PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
antara petugas, pasien dan dokter. Karena tanpa kerja sama yang baik akan
mengganggu/mempengaruhi
mengganggu/mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.
laboratorium. Yang
2. Persiapan penderita.
1
4. Cara pengambilan sample.
transportasi.
terdiri dari berbagai kegiatan yang satu dengan yang lainnya saling
sesungguhnya.
B. Tujuan
C. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peralatan
B. Wadah Spesimen
1. Terbuat dari gelas atau plastik. Untuk spesimen darah harus terbuat
dari gelas.
8. Untuk pemeriksaan zat dalam spesimen yang mudah rusak atau terurai
3
9. Untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan kuman wadah harus steril.
C. Pengawet
Fisik Almari es
Universal Toluena
Kimia
Na 2 CO 3
H 2 SO 4 (p)
( p)
Na fluorida
Formalin
Cloroform
4
D. Waktu Pengambilan
E. Lokasi Pengambilan
daerah lipat paha. Spesimen darah kapiler diambil dari ujung jari tengah
tangan atau jari manis tangan bagian tepi atau pada derah tumit 1/3 bagian
tepi telapak kaki atau cuping telingan pada bayi. Tempat yang dipilih tidak
F. Volume Specimen
5
b. LDT steril
c. Malaria (G/P)
d. CRP G/P
e. ASTO
3 a. T3 5 ml Tabung Reaksi
d. FT4
e. CAE
6 Sputum 3 – 5
3 – 5 ml Pot Steril
(P)
6
Steril
Pleura,
b. Acites
maksimal 20 menit
setelah dilakukan
harus diperiksa di
laboratorium )
1. Darah vena
7
e) Dibersihkan kulit pada bagian yang akan diambil darahnya
tusukan.
2. Darah kapiler
8
a) Bagian yang akan ditusuk dibersihkan dengan alkohol 70% dan
dibiarkan kering.
sisinya.
pemeriksaan.
3. Urine
a) Urin Wanita
dengan handuk.
tangan.
depan ke belakang.
4) Bilas dengan air hangat dan keringkan dengan kasa steril yang
lain.
9
5) Selama proses ini berlangsung, labia harus tetap terbuka lebar
c) Urin Kateter
laboratorium.
dengan cara:
10
1) Kulit di daerah suprapubik didesinfeksi dengan povidone
laboratorium.
4. Tinja
5. Sputum
a) Pasien diminta untuk berkumur dengan air, bila memakai gigi palsu
sebaiknya dilepas.
11
c) Pasein diminta untuk menarik napas dalam 2-3 kali kemudian
H. Penanganan Spesimen
memiliki suatu sistem dimana suatu sampel uji diberikan pengenal khusus
bahwa sampel tersebut tidak tertukar baik secara fisik atau dalam
sebenarnya dari sampel tersebut perlu direkam hanya bila terdapat masalah
12
dengan kondisi yang ada. Bila sampel uji memerlukan kondisi
kembali.
banyak.
sentrifugasi.
cukup.
13
I. Pemberian Identitas
1. Tanggal permintaan
rekam medik.
5. Nomor laboratorium
6. Diagnosis.keterangan klinik.
9. Jenis spesimen
13. Nama
13. Nama pengambil spesimen.
14. Label wadah spesimen yang akan dikirim atau diambil ke laboratorium
harus memuat :
14
b) Nama
b) Nama dan nomor pasien
c) Jenis spesimen
J. Pengolahan Specimen
1. Serum
Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama 2-30
2. Plasma
dan keruh.
3. Darah Lengkap
perlahan tabung.
4. Urine
15
kecuali pemeriksaan harus segera dilakukan sebelum 1 jam, sedangkan
strukturnya.
5. Sputum
K. Pengiriman spesimen
dalam bentuk yang reatif stabil. Untuk itu perlu diperhatikan persyaratan
16
4. Suhu pengiriman harus memenuhi syarat.
L. Penyimpanan Spesimen
3. Terjadi penguapan.
4. Pengaruh suhu.
(Ahmadlabrsas)
17
M. Penggunaan Antikoagulan
hematologi adalah :
Yang dipakai disini adalah garam kalium dan natriumnya, tetapi yang
daya larutnya dalam air kira-kira 15 kali lebih besar daripada garam
dapat mengubah ion Calcium dari darah menjadi bentuk yang bukan
Keuntungan :
leukosit.
18
Kerugian :
Cara pembuatan :
2. Trisodium Citrate
Keuntungan :
Kerugian :
19
3. Heparin
Keuntungan :
Kerugian :
4. Double Oxalat
20
antikoagulant ini dapat mencegah pembekuan 1 ml darah.
Keuntungan :
Kerugian :
fargility.
21