Anda di halaman 1dari 19

Meropenem Serbuk injeksi 1,0 g, Clap vial mengarrdung Meropenem

tratydrate buffered sodium camonate setara dengan Meropenem 1,0 gram

T.,....—......11111111111111•■•...AIMI •

DESKRIPSI Meropenem dengan zat aktif Meropenem trihydrate buffered


sodium carbonate (setara dengan Meropenem) tersedia datum 0,5 g dan 1 g
serbuk stem/! untuk injeksi datum kemasan vial. Rumus molekul
CoH.N,O,S.3H,0 Berat molekul :437,52.

Struktur kimia

0 N N30

HO

HOC\N— CH3

• 3H20 HO H H H CHo Nama kimia : (4R,5S,6S)-3-[[(3S,5S)-5-


(Dimethylcarbamoy1)-3-pyrrolidinyfithicti-6-[(1R)-1- hydroxyethy1]-4-rnethyl-
7-cum-1- azabicydo[3.2.0]hept-2-ene-carboxylic acid, trihydrate.

FARMAKOLOGI : Farmakodinamik Aktivitas antimikroba - Meropenem adalah


antibiotik carbapenem untuk penggunaan parenteral yang relatif stabil
terhadap dehydropeptidase-1 (DHP-1) manusia dan oleh karena itu, tidak
membutuhkan penambahan penghambat DHP-1. - Meropenem bersilat
bakterisidal dengan mempengaruhi fungsi vital bakteri datum pembentukan
dinding sel. Kemampuan Meropenem masuk ke datum dinding set ()aided,
dikarenakan Meropenem mempunyallingkat stabilitas yang tinggi terhadap
semua sent pdactamase dan juga aktivitas yang tinggi terhadap protein
pengikat penicillin. Sehingga hal ini menjetaskan aldvitas poten dari
Meropenem sebagai baktedsidal dalam melawan spektrum luas bakted aerob
dan anaerob. - Meropenem stabil pada tes sensitiWtas dan tes ini dapat
dilakukan dengan metode rutin yang biasa. Tes in vitro menunjukkan bahwa
Meropenem bekerja sinergis dengan kebanyakan antibiotik lain. Hal ini telah
dibuktikan setara in vitro dan in vivo bahwa Meropenem LnemptinyaLefek
pasca-arditktik Spektium antibakted Meropenem setara in vitro termasuk
kemampuan klinik yang bermakna terhadap kelompok hatted gram posit( dan
gram negatif, aerob dan anaerob, seperti yang ditunjukkan di bawah ini: Gram
Positif Aerob : Bacillus sp., Corynebacterium diphtheriae, Enterococcus
faecalis, Enterococcus liquefaciens, Enterococcus avium, Listeria
monocytogenes, Lactobacillus sp, Nocardia asteroides; Staphylococcus aureus
(penisilinase negatif dan positif), Staphylococci koagulase negatif termasuk:
Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus saprohyticus, Staphylococcus
capitis, Staphylococcus cohnii, Staphylococcus xylosus, Staphylococcus warned,
Staphylococcus hominis, Staphylococcus simulans, Staphylococcus
intermedius, Staphylococcus sciuri, Staphylococcus lugdunensis, Streptococcus
pneumoniae (sensitif dan resisten penicillin), Streptococcus agalactiae,
Streptococcus pyogenes, Streptococcus equi, Streptococcus bovis,
Streptococcus mitis, Streptococcus mitior, Streptococcus milled, Streptococcus
sanguis, Streptococcus viridans, Streptococcus salivarius, Streptococcus
morbilorium, Streptococcus Grim G, Streptococcus Grup F; Rhodococcus aqui.
Gram Negatif Aerob Achromobacter xylosoxidans, Acinetobacter anitratus,
Acinetobacter Iwoffir, Acinetobacter baumannii, Aeromonas hydrophilia,
Aeromonas sorbria, Aeromonas caviae, Alcaligenes faecalis, Bordetella
bronchiseptica, Brucella melitensis, Campylobacter colli, Campylobacter jejuni,
Citrobacter freundii, Citrobacter diversus, Citrobacter kosed, Citrobacter
amalonsticus, Enterobacter aemgenes, Enterobacter (Pantoea) agglomerans,
Enterobacter cloacae, Enterobacter sakazakii, Escherichia colli, Escherichia
hermannii, Gardnerella vaginalis, Haemophilus infiuenzae (termasuk kelompok
(i-lactamase-positif dan strain yang resisten Ampisillin). Haemophilus
parainlluenzae, Haemophilus ducreyi, Helicsbacterpylon, Neisseda
meningitidis, Neisseria gonorrhoeae (termasuk kelompok p-lactamase positif,
strain yang resisten Penicillin dan Spectinomycin), Hafnia alvei, Klebsiella
pneumoniae, Klebsiella aerogenes, Klebsiella mamma, Klebsiella oxytoca,
Moraxella (Branhamella) catarrhalis, Morganella morganii, Proteus mirabilis,
Proteus vulgaris, Proteus penned, Providencia rettgerr Providencia stualiii,
Providencia . alcalifacMns, Pasteurefia multocida, Plesiomonas shigelloides,
Pseudomonas aeruginosa, Pseudomonas putida, Pseudomonas alcaligenes,
Burkholder/ (Pseudomonas) capacia, Pseudomonas fluorecens, Pseudomonas
stutzeri, Pseudomonas pseudomallei, Pseudomonas acidovorans, Salmonella
sp (termasuk Salmonella enteritidisftyphi), Serratia marcescens, Serratia
liquefaciens, Serratia rubidaea, Shigella sermon, Shigella flexneri, Shigella
boydii, Shigella dysentedae, Wbrio choterae, Vibrio parahaemolyticus, Wbrio
vulnificus; Yersinia enterocolitica. Bakteri Anaerob Actinomyces odontolyticus,
Actinomyces meyeri, Bacteroides-Prevotella-Porphymmonas spp, Bactemides
fragilis, Bactemides vulgatus, Bactemides variabilis, Bactemides pneumosintes,
Bactemides coagulans, Bactemides uniformis, Bactemides distasonis,
Bactemides ovatus, Bactemides thetaiotaomicron, Bactemides eggerthii,
Bactemides capsillosis, Prevotella buccalis, Bactemides gracillis, Prevotella
melaninogenica, Prevotella intermedia, Prevotella bivia, Prevotella
splanchnicus, Prevotella oralis, Prevotella disiens, Prevotella rumenicola,
Bactemides ureolyticus, Prevotella wisp Prevotella buccae, Prevotella
dentrcola, Bactemides levii, Porphyromonas asaccharolytica, Bifidobacterium
sp, Bilophila wadsworthia, Clostridium perfringens, Clostridium bifiennentans,
Clostridium ramosum, Clostridium sporogenes, Clostridium cadaveris,
Cbstridium sorclellii, Clostridium bulyricum, Clostridium clostridiformis,
Clostridium innocuum, Clostridium subterminale, Clostridium tedium;
Eubactenum lentum, eubacterium aerofaciens; Fusobacterium mortiferum,
Fusobacterium necrophonim, Fusobacterium nucteatum, Fusobacterium
varium, Mobiluncus curtisii, Mobiluncus muliens, Peptostreptococcus
anaero,bius, Peptosfreptococcusmicras, Peptostreptococcussaccharolyticus;
Peptostreptococcus saccharolyticus, Peptostreptococcus asaccharolyticus,
Peptostreptococcus magnus, Peptostreptococcus prevotii, Propionibacterium
acres, Propionibacterium avidum, Propionibacterium granulosum.
Stenotrophomonas maflophilia, Enterococcus faecium dan Staphylococci yang
resisten methicilfin ditemukan resisten terhadap Meropenem. Fannakokinetik
Distribusi Meropenem didistnbusikan secara luas ke dalam jaringan dan ratan
tubuh termasuk LCS (Liquor Cerebrospinal) dan empedu. Meropenem masuk
ke datum cairan serebrospinal pendedta meningitis balderial, mencapai
konsentrasi yang dipedukan untuk menghambat kebanyakan bakteria.
Metabolisme Mempemen dilaporkan memiliN suatu metabolit dalam bentuk
inaklrf dan diekskresikan lewat tub. Ekskresi Meropenem terutama
diekskresikan di min melalui sekresi tubulus dan Mhos' glomerulus. Seldtar
70% dad dosis ditemukan dalam bentuk fidak berubah dalam urn dalam jangka
waktu lebih dari 12 jam dan konsentrasi di urn berada di alas 10 iv per ml
dipertahankan dalam jangka waktu 5 jam setelah pemberian dosis 500 mg.
Waktu paruh efiminasi Meropenem sekirat 1 jam, dan dapat menjadi lebih
panjang pada penderita dengan gangguan ginjal dan juga sedikit lebih panjang
pada penderita anak-anak.

INDIKASI Meropenem diindikasikan unit.* terapi infeksi berikut ini, pada


penderita dewasa dan anak-anak yang disebabkan oleh bakten sensitif tunggal
atau multipel terhadap Meropenem: - Pneumonia termasuk pneumonia
nosokomial; infeksi saluran kemih; infeksi di dalam perut, infeksi ginekologi
seperti endomehitis dan penyakit inflamasi panggul; infeksi kulit dan jaringan
penyangga kulit; meningitis; septikemia. - Terapi empids, untuk dugaan infeksi
pada penderita dewasa dengan febris neutropenia, dan sebagai monoterapi
atau dikombinasi dengan antivirus dan antijamur. Meropenem dibuktikan
berkhasiat pada terapi tunggal atau dengan kombinasi dengan antimikroba
yang lain pada terapi infeksi

