Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini selalu menjadi perhatian berbagai
kalangan, tidak hanya kalangan pendidikan, tetapi juga masyarakat. Mereka
menginginkan munculnya perubahan dalam hal upaya meningkatkan kualitas
pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa kualitas pendidikan kita belum
sebagaimana yang diharapkan bila dibandingkan dengan di negara lain.
Menghadapi abad 21 tuntutan terhadap peningkatan kualitas pendidikan
semakin kuat.Hal ini dikarenakan adanya tuntutan antara lain: (1) kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (2) persaingan global yang semakin ketat, dan
(3) kesadaran masyarakat (orang tua siswa) akan pendidikan yang berkualitas
semakin tinggi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada
akhir-akhir ini telah membawa dampak perubahan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia, sehingga permasalahan dapat dipecahkan dengan
mengupayakan penguasaan serta peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tanpa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang kurang bisa
mengantisipasi perubahan-perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak
mampu mengatasi persoalan-persoalan hidup yang selalu berkembang dengan
pesat.
Menurut Slamet PH (2005), budaya adalah nilai dan keyakinan dalam
suatu masyarakat, baik yang berdaya preservatif maupun progresif, yang
digunakan sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku bagi
masyarakat pendukungnya. Nilai dan keyakinan memberi tahu mana yang benar
dan yang salah. Nilai-nilai yang merupakan kolektifitas saripati kualitas
kejiwaan manusia diwujudkan dalam bentuk nilai religi, ekonomi, teori,
solidaritas, seni, dan politik.
Mutu mengandung makna derajat/tingkat keunggulan suatu kinerja atau
upaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak, sedangkan mutu sekolah
dimaknai sebagai layanan prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Pada tingkat sekolah, mutu
mencakup input (segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses
belajar-mengajar), proses (berubahnya peserta didik dari belum terdidik
menjadi terdidik) dan output (prestasi belajar).
Budaya mutu adalah nilai dan keyakinan mutu dalam suatu masyarakat
yang digunakan sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku yang
bermutu tinggi bagi masyarakat pendukungnya. Budaya Sekolah meliputi nilai-
nilai dan keyakinan. Nilai merupakan penghayatan warga sekolah tentang apa
yang dianggap benar-salah, baik buruk, keindahan dan ketidakindahan, layak
dan tidak layak, sedangkan Keyakinan merupakan sikap tentang bagaimana
cara sesuatu seharusnya dilakukan. Untuk itu keyakinan merupakan sesuatu
yang penting, berharga, bersifat konseptual yang harus diyakini dan dihayati
sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak, dengan demikian budaya sekolah
awalnya merupakan aturan dan tata tertib yang disepakati bersama oleh warga
sekolah, dihayati dan dilakukan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.
Budaya mutu sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam
membentuk siswa menjadi manusia yang optimis, berani, terampil, berperilaku
kooperatif, ulet, disiplin, beretos kerja yang tinggi, pandai menangkap peluang.
Sekolah-sekolah yang memiliki keunggulan budaya mutu tertentu biasanya
dapat dilihat dari beberapa variabel yang mempengaruhinya seperti perolehan
nilai, kondisi fisik, lingkungan sekolah, dan budaya sekolah. Untuk
mewujudkan sekolah berbudaya mutu setidaknya ada lima faktor penting yang
perlu mendapat perhatian sekolah yaitu: 1) kepemimpinan yang tangguh, 2) visi
misi sekolah yang jelas, 3) iklim budaya yang aman dan kondusif, 4) memiliki
harapan yang tinggi, dan 5) melakukan monitoring kemajuan siswa secara
berkelanjutan.
Untuk mewujudkan budaya mutu di sekolah SD Negeri Purwamekar
sedang belajar melaksanakan berbagai program peningkatan budaya mutu baik
melalui penguatan pembelajaran yang bermutu, perbaikan sarana dan prasana,
penataan managemen sekolah, program pendidikan karakter, program sekolah
sehat dan bersih, program optimalisasi kinerja perpustakaan dan berbagai
program lainnya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah juga telah
melaksanakan berbagai jenis lomba sebagai bentuk apresiasi pada sekolah-
sekolah yang berhasil, seperti lomba MBS, sekolah dasar bersih dan sehat, dan
seterusnya.
Lomba Budaya Mutu di sekolah dasar tahun 2018 merupakan kelanjutan
dan perbaikan dari lomba sejenis tahun 2017. Dalam Lomba tahun 2018 ini,
seluruh sekolah peserta dievaluasi dari seluruh komponen budaya mutu secara
komprehensif (whole school assessment), sehingga penilaian menjadi lebih
terpadu.
Lomba dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada seluruh
propinsi di Indonesia untuk mengirimkan wakil-wakil sekolah terbaiknya,yang
kemudian akan dipilih melalui tiga tahapan seleksi yaitu seleksi administratif
(desk evaluation), seleksi visitasi lapangan, dan seleksi presentasi (grand final).
Seleksi yang terakhir ini akan menetapkan sekolah berbudaya mutu tingkat
nasional.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007, tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang
Standar Nasional Pendidikan, yang telah diperbarui dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomoir 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410;
C. Tujuan
1. Tujuan Umum Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini adalah:
Mewujudkan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dalam memberikan
layanan prima dan menjadi benchmark (patok duga) bagi sekolah lain di
sekitarnya dan acuan bagi pembinaan para pemangku kepentingan.
2. Tujuan Khusus Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini adalah:
a. Menemukan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dengan segala
kekhasan dan keunggulannya masing-masing sebagai model yang baik
(good practices) bagi sekolah lain.
b. Menghimpun berbagai pengalaman inspiratif dari sekolah dasar yang
memiliki budaya mutu dan lingkungan yang bermutu
c. Mendokumentasikan dan mensosialisasikan pengalaman inspiratif
pengembangan budaya mutu pembelajaran, kepemimpinan dan
manajemen, pengembangan perpustakaan sekolah dan kegiatan
ekstrakurikuler kepada sekolah dasar di seluruh Indonesia.
d. Memotivasi para pemangku kepentingan, baik di satuan pendidikan
sekolah dasar maupun Pemerintah Daerah, untuk mewujudkan sekolah
dasar yang memiliki budaya mutu dalam memberikan layanan prima
kepada peserta didik.

D. Visi dan Misi Sekolah


1. Visi SD Purwamekar
Meningkatkan, membangun, mencetak generasi penerus bangsa yang
bertaqwa, berkepribadian, berbudi luhur, sehat jasmani serta rohani
sehingga menjadi manusia yang mandiri serta siap menyongsong masa
depan.

2. Misi SD Purwamekar
a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
b. Menciptakan situasi yang nyaman dalam pembelajaran.
c. Optimalisasi kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan multi
methoda yang tepat guna.
d. Mengelola dan melatih pemikiran dan hasta karya.
e. Menumbuhkembangkan rasa percaya diri, sikap dan prilaku inovatif
dan kreatif,serta rasa tanggung jawab.
f. Menjungjung dan melestarikan seni budaya daerah.

