Anda di halaman 1dari 2

Belajar motor kopling - Motor dengan kopling manual identik dengan motor-

motor gede yang sporty dan terkesan mewah. Namun sebenarnya, sistem
kopling manual itu sebuah sistem yang telah digunakan sejak pertama kali
motor dibuat. Tapi karena karateristik dan banyak yang meminati jenis kopling
manual, saat ini motor-motor berkopling manual masih diproduksi walau
sudah ditemukan sistem yang lebih canggih yakni matic.

Pengendalian motor kopling juga berbeda dengan motor bebek atau matic,
pada kopling manual kita diharuskan menarik tuas kopling dibeberapa
kondisi. Memang mudah tapi bagi seorang pemula, hal ini bisa menyulitkan.
Untuk itu pada artikel ini akan kami beberkan cara mudah mengendarai motor
kopling khusus pemula.

Permasalahan yang membuat seorang mencari informasi tentang


pengendaraan motor kopling yakni karena dia sebenarnya belum mengetahui
bagaimana pengoperasian kopling, apa fungsi kopling dan mengapa sebuah
motor harus dilengkapi kopling.

Fungsi dan alasan motor harus dilengkapi kopling

Baik motor atau mobil, manual atau matic kopling itu wajib ada. Hanya saja
pada kendaraan berlabel automatic, sudah dikemas dengan bentuk yang
lebih efektif sehingga bisa beroperasi secara otomatis. Fungsi kopling yakni
sebagai gerbang antara mesin dan transmisi. Tujuannya untuk memutuskan
dan menyambungkan tenaga mesin.

Saat anda menghidupkan mesin, tenaga mesin harusnya terbebas dari


transmisi agar mesin bisa berputar dengan kondisi motor diam, dan agar
motor bisa berjalan maka tenaga mesin harus dihubungkan lagi. Itulah alasan
kopling merupakan komponen wajib pada kendaraan.

Alasan lain yakni saat berada dilampu merah atau kemacetan, agar mesin
tetap hidup maka tenaga mesin harus diputuskan. Sehingga motor bisa
berhenti.

Cara kerja kopling manual

Di internet atau di Youtube sebenarnya ada banyak animasi bagaimana


cebuah kopling bekerja. Kinerja kopling itu sederhana, yakni dengan
memanfaatkan beberapa plat yang bisa terhubung dan terpisah
menggunakan mekanisme tuas.
Minimal ada dua tiga buah plat, yakni driven plat yang langsung terhubung
dengan mesin, plat kopling yang terhubung dengan transmisi, kemudian plat
penekan sebagai media yang menekan plat kopling.

Saat tuas kopling ditarik, maka plat penekan dalam posisi mundur atau tidak
menekan, sehingga antara plat kopling dan driven plate terpisah. Saat tuas
dilepas, maka plat penekan akan menekan plat kopling sehingga terjadi
hubungan antara driven plate dengan plat kopling. Perlu diketahui juga,
bahan plat kopling terbuat dari sebuah kampas keramik seperti kampas rem
sehingga saat tergesek dengan besi akan lebih keset.

Anda mungkin juga menyukai