KANKER KULIT
KELOMPOK 3
CHELSIA
CINDY PERMATA SARI
FAUZI SAPUTRA YATRUL
MARDALENA YOLANDA
SISKA PERMATA SARI
NURISLAHATI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “KANKER
KULIT”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit
yangtidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian
tubuhyang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-
macamsesuai dengan jenis sel yang terkena.Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah
karsinomasel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna
(MM).Karsinomasel basal dan karsinoma sel skuamosa seringkali digolongkan ke dalam kanker
kulit non melanoma.
Penyebab sebenarnya kanker kulit tidak diketahui secara pasti, namun faktor lingkungan
dan sinar UV serta kebersihan diri dan lingkungan merupakan faktor utama penyebab kanker
kulit.Angka kejadian kanker kulit lebih banyak terdapat pada orang dengan pola hidup yang
tidak bersih dan sering terpajan sinar matahari.
Tingginya insidensi kanker kulit membuat penulis tertarik untuk membahas tentang
kanker kulit.Selain itu penulis juga berkeinginan membahas tentang peran perawat dalam kasus
kanker kulit.
1.2 Rumusan Masalah
Agar penulisan makalah ini tidak menyimpang dari tujuan, maka penulis membatasi masalah
pada
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai proses pembelajaran mahasiswa
dalam memahami penyakit kulit khusunya kanker kulit serta prenatal ksanaannya. Tujuan khusus
dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memahami defenisi, etiologi, manifestasi klinis,
klassifikasi, penatalaksanaan medis dan keperawatan serta asuhan keperawatan kanker kulit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi
Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan kemampuannya untuk generasi dan
tumbuh secara normal.Sel-sel kulit yang sehat secara normal dapat membelah diri secara teratur
untuk menggantikan sel-sel kulit mati dan tumbuh kembali (tiro. 2010).
Kanker kulit adalah jenis kanker yang terletak dipermukaan kulit,sehingga mudah
dikenali. Namun karena gejala awal yang ditimbul dirasakan tidak begitu menganggu,sehingga
penderita terlambat melakukan pengobatan (Mangan,2005).
Kanker kulit dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Daerah yang sering
terjadi seranganya biasanya permukaan yang sering terkena terpaparan sinar matahari, seperti
wajah,tangan dan tungkai bawah (Mangan,2005).
2.2 Etiologi
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa
factor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit yaitu:
Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari maupun dari
sumber yang lain. Lama paparan, intensitas sinar UV, serta ada tidaknya pelindung kulit
baik dengan pakaian atau krim anti matahari, semuanya berpengaruh terhadap terjadinya
kanker kulit.
2. Kulit Putih
Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit daripada orang yang
memiliki kulit lebih gelap.Hal ini dikarenakan jumlah pigmen melanin pada orang kulit
putih lebih sedikit. Kadar melanin yang tinggi bisa melindungi kulit dari paparan
berbahaya sinar matahari, sehingga mengurangi risiko terkena kanker kulit. Namun,
orang-orang yang memiliki kulit gelap juga bisa terkena kanker kulit meskipun
jumlahnya cenderung lebih kecil.
3. Paparan Karsinogen
Bahan kimia tertentu seperti arsenik, nikotin, tar, dan minyak diyakini dapat
meningkatkan risiko terkena kanker kulit.Namun, dalam banyak kasus paparan dalam
jangka panjanglah yang biasanya menyebabkan kanker kulit.Gen pembawa kanker atau
tumor sudah dimiliki hampir seluruh orang sejak lahir. Namun dengan ‘bantuan’ zat atau
bahan karsinogen terjadi mutasi sel dan menimbulkan kanker atau tumor. Akhir-akhir ini,
para peneliti di University of Pittsburg Cancer Institute di Amerika telah memukan virus-
virus yang dapat menyebabkan kanker kulit diantaranya adalah human papilloma virus/
HPV (Isselbacher, et al, 2002).
4. Genetik/Faktor Keturunan
Susunan genetik dalam keluarga bisa berpengaruh juga terhadap munculnya kanker kulit.
Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena kanker kulit, maka risiko terkena
kanker kulit pada anggota keluarga yang lain juga akan meningkat.
2.3 patofisiologi
Kanker kulit merupakan kanker yang paling nampak gejalanya karena kanker kulit itu
ada di bagian terluar dari tubuh kita. Kanker kulit biasanya diawali dari sebuah bentol atau
tompel dibagian kulit tersebut. Kanker kulit pada hakikatnya merupakan keganasan dari sel-sel
yang berkembang yang tak terkendali. Sel-sel tersebut akan merusak jaringan jaringan kulit.
