Nomor : No.

Revisi Halaman
1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan :
Standar Prosedur Direktur RSIA Permata Hat
Operasional
(SPO)

dr.Armanto Makmun,M.Kes
Pengertan Informed Consent Tindakan Medis adalah suatu penjelasan kepada
pasien dan keluarganya yang akan dilakukan tndakan medis, dimana
penjelasan diberikan oleh petugas Rumah Sakit
Tujuan Sebagai acuan dalam langkah – langkah memberikan informasi dan
penjelasan kepada pasien sebagai bukt kekuatan hukum.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSIA Permata Hat No. ………………………
Tentang Kebijakan Persetujuan Tindakan Dokter di RSIA Permata Hat
Prosedur 1. Setelah pasien diperiksa status kesehatannya oleh dokter, bila
diperlukan suatu tndakan medis maka dokter yang memeriksa harus
memberikan informasi selengkap-lengkapnya kecuali bila dokter
menilai bahwa informasi tersebut dapat merugikan kepentngan
kesehatan pasien.
2. Pada saat dokter memberikan penjelasan kepada pasien maka dokter
harus menjelaskan mengenai :
a. Diagnosis penyakitnya
b. Sifat dan luasnya tndakan medis yang akan dilakukan
c. Manfaat dan urgensinya dilakukan tndakan medis tersebut.
d. Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
e. Alternatf prosedur atau cara lain tndakan medis yang dapat
dilakukan
f. Konsekuensinya apabila tdak dilakukan tndakan medis tersebut
g. Prognosis penyakit apabila tndakan medis tersebut dilakukan
atau tdak dilakukan
h. Hari depan dari akibat penyakit tndakan medis tersebut
i. Keberhasilan/ketdakberhasilan tndakan medis tersebut
3. Pelaksanaan Informed Consent tersebut dianggap benar bila
persetujuan atau penolakan tndakan medis :
a. Diberikan tanpa paksaan.
b. Diberikan setelah mendapat informasi dan penjelasan yang
diperlukan
c. Dilakukan oleh pasien dewasa yang sehat mental (lebih dari 21
tahun)
d. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tdak mempunyai orang
tua/wali atau orang tua/wali berhalangan hadir, maka
persetujuan diberikan oleh keluarga terdekat atau induk semang
dengan menandatangani format yang disediakan.
e. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tdak mempunyai orang
tua/wali atau orang tua/wali berhalangan hadir, maka
persetujuan diberikan oleh keluarga terdekat atau induk semang
 dengan menandatangani format yang disediakan.
4. Persetujuan tndakan medis ini diperlukan untuk tndakan medis
bedah yang menggunakan narkose umum, tndakan medis yang
beresiko tnggi, tndakan medis pada pasien gawat darurat yang tdak
sadar
5. Bila pasien menolak dilakukan tndakan medis terhadapnya setelah
diberi penjelasan yang cukup, maka pasien harus menandatangani
surat penolakan tndakan medis
6. Pada tndakan beresiko tnggi dan tndakan medis bedah,
Informed Consent harus ditandatangani oleh pasien itu sendiri,
dokter yang bertangggung jawab dan dua orang saksi
7. Dalam hal pasien tdak sadar serta tdak didampingi oleh keluarga
terdekat dan secara medis berada dalam keadaan gawat darurat yang
perlu tndakan medis segera untuk kepentngannya, amak lembar
persetujuan dapat ditandatangani oleh dua orang dokter yang
menangani pasien tersebut atas sepengetahuan RS. .
8. Perluasan tndakan medis/operasi selain tndakan medis yang telah
disetujui, tdak dibenarkan dilakukan dengan alasan apapun juga
kecuali apabila perluasan tndakan medis tersebut terpaksa dilakukan
untuk menyelamatkan jiwa pasien.
9. Setelah perluasan tndakan medis/operasi sebagaimana tersebut
diatas dilakukan, dokter harus memberikn informasi kepada pasien
atau keluarganya.
10. Dokter yang akan melakukan tndakan medis mempunyai
tanggung jawab untuk memberikan informasi dan penjelasan yang
diperlukan, apabila berhalangan maka informasi dan penjelasan yang
harus diberikan dapat diwakilkan kepada dokter lain dengan
sepengetahuan dokter yang bersangkutan.
11. Dalam hal tndakan medis yang bukan bedah (operasi) dan tndakan
non invasif lainnya, maka informasi dapat diberikan oleh dokter lain
atau perawat dengan sepengetahuan atau petunjuk dokter yang
bertanggung jawab.
Unit Terkait 1. Rawat Inap
2. Seluruh Unit Terkait (UGD, Rawat Jalan, Kamar Bersalin, OK)
Dokumen Terkait 1. Surat Persetujuan Tindakan Kedokteran
2. Surat Penolakan Tindakan Kedokteran