Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Kebidanan 10 (01) 1 - 102

Jurnal Kebidanan
http : //www. journal.stikeseub.ac.id

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN


PASIEN MENGONTROL HALUSINASI PADA PENDERITA
SKIZOFRENIA

Rully Andika1)
1)
Program Studi Ilmu Keperawatan, Stikes Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
E-mail : andikarulli@gmail.com

ABSTRAK
Keluarga adalah komponen penting yang memberikan dampak keberhasilan pada kesembuhan
pasien halusinasi, karena dukungan keluarga yang berupa dukungan emosional memiliki peran
penting selama pasien dirawat dirumah sakit dalam kemampuan pasien mengontrol halusinasi
yang berupa menghardik, bercakap-cakap, melakukan kegiatan terjadwal, dan minum obat tepat
waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan
kemampuan pasien mengontrol halusinasi pada penderita Skizofrenia. Jenis penelitian kuantitatif
dengan desain descriptive correlational menggunakan rancangan pengambilan data secara cross
sectional. Yang terdiri dari 77 responden keluarga pasien dengan halusinasi dan 77 pasien
halusinasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat ukur
menggunakan kuesioner tertutup dan checklist. Analisis bivariat menggunakan chi square. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa keluarga yang tidak memberikan dukungan emosional sebesar 39
orang (50,6%). Pasien yang tidak mampu mengontrol halusinasinya sebanyak 44 orang (57,1%).
Terdapat hubungan antara dukungan emosional dengan kemampuan pasien mengontrol halusinasi
di RSUD Banyumas, dengan pv = 0,000< 0,05.

Kata kunci : Dukungan keluarga, kemampuan pasien mengontrol halusinasi, Skizofrenia

FAMILY SUPPORT RELATIONSHIP WITH PATIENT ABILITY CONTROL


HALUSINATION ON SKIZOFRENIA PATIENTS
ABSTRACT
The family is an important component that has an impact on the patient's success in
hallucinations, as family support in the form of emotional support plays an important role during
hospitalization in patients' ability to control hallucinatory hallucinations, chatting, scheduling and
taking medication on time . This study aims to determine the relationship between family support
and the ability of patients to control hallucinations in patients with schizophrenia .. Type of
quantitative research with descriptive correlational design using the design of data collection
cross-sectional. Which consisted of 77 respondents of patient families with hallucinations and 77
patients hallucinations. Sampling technique using purposive sampling. Measuring instruments
using closed questionnaires and checklists. Bivariate analysis using chi square. The results
showed that families who did not provide emotional support amounted to 39 people (50.6%).
Patients who were unable to control their hallucinations were 44 people (57.1%). There is a
relationship between emotional support and the patient's ability to control hallucinations at RSUD
Banyumas, with pv = 0,000 <0.05.

Keywords : Family support, patient's ability to control hallucinations, Schizophrenia.

80 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018


PENDAHULUAN
Skizofrenia adalah gangguan jiwa selama pasien dirawat di rumah sakit
yang mengenai masyarakat di seluruh sangat dibutuhkan, sehingga pasien
dunia. Skizofrenia diartikan sebagai suatu termotivasi untuk sembuh (Keliat et al.
penyakit yang mempengaruhi otak dan 2011).
menyebabkan timbulnya pikiran, Perlunya perawat memberikan
persepsi, emosi, gerakan perilaku yang pendidikan kesehatan pada keluarga
aneh dan terganggu (Videbeck, 2001 tentang pengendalian halusinasi selama
dalam Prabowo, 2014). pasien berada di Rumah Sakit diharapkan
Skizofrenia adalah istilah yang keluarga mampu merawat pasien secara
digunakan untuk menggambarkan suatu konsisten agar pasien menjadi mandiri
gangguan mayor yang ditandai dengan dan patuh mengikuti program pengobatan
adanya perubahan pada persepsi, pikiran, (Yosep, 2010). Oleh karena itu, perawat
afek dan perilaku seseorang (Sadock, perlu memberikan asuhan keperawatan
2010) dimana memiliki gejala positif dan yang di dalamnya terdapat intervensi
gejala negatif yang meliputi gejala positif dukungan keluarga agar nantinya
adalah halusinasi, waham, perilaku aneh, keluarga mampu merawat dan berkerja
gangguan pikiran formal sedangkan sama dalam mengontrol halusinasi.
gejala negatif adalah alogia, anhedonia- Dukungan keluarga menurut
asosialitas serta atensi. Friedman (2010) adalah sikap, tindakan
Halusinasi merupakan gejala penerimaan keluarga terhadap anggota
yang paling sering muncul pada klien keluarganya, berupa dukungan
skizofrenia yaitu sekitar 70%. (Setyo, informasional, dukungan penilaian,
2008). Jenis-jenis halusinasi menurut dukungan instrumental, dan dukungan
Struart dan Sundeen (2007), meliputi emosional. Sedangkan menurut Smet
halusinasi pendengaran, halusinasi (1994, dalam Christine, 2010) dukungan
penglihatan, halusinasi penciuman, keluarga didefinisikan sebagai informasi
halusinasi pengecapan, halusinasi verbal atau non verbal, saran, bantuan
perabaan, halusinasi sinesthetic dan yang nyata atau tingkah laku yang
halusinasi kinesthetic. diberikan oleh orang-orang yang akrab
Faktor penting yang memiliki dengan subjek di dalam lingkungannya
pengaruh besar dalam menentukan atau yang berupa kehadiran dan
keberhasilan asuhan keperawatan pada hal - hal yang dapat memberikan
pasien halusinasi adalah dukungan keuntungan emosional dan berpengaruh
keluarga, karena dukungan keluarga pada tingkah laku penerimanya.

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018 81


Survey pendahuluan yang METODE
dilakukan di Instalasi Kesehatan Jiwa Penelitian ini menggunakan
RSUD Banyumas diperoleh bahwa 6 dari desain deskriptif korelasional dengan
10 keluarga belum bisa memberikan rancangan cross sectional adalah
dukungan keluarga dalam kemampuan untuk mengetahui hubungan dukungan
pasien mengontrol halusinasi keluarga dalam kemampuan pasien
sepenuhnya, yaitu dukungan emosional mengontrol halusinasi pada penderita
berupa rasa empati dan simpati terhadap skizofrenia di Instalasi Pelayanan
pasien. Berdasarkan fenomena diatas, Kesehatan Jiwa RSUD Banyumas
peneliti tertarik penulis tertarik untuk Tahun 2017.
meneliti “Hubungan dukungan keluarga Sampel dalam penelitian ini
dengan kemampuan pasien mengontrol berjumlah 77 keluarga serta 77 orang
halusinasi pada penderita skizofrenia pasien Teknik pengambilan sampel
yang di rawat di Institusi Pelayanan yang digunakan pada peneliti ini
Kesehatan Jiwa RSUD Bayumas”. menggunakan teknik purposive
Tujuan penelitian : sampling, yaitu didasarkan pada suatu
a. Umum pertimbangan tertentu yang dibuat
Mengetahui hubungan dukungan oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau
keluarga dengan kemampuan pasien sifat - sifat populasi yang sudah
mengontrol halusinasi pada penderita diketahui sebelumnya (Notoatmodjo,
Skizofrenia di RSUD Bayumas 2010). Pengambilan data dalam
b. Khusus penelitian ini menggunakan
1. Mengidentifikasi karakteristik kuesioner yang digunakan untuk
keluarga pasien halusinasi di mengumpulkan data berupa data
Instalasi Pelayanan Kesehatan demografi, dukungan keluarga serta
Jiwa RSUD Banyumas. checklist kemampuan pasien dalam
2. Mengidentifikasi karakteristik mengontrol halusinasi.
pasien halusinasi di Instalasi Langkah terakhir dalam
Pelayanan Kesehatan Jiwa RSUD penelitian adalah melakukan analisa
Banyumas. data. Analisa data dalam penelitian
3. Mengetahui dukungan keluarga ini dilakukan dengan cara bertahap
emosional dalam merawat anggota dan dilakukan melalui proses
keluarga pasien halusinasi di komputerisasi (Notoadmodjo, 2010).
Instalasi Pelayanan Kesehatan Adapun langkah - langkah analisa
Jiwa RSUD Banyumas. data adalah sebagai berikut :