Selain itu, sel-sel kanker tersebut tidak akan pernah mati meskipun telah memasuki usia
penghujung. Karena itu terjadi penumpukan dijaringan kulit yang akhirnya menjadi suatu
benjolan. Kanker kulit ini sangat berbahaya karena bisa menyebar ke daerah atau organ lainnya
di dalam tubuh. Untuk mengatasi hal ini, pengobatan konvensional dan terapi biologis
bekerjasama untuk saling mengobati kanker kulit tersebut.
Woc
Etiologi :
Kerusakan DNA
Pertumbuhan abnormal
5. cemas
Perubahan bentuk fisik kulit
Kurang pengetahuan
4. Gangguan citra tubuh Tindakan operasi
Pengangkatan jaringan
3. Resiko infeksi
Ada beberapa kelainan kulit yang harus dicurigai sebagai kanker kulit yaitu :
1. Benjolan kecil yang membesar
Benjolan ini membasah dan tertutup keropeng, teraba keras kenyal, dan mudah berdarah
bila disentuh.
Tahi lalat menjadi lebih hitam, gatal, sekitarnya berwarna kemerahan dan mudah
berdarah.Tahi lalat ini bertambah besar dan kadang-kadang di sektarnya timbul bintik-
bintik.
Koreng dan luka yang sudah lama, tidak pernah sembuh walaupun sudah diobati, koreng
ini pinggirnya meninggi dan teraba keras serta mudah berdarah, adanya koreng karena
terjadi benturan, bekas luka ang sudah lama atau terinfeksi.
Bercak ini banyak ditemukan pada muka dan lengan, bercak ini makin lama
permukaannya makin kasar,bergerigi,tetapi tidak rapuh,tidak gatal, dan tidak sakit.
Bercak ini ditemukan pada kulit yang berwarna pucat seperti ditelapak kaki dan telapak
tangan. Bercak ini mula-mula dangkal, berwarna hitam keabuan,batas kabur,tepi tidak
teraba, tidak sakit maupun gatal. Kemudian bercak cepat berubah menjadi lebih
hitam, menonjol diatas permukaan kulit , dan tumbuh ke dalam kulit serta mudah
berdarah.(Dalimartha, 2005)
2.5 klasifikasi kanker kulit
Kanker kulit secara umum dibagiatas dua golongan besar yaitu, malenoma maligna dan
non malenoma maligna. Non malenoma maligna terbagi menjadi dua yaitu karsinoma sel basal
(KSB) dan karsinoma sel skuamosa (KSS) (dalimartha,setiawan,2005).
a. Definisi
Basalioma atau karsinoma sel basal (KSB) merupakan kanker kulit yang timbul dari
lapisan sel basal epidermis atau folikel rambut.Kanker kulit jenis ini tidak mengalami
penyebaran (metastasis) ke bagian tubuh lainnya, tetapi sel kanker dapat berkembang dan
menyebabkan kerusakan jaringan kulit sekitarnya. Karsinoma sel basal merupakan
kanker kulit yang paling sering ditemukan (Brunner and Suddarth, 2002).
Tahi lalat walaupun hanya satu dan kecil kadang dapat juga berubah menjadi ganas, dan
dapat terjadi pada tahi lalat di bagian tubuh mana saja, walaupun yang sering adalah
terutama di telapak kaki, kepala/wajah, leher, pinggang. Selain itu pada tahi lalat, yang
mulai sering terasa gatal, mudah berdarah,ada borok atau luka yang sukar sembuh, harus
juga lebih curiga.
Yang harus diwaspadai apabila suatu tahi lalat curiga menjadi ganas adalah bila pada tahi
alat tersebut ditemukan tanda "ABCD" melanoma maligna, yaitu:
C= Color atau warnanya yang bervariasi dari satu area ke area lainnya. Bisa
kecoklatan sampai hitam. Bahkan dalam kasus tertentu ditemukan berwarna putih,
merah dan biru.
a) Melanoma superfisial
b) Melanoma lentigo-maligna
c) Melanoma noduler
1. Stadium I
2. Stadium II
3. Stadium III
4. Stadium IV
5. Stadium V
6. Stadium VI
Tindakan yang dilakukan pada penderita kanker melanoma maligna ini adalah pengangkatan
secara komplit jaringan kanker dengan jalan pembedahan, apabila telah diketahui terjadi
penyebaran maka dibutuhkan operasi lanjutan untuk mengangkat jaringan di sekitarnya. Untuk
pengobatan secara medikomentosa dengan kemoterapi (obat-obat anti kanker) yang
dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu: alkylating agents, antimetabolit, alkaloid
tanaman, antibiotik antitumor, enzim, hormon dan pengubah respon biologis. Dan pengobatan
secara nonmedikomentosa meliputi radioterapi, pembedahan dan terapi fisik.
Sampai saat ini metode pembedahan dengan eksisi luas masih tetap merupakan
cara pengobatan melanoma maligna yang terbaik.
a. Kemoterapeutik sistemik
b. Imunoterapi
Test lab dan pemeriksaan darah membantu mendiagnosa kanker. Sebagian malignasi
dapat merubah komposisi atau status hematologic.
2. Biopsy jaringan
eksisimengungkapkan informasi histologik mengenai tipe, taraf invas dan ketebalan lesi.
Biopsy insisi harus dilakukan jika lesi yang dicurigai terlalu luas untuk dapat diangkat
dengan aman tanpa pembentukan sikatriks yang berlebihan (Runkle & Zalonznik, 1994).
Specimen biopsy yang diperoleh dengan pemangkasan, kuratasee atau aspirasi jarum
dianggap bukan bukti histologik penyakit yang dapat diandalkan.
1. Penatalaksanaan medis
a. Pembedahan
b. Kemoterapi
kemoterapi dapat diberikan dengan berbagai cara salah satunya adalah secara
topical, dimana agen-agen tersebut diberikan secara langsung pada lesi. Agen-
agen yang digunakan meliputi 5 flourourasil atau psorelen. Obat-obat yang paling
umum digunakan untuk ini meliputi melpalan, dakarbazasin (DTIC), dan
sisplatin. Cara yang dilakukan dalam memberikan kemoterapi adalah secara
sistemik. Saat ini kemoterapi sistemik belum dapat membuktikan efektivitasnya
dalam mencegah kambuhnya penyakit pada pasien dengan jenis kanker fase dini.
Tapi biasanya digunakan pada orang dengan penyakit yang menyebar secara luas
c. Terapi biologis
Terapi biologis juga disebut bioterapi atau immunoterapi, bekerja baik secara
langsung ataupun tidak langsung melawan kanker dengan mengubah cara-cara
tubuh untuk bereaksi terhadap kanker.Bentuk umum dari bioterapi dibawah
penyelidikan untuk melanoma meliputi vaksin, injeksi bacterium yang diketahui
sebgaai BSG (Basilus Calmeete Guerin) dan penggunaan interferon, interleukin,
dan antibiotic monoklanal.Vaksinasi tersebut dibuat dari melanoma yang diradiasi
dan dinon-aktifkan. Diharapkan vaksin-vaksin tersebut akan mensintesis system
imun untuk mengenal melanoma dan oleh karenanya akan meningkatkan
kemampuan system untuk menghancurkan melanoma tersebut. Injeksi BSG
mempengaruhi stimulasi non-spesifik dari system imun dan sedang dipelajari
sebagai terapi untuk pasien-pasien fase awal.Diharapkan bahwa injeksi BSG
secara langsung kedalam metastase nodul-nodul subkutan dapat menyebabkan
regresi lesi.
d. Terapi radiasi
Penatalaksanaan karsinoma ini bergantung pada lokasi tumor, tipe sel (lokasi
kedalaman), sifat-sifat yang invasive atau tidak invasive dan tidak adanya kelenjar
limfe yang mengalami metastase, tindakannya adalah :
5) Terapi radiasi : terapi ini sering dilakukan untuk kanker kelopak mata, ujung
hidung dan daerah didekat struktur yang vital
Penatalaksanaan keperawatan
Karena banyak kanker kulit yang diangkat dengan tindakan eksisi, peran perawat adalah :
3) Meredakan ansietas
4) Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah
BAB III
Asuhan Keperawatan
3.1 Pengkajian
a. Identitas pasien
Meliputi : nama, tempat tanggal lahir , jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, rumah
sakit , alamat , agama, suku bangsa, tanggal masuk rumah sakit, no register/mr, serta
penanggung jawab
b. Riwayat kesehatan sekarang
1. RKS ( riwayat kesehatan sekarang )
Biasanya klien sering terkena paparan sinar UV baik dari matahari maupun dari
sumber yang lain. Dan Paparan Karsinogen Bahan kimia tertentu seperti arsenik, nikotin,
tar, dan minyak diyakini dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit dalam waktu
panjang .
3.3 Diagnosa
nyeri
kerusakan integritas kulit
resiko infeksi
Amin. (2009). Anatomi fisiologi kulit. Diperoleh pada tanggal 6 April 2011
dari: http://www.docstoc.com/docs/58180799/ANATOMI-DAN-FISIOLOGI-SISTEM-
INTEGUMEN-(KULIT)
Baughman, Diane, C & Joann, C, Hackley. (2000). Keperawatan medical bedah : buku saku d
ari Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC.
Engram, Barbara. (2004) Rencana asuhan keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC.
Ganggaiswari, A. (2010). Kanker kulit Indonesia. Diperoleh pada tanggal 7 April 2011
dari http://www.yki.cakulit.com
Isselbacher, et al. (2000). Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Ed.13. Jakarta:EGC.
Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta : EGC
Siregar, R.S. (2005). Atlas berwarna saripati penyakit kulit. Jakarta: EGC.