Anda di halaman 1dari 4

I.

Defenisi Kanker Prostat

Kanker prostat merupakan suatu penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat
dengan sel-sel prostat, tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali, sehingga mendesak dan
merusak jaringan sekitarnya yang merupakan keganasan terbanyak diantara sistem urogenitalia
pada pria. Kanker ini sering menyerang pria yang berumur di atas 50 tahun, diantaranya 30%
menyerang pria berusia 70- 80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80 tahun. Kanker ini jarang
menyerang pria berusia di bawah 45 tahun (Purnomo, 2011). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar I.1.

Gambar I.1. Kanker Prostat

II. Anatomi Prostat

I.2. Anatomi Kelenjar Prostat

1
Kelenjar Prostat merupakan salah satu kelenjar organ genetalian pria yang berbentuk
konus terbalik yang dilapisi oleh kapsul fibromuskuler, yang terletak disebelah inferior vesika
urinaria, mengelilingi bagian proksimal uretra (uretra pars prostatika) dan berada disebelah
anterior rektum (Drake et.al. 2007).

Bentuknya sebesar buah kemiri yang dan beratnya 20 gram, tebal ± 2cm , panjangnya
± 3cm dan lebar ± 4 cm pada bagian depan prostat disokong oleh ligamentum prostatik dan di
bagian belakang oleh diafragma urogenital (Purnomo, 2011).

Menurut Sloane (2003), secara histologi prostat terdiri atas kumpulan 30-50 kelenjar
tubulo alveolar mengeluarkan sekret kedalam 15-25 saluran keluar yang terpisah. Saluran ini
bermuara ke uretra pada kedua sisi kokikulus seminalis. Kelenjar ini terbenam dalam stroma
yang terutama terdiri dari otot polos yang dipisahkan oleh jaringan ikat kolagen dan serat
elastik. Otot membentuk masa padat dan dibungkus oleh kapsula yang tipis dan kuat serta
melekat erat pada stroma. Alveoli dan tubuli kelenjar sangat tidak teratur dan sangat beragam
bentuk ukurannya, alveoli dan tubuli bercabang berkali-kali dan keduanya mempunyai lumen
yang lebar, lamina basal kurang jelas dan epitel sangat berlipat-lipat. Jenis epitelnya berlapis
atau bertingkat dan bervariasi dari silindris sampai kubus rendah tergantung pada status
endokrin dan kegiatan kelenjar. Sitoplasma mengandung sekret yang berbutir-butir halus,
lisosom dan butir lipid. Kelenjar Prostat menghasilakn cairan yang merupakan salah satu
komponen yang disimpan di bagian dalam untuk dikeluarkan selama ejakulasi. Cairan ini
dialirkan melalui duktus sekretoris dan bermuara di utera posterior untuk dikeluarkan bersama
cairan semen yang lain pada saat ejakulasi. Volume cairan prostat berkisar ±25% dari seluruh
volume ejakulat (Purnomo, 2011).

Kelenjar prostat dipengaruhi oleh hormon androgen, termasuk testosteron yang


diproduksi oleh testis yaitu dehidroepiandrosteron. Fungsi kelenjar prostat mensekresi cairan
encer, seperti susu yang mengandung ion sitrat, kalsium, ion fosfat, enzim pembeku, dan
profibrinolisin. Selama pengisian, simpai kelenjar prostat berkontraksi sejalan dengan
kontraksi ductus defferens sehingga cairan encer seperti susu yang dikeluarkan oleh kelenjar
prostat (saat ejakulasi) menambah lebih banyak lagi jumlah semen (Guyton dan Hall, 1997).
Menurut Daniel dan Widjaya (2007), apex prostatae merupakan bagian paling bawah yang
terletak diatas diaphragm urogenitalis dan terletak satu setengah sentimeter di belakang
bagian bawah symphysis pubica. Basis prostat berhubungan dengan vesica urinaria pada suatu
bidang horizontal yang melalui bagian tengah symphysis pubica. Prostat mempunyai otot
polos yang melanjutkan
2
ke vesica urinaria. Ostium urethrae terletak pada bagian tengah dari basis prostat. Pada
penelitian terhadap prostat pada fetus atau neonatus pembagian prostat menjadi empat lobus,
yaitu :

1. Lobus Anterior atau Istmus yang terletak di depan urethra dan menghubungkan lobus
dexter dan lobus sinister. Bagian ini tidak mengandung kelenjar dan hanya berisi otot
polos.

2. Lobus Medius yang terletak diantara uretra dan ductus ejaculaytoris. Banyak mengandung
kelenjar dan merupakan bagian yang menyebabkan terbentuknya uvula vesicae yang
menonjol ke dalam vesica urinaria bila lobus medius ini membesar akibatnya dapat terjadi
bendungan aliran urin pada waktu buang air kecil.

3. Lobus Posterior yang terletak di belakang urethra dan dibawah ductus ejaculatorius.

4. Lobus Lateralis yang terletak disisi kiri dan kanan urethra. Menurut Mansjoer Arif dkk
(2000), konsep terbaru kelenjar prostat merupakan suatu organ campuran terdiri atas
berbagai unsur glandular dan non glandular. Telah ditemukan lima daerah atau zona
tertentu yang berbeda secara histologi maupun biologi, yaitu : untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar I.2.

a. Zona Anterior atau Ventral Sesuai dengan lobus anterior, tidak mempunyai kelenjar,
terdiri atas stroma, fibromuskular. Zona ini meliputi sepertiga kelenjar prostat.

b. Zona Sentralis

Zona ini mempunyai epitel bertingkat dan mempunyai 25% dari volume kelenjar.
Lokasinya terletak antara kedua duktus ejakulatoris, zona ini resistensi terhadap
inflamasi.

3. Zona Perifer Bagian sub-kapsular dari aspek posterior kelenjar prostat yang
mengitari uretra distal dan meliputi hingga 70% kelenjar prostat normal pada lelaki
muda. Dari bagian kelenjar inilah lebih dari 70% penyakit kanker prostat berasal.

4. Zona Transisional Zona ini bertanggung jawab terhadap 5% volume prostat dan
sangat jarang terkait dengan karsinoma. Zona Transisi mengitari uretra proksimal
dan merupakan wilayah kelenjar prostat yang bertumbuh sepanjang hidup anda.
Zona ini terlibat dalam pembesaran prostat jinak.

5. Kelenjar-Kelenjar Periuretra Bagian3 ini terdiri dari duktus-duktus kecil dan susunan
sel-sel asinar abortif tersebar sepanjang segmen uretra proksimal.
e. Kelenjar-Kelenjar Periuretra

Bagian ini terdiri dari duktus-duktus kecil dan susunan sel-sel asinar abortif
tersebar sepanjang segmen uretra proksimal.

III. Patofisiologi

Menurut Mansjoer Arif dkk (2000), sebagian besar kanker prostat adalah
adenokarsinoma yang berasal dari sel asinar prostat dan bermula dari volume yang kecil
kemudian membesar hingga menyebar. Karsinoma prostat paling sering ditemukan pada
zona perifer sekitar 75%, pada zona sentral atau zona transisi sekitar 15-20%, sedangkan
menurut Presti (2004), dan Purnomo (2011), sekitar

Anda mungkin juga menyukai