Anda di halaman 1dari 28

Laporan Akhir Pengawasan Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo (Pendahuluan)

PEMERINTAH KABUPATEN BONE BOLANGO


…………………………………………..
…………………………….

NSTANSI/SKPD :
……………………………

PEKERJAAN :
………………………….
………………………….

LOKASI :
…………………

TAHUN ANGGARAN …..

KONSULTAN PENGAWAS:
Nomor : 011 /DGC/XII/2018 Kendari, 20 Desember 2018
Lampiran : 1 ( satu ) Expl
Perihal : Laporan Pendahuluan

Kepada Yth.
Pejabat
Pekerjaan Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo T.A 2013
Di –
Bone Bolango

Dengan Hormat.
Bersama ini kami sampaikan Laporan Pendahuluan, sesuai Surat Perjanjian Jasa Konsultansi,
Nomor : 76/SPK/PK/DISHUTTAM/BB/VII/2013, Tanggal 22 Juli 2013, dan Surat Perintah Mulai
Kerja ( SPMK ), Nomor: 76/SPK/PK/DISHUTTAM/BB/VII/2013, Tanggal 26 Juli 2013, untuk
pekerjaan Pengawasan Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo T.A 2013.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Konsultan Supervisi
CV. Fatek Engineering Consultant

Rocky Monoarfa
Inspector
Tembusan disampaikan kepada Yth :

1. Kepala Dinas Petambangan Dan Energi Kab. Bone Bolango


2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
3. Arsip

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan kuasa-Nya Laporan
Pendahuluan Pekerjaan Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo, Tahun Anggaran 2013, ini
dapat kami sampaikan.

Sebagai bahan dari pertanggung jawaban berjenjang. maka Laporan Pendahuluan ini akan
dilanjutkan dengan Laporan Bulanan sampai dengan Laporan Akhir yang akan menyajikan
seluruh rangkaian kegiatan pengawasan teknis berupa proses mingguan dan kemajuan fisik
pekerjaan setiap bulannya.

Penyusunan Laporan Pendahuluan ini merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan
dari seluruh proses pelaksanaan pekerjaan Pengawasan, yang berisi tentang ; Pendahuluan,
Data / uraian Proyek, Metode Pengawasan Teknis dan Penutup.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu kami sampaikan banyak terima kasih dan
semoga laporan ini bermanfaat.
Wassalam.

Konsultan Supervisi
CV. Fatek Engineering Consultant

Rocky Monoarfa
Inspector
1.1 Latar Belakang Proyek

Berdasarkan program nasional untuk mewujutkan ketahanan pangan masyarakat secara


umum, maka sebagai langkah awal adalah meningkatkan sarana dan prasarana petanian untuk
menunjang proses selanjutnya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Dinas Pertambangan Dan Energi Kab. Bone
Bolango untuk Pekerjaan Pengawasan Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo T.A 2013.

Tujuan dari jasa Pelayanan ini adalah :

1. Menjamin bahwa pekerjaan pengawasan teknik pelaksanaan dilaksanakan sesuai


rencana dengan menggunakan standar prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu
pekerjaan.

2. Tercapainya penyelesaian penanganan masalah – masalah yang sifatnya khusus serta


memiliki tingkat problematika yang tinggi sehingga tingkat yang diinginkan.

3. Memperkenalkan pendekatan sistem mutu untuk pencapaian pelaksanaan jasa


konsultansi.

1.3 Sasaran
Sasaran yang dicapai dari pekerjaan ini adalah :

Tabel 3.1
Daftar Pekerjaan Pengawasan Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo
Tahun Anggaran 2013
NO Nama Keterangan

1. Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo Pengawasan


Teknis/Supervisi

1.4 Nama dan Organisasi


Pengguna jasa adalah Dinas Petambangan Dan Energi Kab. Bone Bolango .

1.5 Sumber Pendanaan


Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. ………….- (Tiga Puluh Empat
Juta Empat Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Rupiah) termasuk PPN 10 % dan dibiayai oleh dana
DAU, Tahun Anggaran 2013.

1.6 Ruang Lingkup, Lokasi Kegiatan, Metodelogi dan Jadwal Pelaksanaan.


1.6.1 RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Jasa Pengawasan pelaksanaan Teknis disini yang dimaksud adalah terhadap
pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan proyek selama masa pelaksanaan fisik.

Untuk membantu Dinas dalam mengidentifikasi setiap persoalan yang mungkin terjadi
dilapangan sehubugan dengan aktifitas kontraktor dan membuat rekomendasi untuk
memecahkan persoalan tersebut.

Dalam pelaksanaannya, konsultan harus membentuk organisasi mempunyai tugas dalam Jasa
Pelayanan Tim Pengawasan Teknis yang disebut Supervision Team.Masing-masing tanggung
jawab dalam melaksanakan tugasnya, tetapi tidak terbatas pada aktivitas berikut ini.

Tugas Tim Pengawasan adalah mencakup hal-hal dibawah ini namun tidak terbatas pada :

1. Membantu Dinas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam mengendalikan


pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan desain, persyaratan
dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak serta jadwal waktu yang
telah ditetapkan.
2. Membantu Dinas dalam memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum
yang tercantum dalam dokumen kontrak, terutama sehubungan dengan pemenuhan kewajiban
dan tugas kontraktor.
3. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan “ Contrac Variation/Change Order “ dan “
Adendum “, sehingga perubahan –perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara
optimum dengan mempertimbangkan semua ospek yang ada.
4. Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara trperinci untuk
mendukung peninjauan desain, menyempurnakan hitungan desain, membuat gambar desain
dan perhitungan desain, dan menyiapkan perintah-perintah pada kontraktor sehingga
perubahan desain trsebut dapat dilaksanakan.
5. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan volume
pekerjaan yang dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan,
perhitungan volume dan pembayaran didasarkan pada ketentuan yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
6. Melaporkan kepada Dinas semua masalah sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
termasuk keterlambatan pencapaian target fisik, serta usaha-usaha penanggulangan dan tindak
turun tangan yang diperlukan.
7. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan dengan
pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta menandatangani “ Monthly Certificate (MC) “
apabila mutu dan pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi semua ketentuan dan persyaratan
yang telah ditentukan.
8. Konsultan harus memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor atas adanya
penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan, baik mutu dan volume bahan
dan pekerjaan dan copy surat-surat pemberitahuan tersebut harus disampaikan kepada
pengguna jasa.
9. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar terlaksana yang menggambarkan
secara terperinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh kontraktor.
10. Membantu kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menyusun laporan bulanan, laporan
akhir tentang kegiatan-kegiatan pelaksanan pekerjaan untuk dilaporkan kepada pihak lebih
tinggi.
11. Membantu kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam melaksanakan “ Provisional
Hand Over (PHO) “ terutama dalam menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang perlu
diperbaiki.