E. Struktur Organisasi Sekolah


1. Kepala Sekolah : Rosita S.Pd
2. Komite Sekolah : Hendi
3. Guru Kelas 1 : Tetianingsih, S.Pd
4. Guru Kelas 2 : Dian Wayudin, S.Pd
5. Guru Kelas 3 : Wartim Maryanto, S.Pd
6. Guru Kelas 4 : Abdul Rofik, S.Pd
7. Guru Kelas 5 : Yudi Sawaludin Ridwan
8. Guru Kelas 6 : Pandi, S.Ag
9. Guru Olah Raga : Rina Mayasopa, S.Pd
10. Guru Agama Islam : Bibah Dwirinjani Yuniar, S.Pd
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SD NEGERI PURWAMEKAR

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH


HENDI ROSITA, S.Pd

BENDAHARA SEKOLAH TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH


PANDI, S.AG DIAN WAHYUDIN, S.Pd.

SEKSI KURIKULUM SEKSI KESISWAAN SEKSI SARANA & PRASARANA SEKSI HUMAS
YUDI SAWALUDIN ,S.Pd TETIANINGSIH WARTIM MARYANTO, S.Pd ABDUL ROFIK.Pd.SD

PUSTAKAWAN
.

GURU GURU GURU GURU GURU GURU GURU GURU


KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV KELAS V KELAS VI AGAMA PENJAS

PENJAGA SEKOLAH PESERTA DIDIK SATPAM SEKOLAH


BAB II
PROGRAM

a. Program Makro (RKJM)


Permendiknas nomor 19 Tahun 2007 menyatakan, bahwa sekolah harus
membuat Rencana Kerja Sekolah yang terdiri atas Rencana Kerja Jangka
Menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu
empat tahun dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dituangkan dalam Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), yang disusun dan dilaksanakan
berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah. Untuk selanjutnya glosarium nomor
10 pada Permendiknas tersebut menyatakan, bahwa RKT adalah rencana kerja
tahunan sekolah yang berdasar pada rencana kerja jangka menengah (empat
tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA-
S) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah
(RAPB-S).
Rencana Kerja SDN Purwamekar disusun dengan mempertimbangkan
keadaan sekolah, harapan pemangku kepentingan, dan tantangan dalam lingkungan
strategis pendidikan di sekolah agar sasaran dan program pengembangan sekolah
dalam 4 tahun ke depan lebih realistis dan konsisten dengan prinsip-prinsip
pengelolaan pendidikan yang efektif, efisian, akuntabel, dan demokratis. Dalam
bab ini dikemukakan hasil pengembangan program sekolah, yang mencakup telaah
mengenai: (1) sasaran, (2) program, (3) indikator keberhasilan, (4) penanggung
jawab, (5) kegiatan, dan (6) jadwal kegiatan.
Sasaran digunakan sebagai panduan dalam menyusun program dan kegiatan
yang akan dilakukan dalam waktu 4 tahun guna merealisasikan alternatif
pemecahan tantangan yang telah dirumuskan. Dalam menetapkan sasaran, sekolah
telah melakukan analisis kesiapan sekolah untuk mencapai sasaran tersebut, antara
lain dengan melihat kesiapan sumberdaya manusia, sarana & prasarana, keuangan,
dan situasi serta kondisi sekolah. Setelah sasaran dirumuskan, sekolah menetapkan
program-program yang perlu dikembangkan di sekolah. Program merupakan
pernyataan yang berisi kesimpulan dari satu atau beberapa alternatif pemecahan
tantangan utama yang memiliki karakteristik yang saling mendukung, saling
tergantung, atau saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Berdasarkan hasil identifikasi pemecahan tantangan utama tersebut, maka program-
program yang akan dikembangkan di SDN Purwamekar sebagai berikut:
1) Kesiswaan.
2) Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran.
3) Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Pengembangannya.
4) Sarana dan Prasarana.
5) Keuangan dan Pembiayaan.
6) Budaya dan Lingkungan Sekolah.
7) Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan.
8) Administrasi dan Manajemen Sekolah.
9) Organisasi dan Kelembagaan
Untuk mengetahui keberhasilan apakah program / sasaran yang ditetapkan
berhasil atau tidak, maka dirumuskan beberapa indikator keberhasilan. Indikator
keberhasilan yang dirumuskan, berkaitan dengan proses dan/atau hasil akhir.
Setelah indikator keberhasilan ditetapkan, langkah berikutnya adalah
merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan di sekolah. Kegiatan pada
dasarnya merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program
untuk memecahkan tantangan yang dihadapi sekolah.

b. Program Mikro
Penyusunan Program Mikro disusun dalam RKAS SD Negeri
Purwamekar yang didasarkan pada landasan hukum, landasan operasional dan
landsan emviris, yang kontesnya didasarkan pada delapan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dan pencapaiannya disesuaikan dengan kebutuhan.
RKAS merupakan Rencana program dikembangkan dengan tujuan untuk
memperjelas bagaimana suatu visi dapat dicapai. Rencana program pada
dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi utama organisasi.
Rencana program merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya
yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana.
PP Nomor 19 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) pada dasarnya harus mencakup substansi yang telah
ditetapkan, sesuai dengan tuntutan SNP. Sementara itu, Permendiknas No. 19
Tahun 2007 secara rinci mengatakan bahwa RKAS harus memuat secara jelas
tentang;
1) kesiswaan
2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran
3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya
4) sarana dan prasarana
5) keuangan dan pembiayaan
6) budaya dan lingkungan sekolah
7) peranserta masyarakat dan kemitraan
8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.
RKAS disusun berdasarkan hasil analisis kesenjangan antara kondisi riil
sekolah dengan kondisi ideal yang diharapkan dengan memperhatikan skala
prioritas. Menurut Muhaimin (2009; 196) RKAS disusun dengan tujuan sebagai
berikut:
1) menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkatan kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil;
2) mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;
3) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah dan/atau antara sekolah dan Dinas Pendidikan;
4) menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
5) mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat;
6) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
Oleh sebab itu, dalam penyusunan RKAS juga harus menerapkan
prinsip-prinsip berikut:
1. demand driven (berdasarkan kebutuhan)
2. data driven, realistik sesuai dengan hasil analisis konteks
3. dapat memperbaiki prestasi belajar peserta didik
4. membawa perubahan yang lebih baik (peningkatan/ pengembangan)
5. sistematis, terarah, terpadu (saling terkait & sepadan), dan menyeluruh
6. tanggap terhadap perubahan
7. bersifat partisipasif, keterwakilan, dan transparansi,
8. berdasarkan pada hasil review dan evaluasi.
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan pada lampiran bagian A butir 4.d menyatakan bahwa Rencana Kerja
Tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Dalam penyusunan RKAS kepala sekolah membentuk Tim Perumus
RKAS yang selanjutnya bertugas menyelesaikan RKAS sesuai dengan
mekanisme penyusunan.
Tahap penyusunan RKAS SD Negeri Purwamekar
mempertimbangankan pada penentuan rencana kegiatan yang didasarkan pada
hasil analisis dan penentuan kebutuhan biaya dalam RKAS yang meliputi
kondisi ideal, kondisi riil, rencana tindak lanjut atau kegiatan, anggaran dan
sumber dana.

c. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dan Rencana Kegiatan Anggaran


Sekolah.
1. Pemenuhan Standar Kompetensi Kelulusan :
a. Peningkatan kedisiplinan siswa dan peningkatan ketaqwaan terhadap
Tuhan Y.M.E.
 Pemantapan tata tertib siswa
 Peningkatan kegiatan keagamaan melalui sholat dhuha berjamaah ,
kebaktian
b. Peningkatan nilai ujian sekolah dan nilai ujian nasional
 Pemantapan ( bimbingan ) materi UAS dan UNAS
 Pembuatan slogan persiapan ujian nasional.
 Pelaksanaan kegiatan tutor sebaya.
 Pembahasan SKL.
c. Peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
 Mengadakan kegiatan workshop pemahaman KKM
d. Peningkatan prestasi di bidang Olah Raga
 Mengefektifkan semua kegiatan olah raga
 Mengikutsertakan dalam kegitan turnamen
e. Peningkatan prestasi di bidang seni
 Mengefektifkan semua kegiatan seni yang ada di sekolah
 Mengikutsertakan dalam turnamen / pagelaran seni.
f. Peningkatan prestasi di bidang akademik
 Mengaktifkan kegiatan ektrakurikuler Matematika, IPA, Bahasa
Inggris dan IPS
 Mengikutsertakan dalam kegiatan lomba baik dalam dan luar kota.

2. Pemenuhan Standar Isi :


a. Pengembangan Buku/Dokumen 1 Kurikulum KTSP 2013
 Workshop Kurikulum KTSP 2013 Buku/Dokumen 1
b. Pengembangan Silabus
 Workshop penyusunan silabus
c. Pengembangan Rencana Pelaksanan Pembelajaran
 Workshop penyusunan RPP
d. Pengembangan bahan ajar dan LKS
 Workshop penyusunan bahan ajar dan LKS
e. Pengembangan panduan pembelajaran
 Workshop panduan pembelajaran
f. Pengembangan panduan evaluasi.
 Workshop panduan evaluasi .
3. Pemenuhan Standar Proses
a. Pengembangan pembelajaran dengan mengintegrasikan Imtaq ,
karakter, Iptek , Life skills dan enterprenensip
 Mengadakan IHT dan menyusun perangkat pembelajaran dengan
mengitegrasikan Imtaq dan Karakter
b. Pengembangan pembelajaran dengan berbagai pendekatan
 Merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan berbagai
pendekatan
c. Pengembangan pembelajaran untuk semua mata pelajaran
dengan menggunakan berbagai sumber
 Mengembangkan dan menerapkan dalam pembelajaran dengan
menggunakan berbagai sumber
d. Peningkatan pengawasan proses pembelajaran
 Melaksanakan kegiatan monitoring.

4. Pemenuhan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan :


a. Peningkatan pemahaman kurikulum KTSP 2013 untuk Kepala Sekolah
, Guru dan tenaga kependidikan
 Mengadakan in house traning kurikulum KTSP 2013
b. Peningkatan kemampuan penguasaan komputer dan internet
 Mengikut sertakan dalam kursus komputer dan internet
c. Peningkatan kompetensi pengembangan media pembelajaran
. Mengadakan pelatihan multi media dan pembuatan media
pembelajaran
5. Pemenuhan Standar Sarana prasarana :
a. Pemenuhan Fasilitas 6 ruang belajar
 Melengkapi sarana pembelajaran di ruang kelas
b. Perpustakaan
 Melengkapi sarana perpustakaan
c. Pemenuhan ruang Laboratorium IPA , Komputer , IPS, Matematika, Tata
Bog , Guru, Multi media , UKS , Kesenian , BK dan Kantin lesehan 3 R.
 Melengkapi sarana ruang diatas dalam pengembangan pembelajaran.
d. Pemenuhan Ruang Elektronika / Prakarya, sanggar pramuka , gudang
dan tempat parkir.
 Membangun Ruang tersebut diatas dan sarana yang diperlukan.

6. Pemenuhan Standar Pengelolaan :


a. Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja dan
kegiatan sekolah.
 Penyusunan RKAS
b. Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah
 Peyusunan pedoman job descripsion struktur dan mekanisme kerja
sekolah.
c. Peningkatan supervisi , monitoring , evaluasi dan akreditasi sekolah.
 Penyusunan progam dan pelaksanaan supervisi , monitoring , evaluasi dan
persipan akreditasi.
d. Peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan ( humas )
 Menjalin kerja sama dengan masyarakat melalui media komunikasi
e. Pengembangan data sekolah berbasis Dapodik
 Pembenahan data sekolah, siswa dan guru melalui aplikasi Dapodik.
f. Pemenuhan kerja sama dengan lembaga lain yang relevan baik
 Penyusunan progam dan pelaksanaan menjalin kerja sama dengan lembaga
lain yang relevan
g. Penciptaan sekolah terbebas dari rokok , narkoba , kekerasan , kriminal
dan pelecehan seksual.
 Penyusunan progam dan melaksanakan sekolah terbebas dari rokok ,
narkoba , kekerasan , kriminal , pelecehan seksual dan trafficking (
Perdagangan orang).

7. Pemenuhan Standar Pembiayaan :


a. Peningkatan sumber dana pendidikan dari pemerintah daerah
 Mengalokasikan sumber dana BOSDA sesuai dengan rekening dengan
permintaan tambahan.
b. Pemenuhan pengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan dalam bentuk
pengawasan.
 Mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan dengan melakukan bentuk
pengawasan.
c. Pemenuhan penggunaan dana yang transparan dan akuntabel
 Semua penggunaan dana BOS ,BOSDA, dan usaha lain dilaporkan secara
transparan dan akuntabel terhadap pihak yang terkait.
d. Pemenuhan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana
 Semua pelaporan dana BOS ,BOSDA , dan usaha lain didokumentasikan
dengan baik.
e. Pengembangan income generating unit-unit usaha lain
 Pemenuhan income generating dari usaha lain diantaranya kantin ,koperasi
dan gren house..
f. Pemenuhan kerja sama dengan alumni.
 Mengadakan pertemuan dengan alumni guna menggalang pemasukan dana
g. Pemenuhan penggalian dana dari dunia usaha / industri.
 Mengadakan kerja sama dengan dunia usaha / industri seperti teh botol
sosro ,air minum dll.
h. Terbangunnya kerja sama dengan lembaga independen non pemerintah
baik dalam dan luar negeri.
 Menjalin kerja sama dengan lembaga independen dalam penggalian dana
untuk mengembangkan sekolah.

