MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang
Mengingat
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR: KM. 5 TAHUN 2004
TENTANG
KAWASAN KESELAMATAN OPERAS! PENERBANGAN
DI SEKITAR BANDAR UDARA JUANDA - SURABAYA
a
MENTERI PERHUBUNGAN,
bahwa untuk menjamin keselamatan operasi penerbangan di
bandar udara dan sekitarnya, perlu menetapkan Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan;
bahwa sesuai dengan Pasal 11 ayat (3) Peraturan Pemerintah
Nomer 70 Tahun 2001, Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan ditetapkan dengan batas-batas tertentu yang
bebas dari penghalang:
bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan di sekitar Bandar Udara
Juanda - Surabaya;
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang
Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 53
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3481);
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang
Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara
Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4075);
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang
Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor
128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146):
Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Departemen, sebagaimana telah diubah terakhir
4Menetapkan
10.
"4
dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002;
Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon |, sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 2002;
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 1.11/2/4-U Tahun
1960 Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
(CASR) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan
Menteri Pethubungan Nomor KM 27 Tahun 2003;
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 24 Tahun 2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 91 Tahun 2002;
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 20 Tahun 2002
Tentang Rencana Induk Bandar Udara Juanda - Surabaya;
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 44 Tahun 2002
tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional;
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 47 Tahun 2002
tentang Sertifikasi Operasi Bandar Udara ;
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 48 Tahun 2002
tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG KAWASAN
KESELAMATAN OPERAS] PENERBANGAN DI SEKITAR
BANDAR UDARA JUANDA - SURABAYA.
BAB |
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan
1
2
Bandar udara adalah Bandar Udara Juanda ~ Surabaya ;
Landasan pacu untuk selanjutnya disebut landasan adalah
CafuwralBagvhebitepmentshos anda ang 2suatu daerah persegi panjang yang ditentukan pada Bandar
Udara di darat yang dipergunakan untuk pendaratan dan lepas
landas pesawat udara;
3. Landasan Instrument dengan Pendekatan Presisi Kategori |
adalah landasan Instrument yang dilengkapi dengan Instrument
Landing System (ILS) dan Alat Bantu Visual untuk
pengoperasian pesawat udara jarak pandang vertikal tidak lebih
rendah dari 60 m dan jarak pandang horizontal tidak Kurang
dari 800 m atau jarak visual landasan (RVR) tidak kurang dari
550 m;
4, Permukaan utama landasan instrument adalah permukaan yang
garis tengahnya berhimpit dengan sumbu landasan yang
membentang sampai 60 m diluar setiap ujung landasan dan
lebarnya 300 m, dengan ketinggian untuk setiap tik pada
permukaan utama diperhitungkan sama dengan ketinggian titik
terdekat pada sumbu landasan;
5. Bangunan adalah suatu benda bergerak maupun tidak
bergerak yang bersifat sementara maupun tetap yang didirikan
atau dipasang oleh orang atau yang telah ada secara alami,
antara lain gedung-gedung, menara, mesin derek, cerobong
asap, gundukan tanah, jaringan transmisi di atas tanah dan
bukit atau gunung;
6. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan adalah tanah dan
/ atau perairan dan ruang udara di sekitar bandar udara yang
dipergunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam
rangka menjamin keselamatan;
7. Koordinat Geografis adalah posisi suatu tempat / titik
dipermukaan bumi yang dinyatakan dengan besaran lintang dan
bujur dengan satuan derajat, menit dan detik yang mengacu
terhadap bidang referensi World Geodetic System 1984 (WGS-
84);
BAB II
KAWASAN KESELAMATAN OPERAS! PENERBANGAN
Pasal 2
() Kawasan Keselamatan Operasi_ Penerbangan disekitar
Bandar Udara diukur dan ditentukan dengan bertitik tolak
pada Rencana Induk Bandar Udara;
CituuratBag hab veaperithep wanaePangat 3