1.6.2 LOKASI KEGIATAN


Kegiatan Jasa Konsultasi ini dilaksanakan diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu
di Kabupaten Bone Bolango. Untuk jelasnya Lokasi Pekerjaan/Kegiatan dapat dilihat pada
Gambar.1.6.2.

Lokasi Pengawasan Tersebar di Kab. Bone Bolango

1.6.3 METODOLOGI
A. Program Kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengawasan, konsultan pengawas harus segera menyusun;
a. Program kerja berupa Jadwal Kegiatan pengawasan.
b. Alokasi tenaga, khususnya koordinator pengawas dan harus mendapat
persetujuan pelaksana kegiatan/ pembantu penanggung jawab (Pengguna Barang/ Jasa)
c. Uraian konsepsi rencana pekerjaan.
Setelah ketiga hal tersebut diatas disetujui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan akan menjadi
pedoman penugasan bagi konsultan pengawas.

B. Kriteria
Dalam pekerjaan pengawasan seperti dimaksud pada pengarahan penugasan ini, konsultan
pengawas harus memperhatikan persyaratan sebagai berikut :

1. Persyaratan Umum Pekerjaan


Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara tuntas sampai
memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh pelaksana kegiatan dari
Pejabat Pengguna Anggaran (Pengguna Barang/ Jasa).

2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan harus obyektif sehingga memberikan hasil yang baik
dalam segi hal kualitas dan kuantitas.

3. Pengarahan fungsional
Pekerjaan pengawasan baik yang menyangkut waktu, mutu dan tepat guna harus dilaksanakan
dengan profesional yang tinggi sebagai konsultan pengawas.

4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan pengawasan ini dilakukan sesuai
prosedur dan aturan yang berlaku. Selain kriteria umum diatas untuk pekerjaan pengawasan
berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standarisasi, pedoman dan peraturan-peraturan yang
berlaku antara lain :
1. Surat Perintah Kerja (SPK) dan Surat Perjanjian Pekerjaan Pengawasan (KONTRAK).
2. Peraturan pembangunan yang dikeluarkan oleh Pemda yang terkait dengan pekerjaan
ini.

1.Proses Pengawasan
Setiap bagian pekerjaan pengawasan yang diselenggarakan konsultan agar mencapai keluaran
yang dimaksud dan untuk memecahkan persoalan yang timbul konsultan pengawas
memberikan resultan atas berbagai kepentingan yang terkait atas persetujuan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan.
2. Pekerjaan Teknis
a. Membuat Pengawasan Umum dan mengadakan koordinasi evaluasi administrasi kepada
Penanggung Jawab Kegiatan
b. Menyusun pengawasan detail dari tiap bagian pekerjaan yang meliputi semua disiplin
teknis yang terkait dalam pengawasan tersebut.

1.6.4 JangKa Waktu Pelaksanaan


Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Tahun Anggaran 2013 dilingkungan Dinas
Pertambangan Dan Energi Kabupaten Bone Bolango adalah 150 (Seratus Lima Puluh) hari
kalender.

Dinas Pertambangan Dan Energi melalui kegiatan pekerjaan Pengawasan Pembangunan


PLTMH Desa Mongiilo, Tahun Anggaran 2013 ini memintakan jasa pengawasan kepada
Konsultan Pengawas dalam hal ini CV. Fatek Engineering Consultant, untuk mengawasi
pekerjaan tersebut diatas. Adapun data-data kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

2.1 DATA UMUM


1. Paket : Pengawasan Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo
2. Volume : 1 (satu) Pembangkit
3. Lokasi : Desa Mongiilo Kec. Bulango Ulu Kab. Bone Bolango
4. Nomor Kontrak : 76/SPK/PK/DISHUTTAM/BB/VII/2013, Tanggal, 22 Juli 2013
5. Sumber Dana : DAU
6. Total Kontrak Asli : Rp. 25.850.000,oo-
7. Total Kontrak Revisi :-
8. Surat Perintah mulai : Tanggal 26 Juli 2013
kerja
9. Jangka Waktu Pelaksanaan : 150 ( Seratus Lima Puluh ) Hari Kerja

2.2 URAIAN PROYEK

2.2.1. UMUM

Pemerintah Kabupaten Bone Bolango melalui Dinas Pertambangan Dan Energi Kab. Bone
Bolango melaksanakan Pekerjaan Pembangunan PLTMH dengan sumber dana berasal DAU
Tahun Anggaran 2013.Layanan Jasa Yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut, selain
pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh Kontraktor, juga diperlukan layanan jasa
Konsultansi yang akan bertugas membantu Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam hal Pengawasan Teknis terhadap Pekerjaan
Konstruksi yang dilaksanakan oleh Kontraktor.
Tujuan yang hendak dicapai pada pelaksanaan Pekerjaan Penyediaan Sarana Produksi
Pertanian/Perkebunan adalah untuk .
Setelah selesainya proyek ini, nantinya diharapkan kelancaran transportasi akan menunjang
dan meningkatkan perkembangan ekonomi, sosial, dan keamanan masyarakat disekitar proyek
khususnya di Kabupaten Bone Bolango pada umumnya.

2.2.2. KONDISI LOKASI PRK


1.1 UMUM

Berdasarkan pada apa yang telah kami pelajari dari kegiatan-kegiatan yang sejenis, kami
merumuskan langkah-langkah pendekatan dan methodology yang paling efektif untuk
diterapkan pada proyek ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan terhadap
pekerjaan meliputi :

Tidak hanya memberikan jasa Supervisi sesuai dengan Kerangka Acuan Tugas tetapi
juga mengusahakan dengan cara sedemikian rupa agar diperoleh hasil yang baik.

Tidak hanya melakukan pengawasan biaya proyek, tetapi juga mengusahakan


kemungkinan biasa diperoleh penghematan biaya proyek.

Tidak hanya memonitor kemajuan pekerjaan, tetapi juga menciptakan metode-metode


dan teknik penjadwalan untuk mendapatkan penghematan waktu.

Menitik beratkan pada pelaksanaan program pengawasan mutu secara efektif.

Menjalin kerjasama yang baik dengan Kontraktor dalam memecahkan masalah-masalah


dan mendayagunakan struktur organisasi.

