1. 1. Pengkajian
pre operasi
n Diare
1. c. Pola elimnisai
n Hematuria
n Urgency
n Frekuensi
n Banyak duduk
n immobilisasi
- Cemas
post operasi. :
1. Pola elimnisai
Penggunaan kateter
Urine berwarna merah sampai 1-2 pos op.
Istirahat baring dalam 24 jam pertama, terutama pada passien dengan bius total dan
spinal.
Aktivitas terbatas karen adanya nyeri pada luka, operasi.
Pre-operatif
Intervensi :
b) kaji pengetahuan pasien mengenai prosedur pembedahan dan kemungkinan hasil akhir
pembedahan.
R / :memberiakn dasar yang lebih lanjut
c) Evaluasi perubahan makna bagi pasien dan anggota keluarga atau pasangannya .
R / :memudahakan pemahan akan reaksi atau respon pasien terhadap kemungkinan hasil
akhir pembedahan.
R / : verbalisasi respon sering diperlukan untuk mengkaji pemahan pasien terhadap hal-hal
tersebut dan pemecahannya.
Tujuan ; meningkatan pengetahuan tentang persiapan praoperatif dan harapan pasca operatif
Intervensi ;
R/ :keikut sertaan pasien dalam prosedur persiapan praoperatif akan dapat sedikit mengurangi
resiko yang didapat pada pasca operatif.
c) Memberikan penjelasan yang jelas dan sederhana tentang perawatan pasca operatif.
R/;pasien tidak akan menolak medikasi-mediska prasnestesi yang akan dilakukan oleha
perawat,dokter,ataupun ahli anestesi
e) Menganjurkan pasien untuk tetap berada ditempat tidur sebelum prisedur dilakukan.
R/:minimalnya aktifitas yang dilakukan akan sangat berpengaruh pada saat dilakukan
pembedahan
R/:suasana rileks sanagt dibutuhkan karma apabila pasien cemaas akan berpenagruh pada
hasil akhir pembedhan.
Post-operatif
1. Diagnosa keperawatan : nyeri dan gangguan rasa nyaman berhubungan dengan insisi
operatif , pengaturan posisi dan peregangan otot selamapembedahan ginjal.
Intervensi :
R/ :memberikan data dasar untuk mengevaluasi keberhasilan strategi dalam meredakan rasa
nyeri
Lakukan kompres hangat dan masase pada daerah yang terasa pegal serta mengalami
gangguan rasa nyaman
R/ :meningkatkan relaksasi dan peredaan nyeri otot serta gangguan rasa nyaman
Fiksasi luka insisi dengan kedua belah tangan atau bantal pada saat melakukan
gerakan atau melakukan latihan batuk
R/ :meminimalkan tarikan atau tegangan pada luka insisi dan memberikan dukungan pada
pasien
1. Diagnosa keperawatan : resiko bersihan jalan nafas yang tidak efektif yang
berhubungan denagn rasa nyeri akibat insisi abdomen yang tinggi atau insisi di daerag
ginjal , ganguan rasa nyaman pada abdomen dan immobilitas , resiko pola pernafasan
tidak efektif berhubungan dengan insisi abdomen yang tinggi
Intervensi :
R/ :peredaan rasa nyeri memudahkan pasien untuk menarik nafas dalam dan batuk
Fiksasi luka insisi dengan kedua belah tangan atau bantal untuk membantu pasien
pada saat batuk
R/ :Fiksasi luka insisi akan meningkatkan batuk yang adekuat dan mencegah atelektasis
Dorong penggunaan spirometer insetif jika terdapat indikasi atau tindakan ini
diresepkan
Tujuan : mempertaahnkan eliminasi urin ; saluran kemih yang bebas dari infeksi.
Intervensi :
Intervensi :
R/ :penimbangan berat setiap hari merupakan indicator yang sensitive untuk menunjukkan
kehilangan atau penambahan cairan
R/ :mendeteksi retensi urin akibat curah jantung atau keluaran ginjal yang buruk
R/ :memastikan agar cairan infuse tidak kelebihan atau kekurangan tanpa disengaja
R/ :membantu mendeteksi secara dini komplikasi dari pembedahan atau pemasangan selang
yang mungkin terjadi
pantau tanda-tanda vital : suhu tubuh , denyut nadi , pernafasan dan tekanan darah
R/ :apabila volume cairan atau curah jantung mengalami perubahan, tanda-tanda vital akan
terpengaruh
R/ :apabila volume cairan meningkat akibat curah jantung atau keluaran renal yang buruk,
cairan akan tertumpuk. Demikian pula suara jantung akan berubah ketika terjadi gagal
jantung kongestif. Auskultasi yang sering dilakukan akan menjamin deteksi dini.
1. Diagnosa keperawatan : takut dan cemas berhubungan denagn diagnosis, hasil akhir
pembedahan dan perubahan fungsi urinarius.
kaji ketakutan dan kecemasan pasien sebelum pembedahan jika hal ini dimungkinkan
evaluasi perubahan makna bagi pasien dan anggota keluarga atau pasangannya
R/ :memudahkan pemahaman akan reaksi atau respon pasien terhadap kemungkinan hasil
akhir pembedahan
dorong pasien untuk mengutarakan dengan kata reaksi , perasaan dan ketakutannya
R/ :verbalisasi respon sering diperlukan untuk mengkaji pemahaman pasien terhadap hal-hal
tersebut dan pemecahannya
tawarkan dan atur kunjungan dari anggota kelompok pendukung. (misalnya kelompok
ostomi jika diperlukan )
R/ :memberikan dukungan dari orang lain yang pernah menjalani prosedur bedah yang sama
atau serupa dan memberikan contoh bagaimana orang lain mengatasi permasalahan tersebut.