Urea PDF
Urea PDF
UREA
1. N a m a
Golongan
Amida (7)
(2,3,5,6)
Sinonim / Nama Dagang
Benural 70; B-I-K; Carbamide; Carbamimidic acid; Carbonyl diamide; Isourea;
Nimin; Pseudourea; UR; Urea perhydrate; Ureaphil; Ureophil; Urepearl;
Urevert; Varioform II; Urea hydrochloride; Urea, prilled; Urea fertilizer; Ureum;
(NH2)2CO; ai3-01202; Alphadrate; Carbamide resin.
Deskripsi (1,2,3,4,5)
Berbentuk padat berupa serbuk kristal tidak berwarna sampai berwarna putih,
hampir tidak berbau atau berbau ringan seperti amonia terutama jika dalam
keadaan lembab; Rasa dingin dan asin; Rumus molekul CH4N2O; Berat
molekul 60,06; Titik Lebur 133oC; Titik didih 135oC; Berat jenis (air=1) 1323
kg/m3 pada 20-24 oC; Tekanan uap 80 Pa (0.6 mmHg) pada 20 0C; Kerapatan
uap 2.07 (udara=1); Koefisien partisi -1,59 pada 20-25 0C; Larut dalam air
dingin dan air panas dengan kelarutan dalam air 1080 g/L pada suhu 20 oC;
Kelarutan dalam alkohol 95% 10 g/L; Kelarutan dalam metanol 167 g/L;
Kelarutan dalam gliserol 500 g/L; mudah larut dalam air dingin dan air panas;
log o/w -2,1; pH 6-8.
1
Kebakaran 1 = Dapat terbakar
Reaktivitas 0 = Tidak reaktif
Klasifikasi EC (3,5):
Xn = Berbahaya
Xi = Iritan
R36/38 = Iritasi pada mata dan kulit
R40 = Risiko karena pengaruh yang tidak dapat dibalik
S24/25 = Hindari/cegah persinggungan/kontak dengan kulit
dan mata
S26 = Jika mengenai mata, bilas segera dengan air yang
banyak dan segera dapatkan pertolongan medis
S36 = Pakai / kenakan pakaian pelindung yang tepat
3. Penggunaan (2,5)
Digunakan di berbagai sektor industri untuk berbagai kegunaan fungsional,
seperti sebagai perekat, produksi sealant, resin, fillers, reagen analitik, katalis,
pelarut, bahan pewarna, bahan pembuat aroma (fragrance), bahan peningkat
rasa, bahan pelembab/humektan dan pendehidrasi, pembuatan monomer,
pembuatan cat dan pelapis, bahan fotosensitif, digunakan dalam pembuatan
pupuk, obat, pakan ternak, sabun cair, deterjen, produk pembersih rumah
tangga, produk kosmetik (misalnya shampo, krim, hair conditioner, pewarna
rambut, dan penghilang cat. Urea digunakan sebagai pendenaturasi protein
dan sebagai solubilator ringan pada protein tak larut atau telah terdenaturasi.
Juga untuk renaturing protein dari bahan yang telah didenaturasi dengan
Guanidin klorida 6 M sebagai inklusi.
Rute paparan
Paparan jangka pendek
2
Terhirup
Paparan dengan debu berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi selaput
lendir, hidung, tenggorokan, batuk, bersin, dan sesak napas.
Tertelan
Dapat menyebabkan mual, muntah, perut tidak enak dan jika tertelan dalam
jumlah yang sangat banyak, dapat menyebabkan peningkatan urinasi dan
depresi sistem saraf pusat.
Tertelan
Dapat menyebabkan peningkatan urinasi dan depresi sistem saraf pusat.
Dapat mempengaruhi perilaku (perubahan waktu tidur, perubahan aktivitas
motorik), sistem kardiovaskular (denyut jantung), dan otak.
3
Reaktivitas : Bersifat higroskopis, dapat menyerap kelembaban
dari udara (3)
Kondisi yang harus : Panas, pembentukan debu berlebih, dan bahan
dihindari tak tercampurkan (3)
Bahan tak tercampurkan : Oksidator kuat, dikromat, klorin cair, nitrat,
permanganat, natrium hipoklorit, natrium nitrat,
kalsium hipoklorit, kromil klorida, nitrosil perklorat
(6)
.
(3)
Stabilitas : Bahan bersifat stabil pada suhu dan tekanan
normal (6).
Urea dengan :
Asam nitrat : Membentuk urea nitrat yang terdekomposisi
(7)
melalui ledakan jika dipanaskan
Hipoklorit : Membentuk nitrogen triklorida yang dapat
meledak spontan di udara (5)
Fosfor pentaklorida : Membentuk nitrogen triklorida yang dapat
meledak spontan di udara (5,7)
Azo dan diazo : Membentuk gas beracun (5)
Reduktor kuat : Membentuk hidrogen (gas mudah meledak) (5)
Natrium nitrit : Meledak ketika dipanaskan (5)
Asam oksalat : Membentukan gas karbon dioksida, karbon
monoksida, dan ammonia (jika panas, dapat
meledak) (5)
Titanium tetraklorida : Membentuk senyawa kompleks selama 6 minggu
pada suhu 80 0C (5)
Nitrosil perklorat : Membentuk Diazonium perklorat (dapat meledak
secara spontan) (5)
Bahaya dekomposisi : Produk hasil dekomposisi yang berbahaya:
karbon monoksida, karbon dioksida, oksida
(6)
nitrogen, amonia . Jika dipanaskan pada suhu di
atas titik leleh dapat terdekomposisi menghasilkan
amonia dan karbon dioksida; jika dibakar akan
(7)
melepaskan sedikit nitrogen oksida .
