Anda di halaman 1dari 13

FUNDAMENTAL PRINCIPLES OF COUNTING

PLAN OF LEARNING IMPLEMENTATION


TO FULFILL THE SUBJECT ASSIGNMENT
Teaching Senior Matematics in English
Who is choached by Mrs. Latifah Mustofa

By
Dita Arianti (150311600204)
Dwi Rosi Nurani (150311600489)
Dwi Ujianti (150311600870)

STATE UNIVERSITY OF MALANG

FAKULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCE

DEPARTMENT OF MATHEMATICS

JANUARI 2019
PLAN OF LEARNING IMPLEMENTATION

Subject : Matematics

Grade/Semester : XII/II

Time Allocation : 2 × 45 minutes (1 meeting)

Materi Pokok : Fundamental Principles of Counting

A. Competency Standards:

Kompetensi Dasar Indikator


3.3 Menganalisis aturan pencacahan 3.3.1 Memahami konsep aturan penjumlahan
(aturan penjumlahan, aturan perkalian, 3.3.2 Memahami konsep aturan perkalian
permutasi, dan kombinasi) melalui 3.3.3 Memahami konsep permutasi
masalah kontekstual 3.3.4 Memahami konsep kombinasi
3.3.5 Menganalisis aturan pencacahan (aturan
penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan
kombinasi) melalui masalah kontekstual

4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual 4.3.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang


yang berkaitan dengan kaidah berkaitan dengan aturan penjumlahan
pencacahan (aturan penjumlahan, 4.3.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
aturan perkalian, permutasi, dan berkaitan dengan aturan perkalian
kombinasi) 4.3.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan permutasi
4.3.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan kombinasi

B. Learning Objectives :

3.3.1 Siswa dapat memahami konsep aturan penjumlahan


3.3.2 Siswa dapat memahami konsep aturan perkalian
3.3.3 Siswa dapat memahami konsep permutasi
3.3.4 Siswa dapat memahami konsep kombinasi
3.3.5 Siswa dapat menganalisis aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian,
permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual
4.3.1 Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan aturan
penjumlahan
4.3.2 Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan aturan perkalian
4.3.3 Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan permutasi
4.3.4 Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kombinasi

C. Materi Pembelajaran
Kaidah Pencacahan
 Aturan Penjumlahan
Aturan penjumlahan digunakan untuk mengetahui banyaknya cara yang terdapat banyak
n1 cara pada kejadian pertama dan n2 cara pada kejadian kedua . Banyaknya cara
keseluruhan adalah n1
Contoh Penerapan Aturan Penjumlahan adalah:
Berapa banyak cara keseluruhan jika akan menggunakan baju jika mempunyai lengan
pendek dan 17 baju lengan panjang.
Banyak cara menggunakan baju adalah 8 + 17 = 25 cara

 Aturan Perkalian
Aturan perkalian digunakan untuk mengetahui banyaknya cara yang dapat digunakan
jika terdapat n1 cara pada kejadian pertama dan masing-masing kejadian pada kejadian
pertama memiliki sebanyak n2 cara. Banyaknya cara keseluruhan adalah n1 × n2.
 Permutasi dan Kombinasi
Permutasi

Permutasi adalah pengaturan sejumlah berhingga objek tanpa pengulangan, yang dipilih
dari sejumlah berhingga objek lain yang lebih besar atau sama banyak dari objek yang
diatur.

Notasi Faktorial
Simbol m! dengan m bilangan asli, dibaca “m faktorial” digunakan untuk menyatakan
perkalian dari m bilangan asli pertama, yaitu

m! = 1.2.3…m = 1 x 2 x 3 x … x m

Jika m = 0, kita definisikan 0! = 1

a. 5! = 1.2.3.4.5.= 120
b. 3! (7-5)! 3!.2! = 6.2 = 12
4! 1.2.3.4 24
c.    24
0! 1 1
d. Penugasan kepada 4 karyawan untuk mengemudikan 3 kendaraan dapat dilakukan
dengan 24 cara. Jika dikaitkan dengan informasi soal ini dan notasi faktorial maka
4! 4! 1.2.3.4
diperoleh 24   
(4  3)! 1! 1
Teorema 2.1

Banyaknya permutasi dari n objek diambil r unsur pada suatu saat adalah
n!
nPr =
(n  r )!

Dalam kasus r = n diperoleh nPn = n!

Permutasi dengan pengulangan

Permutasi dengan pengulangan adalah permutasi dari n objek diambil r tetapi dari n
objek tersebut ada beberapa yang terulang.

Teorema 2.2

Banyaknya permutasi dari n objek dengan n1 objek sama, n2 objek lain


n!
sama, … dan nr objek lain lagi sama adalah =
n, !.n 2 !...n r !
Permutasi siklik

Teorema 2.3

Banyaknya permutasi siklik dari n objek yang ditempatkan dalam bentuk


melingkar adalah (n-1)!

Sampel Terurut

Jika sebuah bola diambil dari wadahnya sebanyak r kali maka yang dipilih adalah
sampel terurut berukuran r.

1. Sampling dengan pengambilan


Banyaknya cara untuk pemilihan sebanyak r kali dari n objek adalah

n.n.n … n = nr

2. Sampling tanpa pengembalian


Pemilihan sampel sebanyak r tanpa pengembalian dari n objek merupakan permutasi n
objek diambil r, banyak cara yang diperoleh.

n!
nPr = n(n-1) (n-2) … (n – r + 1) =
(n  r )!

Kombinasi

Kombinasi adalah pengaturan sejumlah berhingga objek yang dipilih tanpa


memperhatikan urutannya.

Teorema 2.3

Banyaknya kombinasi dari n objek diambil r unsur pada suatu saat adalah

n Pr n!
nCr = 
r! r!(n  r )!

dalam kasus r = 0 atau n, nCo = 1 dan nCn = 1

n
Kombinasi nCr = C(n r) atau  
r
Fundamental Principles of Counting

1. The Rules of Sum and Product

Our first principle of counting can be stated as follows :

The Rule of Sum : if a first task can be performed in 𝒎 ways, while a


second task can be performed in 𝒏 ways, and the two tasks cannot be
performed simultaneously, then performing either taskcan be
accomplished in any one of 𝒎 + 𝒏 ways

Example :

1) A college library has 40 textbooks on sociology and 50 textbooks dealing with


anthropology. By the rule of sum, a student at this college can select among
40 + 50 = 90 textbooks in order to learn more about one or the other of these
two subjects.
2) The rule can be extended beyond two tasks as long as no pair of tasks can ocur
simultaneously. For instance, a computer science instructor who has, say, seven
different introductory books each on C++, Java, and Perl can recommend any
one of these 21 books to a student who is interested in learning a first
programming language.

2. The Rule of product


Our second principle of counting can be stated as follows :

The Rule of Product : If a procedure cen be broken down into first and
second stages, and if there are 𝒎possible outcomes for the first stage
and if, for each of these outcomes, there are 𝒏 possible outcomes for
the second stage, then the total procedure can be carried out, in the
designated order, in 𝒎𝒏 ways
Example :
1) The drama club of Central University is holding tryouts for a sping play. Whit
six men and eight women auditioning for the leading male and female roles, by
the rule of product the director can cast his leading couple in 6 × 8 = 48 ways
2) In trying to reach a decision on plant expansion, an administrator assigns 12 of
the employees to two committees. Committee A consist of five members and is
to investigate possible favorable results form such an expansion. The other seven
employees, committe B, will scrutinize possible unfavorable repercussions.
Should the administrator decide to speak to just one committee member before
making her decision, then by the rule of sum there are 12 employees she can call
upon for input. However, to be a bit more unbiased, she decides to speak with a
member of committee A on Monday, and then whit a member of commuttee B
on Tuesday, before reaching a decision. Using the following principle, we find
theat she can select two such employees to speak with in 5 × 7 = 35 ways.

