a) Definisi
Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan kongenital dimana meatus uretra eksterna terletak
di permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal (ujung glans
penis) (Mansjoer, 2000; Chapman & Durham, 2010). Hipospadia merupakan kelainan
abnormal dari perkembangan uretra anterior dimana muara dari uretra terletak ektopik pada
bagian ventral dari penis proksimal hingga gland penis. Semakin ke proksimal defek uretra
maka penis akan semakin mengalami pemendekan dan membentuk kurvartur/lengkungan
yang disebut chordee. Hipospadia biasanya disertai bentuk abnormal penis yang disebabkan
adanya chordee dan adanya kulit di bagian punggung penis yang relatif berlebih dan bagian
bawah yang kurang.
Hipospadia dibagi menjadi beberapa tipe menurut letak orifisium uretra eksternum yaitu :
Tipe sederhana adalah tipe grandular, disini meatus terletak pada pangkal glands
penis. Pada kelainan ini secara klinis umumnya bersifat asimptomatik dan tidak
memerlukan suatu tindakan. Bila meatus agak sempit dapat dilakukan dilatasi atau
meatotomi
Tipe coronal yaitu muara penis terletak di daerah sulkus coronaria
Tipe penil, meatus terletak antara glands penis dan skortum.
Tipe penoskrotal dan tipe perineal, kelainan cukup besar, umumnya pertumbuhan
penis akan terganggu, kadang disertai dengan skrotum bifida, meatus uretra terbuka
lebar dan umumnya testis tidak turun.
b) Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis hipospadia biasanya jelas pada pemeriksaan inspeksi bayi setelah lahir. Kadang-
kadang dapat juga didiagnosis pada pemeriksaan ultrasound prenatal. Pemeriksaan penunjang
seperti urethtroscopy dan cystoscopy untuk memastikan organ-organ seks internal terbentuk
secara normal. Excretory urography dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya abnormalitas
pada ginjal dan ureter.
c) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipospadia adalah dengan jalan pembedahan. Operasi harus dilakukan sejak
dini, dan sebelum operasi dilakukan bayi atau anak tidak boleh disirkumsisi karena kulit
depan penis digunakan untuk pembedahan nanti. Usia ideal untuk operasi pada anak yaitu 6-
12 bulan. Tujuan dilakukannya pembedahan adalah:
1. Memperbaiki penis agar lurus dengan memperbaiki chordee
2. Membentuk uretra dan meatusnya yang bermuara pada ujung penis (uretroplasti)
3. Mengembalikan aspek normal dari genitalia eksterna, letak osteum uretra eksterna
Relaksasi
Pada bayi atau anak kecil gendong anak dengan posisi tertopang dengan baik dan
nyaman
Timang dengan lengkungan yang luas dan berirama di kursi goyang
Pastikan anak berada di dekat ibu
Guided imagery
Minta anak mengidentifikasi beberapa pengalaman nyata atau imajinasi sangat
menyenangkan
Minta anak menjelaskan detail kejadian, dan bayangkan
Gabungkan dengan pernapasan relaksasi dan berirama
Referensi
Chapman, L. & Durham, R.F. (2010). Maternal-newborn nursing : the critical components of
nursing care. Philadelphia, PA: F. A. Davis Company.
Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., Geissler, A. C. (2010). Nursing care plans: Guidelines for
planning and documenting patient care. (8th ed.) Philadelphia, PA: F.A. Davis
Company.
Engel, J.. (2002). Seri Pedoman Praktis Pengkajian Pediatrik Edisi 4. Jakarta: EGC.
Heffiner, L.J. (2005). At a glance reproduction system. Edisi 2. Boston: EMS.
Mansjoer, A. (2000). Kapita selekta kedokteran. Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius.
Muscari, M.E. (2005). Panduan belajar: Keperawatan pediatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC.
Price & Wilson. (2006). Patofisologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 4. Jakarta:
EGC.
Wong, D.L. (2003). Nursing care of infants and children.St. Louis: Mosby, Inc.