Anda di halaman 1dari 10

Perbandingan massa air dengan bubuk semen

1. Mixing cement dengan WCR (water cement rasio) yang sudah di tentukan.
2. Analisa SG semen.
3. Pembuatan slurry.
4. Mengukur densitas menggunakan mud balance.
5. Mengukur dengan viscometer.
6. Menentukan plastic viscosity, yeild point , gel strength

Alat

1. Timbangan
2. Mixer
3. Mud balance
4. Viscometer
5. Sieve shaker

Bahan

1. Cement
2. Air
3. Bentonite

Langkah – langkah mixing procedure

1. Siapkan peralatan mixing cement, cement & bahan addictive yang akan di
gunakan.
2. Siapkan air 350 cc.
3. Timbang cement dan bentonite.
4. Siapkan dan bersihkan mixer sebelum di gunakan.
5. Masukan air ke dalam mixer.
6. Tekan start kemudian tuang bentonite secara perlahan – lahan supaya tidak
menggumpal.
7. Tuang cement secara pelan – pelan juga selama 5 menit.
8. Tuang additive ke dalam gelas ukur.
9. Bersihkan dan rapikan peralatan yang telah di gunakan.

Langkah- langkah densitas

1. Siapkan mud balance


2. Kalibrasi peralatan mud balance
 Membersihkan Peralatanan mud balance
 Mengisi cup dengan air hingga penuh, lalu tutup dan dibersihkan
bagian luarnya. Keringkan dengan kertas tisu.
 Meletakkan kembali mud balance pada kedudukan semula
 Rider ditempatkan pada skala 8.33 ppg.
 Mencek pada level glass bila tidak seimbang atur calibration screw
sampai seimbang.
3. Procedure penggunaan mud balance
 Cup harus bersih dan kering sebelum diisi dengan sampel dari
lumpur pemboran.
 Tempatkan dudukan dasar atau bawah permukaan yang kira-
kira sejajar.
 Isi gelas neraca dengan sampel yang akan diuji. Tempatkan cup
dan seimbangkan beberapa kali sampai seimbang ,Letakkan
tutup ke mangkuk keseimbangan dengan mendorongnya ke
bawah
 dengan gerakan memutar yang lambat sampai benar-benar
duduk. Pastikan bahwa beberapa sampel uji adalah dipaksa
keluar melalui lubang ventilasi di tutupnya.
 Bersihkan semua sampel dari bagian luar cangkir dan tutup
neraca.
 Pasangkan ujung pisau dari lengan keseimbangan ke titik tumpu
dan seimbangkan perakitan dengan menggerakkan pengendara
sepanjang lengan. Mud Balance seimbang dan sejajar ketika
gelembung tingkat berfluktuasi jarak yang sama ke kedua sisi
garis tengah.
 Ambil pembacaan dari sisi pembalap terdekat dari rider
keseimbangan.
 Kosongkan sampel dari cup. Bersihkan dan keringkan seluruh
perakitan sesegera mungkin.
4. Masukan slurry yang telah di mixer ke mud balance.
5. Cup ditutup dan slurry yang melekat pada dinding bagian luar dan tutup
cup dibersihkan.
6. Meletakkan balance arm pada kedudukan semula, lalu mengatur rider
hingga seimbang. Baca densitas yang ditunjukkan oleh skala.
7. Setelah selesai bersihkan kembali mud balance dan letakan pada tempatnya.

Langkah- langkah mengukur viscositas

1. Mengukur Shear Stress dengan fann VG Meter


1. Isi bejana dengan slurry sampai batas yang telah ditentukan.
2. Letakkan bejana pada tempatnya, serta atur kedudukannya sedemikian
rupa sehingga rotor dan bob tercelup kedalam lumpur menurut batas
yang telah ditentukan.
3. Gerakkan rotor pada posisi High dan tempatkan kecepatan putar rotor
pada kedudukan 600 RPM. Pemutaran terus dilakukan sehingga
kedudukan skala (dial) mencapai keseimbangan. Catat harga yang
ditunjukkan skala.
4. Pencatatan harga yang dilakukan oleh skala penunjuk setelah mencapai
keseimbangan dilanjutkan untuk kecepatan 300, 200, 100, 6 dan 3 RPM
dengan cara yang sama seperti diatas.

