Kelompok
UNIVERSITAS BAKRIE
JAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kunjungan
Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, apalagi di daerah yang
berpenduduk padat seperti di perkotaan. Drainase juga merupakan salah satu fasilitas dasar yang
dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen
penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya).
Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi
untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga
lahan dapat difungsikan secara optimal.Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol
kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan suatu cara
pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara
penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.
Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang
dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih,
dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air
(sumber air permukaan dan bawah permkaantanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu juga
berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki
daerah becek, genangan air dan banjir.
Drainase berfungsi untuk menyalurkan air buangan atau air hujan yang di alirkan menuju
kolam retensi agar tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan. Saluran ini umumnya
terdapat pada bahu-bahu jalan atau pinggir bangunan. Ukuran saluran dihitung atas dasar curah
hujan tertinggi, aliran air buangan ataupun air tanah, kecilnya ukuran dapat mengakibatkan air
pada saluran meluap dari saluran bahkan dapat mengakibatkan banjir.
1.2 Gambaran Umum
Pulau Pari secara administratif berada di wilayah Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan
Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.
Namun, Ibukota kelurahan berada di Pulau Lancang Besar. Berdasarkan sejarahnya, Pulau Pari
awalnya adalah tempat mencari ikan bagi nelayan Pulau Tidung yang lama kelamaan akhirnya
menetap di Pulau Pari hingga turun-temurun hingga sekarang. Pulau pari memiliki luas 41.32
ha yang diperuntukan menurut Perda Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 1999 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah difungsikan unutk perumahan walaupun sekarang pengembangan Pulau
Pari lebih kea rah wisata mengingat usaha budidaya rumput laut yang merupakan
matapencaharian utama masyarakat Pulau Pari sudah mengalami penurunan. Status Pulau Pari
sebagian adalah milik pemerintah karena disana terdapat UPT Loka Pengembangan
Kompetensi Sumber Daya Manusia Oseanografi milik P20 LIPI yang berada di sebelah barat
pulau, sedangkan sisanya adalah milik swasta yaitu PT. Pari Asih yang hingga saat ini menjadi
sengketa dengan warga Pulau Pari.
Pulau Pari memiliki topografi yang berbentuk datar (ketinggian + 0 – 3 m dpl) dengan tipe
pantai berpasir putih dan bervegetasi mangrove (bagian utara dan barat). Pulau Pari merupakan
pulau karang timbul yang jika dilihat dari citra satelit bentuknya mirip ikan pari. Pulau ini
memiliki perairan yang dangkal dengan substrat pasir. Penggunaan lahan di Pulau Pari
digunakan untuk kepentingan perumahan, konservasi mangrove, dan kepentingan wisata
bahari. Penutupan lahannya masih didominasi oleh semak belukar dan pepohonan. Hal ini
disebabkan wilayah Pulau Pari dimiliki sebagian besar oleh pihak swasta secara sah sehingga
penduduk Pulau Pari statusnya hanya menumpang dan tidak boleh membuka lahan baru.
1.3 Tujuan Kunjungan
A. Tujuan Umum
A. Bagi Mahasiswa
ketika hujan ada wilayah yang masih tergenang. Waktu yang dibutuhkan untuk meresap bisa 10
jam, selebihnya butuh waktu 1 x 24 jam.
Dokumentasi