Disusun oleh:
Tesalonika Ananda Utari NIM: 5115151846
Dengan judul
Mengetahui:
PT. KAI (PERSERO) STASIUN SERPONG LISTRIK ALIRAN ATAS
JAKARTA
2
3
Dosen Pembimbing
Nama Tanda Tangan Tanggal
Dosen Penguji
Nama Tanda Tangan Tanggal
3
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini berjudul Perawatan dan Perbaikan Jaringan Catenary Pada
Lintas Serpong - Kebayoran Daerah Operasional Resor LAA 1.3 Serpong
PT Kereta Api Indonesia (PERSERO). Perawatan dilakukan dengan system
schowing dan pengamatan. Pengambilan judul tersebut sudah disepakati bersama
rekan-rekan serta pembimbing. Tujuan dari penulisan makalah ini untuk
memenuhi mata kuliah Praktik Kerja Lapangan.
Didalam laporan ini, penulis akan membahas tentang praktik kerja
lapangan yang telah dilakukan di PT Kereta Api Indonesia (PERSERO) UPT
Resor 1.3 SERPONG
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini, terutama
kepada :
1) Bapak Aryo Pambuko Kepala Resor 1.3 Serpong;
2) Bapak Abdul Latif sebagai pembimbing dari perusahaan
3) Bapak Drs. Faried Wadjdi , M.Pd.,MM, selaku dosen pembimbing;
4) Rekan-rekan UPT Resor 1.3 SERPONG yang ikut membantu dalam
penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna untuk semua pihak
khususnya penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan mahasiswa.
Jakarta, Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN (1)
LEMBAR PENGESAHAN (2)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................vii
DAFTAR TABEL ............................................................... ............................viii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Profil Perusahaan.............................................................................1
1.1.1 Sejarah Perusahaan...........................................................................1
1.1.2 Lokasi………………………………………....................................2
1.1.3 Visi, Misi dan Motto Perusahaan......................................................3
1.1.4 Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero).........................................3
1.1.5 Struktur Organisasi LAA .................................................................4
1.2 Tujuan dan Manfaat PKL ………....................................................6
1.3 Lingkup Pekerjaan Praktik Industri ................................................7
1.4 Jadwal Pekerjaan Praktik Kerja Lapangan ......................................7
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI ............................................8
2.1 Perencanaan PKL ............................................................................8
2.2 Pelaksanaan PKL ……..................................................................10
BAB III ANALISIS PEKERJAAN...................................................................16
3.1 Listrik Aliran Atas…………......................................................16
3.2 Jaringan Catenary ……….........................................................17
3.2.1 Sistem-sistem Jaringan LAA ....................................................18
3.2.1.1 Sistem Jaringan Jepang…………………..................................18
3.2.1.2 Sistem Jaringan Belanda ………….……………......................19
3.2.1.3 Sistem Jaringan Prancis……………………….........................19
3.2.2 Komposisi Sistem Jaringan LAA ………….............................22
3.2.2.1 Sistem Penyulangan ………………………….........................22
3.2.2.2 Kawat Kontak Aliran Atas…………………............................22
3.2.2.3 Kelengkapan Pendukung ……..………….……......................24
3.2.2.4 Peralatan Protection Facility………….…….…......................30
3.2.3 Pemeliharaan dan Perbaikan Jaringan LAA ............................31
3.2.3.1 Pemeliharaan Jaringan LAA ....................................................32
3.2.3.2 Perbaikan Jaringan LAA ..........................................................39
BAB IV PENUTUP...........................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................45
LAMPIRAN……………………………………………………......................46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ……………………….....4
Gambar 1.2 Struktur organisasi LAA………………………….…......................4