82 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018


1. Analisa univariat A. Karakteristik Responden
Uji normalitas data dilakukan Berdasarkan jenis kelamin
dengan uji Kolmogorov-Smirnov. sebagian besar keluarga pasien
Untuk mempermudah dalam halusinasi berjenis kelamin laki-laki
melakukan perhitungan secara yaitu 39 orang (50,6%) , dan yang
statistic, maka analisis yang berjenis kelamin perempuan
dilakukan dalam penelitian ini akan sebanyak 38 orang (49,4%).
diolah dengan bantuan software Berdasarkan usia, keluarga pasien
statistic SPPS. halusinasi yang berusia 31-59 tahun
Hasil perhitungan Kolmogorov- yaitu sebanyak 59 orang (76,6%),
Smirnov pada kuesioner dukungan sedangkan yang paling sedikit yaitu
keluarga didapat nilai tidak normal berusia >60 tahun sebanyak 2 orang
karena hasil nilai Asymp Sig (2,6%). Berdasarkan hubungan
(2-tailed) kurang dari 0,05 sehingga keluarga dengan pasien halusinasi
menggunakan nilai median untuk paling banyak memiliki hubungan
menentukan ada dukungan dan sebagai Ayah dan Ibu, yaitu
tidak ada dukungan dengan hasil sebanyak 17 orang (22,1%),
dukungan emosional (0,005). sedangkan keluarga dengan pasien
halusinasi paling sedikit memiliki
2. Analisa bivariat hubungan sebagai Suami, yaitu
Dalam analisis ini dilakukan sebanyak 5 orang (6,5%).
dengan pengujian statistik yaitu B. Analisis Univariat
dengan uji chi square untuk Dalam penelitian ini distribusi
mengetahui hubungan antara frekuensi keluarga dalam
variabel independen yaitu dukungan memberikan dukungan emosional
keluarga yang berhubungan dengan dengan kemampuan pasien
bentuk dukungan emosional mengontrol halusinasi pada
terhadap variabel dependent yaitu penderita skizofrenia di Instalasi
kemampuan pasien mengontrol Pelayanan Kesehatan Jiwa Terpadu
halusinasi. RSUD Banyumas berupa keluarga
pasien halusinasi yang memberikan
HASIL DAN PEMBAHASAN dukungan emosional yaitu sebanyak
Berdasarkan hasil pengambilan 39 orang (50,6%), dan yang tidak
data, didapatkan hasil penelitian sebagai memberikan dukungan emosional
berikut : sebanyak 38 orang (49,4%).

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018 83


C. Analisis Bivariat memiliki dukungan emosional
Hubungan keluarga dalam keluarga mempunyai peluang
memberikan dukungan emosional dalam mengontrol halusinasi sebesar
dengan kemampuan pasien 10,827 kali dibandingkan pasien
mengontrol halusinasi pada halusinasi yang tidak memiliki
penderita Skizofrenia di Instalasi dukungan emosional keluarga.
Pelayanan Kesehatan Jiwa Terpadu D. Pembahasan
RSUD Banyumas didaptkan hasil Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari 43 pasien halusinasi bahwa sebagian besar keluarga yang
yang mendapatkan dukungan memberikan dukungan instrumental
emosional keluarga terdapat 28 yang baik terhadap kemampuan
pasien (65,1%) yang mampu pasien mengontrol halusinasi
mengontrol halusinasinya, dan 15 sebagian besar 39 orang (50,6%)
pasien (34,9%) yang tidak mampu dan yang tidak memberikan
mengontrol halusinasinya. dukungan instrumental sebesar 38
Sedangkan dari 34 pasien halusinasi orang (49,4%).
yang tidak mendapatkan dukungan Dukungan keluarga emosional
emosional keluarga terdapat 29 yang disini adalah keluarga dapat
pasien (85,3%) tidak mampu turut merasakan apa yang pasien
mengontrol halusinasinya dan 5 rasakan, keluarga tidak merasa malu
pasien (14,7%) mampu mengontrol dengan penyakit yang dialami oleh
halusinasi. pasien serta meyakini semua
Hasil uji chi square didapatkan penyakit berasal dari Sang Pencipta
2
nilai X = 17,697 dengan pv = 0,000 (Friedman,2010).
dan berdasarkan nilai α < 0,05 maka Hasil penelitian ini sesuai
dapat disimpulkan bahwa ada dengan hasil penelitian Siti (2010)
hubungan antara dukungan bahwa dukungan emosional
emosional dengan kemampuan keluarga dapat menimbulkan efek
pasien mengontrol halusinasi di penyangga yaitu dukungan keluarga
Instalasi Pelayanan Kesehatan Jiwa menahan efek - efek negatif dari
Terpadu RSUD Banyumas. stres terhadap kesehatan yang
Analisa keeratan hubungan dua dialami keluarga dan efek utama
variabel didapatkan nilai OR = yaitu dukungan keluarga yang
10,827 pada CI 3,471 – 33,770 secara langsung mempengaruhi
artinya pasien halusinasi yang peningkatan kesehatan. Dukungan