Perincian mengenai pendekatan umum dan methodology yang konsultan rencanakan untuk
digunakan pada proyek ini, seperti diuraikan pada Sub Bab berikut ini.
1.2 TAHAP PRA KONSTRUKSI
3.2.3 Pekerjaan Persiapan

Segera setelah Konsultan menerima surat Perintah kerja atau surat resmi lainnya dari Pemberi
Tugas, maka konsultan segera mempersiapkan segala sesuatunya yang diperlukan dalam
masa pra konstruksi ini antara lain menyediakan kantor dan perlengkapannya, memobilisasi
personil-personil dan staf pendukung untuk administrasi kantor, kendaraan dan fasilitas lainnya.

Konsultan juga akan menyiapkan blanko standar yang akan dipakai selama masa konstruksi.

Blanko-blanko standar tersebut antara lain :

Blanko untuk keperluan topografi survey

Blanko laporan harian dari inspector termasuk pengadaan material dan tenaga.

Blanko Quality Control yaitu pengetesan Material / bahan termasuk test density, concrete,
dan lain-lain.
Blanko pengukuran volume pekerjaan.

Blanko instruksi lapangan kepada kontraktor.

Blanko surat izin untuk memulai pekerjaan-pekerjaan tertentu (Request ).

Blanko surat menyurat antara Konsultan dengan pihak Pemberi Tugas dan kontraktor.

Blanko-blanko pendukung lainnya seperti grafik cuaca, tenaga kerja dan peralatan
Seluruh penyediaan blanko /formulir diatas diusahakan selesai pada masa persiapan
konstruksi, hingga digunakan pada saat konstruksi mulai dilaksanakan.

Konsultan akan memobilisasi team-team lapangan agar mereka juga dapat mempersiapkan
tugas-tugasnya dilokasi proyek. Pada tahap ini konsultan akan berdiskusi dengan Pemimpin
Proyek serta kontraktor mengenai cara pelaksanaan pekerjaan, tempat penumpukan material
dan hal-hal yang dianggap perlu dengan harapan apabila segala sesuatunya dipersiapkan
dengan baik, segalanya juga akan berjalan lancer selama masa pelaksanaan konstruksi.

3.2.2 Meneliti Rencana


Hal-hal penting lainnya yang harus dilakukan konsultan pada tahap awal pekerjaan adalah
menginventarisasi kondisi lapangan dengan jalan melakukan Survey Pendahuluan dan
bilamana perlu bersama-sama dengan kontraktor dan kemudian mencocokkannya dengan
gambar rencana awal.
Apabila ditemukan keadaan lapangan yang tidak sesuai dengan desain semula maka harus
dilakukan rapat untuk membahas dan menyiapkan perubahan-perubahan yang terjadi.
Setelah Pemimpin Proyek atau Pemberi Tugas menyetujui dilakukannya perubahan desain,
maka konsultan membantu pengambilan data lapangan yang mana data tersebut akan diolah
sesuai system pengawasan jembatan dan mempertimbangkan kebutuhan pada masa yang
akan datang. Keputusan yang diambil oleh Pihak Proyek/Pemberi Tugas akan disampaikan
kepada kontraktor secara formal. Perubahan rencana ini dapat juga terjadi pada masa
pelaksanaan pekerjaan.
3.2.3 Rapat Pra Konstruksi
Konsultan akan mengadakan rapat pra konstruksi dengan mengundang pihak Proyek / Pemberi
Tugas dan Kontraktor untuk menata kerja sama yang baik mengenai prosedur pelaksanaan
suatu pekerjaan, pengertian yang sama mengenai kualitas yang diinginkan, prosedur
administrasi, prosedur penagihan dan pembayaran serta metode konstruksi yang harus diikuti.
Apabila hasil rapat pra konstruksi terselenggara dengan baik akan bermanfaat bagi kelancaran
pelaksanaan proyek, hasil rapat serta hasil
Tanya jawab tersebut akan dicatat dalam suatu notulen/berita acara rapat dan dibagikan
kepada semua pihak yang hadir.
1.3 TAHAP PENGAWASAN TEKNIS
3.3.1. Umum

Berhubungan jenis konstruksi yang ada pada proyek ini sangat spesifik, maka pelaksanaan
proyek ini diperkirakan begitu rumit, sebab mengingat lokasi proyek ini berada pada terpencil.
Karena alasan tersebut diatas, maka supervisi konstruksi menjadi hal yang sangat penting dan
memerlukan suatu wadah dengan organisasi yang memadai untuk memonitor segala aspek
pekerjaan, sedemikian rupa sehingga prayek ini akan diselesaikan tepat waktu sesuai dengan
spesifikasi yang ada dan anggaran yang sudah ditetapkan.

Untuk memenuhi target diatas, kami telah menyiapkan program kerja dan menyusun satu team
yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli seperti yang dipaparkan pada Bab V dari usulan teknis ini.
Dalam hal ini, kami ingin menekankan bahwa kami yakin jasa-jasa Pengawasan konsultansi
yang dapat diandalkan.

Pada prinsipnya konsultan akan mengutamakan hal-hal berikut selama pelaksanaan konstruksi,
yaitu :

