Anda di halaman 1dari 3

SOP IMUNISASI POLIO 2

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Home Care

oleh

Rizky Bella Mulyaningsasi NIM 132310101043


Afan Dwi Anwar NIM 132310101044
Yenny Dwi Aryati NIM 132310101045
Saltish Aguinaga NIM 132310101046

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2015
IMUNISASI POLIO 2

PSIK
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN: NO. REVISI: HALAMAN:
TANGGAL DITETAPKAN OLEH :
TERBIT:
1. PENGERTIAN Imunisasi polio 2 adalah tindakan yang dilakukan untuk
memberikan kekebalan pada bayi atau anak sehingga terhindar
dari penyakit polio dengan memberikan vaksin polio oral
melalui mulut dengan menggunakan pipet.
2. TUJUAN Untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit
plimielitis atau penyakit polio yang biasanya disebabkan oleh
virus polio
3. INDIKASI Bayi yang sudah melewati imunisasi polio 1 dengan umur 16
minggu
4. KONTRAINDIKASI a. Muntah atau diare berat pemberian faksin ditunda
b. Keadaan kekebalan tubuh yang rendah atau tinggal
serumah dengan pasien yang memiliki kekebalanm tubuh
yang rendah misalnya : penyakit steroid, kanker dan
kemoterapi.
c. Inveksi HIV atau kontak langsung dengan HIV serumah
d. Ada alergi terhadap neomisin, streptomisin, polimiksin-B
e. Demam > 38,5 C
5. PERSIAPAN a. Kondisi bayi atau anak yang sehat
PASIEN b. Ciptakan lingkungan secara nyaman dan kondusif agar
pelaksanaan imunisasi dapat terstruktur dengan baik.
c. Perkenalkan diri dan jelaskan maksud dan tujuan
6. PERSIAPAN ALAT a. Vaksin Polio dalam tempatnya.
b. Lembaran/kartu-kartu obat yang mencantumkan
secara lengkap mengenai : nama pasien, umur, jenis
obat, dosis, jadwal pemberian
c. KMS
d. Pipet polio
e. Gunting
f. Sarung tangan
7. CARA KERJA 1. Cek label vaksin polio
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
3. Buka tutup vaksin dengan menggunakan gunting
4. Atur posisi bayi
5. Libatkan keluarga dalam restrain bila diperlukan (Ibu
disuruh memegangi bayi agar bisa ditetesi vaksin)
6. Buka mulut bayi dengan cara menekan pipi bayi
sampai mulut terbuka dan teteskan vaksin polio
sebanyak 2 tetes
7. Pastikan vaksin yang telah diberikan masuk atau
ditelan oleh bayi.
8. Jika dimuntahkan atau dikeluarkan oleh anak, ulangi
lagi penetesan
9. Setelah selesei posisikan bayi seperti semula dan
rapikan bayi
10. Beritahu orang tua agar tidak menyusui selama 10-15
menit setelah bayi diberikan obat.
11. Bereskan alat
12. Cuci tangan
8. EVALUASI Evaluasi respon non verbal klien untuk memastikan vaksin
benar-benar tertelan.
Beritahu dan beri pemahaman kepada ibu menganai efek
samping pemberian vaksin
9 HAL YANG PERLU 1. Sebagian kecil bayi setelah imunisasi dapat mengalami
DIPERHATIKAN gejala pusing, diare ringan, nyeri otot, dan demam
2. Selalu menjaga kebersihan bayi, karena setelah diberikan
vaksin makan kotoran bayi akan mengandung virus
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai