Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

UNIT KERJA
INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT


KABUPATEN JEMBER
Jl. MH. Thamrin No. 31 Kalisat - Jember
Telp / Fax (0331) 591038/(0331) 593997
Email/Website rskalisat@yahoo.co.id / www.rskalisat.org
2017
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang cepat dan
tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka kematian dan mencegah
terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat darurat ditujukan untuk menunjang
pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari
maupun dalam keadaaan bencana.
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka diperlukan peningkatan
pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan ditempat kejadian, selama perjalanan ke rumah sakit,
maupaun di rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi Gawat Darurat perlu dibuat standar pelayanan
yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke
pasien pada umumnya dan pasien IGD RSD Kalisat khususnya.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan gawat darurat di IGD
RSD Kalisat harus berdasarkan standar pelayanan Gawat Darurat RSD Kalisat.

Harapan kedepan pelayana rumah sakit daerah kalisat akan lebih bermutu dan berorientasi
terhadap keselamatan pasien sesuai dengan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien sebagai
tolok ukur dalam monitoring.
Tujuan
Umum
Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di instalasi gawat darurat
Khusus
- meningkatkan mutu pelayanan yang komperhensif di instalasi gawat darurat
- mengurangi angka insiden di unit kerja di instalasi gawat darurat
- meningkatkan pemenuhan sasaran Keselamatan Pasien di instalasi gawat darurat

BAB II KEGIATAN
a. Kegiatan pokok & Rincian kegiatan
Pencatatan & pelaporan
Jenis pencatatan dan pelaporan mutu dan keselamatan pasien di Unit Kerja Rumah Sakit Daerah Kalisat
, pada dasarnya dapat dibedakan menjadi:

1. Berdasarakan fokus area indikator mutu, dibedakan


menjadi: Fokus area indikator mutu klinis.
Fokus area indikator mutu manajemen.
Fokus area indikator mutu keselamatan pasien.
2. Pencatatan dan pelaporan kegiatan keselamatan pasien rumah sakit (KPRS) meliputi:
a) Seluruh unit di RSD Kalisat wajib melakukan pencatatan dan pelaporan insiden
keselamatan pasien yang meliputi : kejadian tidak diharapkan ( KTD ), kejadian nyaris
cedera ( KNC), kejadian tidak cedera ( KTC ), kejadian potensial cedera ( KPC )
dan kejadian sentinel.
b) Pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien ( IKP ) mengacu kepada buku
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) yang dikeluarkan oleh. Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit — PERSI.

Pelaporan internal yaitu pelaporan secara tertulis setiap insiden keselamatan pasien
yang menimpa pasien atau kejadian lain yang menimpa keluarga pengunjung, yang
terjadidirumahsakit.
Pelaporan eksternal yaitu pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS
setiap insiden keselamatan pasien yang terjadi pada PASIEN, telah dilakukan analisa
penyebab,Rekomendasi dansolusinya.
c) . Tujuan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Tujuan Umum
Menurunnya Insiden Keselamatan Pasien (KTD dan KNC) dan meningkatnya mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
Tujuan Khusus:
Rumah Sakit (internal)
Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden keselamatan pasien di rumah sakit.
Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar masalah.
Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien agar dapat
mencegah kejadian yang sama dikemudian hari.
(eksternal)
a) Diperolehnya data / peta nasional angka insiden keselamatan pasien.
b) Diperolehnya pembelajaran untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
bagi rumah sakit lain.
c) Ditetapkannya langkah-Iangkah praktis keselamatan pasien untuk rumah sakit di Indonesia.
d) Insiden keselamatan pasien yang dilaporkan meliputi kejadian tidak diharapkan (KTD ),
kejadian nyaris cedera ( KNC ), kejadian tidak cedera ( KTC ), kejadian potensial cedera ( KPC )
dan kejadian sentinel.

a) Siapa saja atau semua staf RSD Kalisat yang pertama menemukan kejadian.
b) Siapa saja atau semua staf RSD Kalisat yang terlibat dalam kejadian.
c) Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit ( KPRS ) RSD Kalisat membuat laporan
insiden keselamatan pasien dan rekomendasi untuk perbaikan serta” pembelajaran”
berupa petunjuk I” safety alert” untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
b. Prioritas Indikator
a) Indikator Mutu Unit Kerja
1. Pemberian obat salah pasien
2. Pemberian obat salah obat
3. Pemberian obat salah rute pemberian
4. Pemberian obat salah dosis
5. Pemberian obat salah dokumentasi
6. Jumlah pasien KTD
7. Jumlah pasien KNC
8. Jumlah pasien hari ini yg dpt terapi
9. Jumlah kejadian px jatuh
10. Jumlah pasien beresiko tinggi jatuh
11. Jumlah pasien yg terpasang jarum infus
12. Jumlah ketidak tepatan penggantian infus
13. Jumlah pasien yg terpasang infus
14. Jumlah pasien Yang dipasang Restrain
15. Kejadian trauma karena pemasangan Restrain
b) Indikator Mutu Area Klinis