2. Pengukuran Gel Strength dengan Fann VG Meter


1. Setelah selesai mengukur shear stress, aduk lumpur dengan fann Vg
pada kecepatan 600 RPM selama 10 detik.
2. Matikan Fann VG kemudian diamkan slurry selama 10 detik.
3. Setelah 10 detik gerakkan rotor pada kecepatan 3 RPM. Baca
simpangan maksimum pada skala penunjuk.
4. Aduk kembali cement dengan Fan VG pada kecepatan rotor 600 RPM
selama 10 detik. Ulangi kerja diatas untuk gel strength 10 menit
(untutk gel strenght 10 menit, lama pendiaman lumpur 10 menit).

Hasil percobaan 1

No WCR Air (ml) Bentonite


1 0.57 350 5%
Bentonite : 100/5×350 : 17.5 %

Densitas : 13.4

Viscometer : terlalu kental jadi tidak bisa di ukur sifat rheology lumpur
menggunakan viscometer.

Hasil percobaan 2

No WCR Air (ml)


1 0.57 350

Densitas : 13.6

Hasil pengukuran viscositas

No Sped RPM Viscometer Switch Dial Reading

1 600 rpm High 87 cp


2 300 rpm Low 81 cp
3 200 rpm High 78 cp
4 100 rpm Low 66 cp
5 6 rpm High 22 cp
6 3 rpm Low 18 cp
Hasil percobaan Gel Strength
No Pengadukan Hasil
1 10’ 6 cp
2 10’’ 9 cp

Perhitungan

a. Perhitungan Plastic viscosity


C600 : 87 cp
C300 : 81 cp
μp : C600 - C300

: 87 – 81

: 6 cp

b. Perhitungan yield point


YP : C300 – μp
: 81 – 6
: 75 lb/100ft
c. Apparent Viscosity
Ap : C600/2
: 87/2
: 43.5

Analisa sieve

1. Ambil semen 105 gr , kemudian timbang


2. Masukan ke susunan saringan
3. Running selama 15 menit
4. Timbang massa semen di tiap saringan
5. Plot antara berat kumulatif terhadap diameter saringan

Langkah – langkah sieve analysis


1. Susun sieve shaker dengan urutan size series number dari yang terkecil.
2. Bubuk semen yang telah di timbang masukan ke dalam sieve shaker.
3. Tutup sieve shaker dan kunci dengan pengunci sieve shaker sehingga ketika
di goncang tyler sieve tidak terlepas.
4. Hubungkankan sieve shaker dengan arus listrik.
5. Menggoncang selama 15 menit.
6. Menimbang isi dari sieve yang paling atas .
7. Menimbang isi dari sieve yang berikutnya.
8. Meneruskan cara penimbangan tersebut sampai seluruh isi sieve di timbang
secara kumulatif.

Hasil Sieve Analysis

Opening Diameter Berat Kumulatif % Berat


US Sieve Series No. Berat (g)
(mm) (g) Kumulatif
100 0,147 103,3076 103,3076 98,8706794
140 0,106 0,819 104,1266 99,6545045
200 0,074 0,3369 104,4635 99,9769351
pan dasar 0 0,0241 104,4876 100,0000000

Perhitungan:

% Berat kumulatif sieve number :

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
d100 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100%

103,3076
= 104,4876 x 100%

= 98,8706794 %

104,1266
d140 = 104,4876 x 100%
= 99,6545045 %

104,4635
d200 = 104,4876 x 100%

= 99,9769351 %

104,4876
Pan dasar = 104,4876 x 100%

= 100 %

Membuat grafik semilog, hubungan antara opening diameter dengan % berat


komulatif.

Opening diameter vs berat kumulatif


120

100
berat kumulatif (%)

80

60

40

20

0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
Opening diameter (mm)

Dari hasil plot didapatkan yaitu,

1. Opening diameter pada berat komulatif 40% = (d200) : 0,074 mm


2. Opening diameter pada berat komulatif 90% = (d200) : 0,074 mm

Koefisien keseragaman butiran pasir (C) adalah :


𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 40%
C = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 90% = 0,076/0,076 = 1

Menurut Schwartz, apabila :


 C < 3, merupakan pemilahan yang seragam
 C > 5, merupakan pemilahan yang jelek
 3 < C < 5, merupakan pemilahan yang sedang

Jadi bubuk semen yang digunakan memiliki keseregaman butiran yang bagus
(seragam)

Analisa

Pada praktikum ini kita melakukan 2 kali percobaan tentang pengukuran


densitas, Rheology lumpur, dan analisa Sieve. Pada pecobaan pertama kita
mengikuti arahan dari pembimbing dengan menggunakan bentonite, cement sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan. Sedangkan pada percobaan kedua kita
mengikuti sesuai arahan tetapi tanpa tambahan bentonite.

Dari hasil Percobaan pertama kita menggunakan cement 1166.65 gr ,


bentonite 17.5 gr dan air 350 ml. setelah dilakukan pengukuran berat dari bahan –
bahan tersebut selanjutnya dilakukan mixing procedure dengan menggunakan alat
mixer selama 5 menit. setelah cement tercampur rata dengan air, kita lakukan
pengukuran densitas. Hasil pengukuran densitas adalah 13.4 ppg. Adapun pada saat
procedure mixing, cement yang dimixer terlalu kental, kesalahannya adalah
komposisi dari cement dan bentonite kurang tepat, sehingga cement yang dimixing
terlalu kental. Karena cement terlalu kental, slurry tidak dapat diukur menggunakan
viscometer. Sehingga tidak ada hasil pengukuran Rheology dari cement tersebut.
Oleh karena itu kita melalukan percobaan kedua dengan bahan yang sama tetapi
tanpa bentonite untuk mendapatkan hasil yang sesuai.

Pada percobaan kedua yang kami lakukan di dapat hasil densitas sebesar 13.6 dan
hasil perhitungan plastic viscosity, yield point, dan gel strength. Dalam pengukuran
Gel Strength dilakukan selama 10 detik dan 10 menit. Dengan menggunakan alat
viscometer didapatkan C600 = 87 cp , dan C300 = 81, sehingga plastic viscosity-nya
6 cp dan yield point-nya 75 lb/ft2 Pada pengukuran Gel Strength, nilai simpangan
terjauh dihasilkan akibat digerakkannya rotor 3 RPM, maka :

 Untuk Gel Strength 10” didapat 9 (100 lb/ ft2)


 Untuk Gel Strength 10’ didapat 6 (100 lb/ ft2)

Pada hasil gel strength 10 detik selalu lebih kecil dibandingkan gel strength
pada 10 menit. Karena untuk membentuk gel, cement memerlukan waktu untuk
menjadi gel yang sebanding dengan lama waktu. sehingga tentu saja gel strength
10 menit mempunyai waktu yang lebih lama.

Pada praktikum sieve analysis prinsipnya hanya menimbang berat sampel


sebesar 100 gr. Kemudian dimasukan ke tyler sieve yang disusun memiliki nomor
series yang lebih besar berada di bawah dan digoncang dengan sieve shaker dengan
pengaturan pada power tertentu. Setelah itu, hasil yang di dapat ditimbang lagi
berdasarkan nomor series nya. Hasil yang diperoleh, dari perhitungan memberikan
gambaran jelas tingkat keseragaman dari sampel yang digunakan.

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil percobaan antara lain,
kurangnya keteletian saat mengukur, penimbangan yang kurang tepat, adanya pasir
yang tertinggal, dan hilang saat pembersihan. Alat yang digunakan sedikit
mengalami kerusakan. Pada percobaan sieve analisis saringan (tyler sieve) yang
disusun berdasarkan besar kecilnya, dimana jika semakin kebawah maka luas
bidang semakin kecil dan diketahui pada setiap series memiliki jumlah lubang yang
berbeda.

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan pengujian densitas, dan sifat aliran slurry cement yang kami
lakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Densitas slurry berpengaruh terhadap tekanan hidrostatik slurry di dalam lubang

sumur.
2. Dari hasil 2 kali percobaan, densitas cement yang menggunakan bentonite
sebesar 13.4 sedangkan densitas cement tanpa bentonite sebesar 13.6, dapat
disimpulkan penggunaan bentonite berfungsi untuk menaikan berat jenis dari suatu
semen.

3. Dari hasil pembacaan skala Fann VG Meter diperoleh:

C600 = 87

C300 = 81

4. Berdasarkan hasil perhitungannya, diperoleh :

Harga plastic viscosity = 6 cp

Harga Yield Point = 75 lb/100ft

5. Viskositas berhubungan langsung dengan perkiraan kehilangan tekanan yang


disebabkan oleh friksi dan sifat aliran.

6. Pada pengukuran Gel Strength, nilai simpangan terjauh dihasilkan akibat


digerakkannya rotor 3 RPM, yaitu :

 Untuk Gel Strength 10” didapat 9 (100 lb/ ft2)


 Untuk Gel Strength 10’ didapat 6 (100 lb/ ft2)

7. Sieve analisis saringan (tyler sieve) yang disusun berdasarkan besar kecilnya,
dimana jika semakin kebawah maka luas bidang semakin kecil dan diketahui pada
setiap series memiliki jumlah lubang yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai