Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL PENELITIAN

A. JUDUL
PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG DAN KESEMPATAN
INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

B. I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

perusahaan yang tumbuh dan berkembang di masing-masing bidang usaha yang

mereka jalani. Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk menjadi yang

terbaik. Salah satu cara agar lebih unggul dibandingkan perusahaan lain adalah

dengan meningkatkan nilai perusahaan dan kemakmuran pemilik perusahaan.

Dengan demikian, perusahaan harus memiliki perencanaan strategis mengenai

aspek keuangannya (Yuliati, 2011). Berkembangnya perusahaan-perusahaan

manufaktur terlebih khusus di sektor foods and beverage di Indonesia bisa terlihat

dari bertambahnya jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek

Indonesia) semakin meningkat. Sektor ini banyak diminati oleh para investor

untuk menanamkan sahamnya di perusahaan-perusahaan food and beverage

dikarenakan memiliki produk yang tetap diminati, sebab produk dari sektor ini

adalah produk makanan dan minuman yang senantiasa dibutuhkan oleh

masyarakat. Hutang sebagai salah satu alternatif pengurang biaya agensi sekaligus

sumber pendanaan adalah dana yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya

sementara. Kebijakan hutang berkaitan dengan masalah pendanaan untuk operasi

perusah aan, pengembangan dan penelitian serta peningkatan kinerja perusahaan.

1
2

Menurut Tandelilin (2010:10) “Investasi adalah komitmen atas sejumlah

dana atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang”. Sedangkan

investor atau sering juga disebut pemodal adalah pihak yang menginvestasikan

dana pada sekuritas. Pada pasar modal, terdapat beberapa alasan bagi investor

untuk membeli saham, yaitu memperoleh deviden, berdagang, berkepentingan

dalam kepemilikan perusahaan, dan spekulasi. Bagi investor yang bertujuan

memperoleh deviden, biasanya membeli saham perusahaan yang sudah stabil

sehingga investor memperoleh deviden yang relatif stabil.

Bagi kreditur, dividen kas dapat menjadi sinyal mengenai kecukupan kas

perusahaan untuk bunga yang harus dibayarkan atau untuk melunasi pokok

pinjaman. Dividen yang dibayarkan mencerminkan profit dan prospek yang baik

di masa yang akan dating. Menurut asumsi masyarakat, perusahaan yang mampu

membayarkan dividen, termasuk perusahaan yang menghasilkan keuntungan.

Sehingga masyarakat akan tertarik untuk berinvestasi kepada perusahaan yang

mampu membayarkan dividen tersebut. Kebijakan dividen dapat berupa dividen

tunai maupun dividen saham. Perusahaan harus mampu memutuskan apakah

membayar dengan dividen tunai atau dengan dividen saham. Dividen tunai

umumnya lebih menarik bagi pemegang saham.

Kebijakan dividen adalah keputusan finansial yang sulit bagi pihak

manajemen perusahaan. Pihak manajemen perlu mempertimbangkan faktor-faktor

yang mempengaruhi kebijakan dividen yang di tetapkan oleh manajemen

perusahaan. Faktor penentu kebijakan dividen tunai menjadi sedemikian rumit dan
3

menempatkan pihak manajemen (juga pemegang saham) pada posisi yang

dilematis. Terdapat beberapa faktor yang harus di pertimbangkan dalam

penentuan kebijakan dividen bagi perusahaan karena begitu banyak yang

dipertimbangkan untuk mengetahui faktor mana yang memiliki pengaruh dominan

pada kebijakan dividen tunai pada perusahaan. Profitabilitas merupakan

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,

total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas dapat mempengaruhi

kemampuan perusahaan dalam memperoleh dana pihak luar perusahaan. Apabila

perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi, maka akan semakin mendorong

terjadinya tingkat hutang perusahaan yang tinggi.