Gambar 3.1 Hubungan antar bagian LAA .............................. ..........................16
Gambar 3.2 Bagian- bagian Jaringan Catenary …..............................................17
Gambar 3.3 Jaringan Catenary Sistem Jepang ……………................................18
Gambar 3.4 Jaringan Catenary Sistem Belanda ……………..............................19
Gambar 3.5 Jaringan Catenary Sistem Prancis ……………...............................20
Gambar 3.6 Hubungan bagian feeder system LAA ............................................22
Gambar 3.7 Ukuran Penampang Kawat Troli .................... ...............................24
Gambar 3.8 Tiang Penopang Jaringan LAA. ......................................................25
Gambar 3.9 Posisi Kawat Messenger ………………………….........................25
Gambar 3.10 Kantilever Track Lurus ………………………………….............26
Gambar 3.11 Kantilever Track Lengkung ……………………….......................26
Gambar 3.12 ATD Tipe Pulley …………………………………........................27
Gambar 3.13 ATD Tipe Spring ………………………………...........................28
Gambar 3.14 Jarak Antar Hanger …………………………………...................28
Gambar 3.15 Pull off arm …………………………………...............................29
Gambar 3.16 Peralatan Pendukung ……………………….. ……......................30
Gambar 3.17 Ground Wire ………………………………………......................31
Gambar 3.18 Deviasi Kawat Troli ……………………………………..............34
Gambar 3.19 Mistel ………………………………………………....................35
Gambar 3.20 Gradien Kawat Troli ……………………….................................36
Gambar 3.21 Ketebalan Kawat Troli ……………………..................................37
Gambar 3.22 Profile Kawat Troli …………………………………...................38
Gambar 3.23 Jangka Sorong …………………………………….......................38
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perencanaan PKL ……………………..................................................9
Tabel 2.2 Hasil dan Tempat Pelaksanaan ..……….…………….........................11
Tabel 3.1 Perbedaan Sistem Jaringan LAA ............................ ...........................20
Tabel 3.2 Macam - macam perawatan jaringan … ............................................32
Tabel 3.3 Ukuran Deviasi Kawat Troli ……………………..............................34
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Form-S1
Lampiran 2. Surat Jawaban Permohonan Praktik Kerja Lapangan
Lampiran 3. Form-S3
Lampiran 4. Form-C1
Lampiran 5. Form-C2
Lampiran 6. Form-N1
Lampiran 7. Form-N2
Lampiran 8. Form-N3
Lampiran 9. Form-NA
Lampiran 10. Form-K
Lampiran 11. Surat Keterangan telah Menyelesaikan PKL
Lampiran 12. Foto Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.2 Lokasi
Lokasi kantor pusat PT KAI berada di Bandung. Dengan memiliki 9
DAOP atau Daerah Operasional di seluruh Indonesia. Berikut daftar Lokasi
dan Alamat Kantor Pusat dan DAOP PT KAI.
1. Kantor Pusat, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1, Bandung, 40117, Indonesia.
2. Daerah Operasi I Jakarta, Jl. Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat.
3. Daerah Operasi II Bandung, Jl. Stasiun Selatan No. 25, Bandung.
4. Daerah Operasi III Cirebon, Jl. Siliwangi No. 82, Kejaksan, Cirebon.
5. Daerah Operasi IV Semarang, Jl. M.H. Thamrin No.3, Semarang.
6. Daerah Operasi V Purwokerto, Jl. Jendral Soedirman No. 209,
Purwokerto.
7. Daerah Operasi VI Yogyakarta, Jl. Lempuyangan No. 1, Gondokusuman,
Yogyakarta.
8. Daerah Operasi VII Madiun, Jl. Kompol Sunaryo, Manguharjo, Madiun.
9. Daerah Operasi VIII Surabaya, Jl. Gubeng Masjid, Gubeng, Surabaya.
10. Daerah Operasi IX Jember, Jl. Dahlia No. 2, Patrang, Jember.
3
Berdasarkan logo PT. Kereta Api Indonesia yang terdapat pada gambar 1.1,
maka berikut merupakan makna dari logo tersebut,
Garis melengkung:
Melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan
Misinya.
4
Anak Panah:
Melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam
mewujudkan Pelayanan Prima.
Warna :
Orange:
Melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ingin
ditunjukkan kepada pelanggan internal dan eksternal.
Biru:
Melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan
nilai tambah ke stakeholders. Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di
semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.
CPNC CPNC
M. Rafli Irmansyah Yandi Setiawan
NIPP. 69713 NIPP. 71076
Dalam struktur tersebut terdapat beberapa bagian atau divisi yang diisi
setiap karyawan dari PT. KAI. Terdapat beberapa bagian yaitu mulai dari
Kepala Resor, Administrasi, Pemeliharaan Gardu, Pemeliharaan Jaringan,
Peralatan, dan Mitra Kerja. Dimana setiap bagian tersebut memiliki fungsi
atau jobdesk sebagai berikut.
1. Kepala Resor
Kepala resor merupakan penanggung jawab dari Resor tempat bekerja.
Memiliki jobdesk sebagai pengawas dan pemegang tanggung jawab
tertinggi dalam sebuah Resor/divisi kerja.
2. Administrasi
Dalam pembuatan surat menyurat, pembuatan surat tugas ataupun
kelengkapan dokumen dari resor menjadi tanggung jawab dari bagian
administrasi. Selain itu segala hal yang berkaitan dengan dokumen atau
perizinan tertulis merupakan tanggung jawab dari bagian administrasi.
3. Pemeliharaan Gardu
Bagian ini bertugas sebagai penanggung jawab dari setiap gardu traksi
yang ada dalam daerah jangkauan listrik aliran atas resor terkait.
Pemeliharaan gardu, kebersihan gardu, kinerja komponen dan peralatan
yang ada dalam gardu traksi merupakan tanggung jawab dari bagian
Pemeliharaan Gardu.
4. Pemeliharaan Jaringan
Berjalannya KRL bergantung juga pada jaringan listrik aliran atasnya.
Kinerja tersebut dibawah pengawasan bagian Pemeliharaan Jaringan,
lingkup kerja nya mulai dari outgoing dari gardu traksi sampai kawat
trolly penghantar tegangan atas yang berhubungan langsung dengan
kereta. Pemeliharaan mulai dari bagian jaringan seperti kawat trolley,
tiang listrik, kabel outgoing dan komponen jaringan listrik aliran atas
yang lain.
5. Peralatan
Pada bagian peralatan bertugas dan mempunyai tanggung jawab yaitu
untuk mempersiapkan dan merawat peralatan yang digunakan untuk
6
1.2.2 Manfaat
Adapun manfaat dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai pengaplikasian ilmu
yang telah didapat di bangku perkuliahan ke dalam dunia kerja,
khususnya dibidang ketenagalistrikan.
b. Memberikan informasi yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa terhadap
ilmu ketenagalistrikan.
c. Menjadikan Mahasiswa lebih berpotensi , kompetitif, dan profesional
yang siap memasuki dunia kerja.
7
Nama :
1. Erika Fitriani Saripudin (5115154602)
2. Tesalonika Ananda Utari (5115151846)
Hari
No. Lokasi Kantor Pusat/Unit Hasil yang di harapkan
Tanggal
Pengenalan bagian-
bagian yang termasuk ke
dalam Listrik Aliran
Atas, penjelasan prinsip
Senin
1 Gardu Traksi Serpong kerja Listrik Aliran Atas,
22 Januari 2018
dan pemberian jadwal
kegiatan selama Praktik
Kerja Lapangan untuk
satu bulan ke depan.
Pengenalan komponen-
komponen dalam gardu
Selasa Listrik Aliran Atas dan
2 23 Januari Gardu Traksi Ciater pengecekan daya tahan
2018 baterai yang digunakan
untuk back up ketika
sumber dari PLN mati.
Pengenalan komponen-
Rabu komponen SDSH dan
3 24 Januari SDSH Jurangmangu pengecekan tegangan 3
2018 fasa dan putaran fasa
pada panel outgoing.
Pengenalan system
Kamis jaringan pada Listrik
Emplasemen Stasiun
4 25 Januari Aliran Atas, pengukuran
Serpong
2018 level dan deviasi pada
Jalur 4 stasiun Serpong.
