(SKRIPSI)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
HUBUNGAN USIA IBU SAAT KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN
PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT DR. H. ABDUL
MOELOEK BANDAR LAMPUNG
Oleh
MAHARANI SEKAR NINGRUM
Skripsi
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRACT
By
Background: Preterm labor is the cause of two thirds of neonatal death and
perinatal mortality by 77%. One of the risk factors for preterm labor is maternal
age. Maternal age at risk for preterm delivery is <20 years and> 35 years.
Methods: The research design used was cross sectional with sample size 128
samples taken with consecutive sampling technique. Data taken in the form of
secondary data, that is medical record of birth which is in DR Hospital. H. Abdul
Moeloek Bandar Lampung. There are two research variables, namely maternal age
and preterm delivery. Maternal age is divided into three groups, namely <20 years,
20-35 years and> 35 years. Preterm labor is divided into two groups, namely
preterm labor and no preterm labor.
Result: The prevalence of most maternal age at the age of 20-35 years; most
gestational age at gestation age 32- <37 weeks; the number of preterm labor was
found as many as 51. The data obtained were analyzed using Chi-Square test and
got p value = 0,458.
Conclusion: There was no relationship between maternal age at pregnancy and the
incidence of preterm labor at DR Hospital. H.Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Oleh
Penulis dilahirkan di Baturaja, 19 Mei 1996, merupakan anak pertama dari dua
Peninjauan pada tahun 2002, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 1 OKU
pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri
1 OKU pada tahun 2011, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMA
Plus Negeri 17 Palembang pada tahun 2014. Tahun 2014, penulis terdaftar sebagai
Selama menjadi mahasiswa penulis pernah aktif pada organisasi Badan Eksekutif
Mahasiswa sebagai anggota dan wakil kepala dinas Eksternal pada tahun 2015-
2017, PMPATD Pakis Rescue Team sebagai anggota divisi Pendidikan dan
Latihan.pada tahun 2015-2017 dan anggota FSI Ibnu Sina sebagai anggota divisi
“Sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan.
Maka apabila engkau telah
selesai (dari sesuatu
urusan), tetaplah bekerja
keras (untuk urusan lain),
dan hanya kepada
Tuhanmulah engkau
berharap”
(Q.S. Asy-Syarh [94]:6-8)
SANWACANA
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung;
2. Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M.Kes, Sp.PA selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung;
3. dr. Rodiani, S.Ked., M.Sc, Sp.OG selaku Pembimbing Satu yang telah bersedia
4. dr. Utari Gita Mutiara, S.Ked. selaku Pembimbing Kedua yang telah bersedia
meluangkan waktu dan kesediannya untuk memberikan kritik, saran dan nasihat
6. Dr. dr. Jhons Fatriyadi Suwandi, S.Ked., M.Kes. selaku Pembimbing Akademik
7. Bagian Pendidikan dan Latihan, Bagian Rekam Medis dan SMF Obstetri dan
8. Ayahanda tercinta, Bapak Bambang Effendi, terima kasih atas doa, kasih sayang,
nasihat serta bimbingan yang telah diberikan untukku, serta selalu mengingatkan
untuk selalu mengingat Allah SWT. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan
menyayangi;
9. Ibunda, Ibu Nieke Kurniati, terima kasih atas doa, kasih sayang, nasihat dan
bimbingan yang telah diberikan untukku, serta selalu mengingatkan untuk selalu
mengingat Allah SWT. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan menyayangi;
10. Saudara kandung saya, Dwi Nibras Abiyyu yang selalu memberikan dukungan,
11. Keluarga Besar M. Said Priyadi yang selalu memberikan dukungan, semangat
12. Seluruh Staf Dosen FK Unila atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis
13. Seluruh Staf Tata Usaha, Administrasi, Akademik, pegawai dan karyawan FK
Unila;
14. Teman belajar saya SUTURA (Claudia Clarasinta, Anugerah Indah sari, Eva
Hasanah, Gusti Ngurah PPW, dan Angga Hendro Priyono) yang telah
menemani waktu saya selama 3,5 tahun serta memberikan saran dan semangat
15. Tim Penelitian saya (Salwa Darin Luqyana dan Dhita Dwi Nanda) atas
16. Tim BEM dari Divisi Eksternal (Irvan Miftahul Arif, Claudia Clarasinta, Entan
Kholifah Nawang) yang telah menemani hari-hari saya selama di BEM serta
17. Tim Tetua BEM Aksata (M. Iz Zuddin Adha, Sekar Mentari, Iffat Taqiyah, Eva
Aprilia, Monika Rai Islamiah, Rian Parsaoran AS, Ayu Indah Rachmawati,