1. INSTALASI GAWAT DARURAT


Instalasi Gawat Darurat Standar
a Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa 100%
b Jam buka Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat

c yang masih berlaku BLS/PPGD/GELS/ALS 100%


d Ketersediaan tim penanggulangan bencana 1 Tim
e Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat ≤ 5 menit
f Kepuasan Pelanggan ≥70%
g Kematian pasien < 24 Jam ≤2 perseribu

Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang


h muka 100%
c) Sasaran Keselamatan Pasien
N INDIKATOR STANDAR TARGET
O
1 Ketepatan identifikasi pasien
Kesalahan Identifikasi Pasien 0 0

2 Peningkatan komunikasi yang efektif

Penggunaan CABAK pada komunikasi 100% 100%


lisan / telepon sesuai SPO
Kelengkapan tanda tangan form perintah
lisan / telepon
3 Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
Angka kejadian KTD obat high alert 0 0
4 Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi

Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100% 100%


Tidak adanya kejadian operasi salah orang 100% 100%

Tidak adanya kejadian salah tindakan 100% 100%

5 Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan


Staf rumah sakit mempraktekan cuci tangan 100 100%
standar WHO
6 Pengurangan risiko pasien jatuh

Identifikasi pasien jatuh 0 0


d) Insiden keselamatan pasien DAFTAR RISIKO

KPRS Keracunan dan alergi gas Kerugian pada staf RS

anastesi halotan
KPRS Keraunan gas anastesi Kerugian pada staf RS
nitrogen oksida
KPRS Keracunan formaldehyd Kerugian pada staf RS
KPRS Keracunan merkuri Kerugian pada staf RS
KPRS Keracunan ethylene oxide Kerugian pada staf RS
KPRS Keracunan cairan anastesi Kerugian pada staf RS
ethyl eter
KPRS Stress kerja Kerugian pada staf RS
KPRS Infeksi Nosokomial Kerugian pada staf RS
KPRS Kebakaran Fasilitas RS
KPRS Kebanjiran Fasilitas RS
KPRS Gema Bumi Fasilitas RS
KPRS Sikap kerja tidak ergonomis Kerugian pada staf RS
KPRS Needle stick injury / tertusuk Kerugian pada staf RS
alat tajam lainnya
KPRS Tubercolosis paru Kerugian pada staf RS
KPRS Hepatitis B Kerugian pada staf RS
KPRS AIDS Kerugian pada staf RS

Farmasi Insiden pengunaan antibiotika Kerugian pada pasien


double
Farmasi Insiden kesalahan penyerahan Kerugian pada pasien
obat pada pasien IRJA
Farmasi Insiden kesalahan penyerahan Kerugian pada pasien
obat pada pasien IRNA
Farmasi Insiden kelebihan penyerahan Kerugian pada pasien
obat pada pasien IRJA
Farmasi Insiden kelebihan penyerahan Kerugian pada pasien
obat pada pasien IRNA
Farmasi Insiden kekurangan Kerugian pada pasien
penyerahan obat pada pasien
IRJA
Farmasi Insiden kekurangan Kerugian pada pasien
penyerahan obat pada pasien
IRNA
Farmasi Insiden kesalahan dosis obat Kerugian pada pasien
Gizi Insiden kesalahan jenis diet Kerugian pada pasien

Gizi Insiden tercemarnya makakan Kerugian pada pasien


ICU Insiden tersumbatnya saluran Kerugian pada pasien

nafas yang berakibat


bradikardi
ICU Insiden keslahan setting Kerugian pada pasien
ventilator
Kamar Operasi Insiden tertinggalnya Kerugian pada pasien

instrumen
Kamar Operasi Insiden operasi tanpa spesialis Kerugian pada pasien
anatsesi
Kamar Operasi Insiden kesalahan jenis Kerugian pada pasien
operasi
Kamar Operasi Insiden kesalahan posisi Kerugian pada pasien
operasi
Kamar Operasi Insiden konsulatsi durante Kerugian pada pasien
operasi
Kamar Operasi Insiden perluasan operasi Kerugian pada pasien
Kamar Operasi Insiden operasi dengan Kerugian pada pasien
kekurangan darah
Kamar Operasi Insiden tertinggalnya kain Kerugian pada pasien
kasa
Kamar Operasi Insiden kesalahan identifikasi Kerugian pada pasien
pasien
Kamar Operasi Insiden kesalahan diagnosis Kerugian pada pasien
pra operasi
Keuangan Menaggung baiaya gaji Keuangan

karyawan meskipun keuangan


tidak cukup
Keuangan Penagihan dari vendor yang Keuangan
tidak terbayar
Keuangan Membayar konfirmasi Keuangan
pemeriksaan penunjang ke
luar RS
Keuangan Tunutuan dari pasien Keuangan
Keuangan Tagihan ke pasien yang tidak Keuangan
terbayar
Keuangan Keterbatsan keuangan Keuangan
Keuangan Mengganti billing yang tidak Keuangan
terbayar, termasuk biaya
perbaikan pada pasien akibat
kesalahan pihak RS
Laboratorium Insiden kesalahan Kerugian pada pasien

pencampuran reagen
Laboratorium Insiden kesalahan jenis darah Kerugian pada pasien
Laboratorium Insiden kesalahan pasien Kerugian pada pasien
Laboratorium Insiden kesalahan penyediaan Kerugian pada pasien
sample
Laboratorium Insiden kesalahan Kerugian pada pasien
pengoperasian alat
Laboratorium Insiden kesalahan Kerugian pada pasien
menyampaikan hasil
Laboratorium Insiden kesalahan menginput Kerugian pada pasien
hasil
Laboratorium Insiden kesalahan golongan Kerugian pada pasien
darah
Laboratorium Insiden kesalahan golongan / Kerugian pada pasien
jenis darah tranfusi
Radiologi Insiden ketidaksesuaian antara Kerugian pada pasien

foto dengan hasil expertise


Radiologi Insiden kecelakaan pasien di Perawatan pasien
radiologi (pemberian obat
penenang yang melebihi
dosis)
Radiologi Insiden kesalahan posisi Perawatan pasien
pemeriksaan
Radiologi Insiden kesalahan memberikan Perawatan pasien
hasil pemeriksaan
Rawat Inap Insiden kesalahan cara Kerugian pada pasien

pemberian obat
Rawat Inap Insiden luka bakar akibat buli- Kerugian pada pasien
buli panas
Rawat Inap Insiden pasien jatuh Kerugian pada pasien
Rawat Inap Insiden kesalahan sampling Kerugian pada pasien
Rawat Inap Insiden kesalahan persiapan Kerugian pada pasien
operasi
Rawat Inap Insiden kesalahan pemberian Kerugian pada pasien
obat
Rawat Inap Insiden kesalahan indetifikasi Kerugian pada pasien
pasien pada saat pengambilan
sample
Rawat Inap Insiden infus blong Kerugian pada pasien
Rawat Inap Insiden kesalahan Kerugian pada pasien
pencampuran obat
Rawat Inap insiden luka bakar akibat Kerugian pada pasien
pemasangan Bicnat Drip
(100cc)
Rawat Inap Insiden ketidaktepatan tehnik Kerugian pada pasien
pengambilan sample darah
Farmasi Insiden pengunaan antibiotika Kerugian pada pasien

double
Farmasi Insiden kesalahan penyerahan Kerugian pada pasien
obat pada pasien IRJA
Farmasi Insiden kesalahan penyerahan Kerugian pada pasien
obat pada pasien IRNA
Farmasi Insiden kelebihan penyerahan Kerugian pada pasien
obat pada pasien IRJA
Farmasi Insiden kelebihan penyerahan Kerugian pada pasien
obat pada pasien IRNA
Farmasi Insiden kekurangan Kerugian pada pasien
penyerahan obat pada pasien
IRJA
Farmasi Insiden kekurangan Kerugian pada pasien
penyerahan obat pada pasien
IRNA
Farmasi Insiden kesalahan dosis obat Kerugian pada pasien
Farmasi Insiden pemberian obat diatas Kerugian pada pasien
masa berlaku

e) Insiden Lainnya (Kecelakaan Kerja)

f) Penilaian Kinerja Staf

Penilaian kinerja staf dilakukan oleh bagian kepegawaian dengan mengacu pada pedoman
penilaian kinerja staf dari Badan Kepegawaian Nasional.
g) Penilaian kinerja unit
Menggunakan metode sensus harian (Terlampir)
h) Cara melaksanakan kegiatan :

Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan program PMKP unit kerja

No Keg SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 PMKP UNIT KERJA X

2 SOSIALISASI X

3 PELAKSANAAN X X X X

KEGIATAN
4 EVALUASI DITINGKAT
UNIT
5 EVALUASI TINGKAT X X X X X X X
KOMITE PMKP

Anda mungkin juga menyukai