Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat pemecahan masalah, pembatasan masalah dan asumsi,
lokasi, dan sistematika penulisan laporan.
BAB V ANALISIS
Bab ini berisi analisis dan pembahasan terhadap hasil pengolahan data yang
didapat selama proses kegiatan penelitian berlangsung. Pada bagian ini
menjawab masalah penelitian atau menunjukkan tujuan penelitian yang akan
dicapai. Pada bagian analisis ini dilakukan penjabaran yang telah diuraikan pada
bagian sebelumnya untuk dituangkan dalam kesimpulan.
LANDASAN TEORI
Menurut Bennett NB. Silalahi (1995:107) ditinjau dari sudut dua sub
sistem perusahaan teknostruktural dan sosio proseksual, teknik pencegahan
kecelakaan harus didekati dari dua aspek, yakni aspek perangkat keras
(peralatan, perlengkapan, mesin, letak dan sebagainya) dan perangkat lunak
(manusia dan segala unsur yang berkaitan).
dengan :
Yi = Variabel dependen
𝛽0 , 𝛽1 , 𝛽2 … . 𝛽𝑝 = Parameter
𝑋𝑖 1 , 𝑋𝑖 2 , … . 𝑋𝑖 𝑝 = Variabel bebas
𝜀𝑖 adalah sisa (error) untuk pengamatan ke-i yang diasumsikan
berdistribusi normal yang saling bebas dan identik dengan rata-rata 0 (nol)
dan variansi 𝜎 2 .
Keterangan :
𝑅2
= koefisien determinasi (𝑅 2 ) berganda ketika 𝑋𝑘
𝑘
dengan :
R = Koefisien korelasi berganda
K = Jumlah variabel bebas
n = Jumlah sampel
Dengan tingkat signifikansi (α) yang digunakan adalah 5%,
distribusi F dengan derajat kebebasan (α; K-1, n-K).
Kriteria Pengujian :
F hitung < F tabel = Ho diterima, artinya variabel independen secara
serentak atau bersamaan tidak mempengaruhi variabel dependen
secara signifikan.
F hitung > F tabel = Ho ditolak, artinya variabel independen secara
serentak atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen
secara signifikan.
2. Uji t atau Parsial
Pengujian secara individual (uji-t) yaitu pengujian koefisien regresi
secara parsial dengan menentukan formula statistik yang akan diuji,
dengan hipotesa:
𝐻𝑜 : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen
terhadap variabel dependen .
𝐻𝑎 : b1 =0, artinya ada pengaruh antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
Uji t sebagai uji masing-masing variabel dari suatu persamaan
regresi, dimana nilai t hitung diperoleh dari:
dengan :
bi = koefisien regresi
Sei = Standar error
(Djarwanto PS dan Pangestu S, 1998 )
PT.
Penelitian Multiple Kecelakaan Bhimasena
6 TBA
ini (2018) regresion Kerja Research &
Development
Kecelakaan kerja
Faktor Teknis:
1. Mesin & Peralatan
2. APD
3. Lingkungan Kerja
METODE PENELITIAN
Rumusan Masalah
Tahap Konseptual
Kerangka Konsep
Model
Apakah hasil
Sesuai?
Apakah hasil
Sesuai?
Tahap Analisis
Analisis
Selesai
Development:
1. Visi Perusahaan
Menjadikan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) pertama yang mampu
scara mandiri membuat alat peralatan pertahanan dan keamanan di
dalam negeri.
2. Misi Perusahaan
Melakukan inovasi dan pengembangan alat peralatan pertahanan dan
keamanan baik produk dalam negeri maupun produk luar negeri,
dengan melakukan usaha terpadu mulai dari riset serta rekayasa
industry dan manufaktur
3. Tujuan Perusahaan
Mampu menyediakan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan
keamanan, termasuk penyediaan suku cadang alat peralatan militer
yang dibeli dari luar negeri dan dibuat di dalam negeri sehingga
mengurangi ketergantungan terhadap produk buatan luar negeri.
Didesain untuk
kebutuhan
pelaksanaan kegiatan
3. Dekontaminasi
dekontaminasi nubika
(nuklir, biologi, dan
kimia) bagi personel
No. Nama Kendaraan Gambar Keterangan
materil dan unit
kendaraan kecil.
Dedesain untuk
kebutuhan reaksi
cepat tanggap darurat
4. Shop Contact dalam menanggulangi
bantuan alat
perbengkelan maupun
dalam pengawasan
perawatan kendaraan
Unit pesawat tanpa
awak yang dapat
diterbangkan tanpa
menggunakan area
landasan baik untuk
landing atatupun take-
5. SWG R – 1 UAV off, selain bentuk yang
sangat aero dinamis,
uav ini dapat dengan
mudah di kendalikan
oleh pilot dan
mempunyai banyak
fitur yang terintegrasi
di dalam uav swg R-1
Nilai signifikasi ini diperoleh dari proses perhitungan pada uji validitas yang
dilakukan dengan menggunakan M.Excel dengan teknik pearson/product moment.
Sehingga apabila nilai r hitung atau korelasi ≤ r tabel maka tolak H1 yang berarti
pertanyaan tidak ada hubungan. Namun bila nilai r hitung atau korelasi ≥ r tabel
maka tolak H0 yang artinya pertanyaan tersebut memiliki hubungan karena dapat
mengukur aspek yang sama dan kuisioner tersebut dinyatakan valid. Nilai r tabel
dapat ditemukan dengan melihat jumlah responden yang mengisi kuesioner dan
nilai signifikansi yang sebesar 5%. Berikut hasil uji validitas dengan teknik pearson.
Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai
inflation factor (VIF) pada model regresi dan membandingkan nilai koefisien
determinasi individual (r) dengan nilai determinasi secara serentak (𝑅 2 )).
Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka
variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas
lainnya. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF.
Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas pada persamaan regresi. Hasil pengujian dapat dilihat pada
hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.6 Nilai VIF Uji Multikolinieritas
Y = 𝛽0 – 𝛽1X1+ 𝛽2X2 + e
Interpretasi dari persamaan regresi linier berganda tersebut adalah sebagai berikut:
a. 𝛽0 = 16.726
Nilai konstanta sebesar 16.726 maka hal ini dapat diinterpretasikan bahwa
apabila variabel kesehatan kerja dan variabel keselamatan kerja adalah konstan
(tidak berubah), maka kinerja karyawan adalah sebesar 16.726
b. 𝛽1 = -0.567
Nilai koefisien Faktor Mnausia untuk variabel X1 sebesar 0,567 dan bertanda
negatif, ini menunjukkan bahwa faktor manusia mempunyai hubungan yang
berlawanan arah dengan Risiko Sistematis. Hal ini mengandung arti bahwa
setiap kenaikan faktor manusia satu satuan maka variabel Beta (Y) akan turun
sebesar 0,567 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi
adalah tetap.
c. 𝛽2 = 0,422
Variabel faktor teknis (X2) mempengaruhi kecelakaan kerja sebesar 0,422
artinya, jika variabel faktor teknis (X2) mengalami peningkatan sebesar 0,422
maka, kecelakaan kerja akan meningkat secara linier sebesar 0,422. Sebaliknya
jika variabel faktor teknis (X2) mengalami penurunan maka, kecelakaan kerja
akan menurun pula.
d. Y merupakan variabel dependen (keecelkaan kerja) yang dipengaruhi oleh faktor
manusia dan faktor teknis
BAB V
ANALISIS
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
47
Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu: Memilih Metode Statistik Penelitian
Dengan SPSS
(Yogyakarta: Andi Offset,2005), h.67-68
48
Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu: Memilih Metode Statistik Penelitian
Dengan SPSS,
h.72.
Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu: Memilih Metode Statistik Penelitian
Dengan SPSS,h. 72.
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula,dengan
kata pengantar oleh Buchari Alma (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 87.
Djarwanto, PS. dan Subagyo Pangestu., 1998. “Statistik Induktif”, BPFE, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan ProgramSPSS (4th ed.).
Semarang: Badan Penerbit-Undip.
Sujana, 2001. Metode Statistik. Bandung : Tarsito.
RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN