Anda di halaman 1dari 2

Konjungsi temporal adalah kata hubung yang menerangkan hubungan waktu dari

dua hal atau peristiwa yang berbeda.

Konjungsi temporal yang menghubungkan dua hal atau peristiwa, terdiri dari dua
bagian, yaitu konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak
sederajat (misalnya apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum,
sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah,
sesudah, tatkala, dan sebagainya) dan konjungsi temporal yang menghubungkan
dua bagian kalimat yang sederajat (misalnya sebelumnya dan sesudahnya).

Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan dan menceritakan tentang fakta
dan kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu yang
mempunyai nilai sejarah.
Ciri – Ciri Teks Sejarah
Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh teks sejarah, diantaranya:

1. Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan kejadian.


2. Bentuk teks cerita ulang (recount)
3. Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.
4. Sering menggunakan konjungsi temporal.
5. Isi berupa fakta.

nomina modifikatif (mewatasi), misalnya; rumah besar, dua botol, ruang makan,
dan lain-lain. Kedua,
kelompok nomina koordinatif (tidak saling menerangkan), misalnya; lahir batin,
sandang pangan, sarana prasarana, hak dan kewajiban, adil dan makmur, dan
sebagainya.
Ketiga, kelompok nomina apositif, sebagai keterangan yang ditambahkan atau
diselipkan, misalnya; Sinta, teman sekelasku, pergi berlibur ke Bali.
Verba transitif adalah verba yang memerlukan dua nomina, satu sebagai subjek
dan satu lagi sebagai objek dalam kalimat aktif.
1. Unsur intrinsik cerpen dan novel
a. tema , yaitu pokok pikiran cerita
b. amanat , yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis
c. alur , yaitu rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. tahapan alur ;
permulaan, pemunculan konflik, klimaks, antiklimaks, dan penyelesaian.
d. perwatakan , yaitu cara pengarang menggambarkan watak tokoh.
e. latar , yaitu keterangan tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam
cerita.
f. gaya bahasa , yaitu carak pemakaian bahasa
g. sudut pandang , yaitu cara pandang pengarang dalam menyikapi tokoh

kaidah kebahasaan yang terdapat di dalam teks cerita sejarah:

 Pronomina (kata ganti): kata yang dipakai untuk menggantikan benda dan
menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung.
 Frasa Adverbial: kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu,
dan tempat.
 Verba Material: kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan
oleh partisipan. Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya
menulis, mengepel, menyapu. (Pahami: Pengertian Verba Pewarta dan
Contohnya)
 Konjungsi Temporal (kata sambung waktu): berfungsi menata urutan
peristiwa yang diceritakan. Umumnya banyak menggunakan kata
penghubung temporal.

peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya
mengiaskan maksud tertentu.
majas adalah bahasa yang mengandung makna kias yang dapat menghidupkan dan
membangkitkan daya tarik

Anda mungkin juga menyukai