3. Permutations
Continuing to examine applications of the rule of product, we turn now to counting
linear arrangements of objects. These arrangements are often called permutations
when the objects are distinct.

Definition 1

For a integer 𝒏 ≥ 𝟎, 𝒏 factorial (denoted 𝒏!) is defined by

𝟎! = 𝟏

𝒏! = (𝒏)(𝒏 − 𝟏)(𝒏 − 𝟐) … (𝟑)(𝟐)(𝟏), for 𝒏 ≥ 𝟏

Definition 2

Given a collection of 𝒏 distinct objects, any (linear)


arrangement of these objects is called a permutation of the
collection
Theorem 1

Banyaknya permutasi dari n objek diambil r unsur pada suatu saat adalah
n!
nPr =
(n  r )!

Dalam kasus r = n diperoleh nPn = n!

Example :

1. In how many ways can we selesct three students from a group of five students to
stand in line for a picture? In how many ways can we arrange all five of these
students in a line for a picture?
Solution:
First, note that the order in which we select the students matters. There are
five ways to select the first student to stand at the start of the line. Once this
student has been selected, there are four ways to selesct the second student in the
line. After the first and second students have been selescted, there are three ways
to select the third student in the line. By the product rule, there are 5 × 4 × 3 =
60 ways to select three students from a group of five students to stand in line for
a picture.
To arrange all five students in aline for a picture, we select the first student
in five ways, the second in four ways, the third in three ways, the fourth in two
ways, and the fifth in one way. Consequently, there are 5.4.3.2.1 = 120 ways to
arrange all five students in aline for a picture.

Theorem 2

If there are 𝒏 objects with 𝒏1 indistinguishable object of a first


type, 𝒏𝟐 indistinguishable object of a second type, ...., and 𝒏𝒓
indistinguishable object of a 𝒓 th type, where n1+ n2+...+ nr =
𝒏!
, 𝒕𝒉𝒆𝒏 there are 𝒏𝟏!𝒏𝟐!…..𝒏𝒓! (linear) arrangements of the given 𝒏
objects
Example :

1) The MASSASAUGA is a brown and white venomous snake indigenous to


North America. Arranging all of the letters in MASSASAUGA?
Solutions:
We find that there are
10!
= 25.200
4! 3! 1! 1! 1!

Possible arrangements. Among these are

7!
= 840
3! 1! 1! 1! 1!
In which all four A’s are together. The get this last result, we considered
all arrangements of the seven syombols AAAA (one symbol),S,S,S,M,U,G

4. Combinations
Kombinasi adalah pengaturan sejumlah berhingga objek yang dipilih tanpa
memperhatikan urutannya.
Theorem 2

If we start with 𝒏 distinct objects, each slectin, or comination, of 𝒓 of


these objects, with no reference to order, corresponds to 𝒓!
Permutations of size 𝒓 from the 𝒏objects. Thus the number of
combinaions of size 𝒓 from a collection of size 𝒏 is

𝑷(𝒏,𝒓) 𝒏!
𝑪(𝒏, 𝒓) = 𝒓!
= 𝒓!(𝒏−𝒓)!
, 𝟎 ≤ 𝒓 ≤ 𝒏.

Example :
1) How many ways are there to select five players from a 10-member tennis team to
make a trip to a match at another school?
Solution:
The answer is given by the number of 5-combinations of set with 10 elements. By
theorem, the number of such cmbinations is
10!
𝐶 = (10,5) = = 252
5! .5!

2) A group of 30 people have been trained as astronauts to go on the first mission to


Mars. How many ways are there to select a crew of six people to go on this mission
(assumming that all crew members have the same job)?
Solution:
The number of ways to selesct a crew of six from the pool of 30 people is the number of
6-combinations of a set with 30 elements, because the order in which these people
are shoden does not matter. By theorem, the number of such combinations is
30! 30.29.28.27.26.25.24!
𝐶 = (30,6) = = = 593.775
6! 24! 6.5.4.3.2.1.24!