Tabel 2.2. Hasil dan Tempat Pelaksanaan PKL (lanjutan)
Jumat
Pengecekan minyak dan
5 26 Januari SDSH Kebayoran
suhu pada transformator.
2018
Penanganan gangguan
Senin yang terjadi pada HSCB
6 29 Januari Gardu Traksi Ciater MC 24 sehingga harus
2018 diback up oleh HSCB
MC 32 (cadangan).
Pengukuran pada
crossing rel sejumlah 3
Selasa
Emplasemen Stasiun crossing menuju hilir
7 30 Januari
Kebayoran (Jakarta) dan 3 crossing
2018
menuju hulu
(Rangkasbitung).
Kamis Pengecekan tegangan 3
8 1 Februari SDSH Pondokranji fasa dan putaran fasa
2018 pada panel outgoing.
Pengenalan penggunaan
Jumat PLC pada Listrik Aliran
9 2 Februari Gardu Traksi Serpong Atas bersama rekan
2018 calon pegawai PT KAI
yang sedang training.
Pemasangan Sitras seri
Senin terbaru pada HSCB MC
Gardu Traksi
10 5 Februari 23 yang sebelumnya
Jurangmangu
2018 rusak dan di back up
oleh HSCB MC 32
Hari
No. Lokasi Kantor Pusat/Unit Hasil yang di harapkan
Tanggal
13
Hari
No. Lokasi Kantor Pusat/Unit Hasil yang di harapkan
Tanggal
14
Hari
No. Lokasi Kantor Pusat/Unit Hasil yang di harapkan
Tanggal
18 Rabu Gardu Traksi Pondok Pengambilan data
21 Februari Betung
15
2018
Kamis
Gardu Traksi Pondok
19 22 Februari Pengambilan data
Betung
2018
Pembuangan
extinguisher yang telah
expired dan
mendistribusikan
extinguisher baru ke
tiap-tiap Gardu Traksi
dan SDSH yang
Jumat
termasuk dalam Resor
20 23 Februari Stasiun Serpong
LAA 1.3 Serpong yaitu
2018
GT Serpong, GT Ciater,
GT Jurangmangu, GT
Pondok betung. SDSH
Serpong, SDSH
Sudimara, SDSH
Pondokranji, SDSH
Kebayoran.
BAB III
ANALISA PEKERJAAN
Seperti yang ditunjukan pada gambar 3.1 aliran arus dan tegangan dimulai
dari substation atau gardu dimana pada gardu tegangan yang masuk dari PLN,
di proses hingga menghasilkan tegangan sebesar 1500 VDC yang nantinya
digunakan untuk menggerakan rangkaian kereta. Tegangan sebesar 1500 VDC
dari gardu kemudian masuk ke bagian jaringan catenary yang merupakan
jaringan yang berhubungan langsung dengan rangkaian kereta api. Melalui
jaringan catenary inilah kereta mendapat tegangan sehingga dapat beroperasi.
Keluaran dari gardu bukan hanya tegangan sebesar 1500 VDC saja, tetapi
juga terdapat trafo yang menghasilkan tegangan sebesar 6 KV yang akan
dialirkan melalui Power Distribution Line menuju SDSH atau Supply Daya
Sinyal Hut yang nantinya akan digunakan untuk persinyalan kereta api
3.2 Jaringan Catenary
Jaringan catenary adalah jaringan penghantar daya listrik berupa saluran
kawat atas (overhead catenary) dengan tegangan 1500 VDC di sepanjang jalur
elektrifikasi yang digunakan untuk operasi KRL lokomotif listrik. Pada
gambar 3.2 kita dapat melihat komponen-komponen apa saja yang terdapat
pada jaringan catenary
2. Kawat Messenger
Messenger wire (kawat messenger) berfungsi sebagai penopang /
penahan berat beban kawat trolley sehingga meminimalisir lendutan
kawat. Maka dari itu posisi kawat messenger tepat berada diatas kawat
troli dengan posisi seperti yang ditunjukan pada gambar 3.9.
