Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegawatdaruratan tidak mengenal tempat dan dapat terjadi pada siapa saja
dan dimana saja walaupun dalam kondisi daerah yang sulit dijangkau oleh petugas
(2013) bahwa peran serta masyarakat untuk membantu korban sebelum ditemukan
melakukan pertolongan pertama karena sebagian besar orang akan berada dalam
dkk, 2013).
1
2
Indonesia merupakan Negara yang berada di jalur Ring of Fire atau Negara
yang rawan bencana alam seperti tsunami, gunung api, gempa bumi dan banjir.
Bitung, 2013).
bumi dan jika terjadi tumbukan antar lempeng tektonik dapat menghasilkan
merupakan salah satu dari tujuh provinsi kepulauan, yang terdiri dari 258 pulau.
Pesisir pantai utara dan selatan Provinsi Sulawesi Utara berpotensi mengalami
dan garis pantai 1.767,68 km. Jumlah pantai kritis yang makin meningkat
membawa potensi dampak kerugian yang lebih masif apabila terjadi gelombang
Kota Bitung merupakan salah satu wilayah yang memiliki luas wilayah
perairan 439, 80 Km2 atau 439.980 Ha. Dengan total garis pantai 143,2 Km2 dan
18,03 persen dataran landai berombak. Daerah pesisir adalah daerah yang
3
dianggap rawan di Kota Bitung, seperti rawan gelombang pasang atau abrasi (BPS
Hampir setiap tahun daerah pesisir pantai dilanda gelombang pasang yang
dapat mengakibatkan mundurnya garis pantai. Curah hujan yang tinggi diatas
normal sehingga sistem pengaliran air terutama sungai dan anak sungai alamiah
tidak mampu menampung akumulasi air hujan yang dapat mengakibatkan banjir
menambah daya rusak banjir karena sebagian material pasir ikut terangkut oleh
aliran permukaan. Berkurangnya daerah vegetasi pada daerah resapan air juga
hujan (catchment area) juga menyebabkan peningkatan debit pasokan air yang
masuk kedalam sistem aliran yang menjadi pemicu terjadinya erosi. Berdasarkan
hal tersebut maka dapat diidentifikasi bahwa bencana alam laut banyak terjadi dan
lokasi penelitian merupakan lokasi aliran sungai wilayah Kota Bitung yang
memiliki debit air yang cukup besar yang sangat berpotensi terjadi rawan bencana
dan terjadi kegawatdaruratan yang dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa ada
Hal ini dapat terjadi jika ketidaktahuan dan tidak terampilnya masyarakat
khususnya daerah pesisir pantai Kelurahan Girian Bawah Kecamatan Girian Kota
Bitung jika tidak dibekali dengan pelatihan BHD dalam memberikan pertolongan
kegawatdaruratan. Peserta juga akan dibekali praktek langsung dengan alat yang
B. Perumusan Masalah
untuk mengetahui “Apakah ada Pengaruh Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
dipesisir pantai.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
dalam bidang penelitian bantuan hidup dasar, serta bisa dijadikan sebagai
2. Manfaat Praktis
a. Tempat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memberikan informasi tentang bantuan hidup dasar
kepada masyarakat dipesisir pantai Kelurahan Girian Bawah Kecamatan
Girian Kota Bitung
b. Institusi Pendidikan
Sebagai bahan yang dapat memberikan informasi bagi pembaca di
perpustakaan dan dapat dijadikan sebagai referensi lanjutan.