PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini selalu menjadi perhatian berbagai
kalangan, tidak hanya kalangan pendidikan, tetapi juga masyarakat. Mereka
menginginkan munculnya perubahan dalam hal upaya meningkatkan kualitas
pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa kualitas pendidikan kita belum
sebagaimana yang diharapkan bila dibandingkan dengan di negara lain.
Menghadapi abad 21 tuntutan terhadap peningkatan kualitas pendidikan
semakin kuat.Hal ini dikarenakan adanya tuntutan antara lain: (1) kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (2) persaingan global yang semakin ketat, dan
(3) kesadaran masyarakat (orang tua siswa) akan pendidikan yang berkualitas
semakin tinggi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada
akhir-akhir ini telah membawa dampak perubahan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia, sehingga permasalahan dapat dipecahkan dengan
mengupayakan penguasaan serta peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tanpa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang kurang bisa
mengantisipasi perubahan-perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak
mampu mengatasi persoalan-persoalan hidup yang selalu berkembang dengan
pesat.
Menurut Slamet PH (2005), budaya adalah nilai dan keyakinan dalam
suatu masyarakat, baik yang berdaya preservatif maupun progresif, yang
digunakan sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku bagi
masyarakat pendukungnya. Nilai dan keyakinan memberi tahu mana yang benar
dan yang salah. Nilai-nilai yang merupakan kolektifitas saripati kualitas
kejiwaan manusia diwujudkan dalam bentuk nilai religi, ekonomi, teori,
solidaritas, seni, dan politik.
Mutu mengandung makna derajat/tingkat keunggulan suatu kinerja atau
upaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak, sedangkan mutu sekolah
dimaknai sebagai layanan prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Pada tingkat sekolah, mutu
mencakup input (segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses
belajar-mengajar), proses (berubahnya peserta didik dari belum terdidik
menjadi terdidik) dan output (prestasi belajar).
Budaya mutu adalah nilai dan keyakinan mutu dalam suatu masyarakat
yang digunakan sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku yang
bermutu tinggi bagi masyarakat pendukungnya. Budaya Sekolah meliputi nilai-
nilai dan keyakinan. Nilai merupakan penghayatan warga sekolah tentang apa
yang dianggap benar-salah, baik buruk, keindahan dan ketidakindahan, layak
dan tidak layak, sedangkan Keyakinan merupakan sikap tentang bagaimana
cara sesuatu seharusnya dilakukan. Untuk itu keyakinan merupakan sesuatu
yang penting, berharga, bersifat konseptual yang harus diyakini dan dihayati
sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak, dengan demikian budaya sekolah
awalnya merupakan aturan dan tata tertib yang disepakati bersama oleh warga
sekolah, dihayati dan dilakukan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.
Budaya mutu sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam
membentuk siswa menjadi manusia yang optimis, berani, terampil, berperilaku
kooperatif, ulet, disiplin, beretos kerja yang tinggi, pandai menangkap peluang.
Sekolah-sekolah yang memiliki keunggulan budaya mutu tertentu biasanya
dapat dilihat dari beberapa variabel yang mempengaruhinya seperti perolehan
nilai, kondisi fisik, lingkungan sekolah, dan budaya sekolah. Untuk
mewujudkan sekolah berbudaya mutu setidaknya ada lima faktor penting yang
perlu mendapat perhatian sekolah yaitu: 1) kepemimpinan yang tangguh, 2) visi
misi sekolah yang jelas, 3) iklim budaya yang aman dan kondusif, 4) memiliki
harapan yang tinggi, dan 5) melakukan monitoring kemajuan siswa secara
berkelanjutan.
Untuk mewujudkan budaya mutu di sekolah SD Negeri Purwamekar
sedang belajar melaksanakan berbagai program peningkatan budaya mutu baik
melalui penguatan pembelajaran yang bermutu, perbaikan sarana dan prasana,
penataan managemen sekolah, program pendidikan karakter, program sekolah
sehat dan bersih, program optimalisasi kinerja perpustakaan dan berbagai
program lainnya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah juga telah
melaksanakan berbagai jenis lomba sebagai bentuk apresiasi pada sekolah-
sekolah yang berhasil, seperti lomba MBS, sekolah dasar bersih dan sehat, dan
seterusnya.
Lomba Budaya Mutu di sekolah dasar tahun 2018 merupakan kelanjutan
dan perbaikan dari lomba sejenis tahun 2017. Dalam Lomba tahun 2018 ini,
seluruh sekolah peserta dievaluasi dari seluruh komponen budaya mutu secara
komprehensif (whole school assessment), sehingga penilaian menjadi lebih
terpadu.
Lomba dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada seluruh
propinsi di Indonesia untuk mengirimkan wakil-wakil sekolah terbaiknya,yang
kemudian akan dipilih melalui tiga tahapan seleksi yaitu seleksi administratif
(desk evaluation), seleksi visitasi lapangan, dan seleksi presentasi (grand final).
Seleksi yang terakhir ini akan menetapkan sekolah berbudaya mutu tingkat
nasional.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007, tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang
Standar Nasional Pendidikan, yang telah diperbarui dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomoir 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410;
C. Tujuan
1. Tujuan Umum Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini adalah:
Mewujudkan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dalam memberikan
layanan prima dan menjadi benchmark (patok duga) bagi sekolah lain di
sekitarnya dan acuan bagi pembinaan para pemangku kepentingan.
2. Tujuan Khusus Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini adalah:
a. Menemukan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dengan segala
kekhasan dan keunggulannya masing-masing sebagai model yang baik
(good practices) bagi sekolah lain.
b. Menghimpun berbagai pengalaman inspiratif dari sekolah dasar yang
memiliki budaya mutu dan lingkungan yang bermutu
c. Mendokumentasikan dan mensosialisasikan pengalaman inspiratif
pengembangan budaya mutu pembelajaran, kepemimpinan dan
manajemen, pengembangan perpustakaan sekolah dan kegiatan
ekstrakurikuler kepada sekolah dasar di seluruh Indonesia.
d. Memotivasi para pemangku kepentingan, baik di satuan pendidikan
sekolah dasar maupun Pemerintah Daerah, untuk mewujudkan sekolah
dasar yang memiliki budaya mutu dalam memberikan layanan prima
kepada peserta didik.
2. Misi SD Purwamekar
a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
b. Menciptakan situasi yang nyaman dalam pembelajaran.
c. Optimalisasi kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan multi
methoda yang tepat guna.
d. Mengelola dan melatih pemikiran dan hasta karya.
e. Menumbuhkembangkan rasa percaya diri, sikap dan prilaku inovatif
dan kreatif,serta rasa tanggung jawab.
f. Menjungjung dan melestarikan seni budaya daerah.
SEKSI KURIKULUM SEKSI KESISWAAN SEKSI SARANA & PRASARANA SEKSI HUMAS
YUDI SAWALUDIN ,S.Pd TETIANINGSIH WARTIM MARYANTO, S.Pd ABDUL ROFIK.Pd.SD
PUSTAKAWAN
.
b. Program Mikro
Penyusunan Program Mikro disusun dalam RKAS SD Negeri
Purwamekar yang didasarkan pada landasan hukum, landasan operasional dan
landsan emviris, yang kontesnya didasarkan pada delapan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dan pencapaiannya disesuaikan dengan kebutuhan.
RKAS merupakan Rencana program dikembangkan dengan tujuan untuk
memperjelas bagaimana suatu visi dapat dicapai. Rencana program pada
dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi utama organisasi.
Rencana program merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya
yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana.
PP Nomor 19 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) pada dasarnya harus mencakup substansi yang telah
ditetapkan, sesuai dengan tuntutan SNP. Sementara itu, Permendiknas No. 19
Tahun 2007 secara rinci mengatakan bahwa RKAS harus memuat secara jelas
tentang;
1) kesiswaan
2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran
3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya
4) sarana dan prasarana
5) keuangan dan pembiayaan
6) budaya dan lingkungan sekolah
7) peranserta masyarakat dan kemitraan
8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.