Kawat messenger terbuat dari kawat baja serabut yang dikeraskan
(galvanized steel stranded wire) yang berpenampang 90 mm2. Untuk
double trolley, kawat yang dipakai adalah kawat ST berpenampang 135,
dan untuk sistem double trolley lintas Tangerang dan Serpong
menggunakan kawat BCC 150 mm2.
26
3. Kantilever
Kantilever berfungsi sebagai tempat melekatnya bagian-bagian
pendukung pada jaringan catenary. Kantilever pada track lurus atau track
lengkung memiliki perbedaan bentuk namun tetap dengan fungsi yang
sama. Bentuk kantilever pada track lurus dapat dilihat pada gambar 3.10
sementara kantilever pada track lengkung dapat kita lihat pada gambar
3.11.
Kantilever track
lengkung
Kantilever
Isolator pull off dan
messenger
3. Pull off
27
b. Tipe Spring
Pada ATD tipe spring untuk mempertahankan ketegangan
kawat troli digunakan pegas, gambar dapat dilihat pada
gambar 3.13.
5. Hanger
Hanger merupakan bagian yang menghubungkan kawat messenger
dan kawat trolley yang berfungsi menahan beban andongan kawat trolley.
Hanger yang digunakan biasanya terbuat dari baja, tembaga dan
isolator dengan tensi hanger sebesar 1000 kg dengan standar interval antar
hanger 5 m seperti ditunjukan pada gambr 3.14, dan panjang minimum
adalah 150 m
5m
29
7. Isolator
Isolator berfungsi sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan
dengan yang tidak seperti pada gambar 3.16. Isolator-isolator ini dilapisi
lapisan semacam kaca porslen secara keseluruhan. Isolator-isolator ini
sering disebut suspension insulator (isolator penggantung).
9. V truss Beam
Merupakan penyangga yang terletak di titik pertemuan instalasi
transmisi tenaga listrik( pematian/persilangan). Berfungsi sebagai
pembentangan tiang-tiang pendek dan pertemuan instalasi yang sedikit
digunakan V-trus,sedangkan pada bentangan-bentangan yang panjang dan
pertemuan instalasi yang banyak digunakan yaitu warrent beans.
kemampuan kelistrikan dan mekanik yang dapat dipakai untuk waktu yang
lama.
Arrester dipasang dengan interval yang tidak boleh lebih dari 500
m. Resistansi pengetanahan tidak lebih dari 5 ohm. Jika terjadi kenaikan
tegangan yang diakibatkan petir, maka agar tegangan tersebut tidak masuk
ke dalam GL, lightning arrester bekerja seperti saklar tertutup
menyalurkan tegangan ke tanah dan kemudian jika tegangan sudah normal
atau sesuai dengan ketentuan dari LA, maka LA terbuka lagi (seperti
saklar terbuka).
2. Overhead Ground Wire
Overhead Ground Wire terbuat dari kawat baja yang dikeraskan
(galvanized steel stranded) ukuran 55 mm2 . Sudut perlindungan
menggunakan sudut 45º, dengan kekuatan tensi 300 kg . Kawat ini harus
dipisahkan dengan isolator arching horn yang dilengkapi dengan tanduk
untuk proses discharge. Interval pemasangan tanduk adalah setiap
250 m . Overhead ground wire berfungsi untuk melindungi sambaran
langsung dari petir untuk disalurkan ke dalam tanah. Letak Overhead
Ground Wire
berada pada bagian paling atas. Pada gambar dibawah ini ditandai dengan
lingkaran berwarna merah
Ground wire
32
Kondisi
Struktur
konstruksi
Kondisi Tiang
Kondisi
Feeding
branch &
Connector
Kondisi
Grounding
Device
Kondisi
Automatic
Tensioning
Device
Gangguan
eksternal
berupa pohon-
pohon dan
layang-layang
yang
menggangu
jaringan
1. Ukuran deviasi kawat troli berdasarkan tinggi kawat terdapat pada table
3.3 :
Tabel 3.3 Ukuran Deviasi Kawat Troli
Gambar dibawah ini menunjukan ukuran diameter kawat troli dan ukuran
rata-rata keausan kawat troli. Jika sudah mencapai ketebalan sebesar 8.1 mm
maka kawat troli tersebut harus diganti
39
Alat ukur ketebalan kawat troli ditunjukan pada gambar 3.23 adalah : jangka
sorong
b. Traik smiller sampai dengan 1350 kgf , maka tanda akan bergeser ke
kiri. Lalu ukur kembali poisisi tanda titik tersebut. Kemudian diamkan
selama 30 menit.