Menyusun rencana yang baik dan efektif mengenai pembuatan kontrak dan tentu saja
dipahami oleh kontraktor.
Mengarahkan kontraktor mempersiapkan metode pelaksanaan untuk semua kegiatan
pekerjaan dan membantu perbaikan-perbaikan bila memang memerlukan peningkatan metoda-
metoda tersebut
Membantu kontraktor untuk merencanakan dan menyusun jadwal pekerjaan.
Bekerjasama dengan kontraktor dengan mengoptimalkan hasil kerja dan pendayagunaan
peralatan.
Memonitor persediaan material yang memadai selama pelaksanaan.
Membentuk team inspeksi lapangan yang bekerjasama dengan tenaga teknisi dan
material dengan tujuan utama adalah menjamin tercapainya pengawasan mutu yang baik dan
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Mengadakan rapat mingguan dengan kontraktor untuk membahas semua kegiatan
pekerjaan, terutama mengenai langkah-langkah/tindakan yang diperlukan untuk peningkatan
dan efisiensi pelaksanaan dilapangan. Juga untuk membahas secara mendalam dan
menyelesaikan setiap masalah yang mungkin timbul dalam kaitan dengan pengawasan mutu
dan kemjuan pekerjaan.
Menyusun suatu metode yang menjamin agar gambar kerja kontraktor tidak terlambat
prosesnya mulai dari pembuatan, koreksi hingga persetujuannya.
Menyelesaikan setiap perubahan dari perencanaan secara tuntas termasuk gambar-
gambar rencana dan spesifikasi.
Membantu kontraktor agar dapat menggunakan agregat mutu tinggi untuk beton .
Menyiapkan dan mengurus sertifikat pembayaran bulanan kontraktor sedemikian rupa
sehingga penerimaan pembayaran tetap pada waktunya dan tidak mengganggu kelancaran
pekerjaan selanjutnya.
Memberitahukan pemimpin proyek secara lengkap dan kontinyu tentang segala kemajuan
pekerjaan melalui surat menyurat dan laporan kemajuan pekerjaan bulanan. Juga mengadakan
rapat koordinasi sebulan sekali untuk membahas dan memecahkan masalah yang penting dan
yang terjadi selama proyek.
Membina hubungan yang baik dengan orang-orang yang terlibat pada proyek ini , pihak-pihak
yang berkepentingan.
Dari uraian-uraian diatas, konsultan berkeyakinan bahwa pekerjaan akan berjalan lancar, hasil
pekerjaan akan baik dan proyek akan selesai tepat pada waktunya.
3.3.2. Pekerjaan Persiapan.
Jika kontraktor sudah mendapat Surat Perintah Kerja atau surat resmi lainnya dimana pemberi
tugas memberikan hal untuk memulai pekerjaan persiapan untuk pelaksanaan konstruks ini
meliputi mobilisasi personil dan peralatan termasuk menyediakan kantor dan perlengkapannya
dan alat transportasi yang akan disediakan oleh kontraktor.

Konsultan juga akan menyiapkan blanko standard dan membuat format laporan yang akan
digunakan selama tahap supervisi konstruksi. hal-hal penting lainnya harus dilakukan oleh
konsultan pada tahap awal pekerjaan adalah pengkajian ulang secara terinci dan studi atas
data-data yang sudah ada seperti standar perencanaan, spesifikasi, surat keterangan material,
persyaratan kontrak, Rencana anggaran Biaya, Rencana Kerja dan lain-lain. Hal-hal tersebut
bermanfaat yntuk menghilangkan keraguan atau mengoreksi kesalahan-kesalahan yang biasa
ditemukan, serta memberikan usulan-usulan yang dapat mengurangi biaya proyek dan
menghemat waktu proyek dan menghemat waktu pelaksanaan dengan pertimbangan-
pertimbangan yang dapat diterima secara teknis.

Konsultan akan menyiapkan tambahan-tambahan, catatan-catatan tambahan atau sejenisnya


yang mungkin diperlukan setelah proses pengkajian ulang secara terinci dan studi diatas data
yang sudah ada. Jika telah disetujui, hal ini selanjutnya akan diberikan kepada kontraktor. Jika
waktu memungkinkan maka pengkajian ulang secara terinci studi atas data yang sudah ada
dapat diteruskan dengan penentuan kemungkinan penyempurnaan perencaan.

3.3.3 Pengadaan Material dan Mekanikal.


Pengadaan Material yang di butuhkan harus menggunakan bahan sesuai spesifikasi atau atas
persetujuan Konsultan dan PPTK. Dalam rangka menjaga kelancaran pekerjaan maka untuk
pengadaan Mekanikal/Mesin agar dari awal sudah harus di order untuk menjaga keterlambatan
dalam pengirimaan/transportasi.
3.3.4 Pengendalian Mutu
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, konsultan menempatkan pengawasan/pengendalian mutu
sebagai aspek proyek yang terpenting
dan oleh karena itu konsultan akan dengan hati-hati membentuk suatu team lapangan,
membuat metode-metode dan langkah-langkah serta system pelaporannya sehingga menjamin
setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor sudah sesuai dengan spesifikasi yang ada.
Bukan berarti konsultan mengharapkan kesempurnaan atau mencoba memaksa kontraktor
untuk membuat sesuatu yang melebihi apa yang tercantum pada dokumen kontrak sehingga
mengakibatkan hasil yang negative. sebaiknya konsultan mengusahakan yang terbaik dengan
mencari jalan penyelesaian setiap masalah yang dialami kontraktor sedemikian rupa sehingga
hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi.
Pengujian akan dilakukan secara harian atau berkala, tergantung keperluan. Pengujian akan
mencakup, tetapi tidak dibatasi hingga test kekuatan beton,.
Test bahan akan dilakukan berkaitan dengan kemajuan pekerjaan. Hasil test akan segera
diberikan ke kontraktor dengan memberikan tanggapan. Semua test harus dilaksanakan pada
waktu yang tepat, sehingga tidak menghambat kemampuan pekerjaan kontraktor.
System pengujian yang berdasarkan pada pengambilan contoh secara acak dan secara statistic
akan dipakai jika memenuhi syarat dan tidak bertentangan dengan spesifikasi.
Perhatian khusus adalah perlu diadakan pengujian secara berkesinambungan atas agregat
kasar dan halus yang dihasilkan dari alat pemecahan batu kontraktor dilokasi pengambilan batu
( agregat yang dibeli oleh kontraktor ). Konsultan juga akan melakukan test bahan yang
diperoleh pada setiap borrowpit yang digunakan oleh kontraktor.
3. Pengawasan Pekerjaan.

salah satu dari tanggung jawab utama dari konsultan adalah pengawasan pekerjaan dan
monitoring, konsultan akan melaksanakan program ini untuk menjamin bahwa pelaksanaan
pekerjaan kontraktor diinspeksi oleh tenaga-tenaga yang handal dan diawasi oleh tenaga ahli
yang professional.

Pengawasan ini merupakan dasar utuk menjamin mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
dan jika ditemui pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi, kontraktor secara resmi akan
diberitahukan secara tertulis agar diadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Dalam hal ini,
harus dijelaskan bahwa konsultan akan memberikan saran-saran untuk membantu kontraktor
mengurangi sebanyak mungkin pengeluaran biaya dan penggunaan waktu yang percuma untuk
perbaikan pekerjaan sebagai contoh, sebelum kontraktor diperbolehkan melanjutkan pekerjaan
tertentu seperti pengecoran beton, inspector dari konsultan memeriksa sebelumnya.
Setelah segala sesuatu sudah siap, kontraktor akan diberikan surat tertulis yang memberikan
persetujuan untuk melanjutkan pekerjaan pengecoran tersebut. Prosedur ini sangat membantu
untuk menghindari kesalahan pelaksanaan dan memperkecil pemborosan tidak perlu.
konsultan akan menyiapkan serangkaian prosedur untuk pengawasan yang harus diikuti pada
setiap kegiatan lapangan yang meliputi pelaporan, pemberian perintah-perintah secara tertulis
kepada kontraktor, ijin untuk kontraktor agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan menyetujui
permohonan kerja, dan lain sebagainya.

Juga seperti diterangkan ditempat lain, konsultan akan meminta menyusun metode
pelaksanaan yang akan dilaksanakan dimana menerangkan bagaimana cara pelaksanaan
pekerjaan termasuk jenis peralatan yang dibutuhkan dan test-test yang harus dilaksanakan.
Metode pelaksanaan yang sudah disetujui untuk pekerjaan tertentu akan diberikan kepada
mandor dari kontraktor dan inspector dari konsultan sebagaimana pedoman sehingga dapat
membantu melancarkan proses pekerjaan dan memberikan mutu yang diinginkan.

Semua inspector diminta menyiapkan laporan harian sebagai penyajian kepada Site Engineer
yang menceritakan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan, lokasi kerja, kondisi cuaca, jumlah
tenaga kerja yang bekerja dilapangan, jenis dan jumlah peralatan yang digunakan dilapangan,
perkiraan hasil pekerjaan yang diperoleh dan setiap kondisi yang tidak umum yang terjadi yang
masih ada kaitannya dengan pekerjaan.

Konsultan akan secara beraturan memeriksa peralatan kontraktor dan memberitahukan tentang
kekurangan-kekurangan, kerusakan-kerusakan yang dijumpai atau perbaikan-perbaikan yang
harus segera diambil. Tingkat produksi harus dibandingkan dengan jadwal yang diserahkan
oleh kontraktor untuk memastikan apakah kemajuan pekerjaannya sudah sesuai atau belum.

semua contruction plant, pekerjaan-pekerjaan sementara dan pengoperasiannya dari kontraktor


akan secara terus menerus dievaluasi untuk menentukan apakah mutu produksi dan
keselamatan masih tetap dipelihara. Dan juga kantin, perlengkapan kesehatan dan fasilitas
penting lainnya dari kontraktor akan diperiksa agar dijamin sudah sesuai dengan spesifikasi
yang ada.

Konsultan akan melakukan inspeksi yang teratur terhadap bahan konstruksi yang disampaikan
dilapangan dan bahan-bahan lain yang sudah lolos test. Surveyor akan menghitung banyaknya
bahan yang disimpan. Sebagai tambahan semua bahan yang disimpan harus diinspeksi untuk
menjamin bahwa bahan-bahan yang tersimpan dalam keadaan baik dan bebas dari kerusakan
pencahayaan dan cuaca yang buruk, bebas dari pencemaran atau hal-hal yang merusak.

walaupun bahan-bahan tersebut sudah diinspeksi dan diterima sebelumnya untuk digunakan
bahan-bahan tersebut masih akan diinspeksi dan diuji kembali, sebelum dipakai pada pekerjaan
tetap.
instruksi-instruksi akan diberikan kepada kontraktor untuk memperbaiki setiap metode
penyimpanan yang salah dan atau segera mengatasi setiap kekurangan bahan yang diperlukan
untuk mengikuti kemajuan pekerjaan yang direncanakan. konsultan akan meringkaskan hasil-
hasil yang diperoleh dari pengawasan pekerjaan kedalam laporan bulanan.

jika ada hal-hal khusus yang muncul, akan diberitahukan dengan surat, laporan-laporan atau
rapat-rapat yang meliputi perincian-perincian dan usulan-usulan pemecahan permasalahan
yang masih ada hubungannya dengan pekerjaan.

4. Persetujuan atau Penolakan dari Pekerjaan.


Pada setiap bagian pekerjaan yang sudah selesai konsultan akan melakukan inspeksi untuk
menerima hasil pekerjaan secara tepat.

jika pekerjaan sudah dilakukan secara memuaskan dan sesuai dengan spesifikasi dan bagian
lain dari Dokumen Kontrak, konsultan akan membuat rekomendasi secara resmi.

Pekerjaan yang tidak dapat diterima yang tidak sesuai dengan spesifikasi, apakah yang
disebabkan oleh hasil dari pelaksanaan yang buruk atau pemakaian bahan-bahan yang tidak
memenuhi syarat, rusak oleh ketidak hati-hatian atau sebab-sebab lain, akan ditolak dengan
catatan secara tertulis alasan-alasan penolakan tersebut, tetapi sebelumnya Project Manager
Kontraktor akan diberitahukan tentang hal-hal yang berkaitan dengan setiap pekerjaan yang
ditolak.

3.3.5 Pengontrolan Kemajuan Pekerjaan.


1. Umum
Untuk menghindari gangguan-gangguan pada lalu lintas yang ada dan ketidak nyamanan pada
masyarakat. sangatlah penting menggunakan sistem kendali/control untuk mengawasi
kegiatan-kegiatan berbagai pekerjaan yang saling berkaitan dan melakukan perhitungan untuk
menjaga kemajuan jadwal pekerjaan, oleh sebab itu konsultan merencanakan untuk
mengendalikan kemajuan pekerjaan konstruksi dengan CPM (Critical Path Method) dari jadwal
pelaksanaan kerja. dengan CPM jadwal diperbaharui berdasarkan perbulan dengan mikro
computer. Site Engineer melibatkan diri dengan semua aspek kegiatan pengendali kemajuan
kerja.
2. Persetujuan dan Pengendalian Jadwal Pelaksanaan.
Salah satu hal yang konsultan lakukan setelah Surat Perintah Kerja (SPK) adalah melakukan
diskusi dengan kontraktor mengenai jadwal pelaksanaan secara rinci, diharapkan dengan saling
bertukar pikiran dapat tercapai jadwal pelaksanaan yang baik.
Berdasarkan pengalaman dalam supervise konstruksi pada proyek yang sama, konsultan
menyadari benar bahwa jadwal membutuhkan evaluasi yang berkesinambungan untuk
mendeteksi kemungkinan kelemahan struktur organisasi kontraktor, metode pelaksanaan,
penugasan personil, penggunaan peralatan dan lain sebagainya.
Berdasarkan kemajuan pekerjaan setiap minggu konsultan akan mengevaluasi tentang
kemajuan dari kegiatan kontraktor dilapangan dan langkah-langkah perbaikan apa yang harus
diambil untuk mengurangi keterlambatan yang mungkin dialami.
jika sekiranya didapati bahwa critical path mungkin terlambat, konsultan akan segera
mengadakan rapat khusus dengan kontraktor untuk mendiskusikan semua item pekerjaan yang
berhubungan dengan masalah tersebut. menunjukan secara tepat apa permasalahan, member
pengarahan bagaimana mencari jalan keluarnya dan menginstruksikan kontraktor untuk
mengambil tindakan segera. perlu dicatat bahwa langkah ini harus diambil sebelum critical path
terlambat, bukan sesudahnya.
3. Pengkajian Ulang dan Persetujuan atas Rencana kerja Kontraktor
Sebelum memulai pekerjaan konstruksi konsultan akan mengkaji ulang dan mengevaluasi
rencana kerja kontraktor yang memperlihatkan metode usulan dan prosedur pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
Rencana kerja ini menggambarkan secara detail kegiatan kontraktor pada mobilisasi, jadwal
pelaksanaan yang memperhitungkan perhitungan lalu lintas/factor keamanaan, metode
pelaksanaan, program pengendalian mutu, metode penyediaan dan penyimpangan material,
penggunaan peralatan kerja, organisasi kerja, sub kontraktor ( jika ada ), dan lain-lain.
Pertimbangan konsultan atas rencana kerja kontraktor memerlukan perhatian khusus pada
beberapa pokok persoalan sebagai berikut :
Metode pelaksanaan untuk mendapatkan mutu kerja yang sesuai dengan spesifikasi dan
syarat-syarat kontrak.

Jadwal pelaksanaan secara detail dengan metode critical path dengan pertimbangan
semua kegiatan pekerjaan yang saling berkaitan.

Perhitungan pengendalian keselamatan, khususnya dari sudut kenyamanaan masyarakat.

Mobilisasi peralatan dan personil yang memadai.

4. Merencanakan dan mengkoordinasikan Kemajuan/Jadwal (CPM)


Satu metode yang efektif untuk kemajuan pekerjaan secara memuaskan atau bahkan untuk
meningkatkannya, ini memerlukan perhatian yang sangat khusus pada segi penjadwalan
proyek dan rapat koordinasi yang diadakan setiap minggu ( sebaiknya setiap senin pagi ) antara
konsultan dan kontraktor.

Pada rapat ini harus dihadiri oleh personil inti dari kedua belah pihak, dan kesatuan pendapat
dirumuskan dan rencana kerja selanjutnya dibuat.

Pada saat yang sama setiap masalah yang timbul yang mungkin mempengaruhi metode CPM
akan dianalisah dengan langkah-langkah yang tepat untuk mendapatkan pemecahannya.
Dalam hal ini dan sebelum diadakan rapat yang seperti dijelaskan diatas. Kontraktor harus
mengadakan rapat bersama staffnya pada setiap akhir minggu untuk membicarakan kembali
kegiatan-kegiatan minggu tersebut dan menentukan apakah ada kemajuan yang sudah dicapai.

Kemudian akhirnya kontraktor harus mempersiapkan sebuah jadwal bar chart sederhana yang
memperlihatkan pekerjaan selanjutnya yang direncanakan untuk minggu berikutnya dan
menunjukan bahwa rapat koordinasi mingguan diadakan pada setiap hari senin antara
konsultan dan kontraktor.

Walaupun jadwal mingguan kontraktor hanyalah sementara, ini akan membantu baik konsultan
maupun kontraktor dilapangan dan pengaturan personilnya untuk menghilangkan keraguan,
sehingga akan menghasilkan kemajuan positif.

Sepanjang koordinasi yang baik terpelihara antara konsultan dan kontraktor ini akan
memudahkan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, memecahkan masalah-masalah dan
menghindarkan kesalah pahaman dan dengan demikian akan memungkinkan tercapainya
kemajuan pekerjaan yang maksimum.

5. Pengkajian Ulang secara cepat dan Persetujuan atas Gambar Pelaksanaan Kontraktor.

Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar pelaksanaan kepada konsultan untuk disetujui,


dimana diperhatikan secara lengkap dan terinci seluruh bangunan/struktur yang harus dibangun
dan construction plat yang digunakan, waktu yang diperlukan untuk pekerjaan persiapan,
pemeriksaaan, perbaikan dan persetujuan gambar pelaksanaan harus bisa diperimbangkan dan
jika akan terjadi keterlambata yang berarti terhadap kemajuan kerja.
Menyadari hal ini, konsultan dengan kontraktor akan menyusun jadwal proses gambar
pelaksanaan yang dipersiapkan dan disetujui dengan memberikan prioritas kepada hal-hal yang
mempengaruhi critical path.

konsultan akan segera memeriksa gambar pelaksanaan dan mengembalikan kepada kontraktor
dengan setiap pembetulan jika memang ada, yang kemudian gambar tersebut dikirim kembali
untuk persetujuan akhir. komentar akan diberikan secara tertulis secara jelas dengan
persetujuan. prosedur ini dipertimbangkan untuk menghindari keterlambatan kemajuan
pekerjaan khususnya critical path.

3.3.6 Pengendalian Biaya Proyek.

1. Umum.

Konsultan menyadari sepenuhnya pentingnya pengendalian semua biaya-biaya yang


berhubungan dengan proyek dam membuat usaha-usaha pengendalian dari permulaan hingga
akhir tahap konstruksi.

Banyak cara melakukan hal ini yang meliputi penggunaan sistem mikro computer hingga
pengolahan data pembiayaan, tidak mengakibatkan keterlambatan kemajuan pekerjaan,
mengusahakan pekerjaan tambah kurang seminimal mungkin, dan menjamin prosedur
pelaksanaan konstruksi yang efisien dilaksanakan dan diikuti.

cara lain yang mungkin dalam pengendalian biaya proyek adalah meminimalkan biaya operasi
lapangan, menyiapkan sertifikat pembayaran secara teliti dan meyakinkan kontraktor dengan
membayar pekerjaan yang sudah dikerjakan dengan segera, menyiapkan perkiraan pekerjaan
sisa secara berkala sehingga jadwal pembayaran bias berdasarkan kemajuan pekerjaan yang
ditaksir, dan untuk menjamin bahwa pekerjaan yang diterima sudah sesuai dengan spesifikasi.

sebagai ringkasan cara terbaik untuk pengendalian biaya proyek secara keseluruhan adalah
mengosentrasikan kepada pekerjaan yang sudah diselesaikan dan menjamin bahwa tanggal
penyelesaian kontrak dicapai tanpa adanya perpanjangan waktu.
Sub bab berikut ini berisikan uraian singkat tentang penggunaan mikro computer untuk
mengendalikan biaya proyek.

2. Penggunaan Sistem Mikro Computer untuk Pengolahan Data Pembiayaan Proyek.


Menjaga data biaya proyek yang terbaru adalah bagian yang terpenting dari supervise
konstruksi tetapi kegiatan ini sangat sulit dan memerlukan waktu, dengan akibatnya sering
menjadikan kurang efektifnya metode ini. tetapi bias beroperasi dilapangan tanpa memerlukan
alat penunjang yang canggih. ini berarti konsultan dapat mengelola semua data yang
berhubungan dengan pengontrolan biaya proyek dengan cara cepat dan teliti.

3. Persiapan dan Proses Tagihan Kontraktor.

Konsultan Pengawas akan memeriksa dan menentukan pengukuran pekerjaan sesuai dengan
Dokumen Kontrak. Metode pengukuran dan perhitungan yang dipakai dalam menentukan
jumlah material terpasang dan pekerjaan yang diterima akan dilakukan sesuai Dokumen
Kontrak.
Karena pentingnya hal tersebut maka konsultan setiap akhir bulan akan memeriksa pengukuran
hasil pekerjaan yang diterima yang telah dipersiapkan oleh kontraktor dengan teliti, dan akan
menerima hanya jumlah pekerjaan yang benar dan sesuai spesifikasi. konsultan kemudian akan
menyiapkan sertifikat pembayaran bulanan atas pekerjaan yang telah selesai dan disetujui.
Sertifikat bulanan ditanda tangani oleh wakil dari konsultan dan kontraktor dan diteruskan ke
Dinas secepatnya untuk pemeriksaan akhir dan persetujuan pembayaran.
Usaha yang khusus ditempuh selama penagihan disiapkan dan diproses untuk meyakinkan
kontraktor menerima pembayaran sampai penundaan.

4. Pemeriksaan Jumlah Material Sisa dan Perkiraan Biaya Secara Berkala.

Konsultan akan mengkaji ulang dan memeriksa secara berkala pekerjaan sisa sehingga dapat
membuat perkiraan biaya. Untuk hal ini konsultan akan menyiapkan jadwal pembayaran
berdasarkan kemajuan pekerjaan yang diperkirakan dan akan diperbaharui secara berkala
sejalan dengan kemajuan pekerjaan yang sebenarnya dan juga setiap peruabahan jadwal
pekerjaan.

3.3.7 Pengendalian Keselamatan.

Keselamatan adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam setiap pekerjaan
konstruksi, sehingga konsultan harus memberikan perhatian khusus pada keselamatan dan
meminta kontraktor untuk mengambil tindakan sebisa mungkin untuk menghindarkan
kecelakaan kerja dan juga hal-hal yang membahayakan kepada pejalan kaki maupun dari
pekerjaan sendiri.

3.3.8 Pekerjaan Tambah Kurang.

Walaupun pekerjaan tambah kurang tidak diinginkan oleh karena akan mengakibatkan
pertambahan biaya dan membolehkan perpanjangan waktu, konsultan harus menyiapkan untuk
kemungkinan timbulnya perubahan perintah yang tidak diharapkan yang akan timbul selama
pembangunan jembatan.

Pertama-tama sebelum membuat keputusan untuk merubah beberapa jenis pekerjaan,


konsultan akan memberikan catatan kepada Project Manager Kontraktor dan membuat studi
dan memasukkan data penunjang yang disiapkan seperti rencana pendahuluan/sket, kuantitas
pekerjaan kira-kira, kebutuhan tenaga/peralatan, waktu yang dibutuhkan untuk persetujuan dan
timbulnya perintah perubahan dan pengaruh apa secara keseluruhan yang akan mempengaruhi
proyek secara keseluruhan.

Harus diperhatikan jadwal waktu bagaimana perubahan akan dilaksanakan, akan diserahkan
kepada Dinas untuk diperiksa dan disetujui, jika diputuskan untuk memerintahkan perubahan,
kontraktor akan siap-siap dan konsultan akan menyiapkan perintah perubahan, realisasi waktu
adalah bagian pokok. Konsultan akan mengambil langkah untuk tahap menekan biaya agar
minimum.

Pekerjaan yang diperlukan oleh perubahan akan dinilai pada harga dan biaya sesuai dokumen
kontrak. Bagaimanapun dalam kasus kontrak tidak memuat rate yang dapat digunakan untuk
kerja ekstra/tambahan yang diperlukan atau harga satuan yang ditetapkan dalam jadwal,
konsultan akan merekomendasikan harga/rate baru, dan akan membantu Dinas untuk
negosiasi dengan kontraktor.

Satu kali perintah perubahan disiapkan dan ditimbulkan, konsultan akan membantu kontraktor
untuk memadu pekerjaan baru dengan pekerjaan yang sedang berjalan guna mendapat cara
penyelesaian yang tercepat dan praktis.

3.3.9 Klaim dan Perselisihan.


1. Umum
Menurut konsultan klaim dan perselisihan dengan kontraktor dapat ditanggulangi seminimum
mungkin, atau dihilangkan, jika proyek yang diawasi dalam pola yang efisien dengan hubungan
yang harmonis tetapi terjaga antara kontraktor, konsultan dan pemberi tugas.
Kejadian klaim atau perselisihan dapat terjadi, dan itu akan dapat ditanggulangi secara garis
besar dalam bagian berikut.

2. Proses Klaim
Jika klaim diajukan oleh kontraktor maka konsultan akan menjaga etika professional dengan
memberikan evaluasi yang bijaksana dan mengikuti prosedur untuk klaim yang ada dalam
kontrak. Evaluasi akan dimulai dengan mempelajari secara hati-hati dari klaim dan seluruh data
pendukung.
Data pendukung biasanya sangat penting, dengan begitu kontraktor perlu menyerahkan
tambahan data detail. Konsultan juga akan melihat acuan dari data yang dapat digunakan
dengan berbagai jembatan digunakan untuk klaim seperti surat menyurat, data-data laporan,
hasil test/laboratorium, catatan survey, laporan harian, jadwal, dokumen kontrak, data cuaca,
sertifikat pembayaran, perhitungan lalulintas, foto dan sebagainya.
Setelah seluruh data yang digunakan sudah didapat, konsultan akan membuat studi
pendekatan dari tiap kejadian yang berkaitan dengan klaim, dengan begitu penetapan dapat
dibuat seperti validasi dari setiap kegiatan dari klaim.
Konsultan kemudian akan menyiapkan laporan detail seluruh aspek dari klaim termasuk data-
data pendukung, biaya/jadwal dan temuan-temuan serta rekomendasi.
Setelah lengkap laporan akan diserahkan ke Dinas untuk dilaksanakan. Selama beberapa
waktu Dinas mempelajari laporan, konsultan akan membantu jika ada pertanyaan-pertanyaan.
Suatu keputusan akan diambil sebagai kondisi klaim akan sebagian atau seluruhnya disetujui
atau ditolak konsultan akan memberikan untuk kontraktor semua yang bersangkutan mengenai
detail dari keputusan ini.