4
Polimerisasi : akan terpolimerisasi (6)
Tidak
6. Penyimpanan (3)
Simpan dalam wadah yang tertutup rapat.
Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik.
Lindungi dari kerusakan fisik dan sinar matahari langsung.
Hindarkan dari bahan tak tercampurkan.
Hindari dari panas, api, dan percikan.
Jangan disimpan di atas suhu 23oC (73,4F).
7. Toksikologi
Data toksisitas
Data pada hewan (1,2)
LD50 oral-tikus 8471 mg/kg; LD50 oral-mencit 11000 mg/kg; LD50 oral-tikus
jantan 14300 mg/kg; LD50 oral-tikus betina 15000 mg/kg; LD50 oral-mencit
jantan 11500 mg/kg; LD50 oral-mencit betina 13000 mg/kg; LD50 subkutan-tikus
jantan 9400 mg/kg; LD50 subkutan-tikus betina 8200 mg/kg; LD50 subkutan-
mencit jantan 9200 mg/kg; LD50 subkutan-mencit betina 10700 mg/kg; LD50
intravena-tikus jantan 5400 mg/kg; LD50 intravena-tikus betina 5300 mg/kg;
LD50 intravena-mencit jantan 4600 mg/kg; LD50 intravena-mencit betina 15000
mg/kg.
Data reproduksi
Dapat menyebabkan efek merugikan pada organ reproduksi hewan. Urea
dapat menembus plasenta ke fetus dan mengkontaminasi ASI.
Data karsinogenik
Tidak ada komponen dari produk ini dengan konsentrasi lebih besar dari atau
sama dengan 0,1% diidentifikasi sebagai kemungkinan, dapat atau dilaporkan
bersifat karsinogen pada manusia oleh IARC (1,4).
5
Urea tidak terdaftar sebagai karsinogen menurut ACGIH, IARC, NTP, atau CA
Prop 65 (6).
Informasi Ekologi
Toksisitas pada ikan: LC50 (96 jam) untuk Poecilia reticulata (guppy) 17500
mg/L (4).
Toksisitas pada daphnia dan invertebrata perairan lainnya: EC50 (48 jam) kutu
air Daphnia magna 3910 mg/L (4)
Tertelan
Dapat menyebabkan iritasi pada lambung yang disertai mual, muntah, dan
diare. Gangguan pada sistem kardiovaskular dan otak, darah dan dapat
menyebabkan efek tumorigenik.
Keracunan Kronik
Tertelan
Paparan berulang dapat menyebabkan efek merugikan pada organ reproduksi.
Pada hewan uji dapat menghasilkan efek mutagenik.
6
Kontak dengan mata
Paparan berulang atau paparan dengan konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kerusakan pada mata.
9. Pertolongan Pertama
Terhirup (3,6)
Pindahkan korban ke tempat dengan ventilasi yang baik/udara yang segar.
Longgarkan kerah baju, dasi, dan sabuk. Jika korban sulit bernapas, berikan
oksigen. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Segera bawa ke
rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat
Tertelan (3,6)
Jangan induksi muntah, kecuali diinstruksikan oleh petugas kesehatan.
Periksa bibir dan mulut untuk memastikan adanya kerusakan pada jaringan
dan indikasi yang mungkin bahwa zat toksik tertelan. Longgarkan kerah baju,
dasi, dan sabuk. Jika pasien sadar, berikan 2-4 cangkir air minum atau susu.
Jika pasien tidak sadar, jangan berikan apapun melalui mulut. Jika pasien tidak
7
bernafas, lakukan resusitasi dari mulut ke mulut. Segera bawa ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat.
Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring
ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin diguyur perlahan selama 15-20 menit atau
sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
8
Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi dan buanglah
dalam wadah/plastik tertutup.
Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan
sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak
menghirupnya.
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
Antidotum
Tidak terdapat antidotum spesifik untuk bahan ini, atau karena tingkat
toksisitasnya rendah maka tidak diperlukan antidotum (8).
9
pemasok udara dan pelindung muka, airlined hood, alat bantu pernapasan.
Kualitas udara yang dihirup harus memenuhi standar proteksi dari OSHA.
Gunakan respirator standar yang disetujui oleh pemerintah seperti NIOSH (AS)
atau CEN (EU).
Teknik pemantauan :
Gunakan penghisap gas kimia untuk menjaga konsentrasi bahan di udara
berada di bawah batas yang direkomendasikan. Bahan tidak digunakan dalam
ruang yang tidak berventilasi.
Jika dalam pekerjaan menimbulkan debu, asap, atau kabut, gunakan ventilasi
untuk menjaga konsentrasi kontaminan di udara berada di bawah batas
paparan.
Media pemadam kebakaran: Gunakan alat dan bahan yang tepat untuk
memadamkan api, seperti semprotan air, karbon dioksida, serbuk kimia kering,
dan busa kimia (6).
Kebakaran besar: Gunakan semprotan air, kabut atau busa. Jangan gunakan
water jet (3).
Produk hasil pembakaran: Oksida karbon (CO, CO2) dan oksida nitrogen (NO
dan NO2) (3).
10
Tumpahan besar: Gunakan sekop untuk menempatkan tumpahan ke wadah
pembuangan yang tepat. Selesaikan pembersihan dengan menyiramkan air ke
permukaan yang terkontaminasi dan evakuasi melalui sistem sanitasi (3).
11