sendiri ditambah bunga dan dapat dibayarkan sekaligus.
b. Perserta yang berhenti berkerja atau meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun dan
memiliki masa kepesertaan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun misalnya, berhak atas
iurannya sendiri dan iuran perusahaan ditambah bunga.

KEKAYAAN DANA PENSIUN


a. Iuran peserta dan pemberi kerja
b. Hasil investasi
c. Pengalihan dana dari dana pensiun lain.

C. SIFAT DAN CIRI-CIRI PROGRAM PENSIUN PERUSAHAAN


Program pensiun adalah sebuah perjanjian yang menetapkan bahwa pemberi kerja atau
majikan memberikan tunjangan (pembayaran) kepada para karyawannya setelah mereka pensiun
atas jasa-jasa yang mereka berikan ketika masih bekerja. Akuntansi pensiun dapat dibagi dan
diperlakukan secara terpisah sebagai akuntansi untuk pemberi kerja dan akuntansi untuk dana
pensiun.
Beberapa program pensiun dapat bersifat wajib dimana para karyawan menanggung
sebagian dari biaya tunjangan yang ditetapkan atau secara sukarela melakukan pembayaran untuk
menaikkan tunjangan mereka. Program-program lainnya dapat bersifat tidak wajib dimana
pemberi kerja yang menanggung keseluruhan biaya.

Program Pensiun Dengan Iuran Pasti


Dalam program dengan iuran pasti, pemberi kerja setuju untuk mengkontribusikan ke
dalam sebuah perwalian pensiun suatu jumlah tertentu selama setiap periode berdasaekan rumus
yang ditetapkan. Rumus ini memperhitungkan faktor-faktor seperti umur, lama masa kerja
karywan, laba pemberi kerja, dan tingkat kompensasi. Hanya kontribusi pemberi kerja yang
ditetapkan, tidak ada janji mengenai tunjangan yang akhirnya akan dibayarkan kepada karyawan.
Bentuk umumnya adalah rencana “401 (k)”
Jumlah awal yang dikontribusikan biasanya diserahkan kepada wali amanat pihak ketiga
yang independen yang bertindak atas nama penerima tunjangan, yaitu karyawan peserta program.
Wali amanat ini memegang hak kepemilian atas aktiva pensiun dan bertanggung jawab atas
investasi serta distribusinya. Akuntansi untuk program dengan iuran pasti bersifat sederhana atau
langsung. Karywan menerima manfaat dan keuntungan atau resiko kerugian atas aktiva yang
dikontribusikan ke dalam program pensiun.

Program Pensiun Dengan Tunjangan Pasti


Program dengan tunjangan pasti menetapkan tunjangan yang akan diterima karyawan
pada saat pensiun. Rumus yang biasa digunakan menetapkan bahwa tunjangan itu merupakan
fungsi dari sekian tahun masa kerja karyawan dan tingkat kompensasi karyawan ketika ia
mendekati pensiun.
Para karyawan adalah phak penerima dalam perwalian dengan iuran pasti, tetapi perwalian
dengan tunjangan pasti pemberi kerja adlah pihak pertama. Tujuan utama perealian dalam
program dengan tunjangan pasti adalah menjaga aktiva dengan menginvestasikannya agar
tersedia cukup uang untuk membayar kewajiban pemberi kerja kepada karyawan ketika meraka
pensiun. Dalam hal bentuk, perwalian itu merupakan suatu entitas terpisah, sementara dalam hal
substansi, aktiva dan kewajiban perwalian adalah milik pemberi kerja. Yaitu, selama program
masih berjalan, pemberi kerja bertanggung jawab atas pembayaran tunjangan yang telah
ditentukan (tanpa mempersoalkan apa yang terjadi dalam perwalian).
Para pemberi kerja menghadapi risiko dalam program dengan tunjangan pasti karena
harus memastikan bahwa mereka telah memberikan kontribusi yang cukup untuk memenuhi
biaya tunjangan yang telah ditentukan dalam program. Beban yang diakui setiap periode tidak
perlu sama denga kontribusi kas.

Peran Aktuaris Dalam Akuntansi Pensiun


Aktuaris adalah orang yang telah dilatih melalui suatu program sertifikasi yang panjang dan
berat untuk menaksir probabilitas peristiwa di masa depan serta dampak keuangannya. Para
aktuaris bertugas membuat prediksi (disebut asumsi actuarial) mengenai angka kematian atau
mortalitas, perputaran karyawan, suku bunga dan pendapatan, frekuensi pensiun dini, gaji masa
depan, dan setiap faktor lainnya dalam hal perhitungan berbagai ukuran pensiun yang
mempengaruhi laporan keuangan seperti, kewaiiban pensiun, baiaya tahunan untuk menjalankan
program, dan baiaya amandemen program.
https://ejournal.stiesia.ac.id/ekuitas/article/viewFile/1853/1739
http://sashaannisa18.blogspot.co.id/2015/03/akuntansi-dana-pensiun.html

Anda mungkin juga menyukai