3. Perselisihan
Jika perselisihan timbul, konsultan akan tetap berfikir terbuka untuk menerima alasan-alasan
perselisihan secara tertulis dari kontraktor termasuk didalamnya data-data penunjang yang
mendukung timbulnya perselisihan tersebut.

Konsultan juga akan mereview informasi-informasi yang menyebabkan perselisihan dan


keseluruhan permasalahan, petunjuk umum yan diberikan dalam kondisi umum dalam kontrak
akan diikuti untuk penyelesaian perselisihan.

3.3.10 Tahapan Penyelesaian Konstruksi.


Sering terjadi kecenderungan aktifitas kontraktor terlalu terlambat pada akhir masa konstruksi,
pada saat tanggal penyelesaian berakhir ternyata masih ada beberapa pekerjaan belum
selesai. Untuk itu konsultan akan mengambil langkah untuk meyakinkan hal ini tidak akan
terjadi. Juga untuk membantu dalam tahap penyelesaian konstruksi agar efisien, kontraktor
menyiapkan dan menyerahkan rencana demobilisasi kepada konsultan sekurang-kurangnya 30
hari sebelum akhir masa penyelesaian yang telah ditetapkan dalam kontrak, demobilisasi yang
tidak sempurna dari setiap uraian tidak diperbolehkan.
Sekitar 4 (empat) minggu sebelum tanggal rencana penyelesaian konsultan akan menangani
pemeriksaan pendahuluan untuk mendapatkan daftar kekurangan selama inspeksi akhir
dilakukan. Metode ini akan memungkinkan inspeksi akhir yang bebas dari kekurangan.
Konsultan akan melakukan inspeksi akhir. Pada saat kontraktor sudah menyelesaikan
pekerjaan konstruksi, untuk meyakinkan bahwa seluruh pekerjaan sudah diselesaikan dengan
kontrak.
Inspeksi akhir dilaksanakan dengan pola yang sama dengan inspeksi pendahuluan.
Bagaimanapun oleh karena hasil dari petunjuk inspeksi pendahuluan sudah didapat, hanya
kekurangan-kekurangan kecil yang dapat diambil.
Kemudian konsultan akan menyerahkan daftar kekurangan yang ditemukan selama inspeksi
akhir kepada kontraktor dan akan memerintahkan kontraktor untuk mengoreksi setiap
kekurangan dengan waktu khusus.
Setelah inspeksi akhir dilakukan untuk mengkonfirmasi penyelesaian pekerjaan yang
memuaskan konsultan akan memberikan rekomendasi untuk penerimaan proyek kepada Dinas.
3.4. KOORDINASI KEGIATAN / AKTIVITAS PEKERJAAN
3.4.1 Umum
Sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, cukup tenaga/peralatan dan kondisi yang baik,
serta koordinasi yang sesuai antara Pengguna Jasa, konsultan dan kontraktor akan mencapai
hasil yang baik dalam penyelesaian proyek, dimana kegiatan-kegiatan proyek dengan mantap
dan lancar.
Satu jalan terbaik untuk menjaga koordinasi yang erat adalah mengadakan pertemuan yang
teratur khususnya antara konsultan dan kontraktor, seperti beberapa jenis pertemuan secara
garis besar dibawah ini.
3.4.2 Pertemuan Mingguan Staf Konsultan
Jenis pertemuan ini akan diadakan pada hari sabtu dengan para peserta Merupakan tenaga
inti, seperti Site Engineer, Quality Engineer dan Chief Inspector.
Personil-personil ini akan membahas masalah-masalah penting seperti jenis permasalahan dari
kegiatan yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan, quality control, kemajuan,
traffic/keselamatan dan lain-lain, mereka juga akan melihat kegiatan-kegiatan minggu-minggu
yang telah lewat, rencana kerja minggu-minggu mendatang dan menyiapkan agenda untuk
pertemuan mingguan konsultan/kontraktor yang umumnya diadakan senin berikutnya.
3.4.3 Pertemuan Mingguan Konsultan / Kontraktor
Seperti yang disinggung, pertemuan ini akan lebih baik diadakan pada waktu yang baik pada
hari senin dan dihadiri oleh tim konsultan dan tim inti kontraktor. Selama pertemuan, kontraktor
akan mempresentasikan rencana kerja untuk seminggu, dengan begitu orang-orang kunci akan
tahu apa yang diharapkan akan diselesaikan dan kejadian-kejadian yang berkaitan yang akan
berjalan.
Masalah lain yang akan dibahas secara serius adalah control kualitas, kemajuan,
status/penggunaan peralatan, traffic/control
3.4.4 Pertemuan Bulanan Pemberi Tugas / Konsultan / Kontraktor
Pertemuan ini diadakan pada akhir atau awal bulan, akan dihadiri oleh Manager Proyek dan
beberapa stafnya yang dipilihnya, tim inti konsultan dan tim inti kontraktor. Sebelum pertemuan,
konsultan akan menyiapkan agenda daftar point-point utama (penting) yang akan dibahas
secara khusus dalam hubungannya dengan masalah-masalah control kualitas, kemajuan
pekerjaan terhadap target rencana kerja bulanan, traffic/keamanan hubungan dengan
masyarakat dan lain-lain. Selama petemuan, jadwal CPM yang cocok dapat dipakai sebagai
acuan untuk memperlihatkan status terakhir dari kemajuan yang sedang dibuat. Risalah
pertemuan akan disiapkan oleh konsultan dan dibagikan kepada hadirin untuk referensi mereka
dan akan digunakan. Seperti telah disinggung, risalah-risalah pertemuan sering terbukti sangat
penting.

Demikian Laporan Pendahuluan yang dapat kami sampaikan, dan untuk selanjutnya
perkembangan kemajuan fisik setiap minggu akan dilaporkan melalui laporan progres mingguan
dan setiap bulannya akan direkap kedalam laporan progres bulanan. Terima kasih atas
perhatiannya.

Konsultan Supervisi
CV. Fatek Engineering Consultant
Rocky Monoarfa
Inspector

Anda mungkin juga menyukai