Anda di halaman 1dari 10

11/28/2014

PENDAHULUAN:
1. Terminologi
2. Proses pembentukan
3. Klasifikasi endapan logam
4. Tektonik vs mineralisasi
5. Provinsi metalogenik

Sumber : Indra Sanjaya

 Pendahuluan
 Alterasi dan tekstur bijih
 Klasifikasi endapan mineral logam
 Endapan hidrotermal I: epitermal dan porfiri
 Endapan hidrotermal II: skarn dan mesotermal
 Endapan magmatik (kromit, nikel) dan PGM)
 Endapan volkanik (VMS)
 Endapan residual (kimiawi) dan sedimenter (placer)
 Evaluasi: Tugas dan ujian

1
11/28/2014

REFERENSI UTAMA
•Evans, A.M., 1993. Ore geology and industrial minerals, an
introduction, Blackwell Science, 389 p..
•Edwards R., Atkinson K. (1986), Ore deposit geology and its influence
on mineral exploration, Chapman and Hall, London, 466 p.

REFERENSI TAMBAHAN
• Atlas of Ore Minerals
• Journal of Economic Geology, Ore Geochemstry, dll
• Annels,A.E., 1991, Mineral Deposit Evaluation, Chapman & Hall,
London.
• NewYork, 985 h.
• Jensen, M.L., and Batemen, A.M., 1981, Economic Mineral Deposit,
Revised Printing, John Wiley and Sons, NewYork.
• Roberts, R.G., and Sheahan, P.A., 1988, Ore Deposit Models,
Geoscience Canada, V.15, No.1, Toronto.

 Mineral bijih (ore mineral) adalah mineral yang


mengandung logam, atau suatu agregat mineral logam,
yang dari sisi penambang dapat diambil suatu profit, atau
dari sisi ahli metalurgi dapat diolah/diekstrak menjadi
suatu profit.
contoh: kalkopirit dapat diekstrak menjadi Cu atau galena
dapat diekstrak menjadi timah hitam (Pb).

 “Mineral opak” dan “mineral logam” sering digunakan


sebagai sinonim dari mineral bijih (ore minerals).

 Tubuh bijih = orebodies, oreshoots & ore deposits

2
11/28/2014

Teori Proses alamiah


Asalmula akibat proses internal
Kristalisasi magma Presipitasi mineral bijih sebagai komponen utama
atau minor dari batuan beku, seperti endapan intan
pada kimberlit, REE pada karbonatit di Zimbabwe
Segregasi magma Separasi akibat kristalisasi sebagian dan proses yang
berhubungan selama diferensiasi magma, seperti
lapisan kromit, Bushfeld complex, RSA
Liquasi, ketidakbercampuran cairan. Pelepasan
sulfida, sulfida-oksida, atau lelehan oksida dari
magma, yang terakumulasi pada di bawah lelehan
silikat, seperti endapan Cu-Ni di Sudbury, Canada

3
11/28/2014

Segregasi magma akan mengendapkan logam sulfida


yang lebih berat dibandingkan mineral pembentuk
batuan pada bagian dasar

Teori Proses alamiah


Asalmula akibat proses internal
Hidrotermal Pengendapan dari larutan air panas, yang melalui
permukaan tubuh magma atau batuan metamorf atau
sumber lainnya. Contohnya Porfiri Cu-Au Grasberg/
Irian Jaya, Batu Hijau/Sumbawa.
Sekresi lateral Difusi material bijih atau pengotor dari batuan asal
ke suatu patahan atau celah. Contohnya Yellowknife
gold deposits, Canada.
Metamorfisme Pyrometasomatik (skarn) yang terbentuk oleh proses
penggantian batuan dinding. Contohnya
Ertsberg/Irian Jaya

4
11/28/2014

Teori Proses alamiah


Asalmula akibat proses eksternal
Pengkayaan Pelepasan unsur-unsur bernilai dari bagian atas dari
sekunder atau supergen suatu endapan mineral dan terpresipitasi kembali di
bagian yang lebih dalam, sehingga membentuk
konsentrasi yang lebih tinggi. Contoh: endapan
emas-perak epitermal Pongkor/Jawa Barat; porfiri
Cu-Mo Chuquicamata/Chile
Ekshalasi volkanik Ekshalasi larutan hidrothermal pada permukaan,
(= ekshalasi biasanya di bawah kondisi laut. Contoh: endapan
sedimenter) Kuroko/Jepang.

5
11/28/2014

Teori Proses alamiah

Asalmula akibat proses eksternal

Akumulasi mekanis Konsentrasi mineral berat ke dalam endapan placer.


Contohnya Timah placer di Bangka &
Belitung/Sumatera, Emas placer di Bombana
Presipitasi sedimenter Presipitasi unsur-unsur tertentu pada suatu
lingkungan sedimen tertentu, baik dengan atau tanpa
intervensi organisme tertentu. Contohnya BIF di
Brazili, endapan mangan di Chiaturi, Rusia.
Proses residual Pelepasan unsur yang mudah larut dari batuan.
Contohnya Nikel laterit di Soroako/Sulawesi,
Bauksit/Pulau Bintan

6
11/28/2014

Ni-Laterite model (Ellias, 2003)

 Precious metals (logam mulia): emas (Au), perak (Ag), platina (Pt)

 Non-ferrous metals (logam non-ferrous): tembaga (Cu), timbal (Pb/lead),


seng (Zn/zinc), timah (Sn/tin), dan aluminium (Al). Empat pertama dikenal
sebagai logam dasar (base metals).

 Iron and ferroalloy metals (logam ferroalloy dan besi): besi (Fe), Mangan
(Mn), nikel (Ni), krom (Cr), molibdenum (Mo), wolfram (W/tungsten),
vanadium (V), kobal (Co).

 Minor metals and related non-metals: antimon (Sb/antimony), arsen (As),


berilium (Be/beryllium), bismut (Bi), kadmium (Cd), magnesium (Mg), air
raksa (Hg/mercury), REE, selenium (Se), tantalium (Ta), telurium (Te),
titanium (Ti), Zirkonium (Zr), dsb.

 Fissionable metals: uranium (U), torium (Th), radium (Ra).

7
11/28/2014

 Continental interior basins, intracontinental rifts


dan aulacogens → Witwatersrand/SA;
 Oceanic basins and rises → beberapa VMS tipe
Cyprus;
 Passive continental margins → pada platform
karbonat, seperti MVT;
 Subduction-related arc → beberapa endapan yang
berhubungan dengan porfiri-epitermal;
 Strike-slip settings → Salton Sea geothermal
system
 Collision-related settings → beberapa endapan
Sn-W-(U), Endapan emas orogenik.

8
11/28/2014

 Provinsi metalogenik merupakan suatu daerah


khusus, yang memiliki konsentrasi endapan
logam tertentu
 Daerah ini dapat didelineasi dengan referensi
suatu logam tunggal atau beberapa logam atau
asosiasi logam.
 Daerah ini dapat menunjukkan suatu zona
distribusi beberapa endapan logam.
 Memiliki implikasi pada program eksplorasi
mineral.

9
11/28/2014

10

Anda mungkin juga menyukai