Makalah Pa Gugum
Makalah Pa Gugum
Disusun Oleh :
Ade Hermawan (70011500)
Okta Angga Pratama (7001150043)
Herdian Suhada (7001150039)
Yudi Septiyana (70011500)
Asep Irfan (70011500)
Agni Revian (70011500)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR............................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB 1......................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................................3
1.2 Tujuan....................................................................................4
1.3 Manfaat............................................................................................................4
BAB 2....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................5
2.1 Menganalisis mekanisme penggerak………………………………………..
2.2 Macam-macam kerusakan pada mekanisme penggerak…………………
2.3 …………..
2.4 Jenis-jenis pelumas
BAB3...........................................................................................................19
PENUTUP..............................................................................................................19
3.1 Kesimpulan...............................................................................................19
3.2 Saran................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kendaraan merupakan sebuah alat transportasi, baik yang penggeraknya mesin maupun
yang digerakkan oleh makhluk hidup, diciptakan untuk membantu meringankan pekerjaan
manusia. Namun dalam makalah ini penulis membahas mengenai kendaraan bermotorkhususnya
kendaraan bermotor bakar atau sering dikenal dengan motor bensin. Untuk menunjang
bekerjanya suatu kendaraan pastilah dibutuhkan mekanisme penggerakkendaraan seperti mesin,
propeller shaft hingga roda. Maka dari itu secara lebih khusus lagi pada makalah kali ini penulis
membahas mengenai mekanisme penggerak mesin di motor bensin beserta kelengkapaannya.
Dalam hal ini secara umum yang penulis maksud akan membahas mengenai macam-macam
piston beserta kelengkapannya, blok silinder dengan silindernya, hingga pekerjaan pada
mekanisme engkol. Oleh karena itu penulis memberi makalah ini judul “Piston, Silinder, dan
Mekanisme Poros Engkol”
1.2 Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dibawah ini akan dikemukakan tujuan yang
melandasi penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui Pengertian
2. Mengetahui komponen
3. Mengetahui fungsi
4. Mengetahui Inovasi
5. Mengetahui Jenis – jenis
6.Mengetahui Sistem
7. Mengetahui Cara kerja
2. Slipper piston
Piston tipe ini memiliki coakan pada bagian bawah badan piston. Adapun tujuan
pembuatan coakan ini adalah untuk memperendek langkah piston sehingga dapat dihasilkan
mesin dengan perbandingan kompresi yang tinggi serta dengan ketinggian mesin yang lebih
pendek
3. Authothermic piston Pada piston ini terdapat sebuah kawat baja yang berupa ring, yang mana kawat
ini berfungsi untuk menyerap panas pada bagian kepala piston, sehingga pemuaian
yang berlebihan pada piston dapat dihindari.
4. Oval piston Piston jenis ini memiliki bentuk oval , sehingga ketika mesin telah hidup
dan panas mesin sudah mulai mencapai suhu kerja, maka piston ini akan mengalami perubahan se
hingga menjadi bulat benar. Pembuatan bagian oval ini lah yang akanmenyerap panas di piston agar
tidak terjadi pemuaian piston yang berlebihansehingga piston dapat terkancing atau menggesek dinding silinder
blok.
Sedangkan dari sumber serupa untuk kelengkapan piston adalah sebagai berikut.
pendingin, gunanya untuk menyebarkan panas dari dalam keluar,sehingga suhu mesint idak
cepat panas.
Blok silinder dan ruang engkol merupakan bagian utama dari motor bakar.Bagian-bagian lain dari
motor dipasangkan di dalam atau pada blok silinder,sehingga terbentuk susunan motor yang
lengkap. Pada blok silinder ini terdapat lubang silinderyang berdinding halus,dimana torak
bergerak bolak-balik dan pada bagian sisi-sisi blok silinder dibuatkan sirip-sirip maupun lubang-
lubang mantel air pendingin yang digunakan untuk pendinginan motor. Silinder bersama-sama
dengan kepala silinder membentuk ruang bakar, yaitu tempat melaksanakan pembakaran bahan
bakar.
Blok silinder dan ruang engkol dapat dituang menjadi satu bagian atau terpisah satu sama lain,
kemudian disatukan dengan baut-baut. Variasi lain dalam konstruksi blok silinder ialah dengan
pemasangan tabung silinder ke dalam blok silinder. Tabung ini dibuat dari besi tuang atau baja
tuang.
Bantalan duduk dan bantalan jalan berhimpitan
Pada mesin 4 langkah dengan jumlah silinder banyak, terlepas dari berapa banyak silinder yang
ada, masing-masing torak akan menyelesaikan secara utuh 4kali langkah dalam 720 derajat poros
engkol berputar. Untuk operasional mesin yanglebih halus adalah tergantung dari interval derajat
kerja dari setiap torak pada porosengkol.Oleh karena itu, derajat kerja pada poros engkol seperti
diterangkan diatasadalah 720 derajat dibagi dengan jumlah silinder.Untuk mesin dengan jumlah
silinder 4 maka derajat kerjanya adalah 720 derajatdibagi 4 = 180 derajat diantara bantalan jalan
poros engkol.Untuk mesin dengan jumlah silinder 6 maka derajat kerjanya adalah 720
derajatdibagi 6 = 120 derajat diantara bantalan jalan poros engkol.Untuk mesin dengan jumlah
silinder 8 maka derajat kerjanya adalah 720 derajatdibagi 8 = 90 derajat diantara bantalan jalan
poros engkol.
