Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat dan Salam senantiasa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan harapan semoga kelak kita mendapat syafa'at dari Beliau. Bahwa Jam'iyyah Nahdlatul Ulama' didirikan untuk menghimpun potensi yg sudah ada, dengan daya rekat ideologis berupa kesamaan ajaran ahlussunnah wal-jama'ah. Dalam statuten Nahdlatul Ulama' disebutkan bahwa NU didirikan dalam rangka mempererat silaturrahim antar ulama' pesantren dan umat Islam Indonesia yg memiliki kesamaan aqidah ahlussunnah wal-jama'ah. Potensi yg sudah ada di era pendirian NU, misalnya: pesantren, madrasah diniyah, majlis tahlilan [majlis taklim], kelompok diskusi [seperti taswirul afkar], perkumpulan pelaku usaha [nahdlatut tujar] Potensi inilah yg oleh pendiri NU disinergikan melalui "payung" yg bernama Nahdlatul Ulama', sebuah kumpulan orang dengan segala potensinya yg memiliki kesepakatan dan komitmen yg sama untuk memperjuangkan, mempertahankan dan melestarikan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah. Pada perkembanganya, NU melibatkan diri dalam beraneka bidang kehidupan, sepeti: bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial dengan penyesuaian-penyesuaian terhadap berbagai mekanisme dan tata kelola modern seiring dengan perkembangan zaman. Nahdlatul Ulama' sebagai organisasi yg berbadan hukum, maka kegiatan yg dilakukan oleh Nahdlatul Ulama' harus dikelola sesuai dengan ketentuan-ketentuan yg diberlakukan oleh negara, termasuk dalam hal perwakafan harus berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang RI Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf serta Peraturan Per-Undang- Undangan lainya. Diantara permasalahan eksistensi organisasi Nahdlatul Ulama' berkaitan dengan asset sebagai instrument untuk berkhidmad kepada umat, adalah Menginventarisir, Penentuan Status Hukum dan Penataan Asset dan Kekayaan di Lingkungan Organisasi Nahdlatul Ulama' yg belum berjalan secara maksimal. Oleh karena itu, Buku ini penting untuk dijadikan rujukan pemahaman akan arti penting dari wakaf dan pengelolaanya sehingga keberadaan wakaf dapat berperan secara optimal dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi umat. Buku ini, hendaknya dapat disosialisasikan kepada semua lapisan masyarakat secara luas agar dapat mengetahui pentingnya wakaf dan manfaatnya, dengan melibatkan element terkait, antara lain: Pengurus Ranting NU, MWC NU, Ta'mir Masjid [LTMNU], Pengurus Madrasah [LP.Ma'arif NU] dan Pengasuh Pondok Pesantren [RMINU]. Kami mengapresiasi kepada Pengurus Cabang Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama' Lamongan atas usahanya secara maksimal dalam melakukan penertiban dan penyelamatan asset-asset Nahdlatul Ulama'. Semoga usaha yg dilakukan oleh Pengurus Cabang LWPNU, dengan diterbitkanya buku ini dapat memberikan manfaat yg seluas- luasnya.