D. Learning Methods :

Approach : Scientific learning


Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Problem Based
Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)/projek
Methode : Discussion, Presentation

E. Tools and Learning Resources :

Sources : -User package, namely the book is


Suharyanto & Jacob, C. 2009. Mathematics for Grade 3 Elementary School.
Jakarta: Ministry of Education.
-Another reference book.

Tools :

- Worksheet (LKS)
- Laptop
- LCD
- Boardmarker and whiteboard

E. Learning Procedure :

Tahapan Kegiatan Alokasi Model


Kegiatan Waktu
Kegiatan 1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan 10 menit
Awal salam.
2. Guru mengajak siswa untuk berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai, yaitu:
Siswa dapat menentukan nilai rasio trigonometri
sudut istimewa di kuadran I.
5. Guru memberi video motivasi kepada siswa.
6. Guru memberikan apersepsi mengenai materi yang
lalu berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
hari ini (rasio trigonometri pada segitiga siku-siku)
Kegiatan 1. Guru menjelaskan alur pembelajaran yang akan 65 menit
inti diterapkan pada pembelajaran hari ini, yaitu
menggunakan model pembelajaran two stay two
stray.
2. Guru membentuk kelompok kecil heterogen (4
orang)
3. Guru membagikan LKS dan kertas manila pada
masing-masing kelompok. Guru menjelaskan ada
dua jenis LKS yang dibagikan, LKS 1 memuat
pembuktian nilai rasio trigonometri sudut 30° dan
sudut 60°, sedangkan LKS 2 memuat pembuktian
nilai rasio trigonometri sudut 0°, sudut 45°, dan
sudut 90°. Kertas manila digunakan untuk Pemberian
membuat media presentasi siswa. masalah
4. Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS. Menganalisis
Siswa diminta untuk menganalisis dan memahami masalah
masalah yang diberikan sehingga menemukan nilai
rasio trigonometri pada sudut istimewa di kuadran I
secara berkelompok.
5. Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai hal-hal
yang belum dipahami.
6. Guru memberikan penjelasan apabila ada kesulitan
dalam menyelesaikan LKS.
7. Setelah selesai mengerjakan LKS, dua siswa dari
masing-masing kelompok diminta untuk bertamu
pada kelompok lain yang membahas LKS yang
berbeda sesuai instruksi guru. Dua siswa yang
tinggal di kelompoknya diminta untuk menjelaskan
hasil diskusinya pada dua siswa yang bertamu.
Siswa yang bertamu memperhatikan penjelasan
dari kelompok yang tinggal.
8. Siswa yang bertamu kembali ke kelompoknya
masing-masing dan menjelaskan apa yang Mempresentas
diperoleh dari kegiatan bertamu. ikan
9. Salah satu perwakilan kelompok yang
menyelesaikan LKS 1 dan LKS 2 diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka.
10. Siswa diberi kesempatan menyampaikan pendapat
bila ada pendapat yang berbeda.
11. Guru memberikan umpan balik berupa tambahan
dan pembenaran apabila ada konsep yang salah.
12. Guru memberikan permainan Puzzle Trigonometri
untuk setiap kelompok. Setiap kelompok berlomba
untuk menyusun puzzle tersebut. Kelompok yang
menjawab paling cepat akan mendapatkan reward
dari guru.
Kegiatan 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang 15 menit Mengevaluasi
akhir telah dibahas.
2. Guru memberikan kuis terkait materi yang telah
dipelajari.
3. Guru meminta siswa menuliskan refleksi materi
pembelajaran hari ini.
4. Guru menutup pelajaran.

Knowing,

Malang, 3rd September 2018

The Headmaster of Elementary School The Teacher of


Mathematics

................................................... ...................................................
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai