KAB. KAMPAR
KAB. PELALAWAN
KAB. KUANTAN
SINGINGI
Perambahan perizinan dan TN: kasus TNTN
Kiteria Pemodal/cukong:
individu yang menguasai
sawit lebih 25 ha di eks
HPH PT HSL dan SRT dan
lebih 5 ha di TNTN
Realitas
Lapangan
• Teridentifikasi 64 area
kepemilikan sawit oleh
pemodal/cukong di
konsesi eks HPH PT HSL
• Teridentifikasi 36 area
kepemilikan sawit
oleh pemodal/cukong
di konsesi eks PT SRT
Sumber:
Tim Ops RETN, 2016
Diketahui oleh semua unsur
Politik perambahan diam-diam Pusat dan/atau Daerah
Ketidak-patuhan thd UU Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat
dan UU Perkebunan—pembatasan luas kebun per perusahaan
MOBILISASI MASYARAKAT
MASYARAKAT LOKAL/ADAT
LOKAL/ADAT DAN YANG
vs BERTAHAN
PENDATANG UNTUK
Fakta tumpang tindih HGU & izin lain (nasional): PERAMBANGAN KETEGANGAN
▪ Izin tambang (3,01 juta ha) UNTUK SAWIT SOS-POL
▪ IUPHHK-HTI (534 ribu ha)
▪ IUPHHK-HA (349 ribu ha)
PEMASARAN
▪ Kubah Gambut (801 ribu ha) HASIL
Luas tanaman melampaui luas izin; Pabrik illegal; BACKUP ELIT &
pajak kurang bayar APARAT KEAMANAN
Pembiaran oleh K/L/P; korupsi, leadership
NO LOKASI LUAS (HA)
RENCANA ALOKASI PENYEDIAN LAHAN PERMUKIMAM 1 SP.1 ± 500
2 SP.2 ± 500
3 SP.3 ± 500
SP 6 4 SP.4 ± 500
5 SP.5 ± 500
6 SP.6 ± 500
SP 5 7 SP.7 ± 500
SP 4 C2 Cadangan 1
8 ± 2.148
(C1)
C3
SP 3 Cadangan 2
9 ± 325
(C2)
SP 2 Permukiman di
HPK dan
10 ± 2.004
Perluasannya
SP 1 (C3)
SP 7 C4
Perluasan Air
Hitam dan
Lubuk
11 Kembang serta ± 1.258
pemindahan
C1 sebagian dari
TN (C4)
Lokasi rencana TORA Lokasi rencana SP (7 TOTAL ± 9.235
± 9.235 Ha lokasi) ± 3.500 Ha
Ket:
Luas berdasarkan perhitungan
digitasi
KLHK, KBUMN,
KaPOLRI, PangTNI
Bio-Fisik
TNTN
Kebijakan
PS-RA Sosial- Imple-
UPT-KLHK PEMROV mentasi MONEV
Aktor
Tim Kerja PS-RA
Tim Ops Ekonomi-
Swasta,
BUMN
Dishut-KPHP, UPT-
KLHK-KPHK, Pemkab,
CSO
DENGAN DUKUNGAN
BUMN (BANK, PTPN, TELKOM)
2. KETERKAITAN DAN KETERGANTUNGAN:
PENGETAHUAN—STRATEGI—KEGIATAN
SOAL ILMU PENGETAHUAN DAN POLITIK
HUTAN—LINGKUNGAN HIDUP LESTARI DAN ADIL
M.K. Politik Kehutanan—Devisi Kebijakan, DMNH, FAHUTAN IPB
TERDAPAT 5 SYARAT
5 TATAKELOLA
YANG BAIK Bagaimana norma, standar, kebijakan
dan inovasi berjalan tanpa ada
DICAPAINYA HUTAN LESTARI
4
manipulasi dan korupsi kepentingan
DAN ADIL UKURAN KINERJA publik untuk keuntungan pribadi
