Anda di halaman 1dari 4

SOAL UAS FILSAFAT PENDIDIKAN

1. Apa fungsi filsafat?


2. Pengertian filsafat secara etimologi, murodi, dan terminologi?
3. Jelaskan sejarah munculnya filsafat pendidikan?
4. Mengapa matakuliah filsafat pendidikan diterapkan di jenjang perguruan tinggi
khususnya prodi PGSD?
5. Jelaskan manfaat mempelajari filsafat?
6. Jelaskan pengertian logis rasional dan logis suprarasional?

Jawaban
1. Fungsi filsafat
a. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
b. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap
pandangan filsafat lainnya.
c. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan
pandangan dunia.
d. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
e. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai
aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya

2. Pengertian filsafat secara etimologi, murodi, dan terminologi


a. Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah atau
juga dari bahasa Yunani yaitu philosophia – philien : cinta dan sophia :
kebijaksanaan. Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta
kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan, pecinta
kebijaksanaan dalam arti hakikat.
b. Pengertian filsafat secara muradi adalah filsafat sebagai pedoman
pandangan hidup manusia.
c. Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam. Para filsuf
merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran
kefilsafatan yang dimilikinya. Seorang Plato mengatakan bahwa : Filsafat
adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang
asli. Sedangkan muridnya Aristoteles berpendapat kalau filsafat adalah ilmu
( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-
ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Lain
halnya dengan Al Farabi yang berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu (
pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.

3. Sejarah munculnya filsafat pendidikan


Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahuan (the mother of sciences)
yang mampu menjawab segala pertanyaan dan permasalahan. Mulai dari
masalah-masalah yang berhubungan dengan alam semesta hingga masalah
manusia dengan segala problematika dan kehidupannya. Filsafat adalah untuk
mengetahui hakikat sesuatu. Namun kalau pertanyaan filosofis itu diteruskan,
akhirnya akan sampai dan berhenti pada sesuatu yang disebut agama. Diantara
permasalahan yang tidak dapat dijawab oleh filsafat adalah permasalahan yang
ada dilingkungan pendidikan. Padahal menurut John Dewey, seorang filosof
Amerika, filsafat merupakan teori umum dan landasan pertanyaan dan
menyelidiki faktor-faktor realita dan pengalaman yang terdapat dalam
pengalaman pendidikan. Apa yang dikatakan John Dewey memang benar. Dan
karena itu filsafat dan pedidikan memiliki hubungan hakiki dan timbal balik,
berdirilah filsafat pendidikan yang berusaha menjawab dan memecahkan
persoalal-persoalan pendidikan yang bersifat filosifis dan memerukan jawaban
secara filosofis. Tujuan berfilsafat adalah membina manusia mempunyai
akhlaq yang tertinggi. filsafat berkembang sesuai dengan perputaran dan
perubahan zaman.

4. Mengapa matakuliah filsafat pendidikan diterapkan di jenjang perguruan


tinggi khususnya prodi PGSD
Filsafat pendidikan perlu di terapkan pada jenjang pendidikan tinggi karena ada
beberapa alasannya, yaitu :
 Adannya problema-problema pendidikan yang timbul dari zaman ke zaman yang
menjadi perhatian ahlinya masing-masing. Pendidikan adalah usaha manusia
untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin bangsa dan masyarakat. Corak
gagasan yang berlandaskan filsafat sering timbul dari ahli-ahli fikir ini. Hal ini
masuk dalam lapangan filsafat pendidikan.
 Dapatlah diperkirakan bahwa bagi barang siapa yang mempelajari filsafat
pendidikan dapat mempunyai pandangan-pandangan yang jangkauannya
melampaui hal-hal yang ditemukan secara eksperimental atau empirik maka dari
itu filsafat pendidikan dapat diharapkan merupakan bekal untuk meninjau
pendidikan beserta masalah-mas alahnya secara kritis.
 Dapat terpenuhi tuntutan intelektual dan akademik. Dengan landasan asas bahwa
berfilsafat adalah berfikir logis yang teratur-atur dan kritis, maka berfilsafat
pendidikan berarti memiliki kemampuan semacam itu. Oleh karena itu diharapkan
dapat mempunyai pengaruh terbentuknya pribadi pendidik yang baik. Maka
mempelajari filsafat pendidikan itu mengandung optimisme yang
mengembirakan.
Bidang ilmu pendidikan dengan berbagai cabang-cabangnya merupakan landasan
ilmiah pelaksanaan pendidikan yang terus berkembang secara dinamis. Sedangkan
filsafat pendidikan sesuai dengan peranannya, merupakan landasan filosofis yang
menjiwai seluruh kebijaksanaan dan pelaksanaan pendidikan. Kedua bidang diatas
harus menjadi pengetahuan dasar (basic knowledge) bagi setiap pelaksana
pandidikan, apakah ia guru atau sarjana pendidikan. Membekali mereka dengan
pengetahuan dimaksud di atas berarti memberikan dasar yang kuat bagi
suksesnya profesi mereka. Dengan demikian sarjana pendidikan mengaapproach
masalah pendidikan dengan approach yang komprehensif dan integral: dan bukan
dengan approach yang elementer, bahkan tidak dengan approach ilmiah semata-
mata. untuk maksud ini perlu dipahami arti dan maksud filsafat pendidikan
disamping ilmu pendidikan.
 Karena manusia berkesimpulan, dan yakin bahwa pendidikan itu mungkin dan
mampu mewujudkan potensi manusia sebaga aktualitas, maka pendidikan itu
diselenggarakan. Timbulnya problem dan pikiran pemecahan itu adalah bidang
pemikiran filsafat dalam hal ini filsafat pendidikan berarti pendidikan adalah
pelaksanaan dari ide-ide filsafat. Dengan perkataan lain ide filsafat yang memberi
asas kepastian bagi nilai peranan pendidikan bagi pembinaan manusia, telah
melahirkan ilmu pendidikan, lembaga pendidikan dan aktifitas penyelenggaraan
pendidikan.

5. Manfaat mempelajari filsafat


a. Dengan filsafat kita lebih menjadi manusia lebih mendidik dan membangun
diri ke arah yang lebih baik.
b. Berusaha mempertahankan sikap yang objektif mengenai intisari dan sifat-
sifat barang itu sendiri, bukan hanya atas perasaan dan pertimbangan-
pertimbagan simpati atau anti pati saja.
c. Mengajar dan melatih kita memandang dengan luas dan menyembuhkan
kita dari kepicikan.
d. Menjadi orang yang dapat berfikir sendiri.
e. Memberikan dasar-dasar pengetahuan, memberikan pandangan yang sintesis
pula sehingga seluruh pengetahuan merupakan satu kesatuan.

6. Pengertian logis rasional dan logis suprarasional


 Logis rasional ialah suatu pemikiran yang masuk akal tetapi menggunakan
ukuran hukum alam. Dengan kata lain, menurut Kant, rasional itu ialah
kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam. Sebagai contoh, persawat
terbang yang beratnya ratusan ton dapat terbang, karena pesawat itu telah
dirancang sesuai dengan hukum alam. Itu yang disebut rasional.
 Logis-supra-rasional ialah pemikiran akal yang kebenarannya hanya
mengandalkan argumen, ia tidak diukur dengan hukum alam. Bila
argumennya masuk akal maka ia benar, sekalipun melawan hukum alam.
Dengan kata lain, ukuran kebenaran logis-supra-rasional ialah logika yang
ada di dalam susunan argumennya. Kebenaran logis-supra-rasional itu
benar-benar bersifat abstrak. Kebenaran logis-supra-rasional ialah
kebenaran yang masuk akal sekalipun melawan hukum alam.

Anda mungkin juga menyukai