c. Smiller di ulur sampai dengan 900 kgf, maka titik akan bergeser ke
kanan. Setelah itu ukur kembali sehingga didapat nilai kemuluran
kawat yang di ukur.
Standar kemuluran kawat troli adalah : 20 -25 cm
Proses perawatan tensi kawat troli dapat dilihat pada lampiran gambar 3.
2. Penanganan :
a. Meningkatkan periode pengukuran ketinggian dan deviasi kawat trolly
pada crossing dan track lengkung.
b. Meningkatkan periode pemeriksaan/ perawatan, terutama di lokasi
crossing dan track lengkung.
c. Melaksanakan schowing jaringan secara cermat.
d. Meningkatkan periode pemeriksaan/ perawatan pantograph, terutama
struktur mekanis, main collector, dan tekanan pantograph.
e. Disiplin/ mematuhi rambu batas kecepatan, khususnya di lokasi wesel,
saat belok, dan di tikungan.
f. Mengetahui kondisi dimana pada saat penumpang melampaui
kapasitas jika melewati track yang mengakibatkan kereta mengalami
goyangan kiri-kanan, maka kecepatan dikurangi.
42
g. Mencermati kondisi jalan yang akan dilewati, baik rel maupun jaringan
aliran atas.
h. Setiap melaksanakan pekerjaan/ perubahan track, khususnya wesel-
lengkung harus menyertakan unit LAA.
i. Meningkatkan periode pemeriksaan/ perawatan, terutama pada wesel
& track lengkung.
j. Menganalisa pergeseran alami rel KA.
k. Pembersihan pohon-pohon yang melebihi ruang bebas.
2. Penanganan :
Penggantian kawat troli, messenger atau feeder
2. Penanganan
43
2. Penanganan :
Melihat ketahanan isolator, apabila parah maka caraya adalah
dengan mengganti isolator
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktik kerja lapangan di PT Kereta Api Indonesia
(PERSERO) saya dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Jaringan catenary atau jaringan listrik aliran atas adalah jaringan
penghantar daya listrik berupa saluran kawat atas (overhead catenary)
dengan tegangan 1500V DC di sepanjang jalur elektrifikasi yang
digunakan untuk operasi KRL / lokomotif listrik.
2. Bagian-bagian jaringan listrik aliran atas :
a. Feeder sistem
b. Overhead Contact wire
c. Supporting facility
d. Protection facility
3. Perawatan jaringan listrik aliran atas meliputi :
a. Perawatan 2 mingguan :
b. Perawatan 3 bulanan :
c. Perawatan 6 bulanan
d. Perawatan 1 tahunan :
4. Gangguan yang sering terjadi pada jaringan listrik aliran atas adalah :
a. Pantograph tersangkut
b. Isolator retak atau pecah
c. Kawat troli, hanger, feeder putus
d. Kawat gantung putus
4.2 Saran
Setelah melakukan praktik kerja lapangan ini saya merumuskan
beberapa saran yaitu :
44
1. Dengan melihat lingkup kerja unit LAA yang luas, maka saya
menyarankan diperlukan perencaan jadwal kerja seefektif mungkin
demi terwujudnya pelayanan yang optimal.
2. Dalam pelaksanaan pemeliharaan atau perawatan jaringan listrik aliran
atas di lapangan sudah dilakukan dengan sangat baik. Dan kerjasama
antar petugas juga sudah sangat solid, saya mengharapkan situasi kerja
yang seperti ini dapat diteruskan.
45
DAFTAR PUSTAKA
45