84 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018


emosional anggota keluarga yang pasien halusinasi dengan baik juga.
tinggi juga akan meningkatkan Terkait dengan pentingnya
harga diri dan kemampuan kontrol dukungan emosional.
diri. Penelitian yang sama tentang
Namun penelitian Saputra dukungan keluarga yang dilakukan
(2012) didapatkan hasil yang oleh Wardani (2012) bahwa
bertentangan dimana tiak adanya dukungan keluarga yang bisa
dukungan emosional keluarga yang diberikan kepada pasien meliputi
mengalami halusinasi yang dukungan emosional yaitu dengan
kemungkinan dapat disebabkan memberikan kasih sayang dan sikap
karena dukungan keluarga yang menghargai yang diperlukan pasien
kurang dari anggota keluarga tetapi hanya sebagian keluarga saja
lainnya karena tingkat kepedulian yang memiliki kasih sayang dan
terhadap anggota keluarga yang sikap menghargai sedangkan
mengalami halusinasi cenderung sebagian besar keluarga lainnya
kurang karena keluarga merasa takut tidak memiliki sikap tersebut.
dengan penyakit yang dialami Dukungan emosional
pasien. merupakan bentuk dukungan atau
Hal serupa disampaikan Kartika bantuan yang dapat memberikan
(2010) yang menyatakan dukungan rasa aman, cinta kasih,
emosional keluarga tidak membangkitkan semangat,
berpengaruh terhadap kesembuhan mengurangi putus asa, rasa rendah
pasien dalam mengontrol diri, rasa keterbatasan sebagai akibat
halusinasinya karena keluarga yang dari ketidakmampuan fisik
memberikan kasih sayang dan sikap (penurunan kesehatan dan kelainan
menghargai kepada pasien yang dialaminya), pada pasien
halusinasi tidak semua anggota halusinasi dukungan emosional
keluarganya bersikap seperti itu sangat diperlukan dan akan menjadi
kepada anggota keluarganya yang faktor sangat penting untuk upaya
mengalami halusinasi tetapi perawatan dan pengobtan dalam
dukungan keluarga instrumental mengontrol masalah halusinasinya,
yang berpengaruh terhadap dengan demikian dukungan
kesembuhan pasien karena finansial emosional dari keluarga sangat
anggota keluarga yang baik dibutuhkan oleh pasien halusinasi
memiliki potensi sembuh pada yang dapat mempengaruhi status

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018 85


psikososial dan mentalnya yang klien gangguan jiwa, adapun yang
akan ditunjukan dengan perubahan dukungan keluarganya kurang tapi
perilaku yang diharapkan dalam tingkat kesembuhannya baik atau
upaya meningkatkan status klien mengalami kesembuhan juga
kesehatannya, hal tersebut tentunya dapat disebabkan pengaruh yang
disebabkan karena terjadinya lain seperti pengobatan pada klien,
peningkatan perasaan tidak berguna, jika klien teratur berobat akan
tidak dihargai, merasa dikucilkan berdampak positif untuk
dan kecewa dari pasien halusinasi, mempercepat kesembuhan dari
dukungan keluarga yang baik dapat klien, juga dapat dipengaruhi oleh
mempengaruhi kesehatan fisik dan faktor-faktor lain seperti lingkungan
mental seseorang melalui tempat klien dirawat jika lingkungan
pengaruhnya terhadap pembentukan klien baik dan tenang akan
emosional (Lestari, 2008). mendukung dan mempercepat
Banyak faktor yang kesembuhan klien (Muttar, 2011).
menyebabkan klien yang mendapat
dukungan keluarga ataupun tidak PENUTUP
mendapat dukungan dari keluarga Simpulan dari penelitian ini di
dapat mengontrol halusinasi atau adalah Ada hubungan antara dukungan
bahkan tidak dapat mengontrol emosional dengan kemampuan pasien
halusinasi. Klien dengan dukungan mengontrol halusinasi pada penderita
keluarga yang baik tapi tetap tidak skizofrenia di Instalasi Pelayanan
dapat mengontrol halusinasi dapat Kesehatan Jiwa Terpadu Tahun 2017
terjadi karena karena ketidakpatuhan dengan pv = 0,000 < 0,05.
klien dalam menerapkan masukan Harapan peneliti setelah penelitian
dari keluarga, juga kondisi klien ini adalah dapat diadakannya program-
yang tidak memiliki motivasi sama program kepada perawat seperti
sekali, depresi, dan tidak memiliki pelatihan, program TAK, membuat SOP
kepekaan tentang perasaannya untuk keluarga mengenai perawatan
sendiri akibatnya sulit untuk pasien dengan gangguan halusinasi pada
memulihkan kondisi klien. penderita skizofrenia sehingga keluarga
Begitupun dengan dukungan ikut berperan serta secara aktif dalam
keluarga yang kurang, semakin membantu proses perawatan pasien
kurang dukungan keluarga semakin dengan gangguan halusinasi pada
rendah pula tingkat kesembuhan penderita skizofrenia.