Dalam penelitian ini yang melatar belakangi menggunakan Kesempatan

Investasi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen tunai

dimana keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana, baik

berasal dari internal perusahaan maupun eksternal perusahaan yang akan sangat

mempengaruhi perusahaan. Kesempatan investasi merupakan luasnya kesempatan

atau peluang investasi bagiperusahaan. Keown et al. (2010) menyatakan bahwa

ketika peluang investasi perusahaan naik, rasio pembayaran dividen harus turun.

Dengan kata lain, ada hubungan terbalik antara besarnya investasi dengan tingkat

pengembalian yang diharapkan. Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang

tinggi diharapkan memiliki kesempatan investasi yang tinggi. Untuk

meningkatkan pertumbuhan penjualan, perusahaan memerlukan dan yang besar

yang dibiayai dari yang dapat di peroleh dari sumber internal maupun eksternal.

Jika kebutuhan dan investasi dibiayai dengan sumber intern, maka terjadi
4

penurunan pembayaran dividen dalam kaitannya dengan kebijakan dividen

(Suwarti, 2001).

Perusahaan yang memiliki pertumbuhannya kurang baik berusaha untuk

mencari dana dari pihak luar perusahaan untuk mendanai investasinya dengan

mengorbankan sebagian besar laba perusahaan dalam bentuk dividen maupun

bunga. Oleh karena itu, perusahaan akan membayar dividen yang tinggi kepada

para pemegang saham untuk menarik banyak investor.

Berdasarkan hal di atas penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut

guna mengetahui hasil yang terjadi dengan data yang relevan dalam penelitian

yang berjudul “Pengaruh Kebijakan Utang dan Kesempatan Investasi

Terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaan Food and Beverage yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

a. Bagaimana pengaruh kebijakan hutang terhadap kebijakan dividen

pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di bursa efek

indonesia ?

b. Bagaimana pengaruh kesempatan Investasi terhadap kebijakan

dividen pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di bursa

efek indonesia ?
5

3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan maka penelitian ini dilakukan dengan

tujuan:

a. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang terhadap kebijakan

dividen pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di bursa

efek indonesia.

b. Untuk mengetahui pengaruh kesempatan investasi terhadap kebijakan

dividen pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di bursa

efek Indonesia.

4. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dilakukan penelitian ini adalah :

a. Manfaat Teoritis

1) Untuk melatih dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian,

serta menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang Kebijakan

utang, kesempatan investasi dan kebijakan deviden.

2) Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan pembanding dan

masukan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut dibidang akuntansi

terutama mengenai pengaruh kebijakan utang, kesempatan investasi dan

kebijakan deviden.

b. Manfaat Praktis

1) Penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada perusahaan bahwa

Kebijakan utang, dan kesempatan investasi perusahaan perlu diperhatikan

karena dapat mempengaruhi kebijakan deviden perusahaan di bursa efek.


6

2) Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

informasi akan pentingnya Kebijakan utang dan kesempatan investasi

sebagai bahan untuk menilai kinerja perusahaan dan dapat melihat

kebijakan deviden perusahaan.

5. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini di bagi kedalam beberapa bab yang disusun secara

sistematis dalam urutan yang telah ditetapkan.

A. JUDUL

B. I. PENDAHULUAN

Yang terdiri atas : 1. Latar Belakang, 2. Rumusan Masalah, 3. Tujuan

Penelitian, 4. Manfaat Hasil Penelitian, 5. Sistematika Penulisan

II. TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA PIKIR

Yang membahas : 1. Tinjauan Pustaka; a.U, b.Harga Saham, c.Rasio

Keuangan, d. Debt to Asset Rasio (DAR), e. Pengaruh Debt to Asset

Rasio (DAR) terhadap Harga Saham f. Penelitian Sebelumnya, 2.

Kerangka Pikir, 3. Hipotesis.

III. METODE PENELITIAN

Yang terdiri atas : 1. Tempat dan Waktu Penelitian, 2. Populasi dan

Sampel, 3. Variabel Penelitian dan Desain Penelitian, 4. Sumber dan

Jenis Data, 5. Definisi Operasional, 6. Teknik Pengumpulan Data 7.

Rancangan Analisis Data.

C. JADWAL PENELITIAN

D. DAFTAR PUSTAKA
7

E. HALAMAN PENGESAHAN.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

1) Tinjauan Pustaka

A. Kebijakan Utang

Kebijakan utang adalah kebijakan yang diambil perusahaan untuk

melakukan pembiayaan melalui utang. Kebijakan utang sering diukur dengan

debt ratio. Debt ratio adalah total utang (baik utang jangka pendek maupun

jangka panjang) dibagi dengan total aktiva (baik aktiva lancar maupun aktiva

tetap) (Kieso et al. 2006). Rasio ini menunjukkan besarnya utang yang

digunakan untuk perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas

operasionalnya. Semakin besar rasio menunjukkan semakin besar tingkat

ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditor) dan semakin

besar biaya utang (biaya bunga) yang harus dibayar perusahaan. Hal ini akan

berdampak pada profitabilitas perusahaan karena sebagian pendapatan

digunakan untuk membayar utang.

B.
Menurut Jensen dan Meckling (1976), penggunaan debt akan mengurangi

konflik antara shareholders dan agen. Crutchley dan Hansen (1989) melihat

dari perspektif keagenan, dimana pengukuran debt ini memasukkan unsur

kekayaan yang dimiliki non-agen atau shareholders yang bukan agen, sehingga

kebijakan utang dapat dilihat dari sisi pemegang saham (Tjandra, 2005).

Semakin banyak pemegang saham dengan proporsi kepemilikan yang semakin


8

kecil (tidak ada suara mayoritas) maka kemampuan monitoring pemegang

saham tidak efektif. Oleh karena itu, diperlukan adanya pihak ketiga yang

membantu pemegang saham dalam monitoring dan bonding manajemen yaitu

debtholders (kreditor) untuk mengurangi agency cost of equity.

Ditinjau dari free cash flow hypotesis, bila perusahaan mempunyai cukup

banyak cash flow dalam perusahaan maka dengan pengawasan yang tidak

efektif dari pemegang saham akan meciptakan perquisites atau tindakan

manajemen

untuk menggunakan cash flow tersebut demi kepentingan sendiri. Adanya

pihak ketiga (debtholders) diharapkan membantu mengurangi tindakan

perquisites ini. Kebijakan utang lebih efektif dalam mengurangi agency cost of

equity karena adanya legal liability dari manajemen untuk memenuhi

kewajibannya kepada kreditor yang terkait dengan biaya kebangkrutan.

Dividen di satu sisi tidak mempunyai legal liability kepada pemegang saham

kalau perusahaan tidak mampu membayarkan dividen.

B. Kesempatan Investasi

Investment Opportunity Set (IOS) adalah set kesempatan investasi yang

merupakan pilihan investasi di masa yang akan datang dan mencerminkan

adanya pertumbuhan aktiva dan ekuitas. Penelitian mengenai IOS diantaranya

dilakukan oleh Smith dan Watts (1992) meneliti proporsi hubungan IOS

dengan kebijakan pendanaan, dividen, dan kompensasi. Hasil penelitiannya

memberikan bukti bahwa perusahaan yang bertumbuh memiliki utang yang


9

lebih kecil, membayar dividen yang lebih rendah dan membayar kompensasi

kepada manajer yang lebih besar.

Proksi IOS diklasifikasikan menjadi tiga yaitu proksi berbasis harga,

proksi berbasis investasi, dan proksi berbasis varian (Smith dan Watts, 1992;

Kallapur dan Trombley, 1999). Proksi berbasis harga mengacu pada gagasan

bahwa prospek perusahaan yang bertumbuh memiliki nilai pasar yang relatif

lebih tinggi dibandingkan dengan aktiva riilnya. Proksi ini juga sesuai dengan

data yang ada di Bursa Efek Indonesia. Proksi berbasis harga tersebut adalah:

1. Market to Book Value of Equity Ratio (MBVE)

(Jumlah Saham yang Beredar  Harga Penutupan)


MBVE =
Total Ekuitas

2. Market to Book Value of Asset Ratio (MBVA)

Nilai Pasar

MBVA  Nilai Buku Aset

Keterangan:
Nilai Pasar = (Total Aktiva – Total Ekuitas) + (Jumlah Saham
yang Beredar  Harga Penutupan), dan
Nilai Buku Aset = Total Aset.
10

3. Price Earning Ratio (PER)

PER  Harga Penutupan


EPS

4. Property, Plant, and Equipment to Book Value of Asset Ratio


(PPEBVA)

Nilai Buku Property, Plant, Equipment


PPEBVA  Nilai Buku Total Aktiva
Proksi berbasis investasi menunjukkan bahwa IOS berkorelasi positif dengan

pengembangan dari kegiatan investasi. Agar kegiatan investasi dapat berlangsung

terus menerus maka perusahaan perlu melakukan pengembangan. Proksi berbasis

investasi contohnya yaitu research and development to asset ratio.

Proksi IOS yang digunakan dalam penelitian ini adalah market to book

value of asset ratio. Proksi ini dipilih karena nilai pasar mencerminkan adanya

pertumbuhan aktiva dan kesempatan investasi di masa yang akan datang

(Tjandra, 2005). Hasil penelitian Kallapur dan Trombley (1999) menunjukkan

bahwa rasio MBVA berkorelasi positif dengan realisasi pertumbuhan aktiva

dan ekuitas.

C. Deviden

1. Definisi Deviden

Dividen merupakan distribusi oleh perusahaan kepada pemegang

sahamnya yang didasarkan pada laba perusahaan. Pemegang saham memiliki

hak untuk bagian yang proporsional dari setiap dividen di mana saham dalam
11

suatu kelas tertentu akan menerima dividen yang sama (Harrison Jr. W.T. et al,

2011). Dividen akan dibagikan dalam jumlah yang sama untuk setiap lembar

sahamnya dan besarnya tergantung pada sisa keuntungan setelah dikurangi

dengan potonganpotongan yang telah ditentukan dalam akta pendirian dan juga

tergantung dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) (Soemarso

S.R, 2005). Manajemen memiliki dua alternatif perlakuan terhadap penghasilan

bersih setelah pajak perusahaan. Dua alternatif tersebut adalah dibagi kepada

para pemegang saham perusahaan dalam bentuk dividen dan diinvestasikan

kembali ke dalam perusahaan sebagai laba ditahan.

2. Macam-macam Deviden

Kebijakan dividen juga mengatur mengenai jenis dividen apa yang akan

dibagikan. Menurut Stice, E.K., Stice, J.D. dan Skousen, K.F. (2009), berikut

adalah jenis dividen yang dapat dibagikan kepada pemilik saham:

a) Dividen Tunai
Dividen jenis ini adalah dividen yang paling sering dipilih oleh

manajemen perusahaan. Bagi perusahaan, dividen jenis tunai ini akan

mengurangi saldo akun laba ditahan sedangkan bagi investor, dividen tunai

tersebut akan menghasilkan kas dan dicatat sebagai penghasilan dividen.

b) Dividen Properti

Dividen jenis ini merupakan distribusi kepada pemegang saham

yang terutang dalam bentuk aset selain kas. Yang biasanya dibagikan
12

adalah aset dalam bentuk efek dari perusahaan lain yang dimiliki oleh

perusahaan. Dividen jenis ini dilakukan dalam perusahaan tertutup.

c) Dividen Saham

Perusahaan dapat membagikan tambahan saham dari perusahaan itu

sendiri kepada pemegang saham sebagai dividen saham. Dividen tidak

berarti sama dengan mentransfer kas ataupun aset lain kepada para

pemegang saham.

d) Dividen Likuidasi
Dividen jenis ini merupakan suatu pembagian yang mencerminkan

suatu pengembalian kepada para pemegang saham atas sebagian dari modal

yang telah disetor. Dividen ini merupakan pengembalian atas investasi yang

dicatat dengan cara mengurangi agio saham.

3. Kebijakan Deviden

Kebijakan dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam

perusahaan. Kebijakan ini akan melibatkan dua pihak yang memiliki

kepentingan berbeda yaitu pihak pertama, para pemegang saham dan pihak

kedua, manajemen perusahaan itu sendiri. Manajemen mempunyai dua

alternatif perlakuan terhadap laba bersih sesudah pajak atau EAT (Earning

After Tax). Dua alternatif tersebut yaitu dibagi kepada para pemegang saham

dalam bentuk dividen dan diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba

ditahan. Dalam perusahaan pada umumnya, sebagian EAT dibagi dalam bentuk

dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali, artinya manajemen harus

membuat suatu kebijakan dividen yang menyangkut penggunaan laba yang


13

menjadi hak para pemegang saham dengan menentukan besarnya EAT yang

dibagi sebagai dividen dan besarnya EAT yang ditahan. Presentase dividen

yang dibagikan kepada pemegang saham dibandingkan dengan EAT disebut

dengan Dividen Payout Ratio.

Dividen merupakan bentuk distribusi laba yang dibagikan oleh

perusahaan kepada pemegang saham sesuai dengan proporsi lembar saham

yang dimilikinya (Tjandra, 2005). Bagi seorang investor, dividen merupakan

komponen return di samping capital gain. Besar kecilnya dividen akan sangat

bergantung pada besar kecilnya laba yang diperoleh serta proporsi laba yang

akan dibagikan kepada pemegang saham. Dividen dibedakan menjadi beberapa

jenis yaitu cash dividend, property dividend, scrip dividend, liquidating

dividend, stock dividend (Kieso et al. 2006). Dalam penelitian yang dilakukan,

dividen yang digunakan adalah dividen kas.

Kebijakan dividen adalah suatu keputusan untuk menentukan besarnya

bagian laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Kebijakan

dividen ini sangat penting bagi perusahaan, karena pembayaran dividen

mungkin mempengaruhi nilai perusahaan dan laba ditahan yang biasanya

merupakan sumber dana internal yang terbesar dan terpenting bagi

pertumbuhan perusahaan. Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan

sebagai landasan dalam membuat kebijakan yang tepat bagi perusahaan.

Brigham dan Daves (2002:561-562) menyebutkan beberapa teori kebijakan

dividen yaitu:
14

1. Dividend Irrelevant theory


Teori ini beranggapan bahwa kebijakan dividen tidak

berpengaruh terhadap harga saham (nilai perusahaan) maupun terhadap

biaya modalnya. Kebijakan dividen yang satu sama baiknya dengan

kebijakan dividen yang lain. Dijelaskan bahwa pendukung utama teori

ketidakrelevanan ini adalah Miller dan Modiglani. Mereka

menggunakan sejumlah asumsi, khususnya tentang ketiadaan pajak dan

biaya pialang, leverage keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap

biaya modal, para investor dan manajer mempunyai informasi yang

sama tentang prospek perusahaan, distribusi laba ke dalam bentuk

dividen atau laba ditahan tidak mempengaruhi biaya ekuitas perusahaan

dan kebijakan capital budgeting merupakan kebijakan yang independen

terhadap kebijakan dividen.

2. Bird-in-The Hand Theory

Menurut Gordon dan Lintner dalam Brigham dan Daves

(2002:562), teori ini dapat dijelaskan dengan menggunakan pemahaman

bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai pendapatan yang

diharapkan dari dividen dibandingkan dengan pendapatan yang diharapkan

dari keuntungan modal karena komponen hasil dividen risikonya lebih

kecil dari komponen keuntungan modal (capital gain). Para investor

kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal (capital gain) yang

akan dihasilkan dibandingkan dengan seandainya mereka menerima

dividen, karena dividen merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh


15

perusahaan sedangkan capital gain merupakan faktor yang dikendalikan

oleh pasar melalui mekanisme penentuan harga saham.