RKAS disusun berdasarkan hasil analisis kesenjangan antara kondisi riil
sekolah dengan kondisi ideal yang diharapkan dengan memperhatikan skala
prioritas. Menurut Muhaimin (2009; 196) RKAS disusun dengan tujuan sebagai
berikut:
1) menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkatan kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil;
2) mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;
3) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah dan/atau antara sekolah dan Dinas Pendidikan;
4) menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
5) mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat;
6) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
Oleh sebab itu, dalam penyusunan RKAS juga harus menerapkan
prinsip-prinsip berikut:
1. demand driven (berdasarkan kebutuhan)
2. data driven, realistik sesuai dengan hasil analisis konteks
3. dapat memperbaiki prestasi belajar peserta didik
4. membawa perubahan yang lebih baik (peningkatan/ pengembangan)
5. sistematis, terarah, terpadu (saling terkait & sepadan), dan menyeluruh
6. tanggap terhadap perubahan
7. bersifat partisipasif, keterwakilan, dan transparansi,
8. berdasarkan pada hasil review dan evaluasi.
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan pada lampiran bagian A butir 4.d menyatakan bahwa Rencana Kerja
Tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Dalam penyusunan RKAS kepala sekolah membentuk Tim Perumus
RKAS yang selanjutnya bertugas menyelesaikan RKAS sesuai dengan
mekanisme penyusunan.
Tahap penyusunan RKAS SD Negeri Purwamekar
mempertimbangankan pada penentuan rencana kegiatan yang didasarkan pada
hasil analisis dan penentuan kebutuhan biaya dalam RKAS yang meliputi
kondisi ideal, kondisi riil, rencana tindak lanjut atau kegiatan, anggaran dan
sumber dana.
1) Rencana Kegiatan
No Sasaran Jenis Kegiatan Harapan Metode Bahan Pelaksana
1 Pengemban Penambahan jam Anak Les Guru
gan pelajaran mencapai kelas
kompetensi Pengadaan buku nilai rata-
lulusan latihan ujian rata 6,5
Pengadaan buku
latihan ujian
Pelaksanaan try out
ujian
2 Pengemban Menyusun dan Tepat
gan mencetak dokumen waktu
kurikulum kurikulum KTSP
KTSP Penyusunan dan
pembuatan kalender
pendidikan
Penyusunan jadwal
pelajaran
Penyusunan KKM
Penyusunan Program
tahunan
Penyusunan Program
semester
Penyusunan silabus
Penyusunan RPP
Penyusunan bank soal
Penyusunan program
bimbingan
Penyusunan kegiatan
ekstrakurikuler
3 Pengemban Proses pakem
gan proses
pembelajara Pengembangan
n pendidikan
berkarakter
Pembelajaran
remedial
Pembelajaran
pengayaan
Pengadaan LKS
Pemantapan persiapan
Ujian
Kegiatan Olahraga
Ekstrakurikuler
olahraga
Kegiatan POPDA
Kegiatan Kesenian
- Apresiasi seni
- Pengadaan alat
kesenian angklung
Kegiatan Pramuka
- Latihan Pramuka
secara rutin
- Pesta Siaga
- Kegiatan Persami
- Jambore
Penggalang
Kegiatan UKS
- Pengadaan
perangkat
- Pelatihan
- LCC Dokter Kecil
Kegiatan Lomba
- Lomba MAPSI
- Lomba cipta seni
- Lomba cerdas
cermat
- Lomba calistung
4 Pengemban Kegiatan KKKS Meningkatk
gan Kegiatan KKG Kelas an
kemampuan
Pendidik Kegiatan KKG PAI dan
dan Tenaga Kegiatan KKG Penjas keterampila
Kependidika Kegiatan Diklat n KS, Guru,
n Kegiatan Workshop/ Tenaga
Seminar Perpustakaa
n, dan
Kegiatan penelitian Penjaga
Sekolah
5 Pengemban Perawatan sarana dan
gan Sarana prasarana
dan Perbaikan sanitasi
Prasarana sekolah
Sekolah Perbaikan WC/KM
Perbaikan mebeler
6 Pengemban Penerimaan peserta
gan dan didik baru
Implementa Pembagian tugas guru
si dalam PBM
manajemen Pembimbingan guru
sekolah Supervisi kelas
7 Pengemban Pengelolaan keuangan
gan dan Infak Jumat
penggalian Lazis
sumber dana Sumber lain yang
pendidikan tidak mengikat
8 Pengemban Ulangan harian
gan dan Ulangan tengah
implementas semester
i sistem Ulangan akhir
penilaian semester
Ulangan kenaikan
kelas
Analisis nilai
Remedi
Penyusunan rapor
Ujian sekolah
Pengolahan nilai ujian
Rencana Pelaksanaan
Uraian Rencana
No (bulan) KET
Kegiatan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
I Pengembangan
Kompetensi Lulusan
Penambahan jam
pelajaran
Pengadaan buku
pelatihan ujian
Pelaksanaan try out ujian
II Pengembangan
Kurikulum
Menyusun tim X
pengembang kurikulum
Tim pengembang X X
menyusun dan mencetak
dokumen I
Penyusunan silabus X X
(dokumen II)
Penyusunan KKM X
Penyusunan dan X
pembuatan kalender
pendidikan
Penyusunan program X
tahunan
Penyusunan program
X X
semester
Penyusunan jadwal
X X
pelajaran
Penyusunan RPP
X X X X X X X X X X X X
(dokumen III)
Penyusunan Bank Soal X X X X X X X X X X X X
Penyusunan rencana dan
pelaksanaan program X X X X X X X X X X X X
bimbingan
Penyusunan kegiatan
X X X X
ekstrakurikuler
Pengembangan muatan
X X X X X X X X X X X X
lokal
III Pengembangan Proses
Pembelajaran
Proses Pembelajaran
X X X X X X X X X X X X
pakem
Pengembangan
X X X X X X X X X X X X
pendidikan karakter
Pembelajaran pengayaan X X X X X X X X X
Pembelajaran remedial X X X X X X X X X X X
Pengadaan LKS X X X X
Pemantapan persiapan
ujian
Kegiatan Olah raga X X X X X X X X X X
Ekstrakurikuler Olah
X X X X X X X X X X
raga
Kegiatan POPDA X X
Kegiatan kesenian X X X X X X X X X X X
Apresiasi seni X X
Pengadaan alat kesenian
X X
angklung
Kegiatan pramuka X X X X X X X X X X
Pengembangan diri
X X X X X X X X X X
pramuka
Pesta siaga X
Jambore Penggalang
Kegiatan UKS X X X X X X X X X X X X
Peralatan UKS
Pelatihan UKS/ Dokter
X
kecil
Kegiatan Lomba
Lomba MAPSI X
Lomba Cipta seni
Lomba Cerdas Cermat X X
Lomba Calistung X X X
IV Pengembangan Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan
Kegiatan KKKS X X X X X X X X X X X X
Kegiatan KKG Kelas X X X X X X X X X X X X
Kegiatan KKG PAI X X X X X X X X X X X X
Kegiatan KKG Penjas X X X X X X X X X X X X
Kegiatan Diklat
Kegiatan
Workshop/Seminar
V Pengembangan Sarana
dan Prasarana Sekolah
Perawatan dan
X X X X X X X X X X X X
pemeliharaan
Pengecatan
Perawatan Sarana
X X X X X X X X X X X X
prasarana
Perbaikan Sarana
prasarana
Perbaikan atap bocor X X
Perbaikan pintu dan
X X X X X X X X X X X X
jendela
Perbaikan sanitasi
X X X X X X X X X X X X
sekolah
Perbaikan WC X X X X X X X X X X X X
Perbaikan mebeler X X X X X X X X X X X X
VI Pengembangan dan
Implementasi
manajemen Sekolah
Penerimaan peserta didik
X
baru
1 Pembinaan,
pemberdayaan,
monitoring dan supervisi X X X X X X X X X X X X
internal atas kinerja
karyawan
2 Mengirimkan guru untuk
mengikuti diklat /
penataran antara lain :
Penataran KTSP;
X X
Penataran Senam
Indonesia Sehat;
Diklat Internet dan
komputer.
3 Menugaskan guru untuk
mengikuti diklat muatan
X
lokal kabupaten Budaya
Subang
4 Mengatur jadwal
kegiatan KKG guru
X X X X X X X X X X X X
kelas dan guru mata
pelajaran secara rutin.
5 Memberi kesempatan
kepada guru untuk studi
lanjut
6 Mengusulkan
penambahan guru kelas
VII Bidang prestasi /
kejuaraan.
1 Mengirim peserta didik
mengikuti lomba
akademik meliputi:
Lomba calistung (khusus
X
kelas 3)
Lomba kompetensi
X
peserta didik
Lomba OSN X
Lomba OOSN X
LCC Umum
Lomba peserta didik
teladan
2 Mengirimkan peserta
didik mengikuti lomba
non akademik, antara
lain :
X
a. Pesta siaga
b. Jambore Ranting X
c. LCC Dokter kecil
d. Pekan kreativitas
X
siswa
e. Lomba lainnya
3 Mengirimkan guru untuk
mengikuti lomba guru
berprestasi.
4 Mengusulkan beasiswa
untuk peserta didik
berprestasi..
7 Bidang Pembiayaan
dan Pendanaan
1 Mengelola dana BOS
sesuai ketentuan dan
penanganan administrasi X X X X X X X X X X X X
BOS untuk dapat
dipertanggungjawabkan.
2 Menggalang dana iuran
orang tua / wali murid
untuk pengembangan
sarana pendidikan dan
proses pembelajaran.
3 Mengusulkan dana
bantuan pemerintah
untuk rehabilitasi sarana X X X X X X X X X X X X
dan prasarana sekolah
yang rusak berat.
4 Melanjutkan kegiatan
infak peserta didik dan X X X X X X X X X X X X
guru secara rutin.
VIII Bidang Peserta didik.
1 Pendaftaran Siswa Baru.
2 Pembinaan dan
Pengembangan potensi
peserta didik bidang
akademik dan non
akademik (menjelang
pelaksanaan lomba)
3 Penambahan belajar
peserta didik (les) bagi
peserta didik kelas VI X X X
menyongsong ujian
sekolah / Ujian Nasional.
4 Melaksanakan kegiatan
ekstra kurikuler, antara
lain:
Pramuka X X X X X X X X X X X X
Kesenian X X X X X X X X X X X X
Olahraga X X X X X X X X X X X X
5 Ketuntasan belajar
peserta didik minimal
76%.
6 Mengirim peserta didik
mengikuti lomba.
IX Peran serta
masyarakat.
1 Kordinasi dan konsultasi
pihak sekolah dengan X X X X X X X X X X X X
komite sekolah.
2 Komite Sekolah proaktif
datang ke sekolah dan
X X X X X X X X X X X X
memberikan solusi
permasalahan di sekolah.
3 Masyarakat sadar untuk
ikut membantu program
sekolah baik berupa :
bantuan dana
bantuan material /
fasilitas.
saran pendapat.
ikut menjaga dan
melestarikan keamanan
sekolah..
X Bidang Lingkungan
dan Budaya
1 Menata dan memelihara
keindahan lingkungan X X X X X X X X X X X X
sekolah secara rutin.
2 Pengecatan dinding
X X
sekolah.
3 Perbaikan taman sekolah.
4 Membuat pagar keliling
sekolah secara bertahap.
5 Pembiasaan salam, tegur,
sapa sesama warga X X X X X X X X X X X X
sekolah.
6 Melestarikan budaya
bersalam-salaman pada
X X X X X X X X X X X X
masuk dan bubar sekolah
setiap hari.