86 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018


DAFTAR PUSTAKA Online.
(http://repository.usu.ac.id)
Abraham H. Maslow. 2010. Motivation
diakses 15 Februasi 2017 jam
and Personality. Jakarta :
13:00.
Rajawali.
Dewi, dkk. 2012. Bahan Pangan, Gizi,
Akhmadi. 2009. Dukungan Keluarga.
dan Kesehatan.Bandung :
Online
Alfabeta.
(http://www.rajawana.com)
Dewi, KS 2012. Kesehatan Mental.
diakses, 15 Februari 2017 jam
Semarang : Lembanga
08:00.
Pengembangan dan Penjamin
Alcom, K.2007.”Bagaimana
Mutu Pendidikan Universitas
Memberikan Dukungan Keluarga
Diponogoro.
yang Baik: Pengalaman dari
Durand VM, Barlow DH. 2007.
Seluruh Dunia”Online
Skizofrenia dan Gangguan
(http://www.yayasanspiritia.com/
Psikotik lainnya. Yogyakarta :
/htm) diakses 22 Juli 2017 jam
Pustaka Pelajar.
10:00.
Friedman, M. 2010. Buku Ajar
Ali, Z. 2009. Pengantar Keperawatan
Keperawatan Keluarga : Riset,
Keluarga. Jakarta : EGC.
Teori dan Praktek. Jakarta :
Ambary, O.K.M.2010.”Hubungan
EGC.
Antara Dukungan Keluarga
Hartanto, Dwi.2014.”Gambaran Sikap
dengan Keberfungsial Sosial
dan Dukungan Keluarga
Pada Pasien Skizofrenia Pasca
Terhadap Penderita Gangguan
Perawatan Dirumah
Jiwa di Kecamatan Kartasura”.
Sakit”.Skripsi. Online
Naskah Publikasi Fakultas
(http://repository.usu.ac.id)
Kesehatan Universitas
diakses 22 Juli 2017 jam 10:30.
Muhammadiyah Surakarta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian :
Skripsi. Online
Suatu Pendekatan Praktik Edisi
(http://repository.usu.ac.id)
Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.
diakses tanggal 22 Juli 2017 jam
Arisandy, W et all.2014.”Hubungan
11:00.
Dukungan Keluarga dengan
Hartono A, at al. 2010, Ensiklopedia
Kepatuhan Minum Obat Pada
Keperawatan; editor edisi bahasa
Pasien Skizofrenia di Poliklinik
indonesia, estu tiar.-jakarta :
Rumah Sakit Dr.Emaldi Bahar
EGC.
Provinsi Aumatera
Hidayat. 2007. Metode Penelitian
Selatan”.Akademik Keperawatan
Kebidanan Dan Tehnik Analisis
‘aisyiyah Palembang. Skripsi.
Data. Surabaya: Salemba.
Online
Hawari, dkk. 2009. Konsep dasar
(http://stikesaisyiyahpalembang.a
perawatan jiwa. Jakarta : Trans
c.id.pdf). Diakses 22 Juli 2017
Info Medika.
jam 11:30.
Ibrahim, A. S. 2011. Skizofrenia Spliting
Azwar, S. 2013. Metode Penelitian.
Personality. Tanggerang : Jelajah
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Nusa.
Baihaqi, et all. 2010. Psikiatri Konsep
Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A.
Dasar Gangguan-gangguan.
2010. Sinopsis Psikiatri Jilid 2.
Bandung : PT. Refika Aditama.
Terjemahan Widjaja Kusuma.
Christine, M. 2010. “Hubungan
Jakarta : Binarupa Aksara.p.17-
Dukungan Keluarga dengan
35.
Respon Cemas Anak Usia
Keliat, BA et al. 2007. Gangguan
Sekolah terhadap Pemasangan
Konsep Diri. Jakarta: EGC.
Intravena di Rumah Sakit Advent
. 2011. Keperawatan
Medan tahun 2010”. Skripsi.
Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018 87


Khairulrahmi.2009.”Analisis Faktor- dan Banjarbaru”. Tesis. Online
Faktor yang Mempengaruhi (http://ejournal.unlam.ac.id/index
Dukungan Keluarga Terjadinya .php/bk/article/download/679/63
Kekambuhan pada Pasien 5) diakses, 14 Februari 2017 jam
Skizofrenia di Polipsiatri RSUD 15:35.
Soebandi Jember”.Tesis.Online Muttar, M. 2011. “Hubungan dukungan
(http://repository.usu.ac.id) keluarga terhadap kesembuhan
diakses tanggal 19 Juli 2017 jam klien gangguan halusinasi di
19:00. Rumah Sakit Khusus daerah
Kusumawati, F & Hartono Y. 2010. Buku (RSKD) Provinsi Sulawesi
Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Selatan. Skripsi. Online.
Salemba Medika. Murniasih, E. Andika Rahmawati. 2007.
Lestari.2008.”Hubungan Antara “Hubungan Dukungan Keluarga
Pengetahuan dan Dukungan dengan Tingkat Kecemasan
Keluarga dengan Waktu Kambuh Akibat Hospitalisasi Pada Anak
Penderita Skizofrenia di Rumah Usia pra Sekolah di Bangsal I
Sakit Jiwa Daerah Dr.Amino RSUD Dr.Soejarwadi
Gondohutomo Tirtonegoro Klaten”. Jurnal
Semarang”.Skripsi. Online Kesehatan Surya Medika
(http://repository.usu.ac.id) Yogyakarta. Online di akses
diakses tanggal 22 Juli 2017 jam (http://www.skripsistikes.wordpr
12:00. ess.com) diakses tanggal 16
Lubis, dkk.2009.”Hubungan Antara Februari 2017 jam 08:30.
Dukungan Keluarga dengan Nasir, Abdul. 2011. Dasar-Dasar
Beban Keluarga Untuk Keperawatan Jiwa : Pengantar
Mengikuti Regimen Terapeutik dan Teori. Jakarta: Salemba
Pada Keluarga Klien Halusinasi Medika.
RSUD Serang”.Tesis Ngadiran, A. 2010. “Studi Fenomena
Jakarta.FIK.Online Pengalaman Keluarga Tentang
(http://repository.usu.ac.id) Beban dan Sumber Dukungan
diakses tanggal 20 Juli 2017 jam Keluarga dalam Merawat Klien
10:00. dengan Halusinasi”. Thesis. FIK
Maramis, WF. 2009. Catatan Ilmu UI. Online (http://lib.ul.ac.id)
Kedokteran Jiwa, edk 2. diakses tanggal 14 Februari jam
Surabaya : Airlangga University 20:00.
Press. Niven, Neil. 2008. Psikologi Kesehatan :
Mardalis. 2008. Metode Penelitian Suatu Pengantar Untuk Perawat dan
Pendekatan Proposal. Jakarat : Keluarga. Jakarta : EGC.
Bumi Aksara. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
Maryam, dkk.2008.”Mengenal Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Dukungan Keluarga dalam Jakarta : Rineka Cipta.
Pasien Halusinasi”.online .2010. Metodologi
(http://repository.usu.ac.id) Peneliatan Kesehatan. Jakarta :
diakses tanggal 20 Juli 2017. Renika Cipta.
Marvin, dkk, (2006).”Schizophrenia Notosoedirjo. 2005. Kesehatan Mental.
Comprehensive Treatment and Malang : UMM Press.
Management”Onlien Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
(http://repository.usu.ac.id) Penelitian Kesehatan. Jakarta :
diakses tanggal 20 Juli 2017 jam Rineka Cipta.
11:00. Noviandi.2008.”Deskripsi Perubahan
Mubarta, AF, dkk. 2011. “Gambaran Kemampuan Pasien Mengontrol
Distribusi Penderit Gangguan Halusinasi pada Klien dengan
Jiwa di Wilayah Banjarmasin Terapi Individu di Ruang MPKP

88 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018


RSJ Magelang”.Skripsi. online Riyadi, S., & Purwanto, T. 2010. Asuhan
(http://www.skripsistikes.wordpr Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :
ess.com). Diakses tanggal 21 Juli Graha Ilmu.
2017 jam 08:00. Riyadi, S. dan Teguh. 2013. Asuhan
Nurdiana.2007.”Peran Dukungan Keperawatan Jiwa, Edisi 2.
Keluarga Pada Penanganan Yogyakarta: Graha Ilmu.
Penderita Saputra, R.2012.”Hubungan Dukungan
Skizofrenia”.Skripsi.Online Keluarga dengan Kepatuhan
diakses Menkonsumsi Obat Antipsikotik
(http://repositoryunand.usu.ac.id) pada Pasien yang Mengalami
Nuraenah, dkk.2012.”Hubungan Gangguan Jiwa di Poli Rawat
Dukungan dan Beban Keluarga Jalan RSJD
Dalam Merawat Anggota Surakarta”.Skripsi.Online
Dengan Riwayat Perilaku (http://repository.usu.ac.id)
Kekerasan di RS Jiwa Islam diakses tanggal 18 Juli 2017 jam
Klender Jakarta 15:00.
Timur”.Skripsi.Online diakses Sari, dkk.2012.”Hubungan Dukungan
tanggal 20 Juli 2017 jam 11:00. Keluarga Terhadap Motivasi
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Pasien Halusinasi Mencapai
Metodelogi Penelitian Kesembuhan”.Skripsi.Online
Keperawatan. Jakarta: EGC. (http://repository.usu.ac.id)
Prabowo, E. 2014. Buku Ajar diakses tanggal 20 Juli 2017 jam
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : 19:00.
Nuha Medika. Saryono. 2008. Metodelogi Penelitian
Pratiwi, EY. 2011. “Pengaruh Dukungan Kesehatan. Yogyakarta : Mitra
Keluarga Terhadap Kepatuhan Cendikia Press.
Menjalankan Program Terapi Setiadi. 2008. Konsep & Proses
pada Pasien Terapi Rumatan Keperawatan Keluarga.
Metadon di Puekesmas Bogor Yogyakarta : Graha Ilmu.
Timur Kota Bogor”. Online Setyo. 2008. Effort to Control
(http://lib.unnes.ac.id) diakses Hallucination By Group Activity
tanggal 16 Februari 2017 jam Therapy of Volume 3 No 3.
09:00. Purwokerto : Jurnal Keperawatan
Prida, K.2010.”Hubungan Antara Soedirman.
Dukungan Keluarga dengan Siti, N.2010.”Hubungan Antara Lama
Keberfungsian Soaial pada Sakit dengan Dukungan
Pasien Keluarga pada Pasien
Skizofrenia”.Skripsi.Online Skizofrenia yang Dirawat
(http://repository.usu.ac.id) Diruang Rawat Inap Rumah
diakses tanggal 19 Juli 2017 jam Sakit Jiwa
18:00. Prof.Dr.Soeroyo.Magelang”.Skri
Puspitasari.2009.”Peran Dukungan psi.Online
Keluarga pada Penanganan (http://repository.usu.ac.id)
Penderita diakses tanggal 22 Juli jam
Skizofrenia”.Skripsi.Online 19:00.
diakses Struat, & Sundeen. 2007. Buku Saku
(http://repository.usu.ac.id) Keperawatan Jiwa Edisi 4.
tanggal 21 Juli 2017 jam 09:00. Jakarta : EGC.
P, Sugiono. 2011. Metode Penelitian Stuart & Laraia. 2005. Buku Saku
Pendidikan (Pendekatan Keperawatan Jiwa, Edisi 5.
Kuantitatif, Kualitatif, dan Jakarta : EGC.
R&D). Bandung : Alfabeta.

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018 89


. 2007. Buku Saku Pengobatan.”Skripsi.Online
Keperawatan Jiwa. Edisi 5. (http://repository.usu.ac.id).diaks
Jakarta. EGC. es tanggal 18 Juli 2017 jam
Sugiyono. 2005. Statistika untuk 16:00.
Penelitian. Bandung : CV Yasril. K, 2009. Analisis Multivariat
Alfabeta. Untuk Penelitian Kesehatan,
. 2010. Metode Penelitian Yogyakarta : Mitra Cendekia
Kualitatif Kuantitatif & RND. Press.
Bandung : Alfabeta. Yoga, M.2011.”Hubungan Dukungan
Suliswati. 2008. Konsep Dasar Keluarga Kepatuhan Minum
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Obat di
Jakarta : EGC. Poliklinik”.Skripsi.Online
Suliswati at al. 2005, Konsep Dasar (http://repository.usu.ac.id)
Keperawatan Kesehatan Jiwa : diakses pada tanggal 22 Juli jam
Jakarta : EGC. 16:00.
Suprihartiningsih, T. 2011. Asuhan Yosep, I. 2007. Keperawatan Jiwa.
Keperawatan Klien Halusinasi. Bandung : Refika Aditama.
Jakarta : TIM. .2010. Keperawatan
Suwardiman.2011.”Hubungan Antara Jiwa. Bandung : Refika Aditama.
Dukungan Keluarga dengan .2013. Keperawatan
Beban Keluarga Untuk Jiwa, Edisi Revisi. Bandung :
Mengikuti Regimen Terapeutik Refika Aditama.
Pada Keluarga Klien Halusinasi Yusnipa, dkk.2012.”Tingkat
RSUD Serang”.Tesis.Online Pengetahuan Keluarga dan
(http://repository.usu.ac.id) Dukungan Keluarga dalam
diakses 18 Juli 2017 jam 15:00. Perawatan Pasien Halusinasi di
Videbeck, SL. 2008. Buku Ajar Poliklinik Rumah Sakit
Keperawatan Jiwa.Jakarta : Mejokerto Bogor”.Skripsi.Online
EGC. (http://repository.usu.ac.id)
Wardani, dkk.2012.”Dukungan diakses pada tanggal 21 Juli 2017
Keluarga:Faktor Penyebab jam 15:100
Ketidakpatuhan Klien
Skizofrenia Menjalani

90 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018

Anda mungkin juga menyukai