PEMBANGUNAN
Bagaimana kelestarian hutan menjadi
KINI SYARAT 2, 3, 4, 5 TIDAK ukuran kinerja pengelola (operator)
3
TERPENUHI LINGKUNGAN- dan pemerintah/pemda (regulator) dan
SOSIAL-EKONOMI bukan hanya kinerja administrasi
PEMAHAMAN &
Bagaimana lingkungan sosial, ekono-
2
IMPLEMENTASI ILMU-ILMU mi, dan ekologi bersedia menerima
SISTEM
EKONOMI, SOSIAL, INSTITUSI dampak negatif yang diakibatkan
INSENTIF usaha kehutanan
DAN POLITIK SANGAT
MENDESAK Bagaimana pengelola hutan bersedia
melakukan pelestarian hutan
1
TRANSFORMASI berdasarkan apa yang diterima dan
PENGGUNAAN MULTI-
KELESTA- apa yang dikorbankan
FAKTA LAPANGAN
Keterkaitan & Ketergantungan
• Alokasi resmi/de jure
berlomba dng
alokasi tdk resmi/ de
facto;
• Relasi program
Pemerintah & fakta
di tapak rendah;
• Melampaui
pendekatan
hukum—kontestasi
pengaruh (birokrasi,
gerakan sosial,
percepatan
ekonomi).
Strategi intervensi ? Apa, siapa, bagaimana?
1 MASALAH UTAMA: • Kebijakan dan
MASALAH UTAMA:
Birokrasi perizinan 2
Ekonomi komoditi
Lemah intervensi perusakan stock regulasi nasional
Bad governance
KEBIJAKAN DAN Bad governance baru memberikan
akses/hak bagi masy
Perverse incentive Mengisi target Pusat
Pilihan komoditi (ekonomi REGULASI (Pusat-Daerah) Kegiatan tidak sesuai kapasitas masy lokal/adat
lokal/adat; masalah
vs konservasi) Kegiatan tanpa evaluasi
4
MASALAH UTAMA: utama (1) (2) (3) blm
Minimum inisiatif
Minimum input teratasi
Time inconsistency
Masy lokal/adat
Fenomena tragedy of the common
•
MASYARAKAT
3 LOKAL/ADAT 5 MASALAH UTAMA: bertahan dengan
budaya dan 174
Organisasi (Informasi, Keputusan)
MASALAH UTAMA: Kecakapan teknis (Ekonomi produksi)
Potensi konflik agraria
Penguasaan infrastruktur
Kapasitas/pola pikir (Pendampingan)
barang & jasa
Informasi asymetric MODAL SOSIAL
MASALAH UTAMA:
ekonomi; (4) (5)
6
RUANG KONTESTASI KEPENTINGAN Alokasi SDA/Ruang Hidup
Teknologi, SDM, Modal dlsb
Perlindungan pasar
• Ruang kontestasi
AKSES/HAK THD
SD. ALAM
PRODUKSI—USAHA PASAR/HARGA ekonomi-politik tdk
seimbang antara
mitra & pesaing
Mitra atau Pesaing? masy lokal/adat; (6)
PELAKU EKONOMI
LAINNYA
masyarakat,
4. Manajemen pengelolaan di tapak,
MANAJEMEN
5. Semua komponen dilaksanakan
TAPAK
KPHP/PEMDA untuk mewujudkan dukungan
multi-pihak (sospol).
3. KONDISI DAN IMPLIKASI
TATA KELOLA
PROSES GNPSDA—KPK, MENUJU
FRAME BARU
Tekanan Renaksi IZIN HUTAN
Narasi politik makro Renaksi PNBP HUTAN
Kebijakan
Renaksi IZIN KEBUN
Kawasan LTL Program-
GNSDA-KPK & Konflik anggaran K/L Renaksi PAJAK KEBUN
Politik- Renaksi ASET
Aktor-
Network kepen-
tingan Renaksi KONFLIK
Leadership
Renaksi INTEGRITAS
1. Bahan
SAAT INI
Masalah Strategi
tidak tidak Symbolic Evaluasi
ditetapkan ditetapkan targets lemah
“Trans-Dicipline” untuk Subyek-Obyek
Pemetaan Regulasi
Penetapan Masalah
Sosial-Politik & Program
Pemerintah
Strategi networking
Program/Kegiatan
“Trans-Dicipline” untuk Kebijakan
Acuan
Policy 1 Policy 2
Proses
Pemetaan Regulasi
Sosial-Politik Penetapan Masalah
& Program
Pemerintah
Strategi networking
Program/Kegiatan
5. CATATAN AKHIR
Banyak perubahan dilakukan akibat
perubahan cara berfikir….
• Tatakelola, keterpaduan pembangunan dalam pendekatan
land-seascapes mengharuskan menggunakan pendekatan
trans-discipline;
• Keberhasilan (sustainable) tergantung respon utama
diharapkan dari Pemerintah/Pemda agar pelaksanaan
program berbasis outcome;
• KEHATI perlu mengidentifikasi bisnis proses dan kontestasi
“power” untuk kemudian menentukan program dan
kegiatannya. Network dengan pegiat lain tidak dapat
dihindarkan;
• Untuk mewujudkannya diperlukan penajaman peran struktur
organisasi KEHATI.
Lampiran…
Lampiran
Luasan lahan tanam yang Perusahaan beroperasi melebihi HGU tetapi
diluar HGU dan tak dilaporkan
dalam laporan pajak tidak melaporkannya dalam laporan pajak
Perusahaan ini memiliki HGU seluas 10.157 Ha
Tapi, dilapangan mereka beroperasi melebihi
batas HGU yaitu seluas 10.399 Ha
Ada tambahan luasan tanaman di luar HGU
sebesar
Sedangkan, pelaporan kewajiban pajaknya
hanya sebatas luasan HGU
Artinya, ada produksi yang tidak dilaporkan
yang berimplikasi terhadap pengurangan
pembayaran pajak
Pencatatan produksi kayu oleh Kerugian negara akibat Agregat kerugian negara yang
KLHK hanya merangkum 19– pemungutan penerimaan DR dan atas nilai komersial domestik
23% dari total produksi kayu PSDH yang kurang maksimal yang tidak tercatat mencapai
mencapai US$ 6,47–8,98 milyar (Rp. US$ 60,7–81,4 milyar (Rp. 598,0–
selama periode studi,
62,8–86,9 trilyun), sepanjang 2003- 799,3 trilyun), sepanjang 2003-
sepanjang 2003-2014. 2014. 2014.
Pembakaran mobil patroli Balai TN. Tesso Nilo di resort Air Hitam (2009)
Penolakan kegiatan RHL di Bukit Kesuma dan Kuala Renangan (2012)
Penghadangan/penolakan tim RPTN Tesso Nilo di resort Situgal (2012)
Penolakan pembuatan kantor resort di daerah simpang silau, Resort Air Hitam (2012)
Penghadangan oleh masyarakat Dolik terkait evakuasi alat berat yang diduga
digunakan untuk pembukaan lahan (2013).
Penghadangan oknum masyarakat Desa Air Hitam pada saat eksekusi alat berat di
dalam kawasan (2013)
Penghadangan masyarakat Toro Jaya terkait penangkapan oknum pembeli lahan di
Resort Onangan (2013)
Demo penolakan masyarakat km 93 terkait operasi terpadu/pembuatan parit batas
(2013)
Demo di kantor Bupati (2013)
Penolakan masyarakat terhadap kegiatan Updating kawasan TNTN (2013).
Demo masyarakat Desa kesuma Terkait penolakan TBS oleh PKS (2014)
Penyanderaan petugas Balai TN. Tesso Nilo di Bukit Kesuma (2015)