DOSIS DAN CARA PEMBERIAN Dewasa - Dosis sehari yang disarankan: • 500 mg
IV setiap 8 jam pada terapi pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi
ginekologi seperti endometritis, infeksi kulit dan jaringan penyangga • 1 9 IV
setiap 8 jam pada tempi pneumonia nosokomial, peritonitis, dugaan infeksi
pada penderita neutropenia dan septikemia. • Pada keadaan meningitis, dosis
yang direkomendasikan yaitu 2 gram setae 8 jam Seperti antibiotik yang lain,
penggunaan Meropenem hams hati-hati sebagai monoterapi pada penderita
yang sakit beret dan diketahui atau diduga terkena infeksi saluran pemafasan
bagian bawah akibat Pseudomonas aeruginosa. Tes sensitivitas biasanya
disarankan ketika digunakan pada terapi infeksi Pseudomonas aeruginosa. -
Dosis dan jadwal pernberian untuk pendedta dewasa dengan gangguan fungsi
ginjal: Dosis hams dikurangi pada penderita dengan bersihan kreatinin < 51
ml/menit, seperti dibawah ini.

Bersihan Kreatinin (ml/menit) Dosis (Berdasarkan unit dosis 500 mq, I q)


Frekuensi 26-50 1 unit dosis (500 mq atau lot Setae 12 tam 10-25 14 unit d s'
(250 mg Setiao 12 'am <10 06 unit dosis (250 mg atau 500 mg) setiap 24 jam

Meropenem dapat dihilangkan dengan hemodialisis. Apabila tempi lanjutan


dengan Meropenem dipedukan, disarankan unit dosis (bendasarkan hoe dan
keparahan infeksi) diberikan pada akhir prosedur hemodialisis untuk
tercapainya konsentrasi terapeutik plasma yang efektif. - Pendertia dewasa
dengan gangguan hati: Tidak dipedukan penyesuaian dosis pada pendenta
dengan gangguan hati. Anak-anak : - Anak-anak > 3 bulan sampai 12 tatiun:
Dosis yang disarankarr. 10-20 mg/kg setiap 8 jam tergantung dari ripe dan
keparahan infeksi, kepekaan patogen dan kondisi penderita. - Anak-anak
dengan berat badan > 50 kg: • Dosis dewasa hems diberikan. • Meningitis:
Dosis yang disarankan: 40 mg/kg setiap it jam. - Belum ada penelitian pada
anak dengan gangguan fungsi ginjal. Usia lanjut - Tidal dipedukan penyesualan
dosis untuk penderita usia lanjut dengan fungsi ginjal yang normal atau nilai
bersihan kreatinin >50 ml/menit. Cara penyiapan injeksi : - Meropenem yang
digunakan untuk injeksi bolus IV hams dilarutkan dengan Aqua steril
untailrfieksi (5 rn11250 mg Meropenem). lei akan menghasilkan perkiraan
konsentrasi sekitar 50 mg/ml. Wama landan yang telah tercampur bisa jemih,
tidak beovama atau kuning mita Meropenem untuk infus intravena dapat
langsung dilarutkan dengan larutan infus yang sesuai (50-200 m1). - Disarankan
larutan Mempenem yang telah disiapkan digunakan secepat mungldn. Larutan
Meropenem lidak boleh dibekukan. - Meropenem dapat diberikan secara
injeksi IV bolus selama lebih kurang 5 menit atau dengan infus intraveria
selama 15-30 menit. - Kocok larutan yang telah dicampur sebelum digunakan. -
Semua vial adalah untuk pemberian tunggal. Teknik standar aseptik harus
dilakukan selama pencampuran dan pemberian. - Lanitan terekonstitusi stabil
dalam penyimpanan selama 6 jam pada suhu dibawah 30°C atau selama 24
jam pada suhu kulkas (2-8)*C OVERDOSIS : Overdosis dapat terjadi selama
terapi, terutama pada penderita dengan gangguan ginjal. Terapi pada
overdosis harus dilakukan simtomatis. Pada individu normal, dapat dilakukan
eliminasi cepat pada ginjal, sedangkan pada subjek dengan gangguan ginjal,
hemodialisis akan menghilangkan Meropenem dan metabolitnya.

KONTRAINDIKASI Meropenem dikontraindikasikan untuk pendedta yang


menunjukkan reaksi hipersensifivitas terhadap Meropenem.

PERINGATAN DAN PERHATIAN Sebelum memulai terapi dengan Meropenem,


hams dilakukan penyelidikan adanya reaksi hipemensitivitas sebelumnya
terhadap antibiotik 13-ladam. Meropenem hams diberikan dengan hati-hati
pada penderita dengan ritvayat seperti itu. Apabila terjadi reaksi alengi
terhadap Meropenem, obat tersebut hares dihentikan dan tindakan yang !pat
hams diambil. Penggunaan Meropenem pada penderita dengan penyakit hati
hams disertai pengawasan kadar transaminase dan - Seperti antibiotik yapg
lain, pertumbuhan organisme yang tidal sensitif dapat terjadi, dan oleh karena
itu pengawasan yang berkesinambungan dipedukan terhadap setiap penderita.
Pseudomembranous kolibs pemah dilaporkan terjadi pada Meropenem dan
bervariasi dad ringan sampai mengancam tiwa. Oleh karena itu, antibiotik
hams diberikan dengan hati-hati pada individu dengan thvayat gangguan
saluran pencemaan, terutama holds. Penting untuk mempertimbangkan
diagnosa pseudomembran kolilis pada kasus pasien yang diare tedmit dengan
penggunaan Meropenem. Meskipun strati mengindikasikan bahwa toksin yang
diproduksi oleh Clostridium drfficile adalah salah sate penyebab utama kolitis
yang dikaitkan dengan antibiotik, penyebab lain pada dipertimbangkan. -
Pemberian bersama antara Meropenem dengan obat-obat yang nefrotoksik
hams dipertimbangkan dengan hati-hati. - Efek terhadap kemampuan
mengendarai dan mengoperasikan mesin: tidak ada data yang tersedia, tetapi
tidal diantisipasi bahwa Meropenem akan mempengaruhi kemampuan
mengendarai dan mengoperasikan mesin. - Penggunaan pada kehamilan:
Meropenem hams digunakan pada kehamilan apabila keuntungan potensial
melebihi risiko potensial terhadap fetus. Pada setiap kasus, penggunaan hams
dibawah pengawasan langsung dokter. - Penggunaan pada waktu menyusui:
Meropenem digunakan pada waktu menyusui apabila kentuntungan potensial
melebihi risiko potensial terhadap bayi. - Penggunaan pada anak-anak:
kegunaan dan toleransi pada infant usia < 3 bulan betum dibakukan; deb
karena itu, Meropenem tidak diaarankan imhrk din! inakan di hawah usia ini.

Grarn'Negalif Aerob Achromobacter xylosoxidans, Acinetobacter anitratus,


Acinetobacter hyoffli, Acinetobacter baumannii, Aeromonas hydrophilia,
Aeromonas sorbria, Aeromonas caviae, Alcaligenes faecalis, Bordetella
bronchiseptica, Brucella melitensis, Campylobacter colli, Campylobacter jejuni,
Citrobacter freundii, Citrobacter diversus, Citrobacter koseri, Citrobacter
amaionaticus, Enterobacter aerogenes, Enterobacter (Pantoea) agglomerans,
Enterobacter cloacae, Enterobacter sakazakii, Escherichia colli, Escherichia
hermannii, Gardnerella vaginalis, Haemophilus in fiuenzae (termasuk kelompok
frlactamase-positif dan strain yang resisten Ampicillin), Haemophilus
parainfiuenzae, Haemophilus ducreyi, Helicobacter pylori, Neissmia
meningdidis, Neisseria gonorrhoeae (termasuk kelompok p-lactamase positif,
strain yang moisten Penicillin dan Spectinomycin), Hafnia alvei, Klebsiella
pneumoniae, Klebsiella aerogenes, Klebsiella ozaenae, Klebsiella ozytoca,
Moraxella (Branhamella) catarzhalis, Morganella morganii, Proteus mirabilis,
Proteus vulgaris, Prot.. penned, Providencia rettgeri, Providencia stuartii,
Providencia alcalifaciens, Pasteurella multocida, Plesiomonas shigelloides,
Pseudomonas aeruginosa, Pseudomonas putida, Pseudomonas alcaligenes,
Burkholderia (Pseudomonas) capacia, Pseudomonas fiuorecens, Pseudomonas
stutzed Pseudomonas pseudomallei, Pseudomonas acidovorans, Salmonella sp
(termasuk Salmonella enteritidis/typhi), Serratia marcescens, Serratia
liquefaciens, Serratia rubidaea, Shigella sonnet, Shigella Penned, Shigella
boydii, Shigella dysenteriae, Wbrio cholera°, Vibrio parahaemolyticus, Wbrio
vulnificus; Yersinia enterocolitica. Balderi Anaerob : Actinomyces
odontolyticus, Actinomyces moped, Bacteroides-Prevotella-Porphyromonas
spp, Bacteroides fragilis, Bacteroides vulgatus, Bacteroides variabilis,
Bacteroides pneumosintes, Bacteroides coagulans, Bacteroides uniformis,
Bacteroides distasonis, Bacteroides ovatus, Bacteroides thetaiotaomicron,
Bacteroides eggerthii, Bacteroides cepsillosis, Prevotella buccalis, Bacteroides
gracillis, Prevotella melaninogenica, Prevotella intermedia, Prevotella bivia,
Prevotella splanchnicus, Prevotella orals, Prevotella disiens, Prevotella
rumenicola, Bacteroides ureolyticus, Prevotella oris, Prevotella buccae,
Prevotella denticola, Bacteroides Murk Porphyromonas asaccharolytica,
Bifidobacterium sp, Bilophila uradsivorthia,-Clostridium perfringens,
Clostridium bifermentans, Clostridium ramosum, Clostridium sporogenes,
Clostridium cadaveris, Clostridium sordellii, Clostridium butyricum, Clostridium
clostddiformis, Clostridium innocuum, Clostridium subterminale, Clostridium
tedium; Eubacterium lentum, eubacterium aerofacienk Fusobacterium
mortiferum, Fusobactedum necrophorum, Fusobacterium nucleatum,
Fusobacterium vadum, Mobiluncus curlisk Mobiluncus mulieris,
Peptostreptococcus anaerobius, Peptostreptococcus micros,
Peptostmptococcus saccharelyticus; Peptostreptococcus saccharolyticus,
Peptostreptococcus asaccharolytMus, Peptostreptococcus magnus,
Peptostreptococcus prevotii, Propionibacterium acnes, Propionibacterium
avidum, Propionibacterium granulosum. Stenotrophomonas malfophilia,
Enterococcus faecium dan Staphylococci yang resisten methiciltin ditemukan
resisten terhadap Meropenem. Farmakokinetik Distribusi. Meropenem
didistribusBan secara luas ke dalam jaringan dan cairan tubuh termasuk LCS
(Liquor Cerebrospinal) dan empedu. Meropenem masuk ke dalam cairan
sembrospinal penderita meningitis bakterial, mencapai konsentrasi yang
dipedukan untuk menghambat kebanyakan bakteria. - Metabolism°
Meropemen dilaporkan memiliki suatu metabolit dalam bentuk inaktif dan
diekskresikan lewat urin. Ekskresi Meropenem terutama diekskresikan di urin
melalui sekresi tubulus dan flltrasi glomerulus. Sekitar 70% dad dosis
ditemukan dalam bentuk tidak berubah dalam urin dalam jangka waktu lebih
dart 12 jam dan konsentrasi di inn berada di atas 10 up per ml dipertahankan
dalam jangka waktu 5 jam setSlah pemberian dosis 500 mg. Waktu parch
eliminasi Meropenem sekirat 1 jam, dan dapat menjadi lebih panjang pada
penderita dengan gangguan ginjal dan Noe sedikit lebih panjang pada
penderita anak-anak.

