Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan Hipertensi
Sasaran : Masyarakat Usia Dewasa dan Lansia Dusun Blencong,
Desa Midang
Tempat : Rumah Kader Dusun Blencong Desa Midang
Hari / Tanggal : Senin, 28 Januari 2019
Waktu : 60 menit

A. Analisis Situasi
1. Peserta
Jumlah peserta 17 orang dengan 8 Lansia dan 9 Ibu Rumah Tangga.
Peserta telah memiliki pengetahuan tentang kesehatan secara umum.
2. Tempat
Ukuran tempat: Teras Puskesmas Pembantu dengan ukuran 3 m x 2 m
3. Penyuluh
Penyuluh adalah mahasiswa tingkat 3 program studi DIII Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Mataram yang sedang melakukan PKL di dusun
Suranadi.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta diharapkan mampu
mengenal dan memahami bagaimana penatalaksanaan hipertensi.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, peserta diharapkan mampu:
1. Mengetahui tentang pengertian Hipertensi
2. Mengetahui tentang tanda dan gejala Hipertensi
3. Mengetahui tentang penyebab Hipertensi
4. Mengetahui komplikasi dari Hipertensi
5. Mengetahui tentang pencegahan dan penanganan Hipertensi
6. Mengetahui tentang pengobatan tradisional Hipertensi

D. Materi
1. Pengertian Hipertensi
2. Tanda dan gejala Hipertensi
3. Penyebab Hipertensi
4. Komplikasi dari Hipertensi
5. Pencegahan dan penanganan Hipertensi
6. Pengobatan tradisional Hipertensi
Materi terlampir

E. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


PENDAHULUAN 2 menit 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam.
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Apersepsi 3. Menjawab
4. Menjelaskan tujuan 4. Memperhatikan
dari penyuluhan
ISI / PENYAJIAN 10 menit 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan dan
pengertian hipertensi memperhatikan
materi yang
disampaikan.
2. Menjelaskan penyebab 2. Mendengarkan dan
hipertensi memperhatikan
materi yang
disampaikan.
3. Menjelaskan tanda dan 3. Mendengarkan dan
gejala hipertensi memperhatikan
materi yang
disampaikan.
4. Menjelaskan 4. Mendengarkan dan
komplikasi dari memperhatikan
hipertensi

5. Menjelaskan 5. Mendengarkan dan


penatalaksanaan memperhatikan
(pencegahan dan materi yang
penanggulangan) disampaikan.
hipertensi.

6. Menjelaskan tentang 6. Mendengarkan dan


pengobatan tradisional memperhatikan
Hipertensi materi yang
disampaikan.

7. Memberi kesempatan 7. Peserta


kepada peserta untuk mengajukan
bertanya atau pertanyaan
penyuluh bertanya. mengenai materi
yang kurang
dipahami atau
menjawab
pertanyaan yang
diajukan.
PENUTUP 3 menit 1. Menanyakan kepada 1. Menjawab
peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan,
dan reinforcement
positif kepada peserta
yang dapat menjawab
pertanyaan.
2. Memberikan 2. Mendengarkan dan
kesimpulan dari menyimak dengan
penyuluhan baik dan benar
3. Menyampaikan 3. Menyatakan
harapan agar dapat kesediaan untuk
bergunanya menjalani pola
pengetahuan yang hidup sehat dan mau
didapat peserta dari menyebarkan
penyuluhan ini. pengetahuannya
tentang hipertensi
4. Mengucapkan 4. Menjawab salam
terimakasih atas peran
serta peserta dan
mengucapkan salam
penutup

F. Alat / Media
1. Leaflet
2. Flip Chart

G. Evaluasi
a. Evaluasi Proses (lisan)
- Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.
- Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.
b. Evaluasi Hasil
- Peserta memahami materi yang telah disampaikan.
- Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan pemateri.
- Jumlah peserta 17 orang
H. Kepustakaan
Corwin, Elizabeth. 2000.Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Dalimartha, Setiawan.dkk.2008.Care Your Self Hipertensi.Jakarta : Penebar
Plus+
Ramayulis, Rita.2010. Menu & Resep Untuk Penderita Hipertensi. Jakarta :
Penebar Plus +
Vitahealth. 2004. Hipertensi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Lampiran Materi

HIPERTENSI

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah suatu kondisi medis berupa peningkatan tekanan
darah melebihi batas normal yaitu apabila tekanan sistolik  140 mmHg
dan diastolik  90 mmHg. Seseorang dikatakan menderita hipertensi jika
peningkatan tekanan darah itu terjadi secara menetap dan mengakibatkan
suplai oksigen dan zat gizi terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan.