3. Teori Preferensi Pajak

Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan

bahwa investor lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada

yang tinggi (Suwaldiman dan Aziz, 2007), yaitu:

a) Keuntungan modal (capital gain) dikenakan tarif pajak lebih

rendah daripada pendapatan dividen. Untuk itu, investor yang

memiliki sebagian besar saham mungkin lebih suka perusahaan

menahan dan menanam kembali laba ke dalam perusahaan.

Pertumbuhan laba mungkin dianggap menghasilkan kenaikkan

harga saham, dan keuntungan modal yang pajaknya rendah akan

menggantikan dividen yang pajaknya tinggi.

b) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai sahamnya terjual,

sehingga ada efek nilai waktu.

c) Jika selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia meninggal,

sama sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang.

Karena adanya keuntungan-keuntungan ini, para investor mungkin lebih

senang perusahaan menahan sebagian besar laba perusahaan. Jika demikian

para investor akan mau membayar lebih tinggi untuk perusahaan yang

pembagian dividennya rendah daripada untuk perusahaan sejenis yang

pembagian dividennya tinggi.


16

2) Kerangka Fikir

PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE

TERDAFTAR DI BEI

KEBIJAKAN HUTANG KESEMPATAN INVESTASI

KEBIJAKAN DEVIDEN

HASIL PENELITIAN

KESIMPULAN

Gambar 1. Kerangka Pikir

3) Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengemukakan hipotesis yaitu:

H1 = Diduga bahwa kebijakan hutang berpengaruh terhadap kebijakan deviden

pada perusahaan food and beverages yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

H2 = Diduga bahwa kesempatan investasi berpengaruh terhadap kebijakan deviden

pada perusahaan food and beverages yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
17

III. METODE PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penetapan lokasi dari suatu penelitian sangat penting dalam rangka

pertanggungjawaban data yang diperoleh. Oleh karena itu, lokasi penelitian perlu

ditetapkan terlebih dahulu. Lokasi yang dipilih oleh peneliti sebagai tempat

penelitian yaitu perusahaan food and beverage melalui situs resmi Bursa Efek

Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id .Waktu Penelitian ini dilaksanakan kurang

lebih dua bulan lamanya.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2014:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan

perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan laporan

harga saham.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2014:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel dalam penelitian

diambil dengan metode purposive sampling ini adalah laporan keuangan serta

laporan kronologi harga saham selama lima tahun terakhir (2014-2017) pada

perusahaan food and beverage yang telah di sortir berdasarkan kriteria tertentu

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang ada di kota makassar.


18

Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Perusahaan food and beverage yang go public di Bursa Efek Indonesia.

2) Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangannya dalam mata uang

rupiah dari tahun 2014-2017.

3. Variabel Penelitian dan Desain Penelitian

a. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:38) “Variabel adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan topik penelitian yang akan dibahas maka variabel yang digunakan

dalam penelitian ini terdiri dari:

1) Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel independen atau variabel tidak terikat

yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh varibel lain. Menurut sugiyono

(2014:39).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

a. Kebijakan Hutang

b. Kesempatan Investasi

2) Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel dependen yang keberadaannya

dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel bebas. Menurut Sugiyono

(2014:39) “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Variabel terikat dalam penelitian
19

ini adalah kebijakan deviden pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia.

b. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rancangan untuk menjabarkan

berbagai variabel yang akan diteliti, kemudian membuat hubungan antara satu

variabel dengan variabel lainnya untuk mempermudah menyusun dan

menyelesaikan penelitian.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang akan

mencoba menggambarkan pengaruh antara kebijakan hutang dan kesempatan

investasi terhadap kebijakan deviden. Data yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan data sekunder yang diambil dari Bursa Efek Indonesia yang kemudian

akan diolah. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan Food and Beverage yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia,

sedangkan dari populasi tersebut akan diambil beberapa sampel dengan cara

purposive sampling. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan cara

dokumentasi dan dari data tersebut akan dilakukan analisis dengan cara analisis

regresi beerganda hal ini untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang dan

kesempatan investasi terhadap kebijakan deviden.