INDIKASI : Meropenem diindikasikan untuk tenant infeksi berikut ini, pada


penderita dewasa dan anak-anak yang disebabkan oleh balled sensitif tunggal
atau multipel terhadap Meropenem: - Pneumonia terrnasuk pneumonia
nosokomial; infeksi saluran kemih; infeksi di claim perot, infeksi ginekologi
seperti endometritis dan penyakit inflamasi panggul; infeksi kulit dan jaringan
penyangga kulit; meningitis; septikemia. Terapi empiris, untuk dugaan infeksi
pada penderita dewasa dengan febris neutropenia, dan sebagai monoterapi
atau dikombinasi dengan antivirus dan antijamur. Meropenem dibuktikan
berkhasiat pada terapi tunggal atau dengan kombinasi dengan antimikroba
yang lain pada tempi infeksi polimikrobial. DOSIS DAN CARA PEMBERIAN :
Dewasa : --

- Dosis sehari yang disarankan: • 500 mg IV setiap 8 jam pada terapi


pneumonia, infeksi saturan kemih, infeksi ginekologi sepedi endometritis,
infeksi kulit dan jaringan penyangga kulit. • 1 g IV setiap 8 jam pada tempi
pneumonia nosokomial, peritonitis, dugaan infeksi pada pendedta neutropenia
dan septicemia. • Pada keadaan meningitis, dosis yang direkomendasikan pats
2 gram setiap 8 jam Seperti antibiotik yang lain, penggunaan Meropenem
hams hati-hat sebagai monoterapi pada pendedta yang salt beret dan
diketahui atau diduga terkena infeksi saluran pemafasan bagian bawah akibat
Pseudomonas aeruginosa. Tes sensitivitas biasanya disarankan ketika
digunakan pada tempi infeksi Pseudomonas aeruginosa. - Dosis dan jadwal
pemberian untuk penderita dewasa dengan gangguan Nngsi ginjal: Dosis hams
dikurangi pada penderita dengan bersihan kreatinin <51 ml/menit, seperti
dibawah ini.