B. Penyebab Hipertensi
Menurut penyebabnya hipertensi dapat dibagi menjadi dua:
a. Hipertensi Primer atau Essensial
Kurang lebih 90 % hipertensi yang terdapat dalam
masyarakat tergolong ke dalam hipertensi primer. Hipertensi ini
belum diketahui dengan pasti penyebabnya, dan kebanyakan
penderita hipertensi ini tidak menunjukkan keluhan atau gejala.
Namun faktor usia sangat mempengaruhi. Semakin
bertambahnya usia, kelenturan dinding pembuluh darah semakin
menurun, akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah. Pada
umumnya, hipertensi menyerang pria pada usia di atas 31 tahun
sedangkan pada wanita terjadi setelah usia 45 tahun (menopause).

b. Hipertensi sekunder
Hipertensi ini dapat diketahui penyebabnya. Jika penyebab
itu segera diketahui dan dapat teratasi, tekanan darah dapat normal
kembali. Biasanya hipertensi ini disertai dengan keluhan ataupun
gejala-gejala dari penyakit yang menyebabkan hipertensi tersebut,
seperti:
1. Kelainan ginjal
2. Kelainan Hormon (DM, Pil KB)
3. Kelainan Neurologi

C. Tanda Dan Gejala Hipertensi


Beberapa gejala hipertensi primer yang mungkin dirasakan:
1. Sakit kepala
2. Epistaksis (Perdarahan dari hidung)
3. Pusing/migren
4. Dada berdebar-debar (Palpitasi)
5. Telinga berdengung (Tinitus)
6. Rasa berat di tengkuk
7. Sukar tidur
8. Rasa mudah lelah dan marah
9. Mata berkunang-kunang

D. Penatalaksanaan (Pencegahan dan Pengendalian) Hipertensi


Berikut ini akan dibahas mengenai tatalaksana hipertensi agar tubuh lebih
sehat dan bugar.
1. Pengontrolan berat badan
Makin besar massa/berat tubuh, makin banyak darah yang
dibutuhkan untuk menyampaikan oksigen dan makanan ke jaringan
tubuh. Artinya, volume darah yang beredar di pembuluh darah
bertambah, sehingga memberikan tekanan yang lebih besar pada
dinding pembuluh darah.
2. Energi sesuai berat badan
Kebutuhan energi yang dianjurkan disesuaikan dengan kebutuhan
untuk mencapai atau mempertahankan berat badan normal.
3. Pembatasan asupan lemak jenuh
Lemak jenuh terdapat pada lemak hewan, keju, mentega, margarin.
Sedangkan lemak tidak jenuh terdapat pada kacang-kacangan,
minyak kacang, minyak kelapa, alpukat, ikan salmon, ikan tuna,
minyak jagung, minyak biji kedelai, minyak biji matahari, dan
kerang. Asupan lemak yang diperbolehkan adalah 27% dari total
energi. Kolesterol banyak ditemukan pada kuning telur dan susu.
Kolesterol yang berlebih akan menumpuk pada dinding pembuluh
darah sehingga menyebabkan penyumbatan aliran darah yang
menyebabkan peningkatan aliran darah. Kebutuhan kolesterol yang
dianjurkan yaitu <300 mg per hari.
4. Pembatasan natrium/sodium (garam)
Asupan natrium yang berlebihan menyebabkan tubuh
meretensi cairan sehingga volume darah meningkat. Jumlah
natrium yang dianjurkan dalam sehari adalah ± 2400 mg atau 1½
sdt. Hasil penelitian menunjukan bahwa individu yang berusia ≥45
tahun dengan konsumsi makanan rendah natrium akan mengalami
penurunan tekanan darah sebanyak 2,2 – 6,3 mmHg.
5. Keseimbangan kalium/potasium
Kecukupan asupan kalium dapat memelihara tekanan
darah. Asupan kalium untuk penderita hipertensi sebesar ≥3500 mg
per hari. Konsentrasi kalium harus dipelihara dengan mengonsumsi
buah-buahan segar dan sayuran. Berikut ini bahan-bahan yang
mengandung tinggi kalium diurut mulai dari kandungan tertinggi:
kentang, bayam, jambu monyet, jambu biji, singkong, kacang
kedelai, pisang, durian, kacang merah, kacang hijau, selada, wortel,
tomat, pepaya, kelapa, jeruk manis, semangka, alpukat, nasi,
mangga, nanas, kacang tanah, dan anggur.
6. Keseimbangan magnesium
Asupan magnesium yang dianjurkan adalah ≥200-500 mg
per hari. Kekurangan asupan magnesium dapat menyebabkan
kejang pada pembuluh darah arteri sehingga berpotensi
meningkatkan tekanan darah. Sumber utama magnesium adalah
sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Selain itu, magnesium juga banyak terdapat pada daging, susu, dan
hasil olahannya, serta coklat.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada beberapa jenis
buah dan sayur yang dapat menurunkan tekanan darah, diantaranya
apel, belimbing, asparagus, belimbing wuluh, buncis, kapri manis,
mentimun, selada, seledri, dan wortel.
7. Olahraga
Olahraga yang teratur dapat melatih otot jantung agar dapat
beradaptasi pada saat jantung harus melakukan pekerjaan yang
berat karena suatu kondisi tertentu. Selain itu, olahraga juga apat
memelihara berat badan sehingga menurunkan risiko kelebihan
berat badan
8. Stop kebiasaan merokok dan stop minum alkohol
Menghisap rokok berarti menghisap nikotin dan karbon
monoksida. Nikotin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh
darah sehingga tekanan lebih tinggi. Gas karbon monoksida dapat
menyebabkan pembuluh darah tegang dan kondisi kejang otot
sehingga tekanan darah pun naik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nikotin (zat yang terkandung dalam rokok) dapat
meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh darah dan
pengapuran pada dinding pembuluh darah.
Dengan merokok 2 batang saja, tekanan darah sistolik dan
diastolik akan meningkat sebesar 10 mmHg. Peningkatan tekanan
darah akan menetap selama 30 menit setelah berhenti menghisap
rokok. Pada perokok berat tekanan darah akan selalu berada pada
level tinggi.
Efek dari mengonsumsi alkohol juga merangsang hipertensi
karena adanya peningkatan pembentukan katekolamin yang dalam
jumlah besar dapat meningkatkan tekanan darah.
9. Manajemen stress
Stress yang berkepanjangan akan menyebabkan ketegangan
dan kekhawatiran yang terus menerus menyebabkan jantung
berdenyut lebih cepat dan kuat sehingga tekanan darah akan
meningkat. Saat stress datang lakukanlah cara-cara yang bisa
membuat tubuh relaks seperti melakukan latihan pernafasan, yoga,
meditasi, dan aktivitas ringan lainnya.

E. Komplikasi
Komplikasi dari hipertensi adalah
1. Stroke
2. Gagal ginjal
3. Gagal jantung
4. Kerusakan otak
5. Perdarahan retina yang bisa menyebabkan kebutaan
6. Pada wanita hamil bisa menyebabkan kejang dan bayi yang dilahirkan
berat badannya rendah

F. Cara alami mengatasi hipertensi:


1. Berjalan kaki
Pasien hipertensi dianjurkan untuk berjalan kaki setiap hari minimal 30
menit. Akan lebih baik jika saat berjalan juga membawa sedikit beban
seperti dumbell. Berjalan kaki dan olahraga membantu jantung
menggunakan oksigen secara efisien, sehingga tidak bekerja keras
untuk memompa darah.
2. Tarik nafas perlahan
Usahakan untuk nafas secara perlahan, tidak tersengal-sengal dan lebih
teratur. Anda bisa berlatih yoga, atau tai chi agar nafas lebih teratur.
Saat pagi dan sore hari, selama lima menik tarik nafas secara dalam
dan buang secara perlahan. Hal tersebut bisa menurunkan renin, yaitu
enzim pada ginjal yang bisa meningkatkan tekanan darah. Karena
dipengaruhi oleh :
a. Dengan merelaksasi otot-otot seklet yang mengalami spasme yang
disebabkan oleh peningkatan protaglandin sehingga terjadi
vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah
ke daerah yang mengalami spasme dan iskemic.
b. Teknik relaksasi nafas dalam dipercayai mampu merangsang tubuh
untuk melepaskan opoid endogen yaitu endorphin dan enkefalin
(Smeltzer & Bare, 2002)
c. Mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat relaksasi melibatkan
sistem otot dan respirasi dan tidak membutuhkan alat lain sehingga
mudah dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu.
3. Konsumsi makanan kaya potassium
Usahakan untuk mengonsumsi potasium 2000 hingga 4000 mg per
hari. Makanan yang mengandung potasium tinggi antara lain kentang,
tomat, pisang, kacang polong dan jeruk.
4. Batasi konsumsi sodium
Konsumsi garam yang berlebihan bisa memicu darah tinggi. Konsumsi
garam atau sodium per hari sebaiknya tidak lebih dari 1.500 mg
(takaran setengah sendok teh mengandung 1200 mg garam). Jadi
kurangi konsumsi garam, agar tekanan darah tetap stabil
Makanan yang dianjurkan: nasi, singkong, roti, tepung, tapioka, dan
biskuit, tahu, tempe, kacang- kacangan, jeruk, pisang, dan melon.
Makanan yang dibatasi: batasi garam dapur, makanan tinggi lemak,
asinan buah, dan ikan asin
Harus bagi penderita hipertensi:
1. Periksa tekanan darah teratur
2. Jaga berat badan dengan menimbang secara teratur
3. Hentikan merokok dan hindari alkohol
4. Diet rendah lemak dan tinggi protein
5. Kurangi garam
6. Olahraga secara teratur
7. Hindari stress
8. Cukup istirahat

Anda mungkin juga menyukai