7 Kegiatan tari daerah pada
kegiatan ekstra kurikuler
Tabel 2.2 Pelaksanaan Kegiatan
d. Program
1) Pembelajaran
a) Pembelajaran berdasarkan kepada permendiknas No 41 tahun 2007
tentang standar proses dengan memperhatikan 4 tahapan proses yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan
b) embelajaran di SD Negeri Purwamekar mengembangkan pembelajaran
yang raham anak dan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam
setiap mata pelajaran.
c) Dalam Penyusunan Silabus dan RPP guru wajib memenuhi prinsip-
prinsip penyusunan.
d) Penerapan model-model pembelajaran yang PAKEM
e) Pengelolaan hpembelajaran harus menciptakan ketertiban, kedisiplinan,
kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran;
f) Implementasi pembelajaran harus meliputi kegiatan awal, kegiatan Inti
dan Kegiatan akhir, dengan memperhatikan proses eksplorasi, elaborasi
dan konfirmasi pada kegiatan inti.
g) Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, proyek dan/atau produk, portofoiio, dan penilaian diri. Penilaian
hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan
Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.
h) Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui 5 tahapan meliputi
: pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.
4) Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan, secara umum, merupakan salah satu sarana pelestarian
bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber
informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional. Dalam dimensi persekolahan, perpustakaan sekolah
adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan
tanggung jawabnya kepada kepala sekolah; yang melayani sivitas
akademika sekolah yang bersangkutan. Perpustakaan sekolah memiliki
peran dan fungsi yang sangat strategis dalam mengembangkan potensi
peserta didik dan seluruh civitas akademika yang ada di lingkungan sekolah.
Arif Surrachman, mengidentifikasi peran dan fungsi perpustakaan sekolah
di dunia pendidikan, yaitu :
(1) Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan seperti tercantum
dalam kurikulum sekolah
(2) Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa
mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
(3) Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu
luang (buku-buku hiburan)
(4) Pusat Belajar Mandiri bagi siswa
5) UKS (khusus SD Pembina)
a. Pembinaan lingkungan fisik sekolah
b. Meningkatkan keamanan sekolah
c. Pemeliharaan kamar mandi / WC
d. Peningkatan pelayanan UKS
e. Meningkatkan pembinaan KKR
f. Meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait
g. Pendidikan Kesehatan
h. Peningkatan pembinaan dan pelatihan ekstrakurikuler
i. Pelayanan Kesehatan
j. Pembinaan Lingkungan Sekolah yang Sehat
BAB III
PELAKSANAAN
A. Akademik
1. Prestasi Kepala Sekolah
2. Prestasi Guru
3. Prestasi Siswa
B. Non Akademik
1. Prestasi Kepala Sekolah
No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan
2. Prestasi Guru
3. Prestasi Siswa
BAB VI
PENUTUP
A. Pembelajaran
1. Perangkat Pembelajaran
a. Silabus dan RPP
b. Bahan Pengayaan
2. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Komponen Pembelajaran (bukti berupa daftar hadir siswa & guru, foto
ruang kelas, jadual pelajaran, foto media pembelajaran yang digunakan,
format evaluasi siswa untuk sikap, pengetahuan & keterampilan, daftar
nilai, foto sumber bahan ajar)
b. Program pendampingan (program remedial dan pengayaan) bukti
berupa dokumen program remedial & pengayaan
c. Pelaksanaan pembelajaran (pendahuluan inti, penutup)
d. Pembelajaran di dalam dan luar kelas
3. Penilaian
a. Dokumen penilaian siswa ( Contoh Rubrik Penilaian, Contoh Raport (1
kelas)
b. Dokumen penilaian evaluasi diri guru (bukti berupa daftar hadir guru,
foto kegiatan guru/pendampingan siswa, foto KKG)
c. Foto Pembelajaran di dalam dan luar kelas berbasis aktivitas
d. Foto Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
e. Prestasi akademik (bukti berupa dokumen/foto piagam/sertifikat/piala
internasional, nasional, Provinsi dan Kota