8. Pemenuhan Standar Penilaian :


a. Terimplentasikannya model evaluasi dengan teknik penilaian yang
bervariasi.
. Pembuatan model evaluasi berbasis IT untuk UH , PTS , PAS dan UKK.
b. Pengembangan instrumen penilaian materi bertaraf internasional untuk
ulangan kenaikan kelas.
. Penyusunan instrumen penilaian materi untuk UH , PTS , PAS dan UKK
c. Pengembangan Instrumen penilaian PAS .
. Menyusun instrumen penilaian dalam bentuk kisi – kisi dan soal untuk
ulangan akhir semester.
d. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru dan sekolah
. Menyusun mekanisme dan prosedur penilaian.
e. Pengembangan perangkat pendokumentasikan penilaian
. Menyusun dan mendokumentasikan perangkat penilaian

9. Pemenuhan Standar Budaya dan Lingkungan Sekolah:


a. Penciptaan Lingkungan Sehat ,asri,indah,rindang,sejuk dengan taman
sekolah dan hutan sekolah.

 Kegiatan Saji Sapu ke semua warga sekolah


 Pemberian reward kelas terbersih
 Penanaman tanaman pagar
 Pergantian pot bunga
b. Peningkatan Budaya berbudi pekerti luhur
 Mengadakan kegiatan sapa pagi saling berjabat tangan
 Mengadakan buku tabungan hafalan Al-Qur’an.
 Membuat dan menetapkan norma – norma pergaulan di sekolah.
c. Pengembangan kegiatan yang menumbuhkan sikap peduli terhadap
lingkungan,
 Mengadakan Kegiatan Jumat Bersih
 Mengadakan kegiatan workshop tentang sekolah peduli
lingkungan
 Mengadakan kegiatan selama 5 Kegiatan GeMeS (Gerakan
Memungut Sampah)
 Mewajibkan semua personil sekolah turun dari kendaraan
bermotor dan mesin dimatikan di gerbang pintu masuk
 Mengadakan Lomba Kebersihan Kelas setiap Bulan
d. Pengembangan kerja sama dengan lembaga lingkungan baik dari
dalam maupun luar negeri
 Mengadakan Pemberantasan Sarang Nyamuk
 Mempromosikan Sekolah
 Mengadakan Program Lingkungan Bersih

RENCANA KEGIATAN TAHUNAN


SEKOLAH DASAR NEGERI PURWAMEKAR
TAHUN AJARAN 2018-2019

1) Rencana Kegiatan
No Sasaran Jenis Kegiatan Harapan Metode Bahan Pelaksana
1 Pengemban Penambahan jam Anak Les Guru
gan pelajaran mencapai kelas
kompetensi Pengadaan buku nilai rata-
lulusan latihan ujian rata 6,5
Pengadaan buku
latihan ujian
Pelaksanaan try out
ujian
2 Pengemban Menyusun dan Tepat
gan mencetak dokumen waktu
kurikulum kurikulum KTSP
KTSP Penyusunan dan
pembuatan kalender
pendidikan
Penyusunan jadwal
pelajaran
Penyusunan KKM
Penyusunan Program
tahunan
Penyusunan Program
semester
Penyusunan silabus
Penyusunan RPP
Penyusunan bank soal
Penyusunan program
bimbingan
Penyusunan kegiatan
ekstrakurikuler
3 Pengemban Proses pakem
gan proses
pembelajara Pengembangan
n pendidikan
berkarakter
Pembelajaran
remedial
Pembelajaran
pengayaan
Pengadaan LKS
Pemantapan persiapan
Ujian
Kegiatan Olahraga
Ekstrakurikuler
olahraga
Kegiatan POPDA
Kegiatan Kesenian
- Apresiasi seni
- Pengadaan alat
kesenian angklung
Kegiatan Pramuka
- Latihan Pramuka
secara rutin
- Pesta Siaga
- Kegiatan Persami
- Jambore
Penggalang
Kegiatan UKS
- Pengadaan
perangkat
- Pelatihan
- LCC Dokter Kecil
Kegiatan Lomba
- Lomba MAPSI
- Lomba cipta seni
- Lomba cerdas
cermat
- Lomba calistung
4 Pengemban Kegiatan KKKS Meningkatk
gan Kegiatan KKG Kelas an
kemampuan
Pendidik Kegiatan KKG PAI dan
dan Tenaga Kegiatan KKG Penjas keterampila
Kependidika Kegiatan Diklat n KS, Guru,
n Kegiatan Workshop/ Tenaga
Seminar Perpustakaa
n, dan
Kegiatan penelitian Penjaga
Sekolah
5 Pengemban Perawatan sarana dan
gan Sarana prasarana
dan Perbaikan sanitasi
Prasarana sekolah
Sekolah Perbaikan WC/KM
Perbaikan mebeler
6 Pengemban Penerimaan peserta
gan dan didik baru
Implementa Pembagian tugas guru
si dalam PBM
manajemen Pembimbingan guru
sekolah Supervisi kelas
7 Pengemban Pengelolaan keuangan
gan dan Infak Jumat
penggalian Lazis
sumber dana Sumber lain yang
pendidikan tidak mengikat
8 Pengemban Ulangan harian
gan dan Ulangan tengah
implementas semester
i sistem Ulangan akhir
penilaian semester
Ulangan kenaikan
kelas
Analisis nilai
Remedi
Penyusunan rapor
Ujian sekolah
Pengolahan nilai ujian

Tabel 2.1 Rencana Kegiatan


2) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Rencana Pelaksanaan
Uraian Rencana
No (bulan) KET
Kegiatan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
I Pengembangan
Kompetensi Lulusan
Penambahan jam
pelajaran
Pengadaan buku
pelatihan ujian
Pelaksanaan try out ujian
II Pengembangan
Kurikulum
Menyusun tim X
pengembang kurikulum
Tim pengembang X X
menyusun dan mencetak
dokumen I
Penyusunan silabus X X
(dokumen II)
Penyusunan KKM X
Penyusunan dan X
pembuatan kalender
pendidikan
Penyusunan program X
tahunan
Penyusunan program
X X
semester
Penyusunan jadwal
X X
pelajaran
Penyusunan RPP
X X X X X X X X X X X X
(dokumen III)
Penyusunan Bank Soal X X X X X X X X X X X X
Penyusunan rencana dan
pelaksanaan program X X X X X X X X X X X X
bimbingan
Penyusunan kegiatan
X X X X
ekstrakurikuler
Pengembangan muatan
X X X X X X X X X X X X
lokal
III Pengembangan Proses
Pembelajaran
Proses Pembelajaran
X X X X X X X X X X X X
pakem
Pengembangan
X X X X X X X X X X X X
pendidikan karakter
Pembelajaran pengayaan X X X X X X X X X
Pembelajaran remedial X X X X X X X X X X X
Pengadaan LKS X X X X
Pemantapan persiapan
ujian
Kegiatan Olah raga X X X X X X X X X X
Ekstrakurikuler Olah
X X X X X X X X X X
raga
Kegiatan POPDA X X
Kegiatan kesenian X X X X X X X X X X X
Apresiasi seni X X
Pengadaan alat kesenian
X X
angklung
Kegiatan pramuka X X X X X X X X X X
Pengembangan diri
X X X X X X X X X X
pramuka
Pesta siaga X
Jambore Penggalang
Kegiatan UKS X X X X X X X X X X X X
Peralatan UKS
Pelatihan UKS/ Dokter
X
kecil
Kegiatan Lomba
Lomba MAPSI X
Lomba Cipta seni
Lomba Cerdas Cermat X X
Lomba Calistung X X X
IV Pengembangan Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan
Kegiatan KKKS X X X X X X X X X X X X
Kegiatan KKG Kelas X X X X X X X X X X X X
Kegiatan KKG PAI X X X X X X X X X X X X
Kegiatan KKG Penjas X X X X X X X X X X X X
Kegiatan Diklat
Kegiatan
Workshop/Seminar

V Pengembangan Sarana
dan Prasarana Sekolah
Perawatan dan
X X X X X X X X X X X X
pemeliharaan
Pengecatan
Perawatan Sarana
X X X X X X X X X X X X
prasarana
Perbaikan Sarana
prasarana
Perbaikan atap bocor X X
Perbaikan pintu dan
X X X X X X X X X X X X
jendela
Perbaikan sanitasi
X X X X X X X X X X X X
sekolah
Perbaikan WC X X X X X X X X X X X X
Perbaikan mebeler X X X X X X X X X X X X
VI Pengembangan dan
Implementasi
manajemen Sekolah
Penerimaan peserta didik
X
baru
1 Pembinaan,
pemberdayaan,
monitoring dan supervisi X X X X X X X X X X X X
internal atas kinerja
karyawan
2 Mengirimkan guru untuk
mengikuti diklat /
penataran antara lain :
Penataran KTSP;
X X
Penataran Senam
Indonesia Sehat;
Diklat Internet dan
komputer.
3 Menugaskan guru untuk
mengikuti diklat muatan
X
lokal kabupaten Budaya
Subang
4 Mengatur jadwal
kegiatan KKG guru
X X X X X X X X X X X X
kelas dan guru mata
pelajaran secara rutin.
5 Memberi kesempatan
kepada guru untuk studi
lanjut
6 Mengusulkan
penambahan guru kelas
VII Bidang prestasi /
kejuaraan.
1 Mengirim peserta didik
mengikuti lomba
akademik meliputi:
Lomba calistung (khusus
X
kelas 3)
Lomba kompetensi
X
peserta didik
Lomba OSN X
Lomba OOSN X
LCC Umum
Lomba peserta didik
teladan
2 Mengirimkan peserta
didik mengikuti lomba
non akademik, antara
lain :
X
a. Pesta siaga
b. Jambore Ranting X
c. LCC Dokter kecil
d. Pekan kreativitas
X
siswa
e. Lomba lainnya
3 Mengirimkan guru untuk
mengikuti lomba guru
berprestasi.
4 Mengusulkan beasiswa
untuk peserta didik
berprestasi..
7 Bidang Pembiayaan
dan Pendanaan
1 Mengelola dana BOS
sesuai ketentuan dan
penanganan administrasi X X X X X X X X X X X X
BOS untuk dapat
dipertanggungjawabkan.
2 Menggalang dana iuran
orang tua / wali murid
untuk pengembangan
sarana pendidikan dan
proses pembelajaran.
3 Mengusulkan dana
bantuan pemerintah
untuk rehabilitasi sarana X X X X X X X X X X X X
dan prasarana sekolah
yang rusak berat.
4 Melanjutkan kegiatan
infak peserta didik dan X X X X X X X X X X X X
guru secara rutin.
VIII Bidang Peserta didik.
1 Pendaftaran Siswa Baru.
2 Pembinaan dan
Pengembangan potensi
peserta didik bidang
akademik dan non
akademik (menjelang
pelaksanaan lomba)
3 Penambahan belajar
peserta didik (les) bagi
peserta didik kelas VI X X X
menyongsong ujian
sekolah / Ujian Nasional.
4 Melaksanakan kegiatan
ekstra kurikuler, antara
lain:
Pramuka X X X X X X X X X X X X
Kesenian X X X X X X X X X X X X
Olahraga X X X X X X X X X X X X

5 Ketuntasan belajar
peserta didik minimal
76%.
6 Mengirim peserta didik
mengikuti lomba.
IX Peran serta
masyarakat.
1 Kordinasi dan konsultasi
pihak sekolah dengan X X X X X X X X X X X X
komite sekolah.
2 Komite Sekolah proaktif
datang ke sekolah dan
X X X X X X X X X X X X
memberikan solusi
permasalahan di sekolah.
3 Masyarakat sadar untuk
ikut membantu program
sekolah baik berupa :
bantuan dana
bantuan material /
fasilitas.
saran pendapat.
ikut menjaga dan
melestarikan keamanan
sekolah..
X Bidang Lingkungan
dan Budaya
1 Menata dan memelihara
keindahan lingkungan X X X X X X X X X X X X
sekolah secara rutin.
2 Pengecatan dinding
X X
sekolah.
3 Perbaikan taman sekolah.
4 Membuat pagar keliling
sekolah secara bertahap.
5 Pembiasaan salam, tegur,
sapa sesama warga X X X X X X X X X X X X
sekolah.
6 Melestarikan budaya
bersalam-salaman pada
X X X X X X X X X X X X
masuk dan bubar sekolah
setiap hari.
7 Kegiatan tari daerah pada
kegiatan ekstra kurikuler
Tabel 2.2 Pelaksanaan Kegiatan

d. Program
1) Pembelajaran
a) Pembelajaran berdasarkan kepada permendiknas No 41 tahun 2007
tentang standar proses dengan memperhatikan 4 tahapan proses yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan
b) embelajaran di SD Negeri Purwamekar mengembangkan pembelajaran
yang raham anak dan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam
setiap mata pelajaran.
c) Dalam Penyusunan Silabus dan RPP guru wajib memenuhi prinsip-
prinsip penyusunan.
d) Penerapan model-model pembelajaran yang PAKEM
e) Pengelolaan hpembelajaran harus menciptakan ketertiban, kedisiplinan,
kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran;
f) Implementasi pembelajaran harus meliputi kegiatan awal, kegiatan Inti
dan Kegiatan akhir, dengan memperhatikan proses eksplorasi, elaborasi
dan konfirmasi pada kegiatan inti.
g) Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, proyek dan/atau produk, portofoiio, dan penilaian diri. Penilaian
hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan
Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.
h) Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui 5 tahapan meliputi
: pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.

2) Kegiatan Ekstra Kurikuler


Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam
tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam program
kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi
waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan
ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan
complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana
kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan
peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan
sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan
ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan
kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta
menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler
juga memberikan manfaat sosial yang besar.
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SD Purwamekar
a) Kepramukaan
b) Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga,
seni dan budaya.

3) Manajemen Berbasis Sekolah


Manajemen Berbasis Sekolah diartikan sebagai “model manajemen
yang memberikan otonomi atau kemandirian yang lebih besar kepada
sekolah”. (Sagala, 2006: 133) Model manajemen ini mendorong
pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan langsung semua warga
sekolah sesuai dengan standar mutu yang berkaitan dengan kebutuhan
sarana dan prasarana, fasilitas sekolah, peningkatan kualitas kurikulum, dan
pertumbuhan jabatan guru. Keputusan sekolah yang diambil harus
melibatkan secara langsung semua warga sekolah yaitu guru, siswa, kepala
sekolah, karyawan, orang tua siswa dan masyarakat yang berhubungan
dengan sekolah. Keputusan yang demikian dapat membangun rasa memiliki
bagi setiap warga sekolah dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan
dedikasi warga sekolah.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), merupakan salah satu jawaban
dari pemberian otonomi daerah di bidang pendidikan dan telah diundang-
undangkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidik Nasional Pasal 48 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan
akuntabilitas publik”. Sedangkan Pasal 51 ayat (1) yang berbunyi,
“Pengelolaan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah dilaksanakan berdasarkan pelayanan minimal dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah/madrasah”.
Adapun beberapa program yang dikembangkan dalam rangka
manajemen berbasis sekolah meliputi: (1) proses belajar mengajar, (2)
perencanaan dan evaluasi program sekolah, (3) pengelolaan kurikulum, (4)
pengelolaan ketenagaan, (5) pengelolaan peralatan dan perlengkapan, (6)
pengelolaan keuangan, (7) pelayanan siswa, (8) hubungan sekolah-
masyarakat, dan (9) pengelolaan iklim sekolah.

4) Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan, secara umum, merupakan salah satu sarana pelestarian
bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber
informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional. Dalam dimensi persekolahan, perpustakaan sekolah
adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan
tanggung jawabnya kepada kepala sekolah; yang melayani sivitas
akademika sekolah yang bersangkutan. Perpustakaan sekolah memiliki
peran dan fungsi yang sangat strategis dalam mengembangkan potensi
peserta didik dan seluruh civitas akademika yang ada di lingkungan sekolah.
Arif Surrachman, mengidentifikasi peran dan fungsi perpustakaan sekolah
di dunia pendidikan, yaitu :
(1) Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan seperti tercantum
dalam kurikulum sekolah
(2) Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa
mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
(3) Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu
luang (buku-buku hiburan)
(4) Pusat Belajar Mandiri bagi siswa
5) UKS (khusus SD Pembina)
a. Pembinaan lingkungan fisik sekolah
b. Meningkatkan keamanan sekolah
c. Pemeliharaan kamar mandi / WC
d. Peningkatan pelayanan UKS
e. Meningkatkan pembinaan KKR
f. Meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait
g. Pendidikan Kesehatan
h. Peningkatan pembinaan dan pelatihan ekstrakurikuler
i. Pelayanan Kesehatan
j. Pembinaan Lingkungan Sekolah yang Sehat

BAB III
PELAKSANAAN

A. Struktur Organisasi dan Penanggung Jawab Kegiatan Pengembangan


Budaya Mutu
1. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu
Bidang Intrakurikuler
Penanggung jawab : Kepala SDN Purwamekar
Ketua : Rosita, S.Pd.
Team PengembangKurikulum (TPK) :
Ketua TPK : Pandi, S.Ag
Sekretaris : Dian Wahyudin, S.Pd
Anggota :
(1) Abdul Rofik, S.Pd.I
(2) Wartim M, S.Pd
(3) Tetianingsih, S.Pd.
(4) Yudi Sawaludin, S.Pd
(5) Bibah Dwirinjani, S.Pd
(6) Rina Mayasopa, S.Pd
(7) Rasim

B. Pelaksanaan Setiap Jenis Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu


1. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Intrakurikuler
Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada SD Purwamekar
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu
setiap SDN Purwamekar melakukan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isimaka
prinsip pembelajaran yang digunakan: 1. dari pesertadidik diberi tahu
menuju pesertadidik mencari tahu; 2. dari guru sebagai satu-satunya sumber
belajarmenjadi belajar berbasis aneka sumberbelajar; 3. dari pendekatan
tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi; 5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; 6.
daripembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 7. Dari pembelajaran
verbalisme menuju keterampilan aplikatif; 8. Peningkatandan
keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan
mental (softskills); 9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10.
pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani); 11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah,
dan di masyarakat; 12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa
saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. 13.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan 14. Pengakuan atas perbedaan
individualdan latar belakang budaya peserta didik.
Persyaratan pembelajaran untuk Pelaksanaan Proses Pembelajaran SD
Purwamekar dengan Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran
sebanyak 35 menit. Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran digunakan
untuk meningkatan efisiensi dan efektivitas yang jumlahnya disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik.
Khusus pada Pengelolaan Kelas : a) Guru menyesuaikan pengaturan
tempat duduk peserta didik seduai dengan tujuan dan karakteristik proses
pembelajaran. b) Volume dan intonasi suara guru dalam proses
pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. c) Guru
wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh
peserta didik. d) Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik. e). Guru menciptakan ketertiban,
kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan
proses pembelajaran. f). Guru memberikan penguatan dan umpan balik
terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung. g). Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk
bertanya dan mengemukakan pendapat. h). Guru berpakaian sopan, bersih,
dan rapi. i.) Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik
silabus mata pelajaran; dan j.) Guru memulai dan mengakhiri proses
pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik (authentic assesment)yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil
belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan
mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan
dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil penilaian
otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan
(remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,
hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai bahan untuk memperbaiki
proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi
proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan
menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.

C. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu


1. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Pembelajaran
Secara umum pelaksanaan pembelajaran di bawah tanggung jawab
kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran selalu melaporakn
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD Purwamekar secara berkala.
(Laporan Terlampir).
D. Keterlibatan Warga Sekolah dan Pihak Lain Mendukung Kegiatan
Pengembangan Mutu di Sekolah.
Dengan semakin kompleksnya manajemen Sekolah yang selalu
berkembang dan padatnya kegiatan kepemimpinan di sekolah, maka semakin
banyak pula masalah-masalah yang perlu penanganan, dan melibatkan warga
sekolah, baik guru, orang tua, karyawan, siswa mapun pemerintah setempat
sama-sama menyadari perlunya terobosan-terobosan yang positif agar mampu
meningkatkan nilai jual sekolah, meningkatnya kepercayaan masyarakat dan
semakin kondusifnya kegiatan belajar mengajar sehingga akan menghasilkan
lulusan yang baik.
Keterlibatan seluruh warga sekolah, keluarga besar SD Negeri
Purwamekar serta masyarakat yang peduli akan pendidikan, serta saling
mengisi diantara kelebihan dan kekurangan yang ada akan menjadikan kegiatan
proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik dan efektif, masyarakat
merasa memiliki dan merasakan manfaat dengan adanya sekolah yang berada
dilingkungannya.
Dalam hal ini kepala sekolah sebagai perantara hubungan dengan
masyarakat tidak mungkin dapat bekerja sendiri tanpa ada kerja sama dengan
berbagai pihak, Humas menjadi unsur penyambung komunikasi dengan
berbagai pihak dan berbagai kegiatan informasi-infirmasi yang berhubungan
dengan kinerja guru, pembuatan perangkat guru, dengan orang tua siswa,
dengan dinas instansi dan berbagai permasalahan yang dengan tepat bersama
kepala sekolah dan unsur pimpinan yang lain saling bekerja sama dalam
menjalankan kepemimpinan disekolah.
Semua warga sekolah, warga masyarakat dan tokoh-tokoh pemerintah
daerah setempat selalu bekerja sama untuk kemajuan pendidikan di daerah
tersebut, karena kita juga menyadari bahwa tidak semua peserta didik mampu
untuk mencukupi kebutuhan sekolah sehari-hari, buku, alat tulis dan buku-buku
paket lain untuk belajar sehari-hari. Terobosan-terobosan baru, kerjasama
dengan berbagai pihak dan menggali informasi-informasi untuk bea siswa,
maupun bantuan-bantuan lain. Sehingga bagi yang kurang mampu dapat terus
bisa bersekolah.
Bagaimanapun juga sekolah tidak bisa terlepas dari lingkungan
masyarakat dimana sekolah tersebut berada, hubungan harus tetap dibina
dengan baik, kultur dan budaya masyarakat tidak boleh bersinggungan. Bantuan
dan silaturahmi dengan warga setempat, harus terus dibina, sumbangan dan
santunan bagi masyarakat sekitar yang kurang mampu, adanya musibah,
kematian dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya terus dibina sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki oleh sekolah.
Kerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, RT, RW, Kepala Kelurahan
sangat diperlukan dan ditingkatkan lagi karena dengan kerjasama yang baik dan
saling pengertian maka akan terciptanya kondisi yang tertib, keamanan terjaga
dan situasi selalu kondusif karena masyarakat merasa ikut memiliki dan peduli
dengan keberadaan sekolah tersebut.
Bekerja sama dengan komite sekolah untuk mencari solusi-solusi yang
terbaik bagi peningkatan mutu pendidikan, menggalang dana, dan mencari
terobosan-terobosan dana untuk menunjang program sekolah yang telah
dispakati bersama dalam rapat-rapat Komite, sehingga masyarakat tidak merasa
terbebani dengan pembiayaan sekolah dalam upaya peningkatan sekolah yang
berkualitas dan menghasilkan lulusan SD yang dapat bersaing di era globalisasi.

Masyarakat adalah mitra sekolah yang dapat diandalkan. Masyarakat


terkait langsung dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, karena
keberadaan sekolah ada di tengah-tengah masyarakat dan menjadi tujuan
masyarakat sekitar untuk menuntut ilmu. Sekolah dan masyarakat harus selalu
bersinergi untuk mewujudkan outcome sekolah yang berkualitas. Dukungan
masyarakat kepada sekolah hendaknya bukan hanya bersifat material tapi juga
dukungan moril seperti memberikan rasa aman kepada semua warga sekolah.
Memang kepala sekolah harus memiliki kompetensi social yang handal.
Disamping itu sekolah bisa dijadikan pusat informasi bagi masyarakat sekitar
sekolah. Informasi yang dimaksud adalah informasi yang bersifat umum bukan
hanya mengenai siswa tapi juga yang berkenaan dengan pemberdayaan sumber
daya yang ada di lingkungan masyarakat. Sekolah dapat menjadi trigger
(pemicu) untuk memajukan masyarakat sekitar sekolah.
Namun yang masih menjadi persoalan adalah dukungan masyarakat
belum optimal baik dalam hal prakarsa dan kontribusi untuk mamajukan
sekolah maupun memberikan rasa aman baik pada siswa maupun guru yang
mengajar di sekolah. Sebuah harian daerah pernah memberitakan ada guru yang
dirampok oleh pelaku yang juga masyarakat sekitar sekolah. Selain itu ada
usaha ternak ayam potong yang berdampingan dengan sekolah yang sangat
mengganggu proses pembelajaran di sekolah karena bau yang tidak sedap yang
berasal dari kotoran ayam tersebut, dan mungkin masih banyak lagi persoalan-
persolan lain yang dapat mengganggu kelancaran proses pembelajaran.
Memang persoalan ini sangat ruet dan kompleks, tetapi dengan tekad dan
komitmen yang kuat antara pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat sebagai
sebuah system yang mempunyai maksud yang sama untuk mencapai pendidikan
yang berkualitas, maka MBS ini dapat diterapkan dengan baik dan dihantarkan
sampai ke tujuan. Semoga
BAB IV
HASIL EVALUASI DIRI

A. Hasil Evaluasi Diri Sekolah Terhadap Kegiatan Bengembangan Budaya


Mutu
1. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang
Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran di SD Negeri Purwamekar saat ini masih
menggunakan acuan kurikulum KTSP. Pada kurikulum KTSP masih
mengembangkan instrumen sesuai dengan indikator pada setiap Standar
Kompetensi dan Kompetensi dasar .Berikut gambaran rencana evaluasi,di
mulai dari perecanaan evaluasi yang meliputi, evaluasi direncanakan mulai
dari pembuatan program semester yang dicantumkan dalam silabus dan
diterapkan dalam rencana pembelajaran atau RPP.Untuk pelaksanaan
evaluasi diterapkan dalam RPP pada setiap pembelajaran yang terdiri dari
evaluasi awal yang biasanya dilaksanakan pada awal pembelajaran, bisa
dilaksanakan dalam bentuk tertulis ataupun tanya jawab langsung, yang
tujuannya adalah untuk melihat kemampuan awal siswa .Dalam proses
pembelajaran evaluasi dilakukan dalam beberarapa hal, yaitu penilaian
sikap dan penilaian berupa tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan
perseorangan atau kelompok sesuai dengan tujuan dari pembelajaran yang
direncanakan. Evaluasi akhir adalah penilaian yang menyeluruh dari
penilaian sikap dan penilaian pengetahuan.Adapun jenis evaluasi yang
dilakukan di SD Negeri Purwamekar adalah Ulangan harian (UH), PTS,
PAS dan US. UH dilaksanakan setelah minimal menyelesaikan satu
kompetensi dasar dari mata pelajaran tertentu,sedangkan PTS dilaksanakan
setelah 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode
tersebut. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa di akhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua
KD pada semester tersebut... Ujian Sekolah (US) dilaksanakan untuk
jenjang akhir atau kelas 6 evaluasi dilaksanakan mengikuti program dan
jadwal pemerintah. Setelah melaksanakan rangkaian penilaian akan
dilanjutkan dengan pertemuan dengan orang tua (Komite Sekolah) dalam
rangka mendiskusikan hasil evaluaasi siswa selama satu bulan pembelajaran
dan mensosialisasikan/membahas rencana program pembelajaran ke depan.

B. Prosedur Operasional Standar Monitoring dan Evaluasi Kegiatan


Pengembangan Budaya Mutu
Untuk menjamin keterlaksanaan kegiatan dan operasional setiap program
budaya mutu SD Negeri Purwamekar telah menyusun Prosedur Operasional
Standar yang meliputi POS Pembelajaran,.
Di bawah ini dipaparkan beberapa Prosedur Operasional Standar dan
Peraturan Akademik SD Negeri Purwamekar, sebagai berikut :

SOP Kegiatan Rutin Harian


KEDATANGAN
Tujuan
1. Memberikan perhatian dan motivasi kepada siswa.
2. Membudayakan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun).
3. Mengontrol ketertiban siswa.
Prosedur
1. Guru yang bertugas datang lebih awal maksimal pukul 07.00
2. Petugas mengontrol absensi guru.
3. Guru yang bertugas berdiri di depan pintu gerbang dengan sikap tenang,
sopan, tidak mengobrol dan bercakap-cakap sendiri.
4. Guru menyambut kedatangan siswa dengan memberi salam secara
khusyu’, sederhana dan penuh hormat.
5. Guru menjabat tangan siswa sambil melontarkan senyum kasih sayang
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
5.1 Hanya berjabat tangan dengan sesama jenis, kecuali terhadap siswa
kelas 3 sekolah dasar ke bawah.
5.2 Saling bertatap penuh keakraban dan rasa kasih sayang.
5.3 Dilaksanakan dengan kesungguhan, sederhana dan keramahan.
5.4 Tidak berlebihan dan tasyabbuh.
6. Guru memberi perhatian kepada siswa berkaitan dengan tata tertib siswa
dan keadaan psikis siswa.
7. Guru memeriksa keadaan dan penampilan siswa berkaitan dengan akhlaq
dan adab, ketertiban dan aturan sekolah
8. Petugas TU mengelola siswa yang terlambat dengan ketentuan :
a. Siswa yang hadir di atas pukul 07.20 dinyatakan terlambat
b. Bagisiswa yang terlambat diberi sangsi sesuai dengan ketentuan
c. Bagi siswa yang terlambat lebih dari empat kali akan di laporkan
kepada wali kelas untuk diberikan teraphy lebih lanjut.
d. Apabila tidak ada perubahan maka sekolah akan memberikan surat
peringatan kepada orang tua siswa yang bersangkutan.
e. Apabila masih juga belum ada perubahan dilakukan pemanggilan
orang tua
f. Apabila masih juga melakukan hal yang sama maka sekolah akan
memberlakukan sanksi skorsing hingga dikeluarkan dari sekolah
apabila tidak bisa lagi dibina sesuai dengan ketentuan.

2. Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi


Pola tindak lanjut yang dilaksanakan di SD Negeri Purwamekar adalah
melalui rapat khusus artinya hasil monitoring dan evaluasi dibawa
keforum rapat untuk dilakukan analisa dan disepakati tindak lanjut yang
akan dilaksanakan baik itu program pembelajaran, MBS, Ekstrakurikuler,
Perpustakaan, maupun UKS. Berikut adalah contoh model tindak lanjut
hasil evaluasi dalam program pembelajaran :

C. Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan


Budaya Mutu
Tindak lanjut dari Hasil Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Pengembangan Budaya mutu berupa Penghargaan, atau perintah tugas dengan
rekomendasi bagi para guru. Proses tindak lanjut merupakan hasil monitoring
dan evaluasi selama kegiatan berlangsung yang selanjutnya hasil supervisi
kegiatan berbagai program yang dilaksanakan guru dilaporkan kepada
Pengawas Binaan.
BAB V
PRESTASI (3 TAHUN TERAKHIR)

A. Akademik
1. Prestasi Kepala Sekolah

No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan

2. Prestasi Guru

No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan

3. Prestasi Siswa

No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan


1 OSN IPA Kabupaten Juara 2

B. Non Akademik
1. Prestasi Kepala Sekolah
No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan

2. Prestasi Guru

No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan

3. Prestasi Siswa

No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan

BAB VI
PENUTUP

Dalam pelaksanaan budaya mutu sekolah ada banyak faktor yang


mempengaruhi kesuksesannya. Akan tetapi hal yang paling penting sebetulnya
adalah sejauh mana pengelola dapat mensinergikan program-program budaya mutu
sekolah dengan visi-misi sekolah serta kebutuhan sesuai dengan ketentuan. Proses
pelaksanaan budaya mutu sekolah adalah sebuah proses kreatif dan inovatif yang
mestinya menjadi bagian penting dalam kegiatan pengembangan mutu sekolah.
Akhir kata tim penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan
portofolio budaya mutu sekolah, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Pembelajaran
1. Perangkat Pembelajaran
a. Silabus dan RPP
b. Bahan Pengayaan
2. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Komponen Pembelajaran (bukti berupa daftar hadir siswa & guru, foto
ruang kelas, jadual pelajaran, foto media pembelajaran yang digunakan,
format evaluasi siswa untuk sikap, pengetahuan & keterampilan, daftar
nilai, foto sumber bahan ajar)
b. Program pendampingan (program remedial dan pengayaan) bukti
berupa dokumen program remedial & pengayaan
c. Pelaksanaan pembelajaran (pendahuluan inti, penutup)
d. Pembelajaran di dalam dan luar kelas
3. Penilaian
a. Dokumen penilaian siswa ( Contoh Rubrik Penilaian, Contoh Raport (1
kelas)
b. Dokumen penilaian evaluasi diri guru (bukti berupa daftar hadir guru,
foto kegiatan guru/pendampingan siswa, foto KKG)
c. Foto Pembelajaran di dalam dan luar kelas berbasis aktivitas
d. Foto Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
e. Prestasi akademik (bukti berupa dokumen/foto piagam/sertifikat/piala
internasional, nasional, Provinsi dan Kota

Anda mungkin juga menyukai