20

Adapun model desain dalam penelitian ini adalah:


PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE

TERDAFTAR DI BEI DOKUMENTASI


LAPORAN KEUANGAN

Kebijakan Hutang

Kesempatan Investasi

HARGA SAHAM

Harga Pasar
7 DATA
ANALISIS

1. Uji Asumsi Klasik KESIMPULAN


2. Analisis Regresi Linear berganda
3. Uji Hipotesis

Gambar 2. Desain Penelitian

4. Sumber dan Jenis Data

Sumber data yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia, yaitu

www.idx.co.id. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder dari laporan keuangan pada perusahaan food and beverage periode

2014-2017.

5. Definisi Opersional dan Pengukuran Variabel

a. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya keliru terhadap judul dan permasalahan

yang diajukan dalam penelitian ini, serta untuk memudahkan dalam pengumpulan

data dilapangan, maka selanjutnya dijelaskan rumusan variabel secara operasional

sebagai berikut:
21

1) Kebijakan Deviden

Kebijakan dividen adalah keputusan manajemen tentang besar kecilnya

jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham dengan

menggunakan indikator dividend payout ratio (Arilaha,2009).

2) Kebijakan Hutang

Kebijakan utang adalah kebijakan yang diambil perusahaan untuk

melakukan pembiayaan melalui utang (Kieso,2006).

3) Kesempatan Investasi

Kesempatan investasi merupakan pilihan investasi di masa yang akan

datang dan mencerminkan adanya pertumbuhan aktiva dan ekuitas (Smith dan

Watts 1992)

b. Pengukuran Variabel

Adapun pengukuran masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

1) Kebijakan Deviden

Adapun pengukuran kebijakan deviden adalah dengan menggunakan fungsi

sebagai berikut :

DPR = Dividen perlembar saham x 100%


Laba perlembar saham

2) Kebijakan Hutang

Adapun Pengukuran kebijakan hutang adalah dengan menggunakan

fungsi berikut :

DAR = Total Hutang x 100%


Total Aktiva
22

3) Kesempatan Investasi

Adapun pengukuran kesempatan investasi adalah dengan

menggunakan fungsi berikut :

Nilai Pasar
Market to Book Value Asset (MBVA) 
Nilai Buku Aset

6. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi sehubungan dengan penelitian ini

maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara dokumentasi

yaitu metode pengumpulan dengan cara mengkaji dan mempelajari dokumen atau

data-data yang ada pada perusahaan serta literatur-literatur lainnya yang erat

hubungannya dengan penelitian ini.

7. Rancangan Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu alat yang digunakan untuk menjawab

permasalahan dan hipotesis yang diajukan. Adapun teknik analisis data yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis regresi

berganda maka dalam penelitian ini untuk memenuhi syarat maka perlu digunakan

beberapa pengujian asumsi klasik yaitu:

1) UJi Multikolinearitas

Menurut Umar (2009:177) “Uji multikolinearitas merupakan uji yang

untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi


23

antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinearitas

yang harus diatasi”.

2) Uji Normalitas

Menurut Umar (2009:181) “Uji normalitas untuk mengetahui apakah

variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati

normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau

mendekati normal.”

3) Uji Autokorelasi

Menurut Umar (2009:182) “Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui

apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik

positif maupun negative antara data yang ada pada variabel-variabel penelitian”.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda (multiple linear regression method).

Digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas

(independen) terhadap satu variabel terikat (dependen). Analisis regresi berganda

dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang dn

kesempatan investasi terhadap kebijakan deviden pada perusahaan food and

beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Menurut Siregar (2013:301) Model hubungan kebijakan deviden dengan

kebijakan hutang dan kesempatan investasi dapat disusun dalam persamaan linear

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:
24

Y = kebijakan deviden

a = konstanta

b1, b2, b3 = koefisien regresi, merupakan besarnya perubaha

variabel terikat akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas.

X1= kebijakan hutang

X2 = kesempatan invetasi

E = error 28

c. Uji Hipotesis

1) Uji T (Uji Parsial)

Menurut Siregar (2013:303) Uji T digunakan untuk menguji variabel-

variabel independen secara individu berpengaruh dominan dengan taraf

signifikan 5%. Langkah langkah dalam menguji T adalah sebagai berikut:

a) Jika profitabilitas (sig t) < α (0,05) maka Ho diterima, artinya ada pengaruh

yang signifikan secara parsial dari variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y).

b) Jika profitabilitas (sig t) > α (0,05) maka Ho ditolak,. artinya tidak ada

pengaruh yang signifikan sacara parsial dari variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y).

2) Uji F (Uji Simultan)

Menurut Siregar (2013:303) “Uji f digunakan untuk menguji apakah

variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen”. Langkah-langkah yang digunakan Uji f adalah

sebagai berikut:
25

a) Jika profitabilitas (sig F) < α (0,05) maka Ho diterima, artinya ada pengaruh

yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

b) Jika profitabilitas (sig F) > α (0,05) maka Ha ditolak, artinya tidak ada

pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

d. Uji (koefisien determinasi)

Menurut Siregar (2013:290) “Koefisien deteminasi pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen”.

Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai mempunyai interval antara 0 sampai

1 ( 0 ≤ ≤ 1). Semakin besar nilai (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model

regresi tersebut. Semakin mendekati 0, maka variabel independen secara

keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen

C. JADWAL PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Agar

penelitian ini lebih terarah dan terencana maka dibuatlah matriks jadwal penelitian

sebagai berikut:
26

Tahun 2018
N
Keterangan Januari Februari Maret April Mei
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pengumpulan
Data
3 Pengolahan
dan Analisis
Data
4 Penulisan
Tugas Akhir
dan Konsul
5 Penggandaan

D. DAFTAR PUSTAKA

Aqsho, Muhammad Nur. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Posisi Kas, Growth,


Leverage, dan Likuiditas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan
Real Estate And Property yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2013. Jurnal
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Arilaha, Muhammad Asril. (2009). Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas,


Likuiditas, dan Leverage terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Keuangan
dan Perbankan Vol. 13 No. 1, Januari 2009 (78-87).

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi


ke-9 Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Brigham, Eugene F dan Phillip R. Daves. 2002. Intermediate Financial
Management. Seventh Edition. United State: Thomson Learning.

Ekasiwi, Herdiani Restu. (2012). Analisis Pengaruh Manajemen Laba dan


Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan
Go Public yang terdaftar di BEI 2007-2009). Jurnal Ekonomika dan
Bisnis. Universitas Diponegoro.

Firstyarini, Riskilia. (2015). Pengaruh Profitabilitas, Kesempatan Investasi dan


Leverage terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai
Variabel Moderating (Studi Kasus pada Saham LQ-45 di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2010-2013). Accounting Analysis Journal. Vol. 4
No. 2, Mei 2015.
27

Gumanti, Tatang Ari dan Novi Puspitasari. 2008. Siklus Kehidupan Perusahaan
dan Kaitannya dengan Investment Opportunity Set, Risiko, dan Kinerja
Finansial. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 8, No. 2, Hal. 139-150.
Kieso, Donald E; Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield. 2006. Intermediate
Accounting. International Edition. New York: John Wiley & Sons.

SUMBER WEB
www.idx.co.id
28

a. HALAMAN PENGESAHAN

Makassar, 28 Januari 2019


Mahasiswa Ybs,

Muhammad Fachri Risal


NIM. 1392142018

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Abd. Rijal. M.si


Drs. H. M. Anwar Kadir. M.Ak.
NIP. 19590708 198601 1 001
NIP. 19550522 198702 1 002

Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar

Dr. H. Muchlis Manakku.M.Si

Samirah NIP.
Dra. Hariany Idris, M.Si Dunakhir,S.E.,M.Buss.,Ph.D.,Ak.,CA
NIP. NIP. 19750203 1999903 2 001

Dra. Johanna Mano, M.Si NIP.


130813538

Anda mungkin juga menyukai