telah menemani hari-hari saya selama di BEM serta memberikan dukungan dan
18. Geng yang terbentuk karena merasa seperjuangan; Eva Aprilia dan Theodora
Agverianti yang telah men-support setiap kali saya merasa dalam kesulitan,
19. Tim Eksternal 2015 ( Fidya C. Sabila, Retno Julia Ningrum, Tasya Khalis
Imani, Febri Nadyanti, Natasya Aurum, dan M. Iqbal) yang telah menemani
hari-hari saya selama di BEM serta memberikan dukungan dan semangat untuk
satu persatu
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Akan tetapi, semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna
Penulis
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................... i
DAFTAR TABEL .................................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................... 3
1.3.1Tujuan Umum ..................................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti......................................................................... 4
1.4.2 Manfaat Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran ................................. 4
1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti Lain ................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 5
2.1 Persalinan Preterm......................................................................................... 5
2.1.1 Etiologi dan Faktor Risiko ................................................................. 6
2.1.2 Diagnosis .......................................................................................... 10
2.1.3 Pengelolaan Persalinan Preterm ....................................................... 12
2.2 Usia.............................................................................................................. 15
2.2.1 Usia Ibu Kurang dari 20 Tahun........................................................ 17
2.2.2 Usia Ibu Lebih dari 35 Tahun .......................................................... 19
2.3 Hubungan Usia Ibu dengan Kejadian Persalinan Preterm .......................... 19
2.4 Kerangka Teori............................................................................................ 21
2.5 Kerangka Konsep ........................................................................................ 22
2.6 Hipotesis ...................................................................................................... 22
2.6.1 Hipotesis Null (H0)........................................................................... 22
2.6.2 Hipotesis Alternatif (H1) .................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 23
1.1 Desain Penelitian .................................................................................... 23
1.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 23
1.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 23
1.3.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 23
1.3.2 Sampel Penelitian ........................................................................ 24
1.3.3 Teknik Pengambilan Sampel....................................................... 25
1.3.4 Kriteria Inklusi ............................................................................ 26
4.3.5 Kriteria Eksklusi.......................................................................... 26
4.4 Variabel Penelitian ................................................................................. 26
3.4.1 Variabel Bebas ( Independent Variable ) .................................... 26
3.4.2 Variabel Terikat ( Dependent Variable )..................................... 27
ii
Halaman
defined.
not defined.
not defined.
Tabel 9. Analisis Bivariat Hubungan Usia Ibu saat Kehamilan dengan Kejadian
Persalinan Preterm ...................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih sangat
tinggi di Indonesia. AKI Indonesia tahun 2002/2003 adalah 307 per 100.000
kelahiran hidup dan AKB adalah 35 per 1.000 kelahiran hidup menurut Survey
(Depkes RI, 2007). Menurut SKDI 2012 jumlah AKI sebesar 228 per 100.000
kelahiran hidup dan AKB sebesar 30 per 1000 kelahiran hidup di Provinsi
900.000 bayi per tahun. Hanya 1,5% persalinan terjadi pada usia kehamilan
kurang dari 32 minggu dan 0,5% pada kehamilan kurang dari 28 minggu. Hal
pada tahun 2010. Angka kematian sangat tinggi pada bayi kelahiran di bawah
sebanyak 1,3%. Angka tersebut 10 kali lebih banyak dari kelahiran normal
(Yeoh et al.,2016).
minggu (WHO, 2006). Sedangkan apabila janin lahir dalam masa kehamilan
dengan usia kehamilan belum mencapai 37 minggu dengan berat lahir di bawah
2500 gram (Dowswell et al., 2015). Bayi kelahiran preterm memiliki risiko
yang lebih tinggi untuk terjadinya kematian, infeksi, disabilitas dalam hal
adalah faktor usia ibu. Usia yang memiliki faktor risiko tinggi adalah usia
terlalu muda (< 20 tahun) dan usia terlalu tua (>35 tahun). Pada usia terlalu
muda alat reproduksi belum matang sehingga apabila terjadi kehamilan rahim
belum terlalu kuat untuk menahan beban janin (Schempf AH et al., 2007),
sedangkan pada usia wanita lebih dari 35 tahun terjadi penurunan kekuatan
Pada tahun 1990, jumlah kelahiran pada usia 10-19 tahun sebanyak 533.483
kelahiran dan menurun pada tahun 2008, yaitu sebanyak 440.775 kelahiran.
Pada usia lebih dari 35 tahun, jumlah kelahiran sebanyak 367.828 pada tahun
1990 dan meningkat menjadi 603.113 pada tahun 2008. Hal tersebut
menunjukan bahwa lebih dari setengah kelahiran terjadi pada usia yang
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan usia ibu
adalah “Apakah terdapat hubungan usia ibu saat kehamilan dengan kejadian
persalinan preterm? ”
1.3.1Tujuan Umum
preterm.
preterm serta motivasi untuk lebih memahami tentang usia ibu dan
persalinan preterm.
TINJAUAN PUSTAKA
Persalinan preterm merupakan persalinan yang terjadi pada usia 20-37 minggu
dari hari pertama haid terakhir (WHO, 2012). Menurut kejadiannya, persalinan
yaitu:
risiko tunggal seperti distensi berlebih uterus, ketuban pecah dini, atau
3. Perdarahan desidua
Mekanisme pertama ditandai dengan stres dan anxietas yang biasa terjadi
berlebih yang disebabkan oleh kelainan uterus atau proses operasi pada
Faktor Kondisi
Janin dan plasenta a. Perdarahan trimester awal
b. Perdarahan antepartum (plasenta
previa, solusio plasenta, vasa
previa, ruptur uteri)
c. Ketuban pecah dini (KPD)
d. Pertumbuhan janin terhambat
e. Cacat bawaan janin
f. Kehamilan ganda/gamelli
g. Polihidramnion
h. Bayi Tabung
i. Abnormalitas kongenital
j. Restriksi pertumbuhan intrauterin
k. Jenis kelamin janin
2.1.2 Diagnosis
1. Kontraksi yang berulang sedikitnya 7-8 menit sekali atau 2-3 kali
3. Perdarahan bercak
persalinan preterm
Selain kriteria dan indikator di atas, terdapat beberapa indikator lain yang
jumlah leukosit dalam air ketuban adalah 20/ml atau lebih, CRP >0,7
50 ng/ml (Krans dan Davis, 2012). Untuk CRH, terjadi peningkatan dini
atau pada trimester 2. Sitokin inflamasi seperti IL-1β, IL-6, IL-8 dan
al., 2011).
12
2013).
agar ibu dapat beristirahat dengan tenang, walaupun secara statistik tidak
Yang kedua adalah hidrasi dan sedasi. Hal ini bertujuan untuk
1. Nifedipin
dengan dosis inisial 20 mg, dilanjutkan 10-20 mg, 3-4 kali sehari
2. Indomethacin
Dosis awal 100 mg, dilanjutkan 50 mg per oral setiap 6 jam untuk 8
3. Magnesium sulfat
tergantung dari produk urin dan kontraksi uterus. Bila terjadi efek
4. Atosiban
5. Progesteron
(Prawirohardjo, 2014).
15
ini sulit dilakukan dan berisiko untuk terjadi ketuban pecah. Emergency
Tindakan ini dilakukan pada ibu hamil yang mengalami pembukaan dan
2.2 Usia
lama seseorang telah hidup di dunia. Usia dihitung mulai dari kita dilahirkan
hingga ajal menjemput. Semakin tua maka tingkan kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih meningkat dalam hal berpikir dan bekerja (Arikunto,
2006).
16
Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau
makhluk, baik yang hidup maupun yang mati (Depkes RI, 2009). Terdapat
a. Usia kronologis
Usia kronologis adalah waktu yang dihitung mulai dari seseorang lahir
b. Usia mental
Usia mental adalah usia yang dihitung dari taraf kemampuan mental
seseorang
c. Usia biologis
seseorang
balita, anak-anak, remaja awal, remaja akhir, dewasa awal, dewasa akhir, lansia
awal, lansia akhir dan manula. Berbeda dengan Depkes, WHO membagi
kategori lansia menjadi usia pertengahan (45-59 tahun), lanjut usia (60-74
tahun), lanjut usia tua (75-90 tahun) dan usia sangat tua ( >90 tahun) (Depkes
RI, 2009).
17
Untuk bereproduksi, terdapat usia aman dalam kehamilan dan persalinan. Usia
aman yang dimaksud adalah 20 -30 tahun. Kematian ibu meningkat 2-5 kali
lebih tinggi pada usia di bawah 20 tahun dan diatas 30 tahun (Prawirohardjo,
2007).
Usia meternal yang kurang dari 20 tahun termasuk dalam kategori usia
remaja. Usia remaja adalah seseorang yang berada pada usia 15-19 tahun.
dapat terjadi baik bagi individu itu sendiri ataupun bagi janin yang
pada kesehatan, kehamilan pada usia remaja juga berdampak pada sosio-
lebih tinggi daripada usia 20-35 tahun. Penyulit yang terjadi dapat berupa
dilahirkan oleh ibu dengan usia kurang dari 20 tahun berisiko terjadi
18
berat badan lahir rendah (< 2500 gram) dan prematur. Hal tersebut
1. Anemia
4. Gangguan persalinan
5. Preeklamsi
6. Perdarahan antepartum
Selain gangguan pada kehamilan dan persalinan, hal lain yang perlu
diperhatikan adalah keadaan anak yang lahir dari ibu usia di bawah 20
tahun dan ibu itu sendiri. Anak dengan ibu yang masih remaja, memiliki
menjadi sasaran kekerasan dalam rumah tangga dan tidak sedikit yang
Gangguan yang sering terjadi pada ibu usia remaja adalah gangguan yang
psikologi. Gangguan yang paling sering dialami adalah depresi. Ibu yang
baik dan tidak jarang anak tersebut berakhir di panti asuhan (SCAA,
2008).
19
Pada usia lebih dari 35 tahun, faktor risiko terjadinya penyulit kehamilan
semakin meningkat karena pada usia ini kualitas sel telur menurun dan
semakin tipis cadangan telur yang ada, indung telur juga semakin kurang
Risiko kehamilan yang mungkin dialami oleh wanita usia lebih dari 35
tahun adalah:
1. Penurunan kesuburan
a. Diabetes mellitus
4. Keguguran
Selain risiko di atas, wanita hamil pada usia lebih dari 35 tahun
operasi sesar dan kematian (Jolly et al., 2000; Canhaco et al., 2015).
Kematangan plasenta pada wanita hamil usia lebih dari 35 tahun juga
lebih lama dibanding wanita hamil usia 20-35 tahun (Ramic et al., 2006).
terdapat hubungan bermakna antara usia ibu dan kejadian persalinan preterm.
20
usia berisiko (>35 tahun) dan 86,5% terjadi pada usia reproduksi sehat (20-35
tahun). Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa pada usia
berisiko (< 20 tahun dan > 35 tahun) meningkatkan risiko terjadinya persalinan
preterm.
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Yuslianti (2013), menyatakan bahwa
terdapat hubungan antara usia meternal dan kejadian persalinan preterm. Pada
usia lebih dari 35 tahun dapat terjadi berbagai komplikasi persalinan yang dapat
Pada usia kurang dari 20 tahun, faktor risiko kejadian persalinan preterm
belum sempurna yang berarti usia biologi individu tersebut masih muda
Persalinan preterm lebih banyak terjadi pada usia berisiko, yaitu usia kurang
dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Terjadinya persalinan preterm tergantung
pada kekuatan rahim yang menopang janin. Pada usia kurang dari 20 tahun,
et al., 2007), sedangkan pada wanita usia lebih dari 35 tahun terjadi penurunan
kondisi fisik sehingga ibu merasa lebih cepat lelah serta sering terjadi gangguan
Proses patologis
Persalinan preterm
Keterangan
: tidak diteliti
: diteliti
2.6 Hipotesis
persalinan preterm.
METODE PENELITIAN
antara faktor dan efek dimana variabel independen dan variabel dependen
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu pasca persalinan di Rumah Sakit
2 + +
=
−
Keterangan:
sehingga Zβ = 0,84
P = (P1 + P2)/2
= (0,65 + 0,5)/2
= 0,575
25
Q1 = 1 – P1
= 1- 0,65
= 0,35
Q2 = 1 – P2
= 1- 0,5
= 0,5
Q =1–P
= 1- 0,575
= 0,425
up/drop dan telah dibulatkan untuk penelitian ini adalah 121 orang.
2. Persalinan pervaginam
lengkap
4. Polihidramnion
6. Inkompetensi serviks
1. Alat tulis
akan diteliti.
3. Data Register
1. Peneliti meminta surat izin kepada Wakil Dekan I Dr. dr. Asep
5. Mengolah data
Mengolah data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder
yang digunakan adalah rekam medis dan data register persalinan. Data
sekunder diperoleh dari pihak Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung.
Pengumpulan Sampel
(Ibu pasca persalinan tahun 2015-2017 )
Analisis Data
Tahap
Pengolahan
Data
Interpretasi Data
Data yang telah diperoleh akan diubah ke dalam bentuk tabel, data diolah
a. Univariat
2. Gambaran prevalensi
Bandar Lampung.
= × 100%
Keterangan:
x = hasil persentase
F = frekuensi/hasil pencapaian
b. Bivariat
digunakan adalah uji chi square tabel 2xk . Data penelitian ini
33
35 tahun dan > 35 tahun. Data penelitian ini memenuhi syarat uji chi
square tabel 2xk yaitu cell dengan nilai expected count kurang dari 5
3672/UN26.8/DL/2017.
BAB V
5.1 Simpulan
1. Tidak terdapat hubungan antara usia ibu saat kehamilan dengan kejadian
2. Variasi usia ibu saat kehamilan terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu <20
tahun sebanyak 11,7%, 20-35 tahun sebanyak 73,4% dan >35 tahun
sebanyak 14,8%
sebanyak 60,2%.
4. Kategori persalinan pretem terbagi menjadi tiga, yaitu < 28 minggu sebanyak
20,3%.
5. Pada usia < 28 minggu sulit untuk mempertahakan kelangsungan hidup, 28-
<32 minggu angka kelangsungan hidup sebesar 50-70% dan 32-<37
minggu sebesar 80-85%.
55
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010.
Jakarta: Rineka Cipta
Ashraf GT, Mirzaei F, dan Anari-dokht F. 2011. Relationship between prenatal care
and the outcome of pregnancy in low-risk pregnancies. Open Journal Of
Obstetrics and Gynecology. 1(9): 109–12.
Asiyah. 2010. Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di Kota Kediri. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes.
Malang. 1(3): 21-6
Beunen GP, Rogol AD dan Marlina RM. 2006. Indicators of biological maturation
and secular changes in biological maturation. Food and Nutrition Bulletin.
27(4):244-56
Becker GT, Schneider S, Sonntag D, Jarczok MN, Philippi H, dan De Bock F. 2016.
Parental Social Status and other determinants of quality of life and behavioral
problems: An analysis of German preterm births between 1987-
2004.59(2):166-80
Bobak M. 2005. Unfavourable Birth Outcomes of the Roma Women in the Czech
Republic and the Potential Explanations: A Population Based Study. BMC
Pub Health.106(5): 2458-61
Canhaco EE, Bergamo AM, Lippi UG, dan Lopes RGC. 2015. Perinatal outcomes
in women over 40 years of age compared to those of other gestations.
Einstein. 13(1): 58-64.
Cooke RW. 2006. Are the critical periods for brain growth in children born
preterm?. Arch Dis Child Fetal Neonatal.91(1):17-20.
Cunningham FG, Lenovo KJ, Bloom SL, Haulth JC, Rouse DJ, dan Spong CY.
2014. Obstetri Williams. Edisi 23. Jakarta: EGC.
Dahlan MS. 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 6. Jakarta:
Epidemiologi Indonesia
DeFranco E.A., Stamilio DM, Boslaugh SE, Gross GA, dan Muglia LJ. 2007. A
short interpregnancy interval is a risk factor for preterm birth and its
recurrence. AJOG. 197(3): 110-23.
Fernandez Turienzo C, Sandall J, dan Peacock JL. 2016. Models of antenatal care
to reduce and prevent preterm birth: a systematic review and meta-analysis.
BMJ Open. 6(1): 44-54.
Goldenberg RI. 2002. The Management of Preterm Labor. In: High-risk pregnancy
series. Obstet Gynecol: an expert's view. 100:1020-37
Jolly M, Sebire J, Harris J, Robinson S, dan Regan L. 2000. The risk assosiated
with pregnancy in women aged 35 years or older. Human Reproduction.
15(11): 2433-37
Kh. Abu Hamad YA. dan B. A. H. 2007. Risk Factor Assosiated with Preterm Birth
in Gaza Strip: Hospital-Based Case-Control Study. 13: 1132–41.
Krans EE, dan Davis MM. 2012. Preventing Low Birthweight: 25 years, prenatal
risk, and the failure to reinvent prenatal care. AJOG. 206(5): 398–403.
Nosarti C, Al-Asady MH dan Frangou S. 2002. Adolescents who were born very
preterm have decreased brain volumes. Brain. 125(7):1616-23
Offiah I, Donoghue KO, Kenny L. 2012. Clinical risk factors for preterm birth.
Preterm birth: mother and child. BMJ Open. 74–94.
Samsulhadi HH. 2003. Induksi Ovulasi dan Stimulasi Ovarium. CV Sagung Seto.
95-109
SCAA. 2008. Teenage Births: Outcomes for young parents and their children. 6-
17.
Schempf AH, Branum AM, Lukacs SL, Schoendorf KC. 2007. Maternal age and
parity-associatedrisks of preterm birth: differences by race/ ethnicity. Paediatr
Perinat Epidemiol. 21(1):34-43
60
WHO. 2006. Opportunities for Africa’s Newborns: Practical data, policy and
programmatic support for newborn care in Africa. The Partnership: For
Maternal, Newborn and Child Health. World Health Organization.79–90.
WHO. 2012. Born too soon. Born Too Soon, The Global Action Report on Preterm
Birth. Eds CP Howson, MV Kinney, JE Lawn. World Health Organization.
Geneva. 13(5): 1–126.
Wrightington, Wigan dan Leigh. 2017. Extreme Prematur Delivery 22-26 Weeks
Gestation. NHS. 1:1-5.
Yeoh PL, Hornetz K, dan Dahlui M. (2016). Antenatal care utilisation and content
between low-risk and high-risk pregnant women. BMJ Open. 1(3): 1–17.
Zhang YP, Liu XH, Gao S.H, Wang JM, Gu YS, Zhang JY, et al. 2012. Risk Factors
for Preterm Birth in Five Maternal and Child Health Hospitals in Beijing. BMJ
Open. 7(12): 1–7.