PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya
proses diferensiasi dari sel- sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai
dimana sekitar 1 % hingga 32 % anak mengalami gangguan bicara dan bahasa pada
juta pertahun, Autisme menduduki 0,3 % dari beban penyakit Global, setiap tahunnya
terdapat peningkatan jumlah anak autis padarentang usia 5- 19 Tahun ( WHO 2015 )
memtal maupun fisik anak, apabila tidak dilakukan penanganan dini dan tata laksana
yang tepat, sulitdiharapkan perkembangan yang optimal akan terjadi pada anak- anak
tersebut.adanya gangguan komunikasi, interaksi dan perilaku tersebut semakin
mengganggu dan semakin banyak dampak negative yang terjadi pada anak, anak akan
Di Indonesia belum ada penelitian khusus yang bisa menyajikan data berapa
berdasarkan data statistic perkembangan jumlah siswa Sekolah Luar Biasa ( SLB )
menurut status sekolah ( Negeri dan Swasta ) di tiap provinsi yang ada di Indonesia
dari tahun 2014/2015 jumlah siswa 109. 594 jiwa, dan pada tahun 2015/2016
mengalami peningkatan yaitu menjadi 114.085 jiwa, kemudian pada tahun 2016/2017
mulai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 adalah 344.923 jiwa ( Kementrian
Di manado autis sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas dari hasil survey
yang dilakukan pada tahun 2016 oleh dinas pendidikan kota manado dan dinas
pendidikan provinsi Sulawesi utara terdapat 391 anak yang tercatat sebagai anak
berkebutuhan khusus, ada beberapa sekolah yang khusus menangani anak autis, yaitu
SLB Permata Hati ada 79 anak Autis, survey juga dilakukan diSLB khusus anak autis
agna center manado tercatat ada 57 anak autis. ( survey Dinkes Sulut 2016 )
Berdasarkan data hasil survey yang dilakukan pada hari rabu tanggal 23
Januari di Sekolah Luar Biasa ( SLB ) Kasih Angelia Pinokalan kota Bitung,
diperoleh data jumlah anak penyandang Autis pada Tahun 2017 yaitu pada tingkat
Sekolah Menengah Atas Luar Biasa ( SMALB ) 2 orang, kemudian pada tahun 2018
jumlah anak penyandang Autis di Sekolah Luar Biasa ( SLB ) Kasih Angelia
Pinokalan kota Bitung, yaitu pada tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Luar Biasa
( SMALB ) 1 orang, jadi total jumlah anak penyandang Autis di Sekolah Luar Biasa
( SLB ) Kasih Angelia Pinokalan kota Bitung pada Tahun 2017 dan 2018 adalah 38
orang.
Dari data tersebut permasalahan autis harus ditangani dengan serius baik dari
pihak pemerintah maupun keluarga/ orang tua demi menjaga kualitas generasi bangsa
masa depan , mengatasi fenomena ini dibutuhkan partisipasi dari seluruh elemen,
kerja sama yang kuat antara orang tua, guru, psikolog,, terapis dan dokter agar
masalah dalam laporan studi kasus ini yaitu “ Bagaimana penerapan Asuhan
Keperawatan pada anak dengan autis di Sekolah Luar Biasa ( SLB ) Kasih Angelia
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kasih Angelia Pinokalan kota Bitung.
a. untuk mengetahui kesenjangan antara teori dan praktek dalam penerapan Asuhan
Keperawatan pada anak dengan Autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kasih Angelia
Asuhan Keperawatan Anak dengan Autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kasih
1. Untuk Klien
c. menambah wawasan orang Tua tentang penyakit Autis yang diderita oleh anak.
3. Untuk Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
diberikan pada anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal
anggotanya dapat dirawat secara efektif dan keluarga sangat berperan dalam
keperawatan digunakan untuk memberi Asuhan kepada anak dan keluarga selama
diaplikasikan pada semua tatanan layanan kesehatan, yang terdiri dari 5 langkah yaitu
melakukan pengkajian fisik selama pelayanan kesehatan secara periodik baik selama
b) Diagnosis keperawatan
perawat menganalisis data untuk membuat penilaian tentang status kesehatan dan
perkembangan anak, diagnosis keperawatan yang dihasilkan dari proses penilaian ini
mendeskripsikan promosi kesehatan dan pola kesehatan yang dapat dikelola oleh
perawat pediatrik.
rencana asuhan keperawatan yang menyertakan tujuan atau hasil yang diharapkan
yang sesuai, atau memberikan hasil yang optimal. rencana Asuhan mencakup
d) Implementasi
dan status keluarga, serta dimodifikasi jika respons anak mengindikasikan kebutuhan
Pada tahap ini proses Asuhan keperawatan dievaluasi secara kontinu dan
Anak dengan gangguan perkembangan pervasive sering menolak perubahan dan tidak
a) Definisi Autis
Anak autisme sama seperti anak gangguan lain dapat berespon melalui gejala
saudara kandung atau pindahnya keluarga, beberapa anak dengan gangguan autistik
2. Faktor Biologis.
hypoplasia lobulus vermis serebeli VI dan VII, serta studi MRI yang lain
pasien autistik, kelainan ini dapat mencerminkan migrasi sel abnormal pada 6 bulan
3. Faktor Genetik
lainnya dengan angka kejadian yang lebih tinggi, sindrom X rapuh, yaitu suatu
gangguan autistik.
4. Faktor Imunologis
imunologis ( yaitu antibodi maternal yang ditujukan pada janin ) dapat turut berperan
didalam gangguan autistik. limfosit beberapa anak autistik bereaksi dengan antibodi
maternal, suatu fakta yang meningkatkan kemungkinan jaringan saraf embrionik atau
5. Faktor Perinatal
oleh bayi yang kemudian didiagnosis mengalami gangguan autistik, Perdarahan ibu
setelah trimester pertama dan mekonium didalam cairan amnion dilaporkan lebih
sering didalam riwayat anak dengan gangguan autistik dibandingkan populasi umum.
6. Faktor Biokimia
stereotipe dan penarikan diri. beberapa bukti menunjukan bahwa keparahan gejala
Dalam bahasa Indonesia yang sederhana, isi DSM-IV adalah sebagai beikut :
1. Harus ada sedikitmya 6 ciri dari (1), (2), (3) dengan minimal dua gejala dari (1),
1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal harus
1) Tak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai: kontak mata
sangat kurang, ekspresi mata sangat kurang, ekspresi mata sangat kurang,
1) Bicara terlambat atau bahkan sama sekali tak berkembang ( tak ada usaha
4) Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang bisa meniru
3. Adanya suatu pola uang dipertahankan dan diulang- ulang dalam perilaku,
minat dan kegiatan sedikitnya harus ada satu dari ciri-ciri dibawah ini :
1) Mempertahankan 1 minat atau lebih dengan cara yang khas dan belebihan.
2) Terpaku pada suatu kegiatan dan yang rutinitas yang tidak ada gunanya.
2. Sebelum umur 3 tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam bidang
(1) interaksi sosial, (2) bicara dan berbahasa dan (3) cara bermain yang monoton,
kurang pariatif.
3. Bukan disebabkan oleh sindrom rett atau disintegrative masa kanak- kanak.
D. Jenis terapi Autis
sangat penting.
marah.
anggota keluarga.
Terapi kelompok Dapat dilakukan disekolah, rumah sakit, fasilitas terapi atau
A. Biodata