S531308004 Bab3
S531308004 Bab3
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional, dimana dinamika korelasi antara faktor – faktor resiko
dengan efek dipelajari dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu waktu (Notoatmojo, 2010).
30
Kriteria Responden (ibu dari subjek penelitian)
a. Mempunyai anak usia 6 – 24 bulan
b. Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Plus, Kecamatan Sape.
Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
c. Tidak buta huruf.
N
n=
1 + N (d2)
n = besar sampel
N = Besar populasi
d = Derajat penyimpangan terhadap populasi yang di inginkan
Dengan menggunakan d = 0,1, N = 579, maka perkiraan jumlah sampel minimal yang
dibutuhkan adalah :
579
n=
1 + 579 (0,1)2
n = 85.27
Maka besar sampel minimal yang diperlukan menjadi n = 85 sampel.
D. Variabel penelitian
1. Variabel Bebas : Pola asuh makan, dan Status gizi
2. Variabel Terikat : Perkembangan anak
3. Variabel potensi perancu : Pendidikan ibu, Pekerjaan ibu, Asupan zat gizi
dan Infeksi
31
E. Definisi Operasional
1. Pola asuh makan
Definisi :
Suatu kegiatan pemilihan dan pemberian makanan pada anak usia 6 - 24 bulan
setiap hari yang mencakup jenis makanan, frekuensi pemberiannya, waktu pertama
kali pemberian ASI dan MP-ASI.
a. Jenis makanan
Definisi :
Berbagai macam dan bentuk makanan yang diberikan pada anak yaitu ASI,
PASI, sari buah / bubu tepung, bubur saring, nasi tim, makanan utama (makanan
pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan dan susu / ASI).
Hasil :
1) Sesuai apabila makanan yang diberikan sesuai usia anak (Kemenkes, 2011):
Usia 6-8 bulan : ASI, Makanan lumat (bubur susu, bubur saring, sari buah,
bubur tepung), sayuran, lauk pauk, biskuit, yang
dilumatkan.
Usia 9-11 bulan : ASI, makanan lembek (bubur biasa), roti, nasi tim,
sayuran, lauk-pauk. Atau makanan yang dicincang yang
mudah ditelan anak.
Usia 12-24 bulan : ASI, Makanan keluarga nasi, sayuran, lauk-pauk, buah-
buahan serta makanan selingan lainnya.
2) Tidak sesuai apabila selain ketentuan diatas.
Cara Pengukuran :
Melakukan wawancara langsung kepada responden menggunakan kuesioner
untuk mengetahui jenis makanan yang dikonsumsi anak.
32
b. Frekuensi makan
Definisi :
Menyatakan berapa kali pemberian makanan pada anak dalam sehari.
Hasil :
1) Tepat apabila sesuai pedoman Kemenkes (2011)
Usia 6-8 bulan : Makanan lumat diberikan 2-3 kali sehari
Usia 9-11 bulan : Makanan lembik diberikan 3-4 kali sehari
Usia 12-24 bulan : Makanan keluarga diberikan 3-4 kali sehari
2) Tidak tepat apabila selain ketentuan diatas.
Cara Pengukuran :
Melakukan wawancara langsung kepada responden menggunakan kuesioner
untuk mengetahui frekuensi makan anak.
Cara Pengukuran :
waktu pertama kali pemberian ASI diperoleh dari hasil wawancara langsung
kepada responden menggunakan kuesioner.
33
d. Waktu pertama kali pemberian MP-ASI
Definisi :
Waktu pertama kali anak mendapat asupan makanan selain ASI.
Hasil :
1) Baik : Bila anak berumur 6 bulan
2) Tidak baik : Bila anak berumur < 6 bulan
Cara Pengukuran :
Waktu pertama kali pemberian MP-ASI diperoleh dari hasil wawancara
langsung kepada responden menggunakan kuesioner.
2. Status Gizi
Definisi :
Suatu ukuran mengenai kondisi tubuh anak yang dapat dilihat dari makanan yang
dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh agar terjadi perbaikan status
gizi pada anak balita yang diukur dengan BB/U menurut WHO Growth Chart
(2005).
Hasil :
Gizi buruk : <- 3 SD
Gizi Kurang : - 3 s/d <-2 SD
Gizi Baik : > - 2 s/d +2 SD
Gizi Lebih : > +2 SD
Alat ukur :
Menggunakan dacin atau timbangan untuk mengukur berat badan anak dengan
tingkat ketelitian 0,1 kg.
Skala data : Ordinal
34
3. Perkembangan anak
Definisi :
Bertambahnya kemampuan anak dalam struktur dan fungsi yang lebih kompleks
yang dilihat berdasarkan KPSP / menggunakan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan.
Alat ukur :
Formulir kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) menurut umur yang
diterbitkan oleh Kemenkes tahun 2010.
Hasil :
Kategori perkembangan (Kemenkes, 2010).
Baik : Apabila jawaban “Ya” sebanyak 9 atau 10
Kurang baik : Apabila Jawaban “Ya” sebanyak 7 atau 8.
Buruk : Apabila Jawaban “Ya” sebanyak 6 atau kurang
Cara Pengukuran :
Melakukan wawancara dengan ibu responden menggunakan formulir KPSP
4. Pendidikan ibu
Definisi :
Tingkat pendidikan formal terakhir ibu yang pernah diikuti dan diselesaikan
sampai memperoleh ijazah
Hasil :
Untuk mengetahui tingkat pendidikan responden diukur dengan mengkategorikan
kedalam 3 jenjang yaitu : (Mahlia, 2009)
Tinggi : Bila responden menamatkan Akademi / Perguruan Tinggi
Menengah : Bila responden menamatkan SLTA/SMA
Rendah : Bila responden tidak sekolah, tidak tamat SD, menamatkan SD
Dan SLTP/SMP
Alat ukur : Kuesioner
35
Cara Pengukuran :
Pendidikan ibu diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada responden
menggunakan kuesioner.
5. Pekerjaan
Definisi :
Kegiatan yang dilakukan ibu baik dirumah ataupun diluar rumah dengan tujuan
untuk menghasilkan uang atau barang untuk pemenuhan kebutuhan.
Hasil :
Untuk mengetahui jenis pekerjaan ibu dilihat dari berapa lamanya waktu ibu
mengasuh anaknya dalam satu hari yang terbagi menjadi 3 kategori (Mahlia, 2009).
Bekerja diluar rumah : Bila ibu bekerja atau melakukan kegiatan rutin selain ibu
rumah tangga diluar rumah (petani, PNS, pegawai swasta,
pembantu) sehingga waktu ibu mengasuh anak < 10 jam
sehari.
Bekerja didalam rumah : Bila ibu bekerja melakukan kegiatan rutin selain ibu
rumah tangga didalam rumah (pedagang, wiraswasta)
sehingga waktu mengasuh anak = 10 jam sehari
Tidak bekerja : Kegiatan rutinitas ibu hanya sebagai ibu rumah tangga
sehingga waktu ibu mengasuh anak > 10 jam sehari.
Alat ukur : Kuesioner
Cara Pengukuran :
Pekerjaan ibu diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada responden
menggunakan kuesioner.
Skala data : Ordinal
36
6. Asupan Zat gizi
Definisi :
Jumlah energi, protein dan lemak dari makanan yang dikonsumsi oleh anak
diperoleh dari hasil food recall 1x24 jam dengan cara bahan makanan yang
dikonsumsi dihitung energi, protein dan lemaknya menggunakan program computer
Nutrisurvey yang dinyatakan dalam satuan kilokalori, dan gram kemudian
dibandingkan dengan angka kecukupan energi, protein, dan lemak yang dianjurkan.
Hasil :
Tingkat konsumsi energi dan protein digolongkan menjadi (Supriasa et al, 2002)
Baik : ≥ 100% AKG
Sedang : 80-99% AKG
Kurang : 70-79% AKG
Defisit : <70% AKG
7. Infeksi
Definisi :
Penyakit yang pernah diderita oleh anak dalam kurun waktu 1 bulan terakhir sampai
dengan saat penelitian.
Hasil :
Status infeksi pada ada dikategorikan menjadi (Nabuasa, 2011):
Ada infeksi : Bila pernah menderita penyakt infeksi (Diare, ISPA, TBC,
Cacar, Campak)
Tidak ada infeksi : Bila tidak menderita diare, ISPA, TBC, Cacar
37
F. Instrumen Penelitian
38
G. Alur Penelitian
Populasi
Consecutive Sampling
Sampel
Waktu Waktu
Jenis Frekuensi
pertama kali pertama kali BB/U
makanan makan
pemberian pemberian
ASI MP-ASI
Perkembangan anak
menurut KPSP
Analisis Data
Gambar 3. 1. Alur penelitian hubungan pola asuh makan dan status gizi dengan
perkembangan anak usia 6-24 bulan.
39
H. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian. Peneliti menggunakan data primer yang diperoleh
melalui hasil wawancara langsung dan observasi kepada responden dengan
menggunakan daftar pertanyaan (Kuesioner) mengenai karakteristik responden yang
meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain serta pola asuh makan anak. Asupan
zat gizi anak diperoleh dari wawancara menggunakan food recall 1x24 jam. Status gizi
anak diketahui melalui pemeriksaan antropometri secara langsung. Pengukuran
perkembangan anak dilakukan menggunakan formulir KPSP (kuesioner pra skrining
perkembangan) dikeluarkan oleh Kemenkes (2010).
40
b. Analisis Bivariat
Dilakukan untuk mencari hubungan antar variable independen (Pola asuh
makan, Status gizi), dengan variabel dependen (perkembangan anak). Analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Chi-square dan fisher exact
pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), sehingga bila ditemukan hasil analisis
statistik p<0,05 maka variabel tersebut dinyatakan berhubungan secara
siginifikan.
c. Analisis Multivariat
Menurut Murti (2013) analisis multivariat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model analisis regresi logistik ganda dengan menggunakan program
SPSS (Statistical Program for Social Science) serta memperhitungkan variabel
pola asuh makan dan status gizi. Analisis Multivariat dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang valid dengan mengontrol variabel perancu yang dapat
mempengaruhi hubungan pola asuh makan dan status gizi dengan
perkembangan anak usia 6-24 bulan
41