Bantalan
Ada dua jenis bantalan yang digunakan pada mesin yaitu:
1.Bantalan jenis rata/luncur/busing, yang dapat digunakan pada blok silinder untukmendukung
poros bubungan, poros pengimbang atau pada pena piston.
2.Bantalan jenis sisipan yang sangat persisi, yang digunakan sebagai dudukan porosengkol pada
blok silinder atau pada ujung besar batang piston.Bantalan mempunyai baja pada bagian belakang
yang merupakan lembaran tipisdari bahan pembuatan bantalan (babbit atau metal putih) dibuat
menjadi satu.Perbedaan bahan bantalan diduat sesuai pemakaiannya pada beban-beban yang
berbeda maupun karakter desain. Perpaduan timah, tembaga dan aluminium
12
digunakan dan dikomdinasikan agar sesuai dengan fungsi atau perputaran pada bagian
permukaan bantalan.Ketahanan terhadap kelelahan adalah jangka pemakaian yang tergambar
padakekuatan bantalan didalam hubungannya dengan kekuatan terhadap beban yang berulang-
ulang, dan kemampuan lentur tanpa mengalami pecah/retak.Memberikan kemampuan
menyesuaikan diri pada bahan bantalan, adalah agarmampu mengikuti dan mengimbangi distorsi
yang tidak seimbang. Bahan bantalandibuat dengan halus dan berbentuk sama dengan bentuk
jurnal agar dapat bekerjadengan tepat. Hal ini memberikan bantalan mampu terhadap beban yang
diterimanya.Kemampuan menyimpan adalah hal lain yang menjadi syarat bahan bantalansisipan
yang mana kotoran atau partikel dapat dibenamkan pada bantalan tersebutsehingga tidak merusak
permukaan poros engkol.Tahan terhadap karat agar tidak merusak bantalan yang diakibatkan
pembentukan pengasaman dari proses pembakaran dan kondensasi.Mampu terhadap panas, agar
bantalan mampu menumpu bebannya pada saat temperatur tinggi.Kemampuan menghantarkan
panas juga merupakan suatu hal penting pada bantalandimana panas yang diterima dapat
disalurkan pada dudukan atau tutup bantalan.
Bentangan dan crush
Bentangan bantalan adalah suatu proses dimana diameter bantalan lebih besardari dudukannya
hal ini agar saat bantalan dipasang pada dudukannya akan benar- benar tercengkram.
13
Crush bantalan adalah untuk menjamin bantalan akan duduk dengan kuat padarumah bantalan itu
sendiri. Pabrik membuat bantalan lebih besar sedikit dari lobangdudukan, hal ini dibuat agar
menghindari kerusakan pada bantalan maupun pada jurnal poros engkol.Tutup bantalan utama
maupun pada bantalan jalan dibuat tanda atau nomor, halini dibuat agar dapat terpasang sesuai
pada pasangannya masing-masing. Penomoranini penting agar setelah pemasangan kembali,
karena tingkat keausan pada masing-masing tidaklah sama dan apabila hal ini saling tertukar akan
dapat mengakibatkankerusakan atau ketidak seimbangan.
Roda Penerus
Roda penerus yang bobotnya cukup berat dipasang pada salah satu ujung porosengkol. Roda
penerus menyimpan energi dari langkah usaha torak dan mengeluarkanenergi ini pada langkah
lainnya agar operasional mesin dapat terjaga menjadi halusdan berputar pada putaran yang stabil.
Kecepatan mesin yang kadang-kadang tinggidan kemudian rendah akan menimbulkan gaya
puntir pada poros engkol,sehingga dibutuhkan seperti torsional vibration.Roda penerus juga
dibuat besar, halus dan permukaannya rata untuk tempat memasang kopling atau torque
converter.Roda gigi juga dipasangkan mengelilingi sisi luar roda penerus. Pinion motor starter
akan berkaitan dengan gigi pada roda penerus sehingga mesin berputar selamamesin akan
dihidupkan untuk saat permulaan
I.1. Pengertian Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda
bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari
90% minyak dasar dan 10% zat tambahan.
Pada dasarnya yang menjadi tugas pokok pelumas adalah mencegah atau mengurangi
keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara permukaan logam yang satu dengan
permukaan logam lain terus menerus bergerak. Selain keausan dapat dikurangi, permukaan logam
yang terlumasi akan mengurangi besar tenaga yang diperlukan akibat terserap gesekan, dan panas
yang ditimbulkan oleh gesekan akan berkurang. Selain mempunyai tugas pokok, pelumas juga
berfungsi sebagai penghantar panas.
Teknik pelumasan adalah suatu cara untuk memperkecil gesekan dan keausan dengan
menempatkan suatu lapisan tipis (film) fluida diantara permukan-permukaan yang bergesekan.
Sementara pelumas dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang berada atau disisipkan diantara
dua permukaan yang bergerak secara relatife agar dapat mengurangi gesekan antar permukaan
tersebut. Teknik pelumasan ini sangat dibutuhkan dalam suatu industri terutama dalam dunia
permesinan yang sangat banyak terjadinya gesekan antara komponen-komponen mesin dan
banyaknya komponen mesin yang harus dijaga kondisinya agar umur dari suatu komponen mesin
tersebut lebih panjang dalam pemakaiannya. Misalnya dalam gerakan berputar pada bantalan
luncur, poros atau jurnal yang beroksilasi pada bantalan, gabungan dari gerakan menggelinding
atau luncuran pada gigi-gigi roda gigi yang berpasangan, gerakan luncuran pada piston terhadap
silindernya dan yang lain yang kesemuanya itu memerlukan pelumasan.