Bersihan Kreatinin ml/menit Dosis Berdasarkan unit dosis 500 m• 1 • Frekuensi


26-50 1 unit dosis (500 mg atau 10) etiap 12 lam 10-25 /0 unit dosis is 250 mg
atau 500 mg) % unit dosis (250 mg atau 500 mg) Satan 12 iam Setiap 24 jam
<10

Meropenem dapat dihilangkan dengan hemodialisis. Apabila tempi lanjutan


dengan Meropenem dipedukan, disarankan unit dosis (berdasarkan Noe dan
keparahan infeksi) diberikan pada akhir prosedur hemodialisis untuk
tercapainya konsentrasi terapeutik plasma yang efektif. - Penderita dewasa
dengan gangguan hat Trdak dipedukan penyesuaian dosis pada penderita
dengan gangguan hat. Anak-anak : - Anak-anak > 3 bulan sampat 12 tahun:
Dosis yang disarankan: 10-20 mg/kg setiap 8 jam tergantung dad tipe dan
keparahan infeksi, kepekaan patogen dan kondisi penderita. - Anak-anak
dengan beret badan > 50 kg: • Dosis dewasa hams diberikan. • Meningitis:
Dosis yang disarankan: 40 mg/kg setiap 8 jam. - Belum aria peneritian pada
anak dengan gangguan Nngsi ginjal. Usia lanjut : - Tidak dipedukan
penyeAtaian dosis untuk penderita usia lanjut dengan fungsi ginjal yang normal
atau nilai bersihan Nealinin >50 ml/menit. Cara penylopan injeksi : -
Meropenem yang digunakan untuk injeksi bolus IV harus dilarutkan dengan
Aqua steril untat-TrgRsi (5 ml/250 no Meropenem). Ini akan menghasilkan
perkiraan konsentrasi sekitar 50 mg/mi. Wama larutan yang telah tercampur
bisa jemih, tidak benvama atau kuning PuMf7— Meropenem untuk infus
intravena dapat langsung dilarutkan dengan larutan infus yang sesuai (50-200
ml). - Disarankan Mandan Meropenem yang telah disiapkan digunakan secepat
mungkin. Larutan Meropenem tidak boleh dibekukan. - Meropenem depot
diberikan secara injeksi IV bolus selama lebih kurang 5 menit atau dengan inks
inb-avena selama 15-30 menit. - Kook !Nolan yang telah dicampur sebelum
digunakan. - Semua vial adalah untuk pemberian tunggal. Teknik standar
asap& hams dilakukan selama pencampuran dan pemberian. - Larutan
terekonstitusi stabil dalam penyimpanan selama 6 jam pada suhu dibawah
30°C atau selama 24 jam pada suhu kulkas (2-8)°C OVERDOSIS: Overdosis
dapat terjadi selama tenant, terutama pada pendedta dengan gangguan ginjal.
Terapi pada overdosis hams dilakukan simtomatis. Pada individu normal, dapat
dilakukan eliminasi canal pada ginjal, sedangkan pada subjek dengan gangguan
ginjal, hemodialisis akan menghilangkan Meropenem dan metabolitnya.
KONTRAINDIKASI Meropenem dikontraindikasikan untuk penderita yang
menunjukkan reaksi hipersensitietas terhadap Meropenem.

PERINGATAN DAN PERHAT1AN : - Sebelum memulai tempi dengan


Meropenem, hams dilakukan penyelidikan adanya reaksi hipersensitivitas
sebelumnya terhadap antibiotik p-lactam. Meropenem hams diberikan dengan
hati-hag pada pendedta dengan riwayat seperti itu. Apabila terjadi reaksi alergi
terhadap Meropenem, obat tersebut hams dihentikan dan tindakan yang tepat
hams diambil. - Penggunaan Meropenem pada penderita dengan penyakft hat
hams disertai pengawasan kadar transaminase dan bilirubin. Seper/ antibiotik
yang lain, pertumbuhan organisme yang tidak sensitif dapat tedadi, clan oleh
kamna itu pengawasan yang berkesinambungan dipedukan terhadap satrap
pendedta. Pseudomembranous kolitis pemah dilaporkan terjadi pada
Meropenem dan bervariasi dad ringan sampai mengancam jiwa. Oleh kamna
itu, antibiotik hams diberikan dengan halo-hati pada individu dengan riwayat
gangguan saluran pencemaan, terutama kolitis. Panting untuk
mempertimbangkan diagnose pseudomembran kolitis pada kasus pasien yang
diare terkait dengan penggunaan Meropenem. MesNpun mengindikasikan
bahwa toksin yang diproduksi °rah Clostridium di fficile adalah salah saki
penyebab utama kolitis yang dikaitkan dengan antibiotik, penyebab lain pedu
diperlimbangkan. - Pemberian bersama antara Meropenem dengan obat-obet
yang nefrotoksik hams dipertimbangkan dengan hati-hati. - Efek terhadap
kemampuan mengendarai dan mengoperasikan mesin: tidak aria data yang
tersedia, tetapi tidak diantisipasi bahwa Meropenem akan mempengaruhi
kemampuan mengendarai dan mengoperasikan mesin. Penggunaan pada
kehamilan: Meropenem hams digunakan pada kehamilan apabila keuntungan
potensial melebihi dsiko potensial terhadap fetus. Pada setiap kasus,
penggunaan hams dibawah pengawasan langsung dokter. - Penggunaan pada
waktu menyusui: Meropenem digunakan pada waktu menyusui apabila
kentuntungan potensial melebihi risiko potensial terhadap bayi. - Penggunaan
pada anak-anak: kegunaan dan toleransi pada infant usia < 3 bulan belum
dibakukan; oleh kamna du, Meropenem tidak disarankan untuk digunakan di
bawah usia ini.
INTERAKSI OBAT : - Probenecid berkompetisi dengan Meropenem untuk
sekresi aktif lewat tubukts dbuoleh karena itu menghambat ekstoresi ginjal,
dengan efek meningkatnya waktu parch eliminasi dan konsentrasi plasma dad
Meropenem. Karena patens/ dan durasi kerja pada pemberian Meropenem
tanpa Probenecid sudah memadai, maka pemberian bersama Probenecid
dengan Meropenem tidak dianjurkan. - Meropenem dapat mengurangi kadar
asam Valproat. EFEK SAPPING: - Reaksi lokal pada tempat injeksi: inflamasi,
tromboflebilis dan nyeri pada tempat injeksi. - Reaksi alergik sistemik
(hipersensitivitas): angioedema dan tanda-tanda anaftlaksisr - Kulit:
kemerahan, prurftus dan utkaria. Sangat jarang, reaksi kulit yang banal seperti
eritema multiforme, sindrom Steven Johnson dan nekrolisis epidermal toksik,
pemah ditemukan. Saluran pencemaan: nyeri perot, mual, muntah dan dNre.
Pseudomembranous kolitis pemah dilaporkan. Darah: trembositemia
reversible, eosinofilia, trombosttopenia, leukopenia dan neutropenia
(termasuk kasus yang sangat jarang dad agranulositosis). Tes Coomb langsung
dan tidak langsung positif dapat terjadi pada beberapa subjek. Pemah
dilaporkan beberapa kejadian berkurangnya sebagian waktu tromboplastin. -
Fungsi hat peningkatan konsentrasi serum transaminase bilirubin, fosfatase
alkali dan taktat dehidrogenase sendid atau dalam kombinasi pemah
dilaporkan. - Susunan Saraf Pusat: salt kepala dan parestesia. Kejang sesekali
pemah dilaporkan walaupun penyebab utama dalam hubungan dengan
Meropenem belum dibekukan. - Lain-lain: kandidiasis Oral dan vaginal.
KEMASAN : Meropenem Serbuk injeksi 0,5 g Dus, 1 vial @ 0,5 gram No. Reg. :
GKL0602338444A1 Meropenem Serbuk injeksi 1,0 g Dus, 1 vial @ 1,0 gram No.
Reg. : GKL0602338444B1 SIMPAN DIBAWAH SUHU 30°C, TERLINDUNG DART
CAHAYA

HARUS DENGAN RESEP DOKTER Diproduksi oleh : PT BERNOFARM Sidoarjo -


Indonesia Tanggal revisi 30 November 2012 OGB : Obat Generik Bemo

UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT E-mail : info@bernofarm.00m PO. BOX.


4037 JKP 10040

BMEROPENB- 00
Penggunaan

Untuk apa Meropenem?

Meropenem digunakan untuk menangani penyebaran berbagai variasi


infeksi bakteri. Obat ini tergolong ke kelas obat yang bernama
carbapenem-type antibiotic. Obat ini bekerja untuk menghentikan
pertumbuhan bakteri.

Bagaimana cara penggunaan Meropenem?

Pengobatan ini diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah. Biasanya


setiap 8 jam sekali atau sesuai dengan arahan dokter. Dosisnya
didasarkan kepada kondisi medis dan respon Anda terhadap perawatan
tersebut. Untuk anak-anak, dosisnya juga didasarkan kepada berat
badan.

Jika Anda menjalani rawat jalan dengan pengobatan ini, pelajari semua
persiapan dan instruksi yang ada dari perawat kesehatan yang
profesional. Sebelum menggunakan obat ini, silahkan periksa produk ini
apakah ada partikel atau perubahan warna. Jika ada, jangan gunakan
cairannya. Pelajari cara menyimpan dan membuang persediaannya juga
dengan aman.

Antibiotik bekerja dengan baik ketika jumlah obat yang ada di dalam
tubuh Anda tersimpan dengan level yang konstan. Oleh karena itu,
gunakan obat ini pada jarak yang merata.

Lanjutkan penggunaan obat ini sampai periode perawatan yang


dianjurkan berakhir, meski gejala sudah menghilang dalam beberapa
hari. Terlalu dini menghentikan pengobatan bisa menyebabkan
pertumbuhan bakteri berlanjut, yang mana mampu mengundang
kembali infeksi untuk muncul lagi.

Bicarakan kepada dokter Anda jika kondisi Anda tidak membaik atau
malah memburuk.

Bagaimana cara penyimpanan Meropenem?

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya
langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi.
Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan
penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada
kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua
obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran


pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa
berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah
lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Dosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis.


SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum
memulai pengobatan.

Bagaimana dosis Meropenem untuk orang dewasa?

Dosis biasa untuk orang dewasa untuk infeksi kulit

500 mg IV setiap 8 jam


Infeksi rumit karena Pseudomonas aeruginosa: 1 g IV setiap 8 jam

Dosis biasa untuk orang dewasa untuk penyakit Meningitis

Infectious Diseases Society of America (IDSA) merekomendasikan 2


gram IV setiap 8 jam selama 7-21 hari

Dosis biasa untuk dewasa untuk penyakit Nosocomial Pneumonia

American Thoracic Society, IDSA merekomendasikan 1 g IV setiap 8


jam

Bagaimana dosis Meropenem untuk anak-anak?

Dosis biasa untuk anak-anak dengan infeksi kulit

3 bulan atau lebih: 10 mg / kg IV setiap 8 jam

Dosis maksimum: 500 mg / dosis

Infeksi rumit karena P aeruginosa: 20 mg / kg IV setiap 8 jam

Dosis maksimum: 1 g / dosis

Dosis biasa anak-anak untuk Infeksi Intra Abdomen

3 bulan atau lebih: 20 mg / kg IV setiap 8 jam

Dosis maksimum: 1 g / dosis

Dosis biasa anak-anak untuk Meningitis

3 bulan atau lebih: 40 mg / kg IV setiap 8 jam

Dosis maksimum: 2 g / dosis


Dalam dosis apakah Meropenem tersedia?

Meropenem untuk suntikan USP (I.V.) tersedia dalam tabung suntikan


20 ml dan 30 ML yang mengandung cukup meropenem untuk
menyediakan 500 mg atau 1 g pemberian obat secara intravena.

Efek Samping

Efek samping apa yang dapat dialami karena Meropenem?

– Reaksi alergi (sulit bernafas, menelan, pembengkakan di bibir, lidah,


wajah atau gatal-gatal

– Kejang

– Diare

– Kulit yang mengelupas

– Rasa lelah yang tidak biasa dan lemas

– Perdarahan dan luka

Efek samping serius lainnya yang mungkin muncul antara lain:

– mual atau muntah

– diare atau sembelit

– sakit kepala, atau

– nyeri, kemerahan, dan bengkak ringan di tempat suntikan.

Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa
efek samping yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir tentang
efek sampingnya, silakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker
Anda.

Pencegahan & Peringatan

Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan


Meropenem?

Sebelum menggunakan meropenem,

– Katakan kepada dokter atau petugas obat Anda jika Anda memiliki
alergi terhadap meropenem, penisilin, sefalosporin [cefaclor (Cefaclor),
sefadroksil (Duricef), atau sefaleksin (Keflex) dan obat-obatan lainnya.

– Katakan kepada dokter dan petugas obat Anda, obat dengan resep
dan nonresep apa yang tengah Anda konsumsi khususnya probenecid
(Benemid), valproic acid (Depakene, Depakote) dan vitamin

– Katakan kepada dokter Anda jika Anda memiliki atau pernah memiliki
gangguan dengan ginjal dan hati

– Katakan kepada dokter Anda jika Anda tengah mengandung, atau


berencana akan hamil atau tengah menyusui. Jika Anda tengah hamil
saat mengonsumsi obat ini, hubungi dokter Anda

Apakah Meropenem aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat


ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter
Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum
menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan
kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :

 A= Tidak berisiko
 B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian
 C=Mungkin berisiko
 D=Ada bukti positif dari risiko
 X=Kontraindikasi
 N=Tidak diketahui

Tidak diketahui apakah Meropenem dapat terbawa ke ASI dan apakah


ia dapat membahayakan bayi. Beri tahu dokter jika Anda sedang
menyusui.

Interaksi

Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Meropenem?

Interaksi dengan obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan
meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya. Artikel ini tidak
memuat semua kemungkinan interaksi obat. Catatlah semua produk
obat yang Anda gunakan (termasuk obat resep, nonresep, dan herbal)
dan perlihatkan kepada dokter serta apoteker Anda. Jangan memulai,
menghentikan, atau mengubah dosis obat apapun tanpa seizin dokter.

– divalproex sodium;

– probenecid

– valproic acid.

Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan


Meropenem?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat
makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi.
Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga
dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda
dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan
kesehatan Anda.

Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan


Meropenem?

Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi penggunaan


obat ini. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan
lain, terutama:

– Alergi terhadap penicilin, sephalosporins, dan alergi lainnya.

– Infeksi otak karena bakteri

– Luka di otak

– Kejang, obat ini dapat menyebabkan efek samping yang bisa lebih
parah

– Penyakit ginjal.

Overdosis

Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau
overdosis?

Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan


gawat darurat lokal (118) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit
terdekat.
Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin.
Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang
terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan
menggandakan dosis.

Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis,


maupun pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai