DASAR-DASAR ORGANISASI
Penutup
Demikian sekilas pintas tentang dasar-dasar organisasi. Yang terpenting dari upaya belajar
organisasi adalah mempraktekkan cara berorganisasi secara langsung.
DASAR-DASAR MANAJEMEN
Pendahuluan
Organisasi ======èalat untuk mencapai suatu tujuan bersama
Manajemen======è proses untuk menggerakkan dan mengatur organisasi
Manajer=========è orang yang menggerakkan dan mengatur organisaasi
Pengertian
Etimologis ==èdiambil dari bahasa Inggris to manage, yang artinya :mengurus, mengatur,
melaksanakan atau mengelola.
Terminologi==èManajemen sebagai seni, kemampuan dan atau keterampilan pribadi serta
suatu proses (cara sistematis) dalam menyelesaikan masalah.
Unsur-unsurdasarmanajemen
a. Men (manusia)
Adalah orang-orang yang mengerjakan suatu program, yang dalam proses manajemen adalah
orang yang digerakkan.
b. Materials (bahan-bahan untuk melaksanakan program)
Adalah sesuatu (bias berupa barang nyata atau tidaknyata) yang darinya dibentuk suatu
produk (sesuatu yang dihasilkan) yang nantinya adalah merupakan sesuatu yang jadi tujuan
bersama.
c. Machines (sarana/alat untuk melaksanakan program)
Adalah sesuatu alat yang dengannya kita menuju suatu produk yang kita inginkan.
d. Methods (tatakerja/aturan)
Adalah seperangka aturan yang mengatur kerja dari masing-masing orang/kelompok dalam
organisasi, untuk disepakati bersama, sehingga tidak terjadi benturan atau tumpang tindih
(over lapping) dalam pelaksanaan kerja dalam mencapai tujuan bersama.
e. Money (dana/uang)
Fungsi-fungsi dasar manajemen
Fungsi dasar manajemen adalah kegunaan dasar dari diterapkannya manajemen, yang dari hal
tersebut kemudian di laksanakan proses manajemen. Fungsi-fungsi dasar manajemen adalah :
· Planning (Perencanaan)
· Organizing (Pengorganisasian)
· Actuating (Pelaksanaan)
· Controlling (Pengawasan)
Proses manajemen
Yang dimaksud dengan proses manajemen adalah pelaksanaan dari fungsi dasar manajemen.
Sedang f
fase-fase(tahapan-tahapan) dari proses manajemen adalah :
1. FASE PLANNING
Pada fase ini ditetapkan apa yang akan dilaksanakan oleh anggota organisasi untuk
menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya tujuan bersama. Untuk memudahkan proses ini
bias dilaksanakan dengan cara menetapkan 5 W 2 H-nya dulu. Yaitu:
¨ What (apa program yang akan dilaksanakan ?)
¨ Why (mengapa harus dilaksanakan ?)
¨ Who (siapa yang akan melaksanakan ?)
¨ Where (di mana akan dilaksanakan ?)
¨ When (kapan rencananya akan dilaksanakan ?)
¨ How (bagaimana cara melaksanakannya ?)
¨ How Much (berapa biaya yang dibutuhkan ?) .
2. ORGANIZING
Membagikan atau mengalokasikan tugas-tugas kepada anggota/kelompok, mendelegasikan
mandate dan tanggungjawab, dan menetapkan hubungan kerja antar anggota/kelompok.
3. FASE ACTUATING
Menggerakkan anggota/kelompok secara efisien dan efektif menuju sasaran/tujuan. Dalam
penggerakan ini seorang manajer dituntut untuk mempunyai keahlian dalam komunikasi,
kepemimpinan, perundingan dan lain-lain.
4. FASE CONTROLLING
Setelah organanisasi bergerak sesuai dengan yang diharapkan manajer, maka fase selanjutnya
adalah senantiasa melaksanakan pengawasan atau pengendalian agar perjalanan organisasi
sesuai yang di inginkan oleh manajer.
Penutup
Tujuan utama dari penerapan manajemen adalah penggerakan organisasi menuju suatu tujuan
bersama yang telah ditargetkan dan ditentukan bersama, dengan cara menggerakkan orang
atau sekelompok orang. Akan tetapi terkadang ada orang orang yang tidak mempunyai
kesadaran berorganisasi yang baik, yang tidak dapat melihat fungsi dari manajemen. Dalam
pandangan mereka sesuatu itu harus dilaksanakan apa adanya tanpa harus ada pengaturan dan
pembagian kerja. Dalam menghadapi tipe orang seperti ini kita harus hati-hati dan pandai-
pandai memberikan pengertian terhadap mereka, dan selalu mengingat bahwa tidak setiap
teori dapat diterapkan di setiap tempat dan setiap keadaan. Demikian juga teori-teori
manajemen.
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN
Definisi Administrasi
Administrasi sebagai pekerjaan ketatausahaan dan kesekretariatan, yaitu meliputi pekerjaaan
yang berhubungan dengan surat menyurat, dokumentasi, pendaftaran (registrasi), dan
kearsipan, dalam setiap usaha kerja sama yang teratur untuk mencapai tujuan tertentu.
Administrasi Keuangan
5 hal administrasi keuangan, yaitu:
1. Kekuasaan keuangan
2. Pengurusan keuangan
3. Cara memasukkan data keuangan dalam buku kas
4. Isi buku kas (informasi keuangan)
5. menutup buku kas
Fungsi Utama Kesekretariatan
1. Memperlancar roda/system organisasi, yaitu mencatat semua kegiatan manajemen dan alat
pelaksana kegiatan ketatausahaan.
2. Mengatur lalu lintas informasi.
3. Sebagai pusat arsip dan dokumentasi.
Ruang Lingkup Kesekretariatan
1. Administrasi
a. Pengelolaan surat-menyurat
b. Membuat notulen syuro dan laporan kegiatan
c. Penyusunan system kepustakaan dengan mendokumentasikan arsip-arsip dari dalam/luar.
2. KeRumahTanggan (RuTang)
a. Penyiapan alat/kebutuhan dan tempat kesekretariatan yang representative.
b. Penyusunan daftar inventaris (barang yang dimiliki organisasi) dan memantaunya.
3. Personalia (urusan keanggotaan) dan komunikasi
Kegiatan Kesekretariatan
Kesekretariatan merupakan unit organisasi yang melaksanakan pekerjaan pelayanan atau
jasa-jasa perkantoran dalam bidang ketatausahaan. Kegiatan yang dilakukan oleh bagian
kesekretariatan meliputi:
No Aktifitas Uraian
· Memproses surat-
menyurat
· Mengonsep surat
· Mengetik surat
· Menggandakan
surat
· Mengatur
pengantaran surat
· Mengagendakan
keluar masuknya
surat
1 Menyelenggarakankorespodensi
· Menyusun arsin
· Menyimpan dan
memelihara arsip
· Melayani dan
mengatur
MenyelenggarakanPekerjaan
peminjaman arsip
2 kearsipan
· Internal:melakukan
hubungan baik
dalam lingkungan
kerja
· Eksternal:
Menyelenggarakan tata- melakukan
hubungan hubungan baik
eksternal/internal(fungsi dengan masyarakat
3 Humasy) di luar organisasi
· Menyediakan buku
tamu
· Menyediakan
Menyelenggarakan pengaturan sarana yang
4. kunjungan dibutuhkan
Contoh-contoh Format Administrasi
a. BUKU KAS
BUKU KAS
OSIS SMP ISLAM YAFAC CITEUREUP
Bulan :……………………….Tahun :………………
No. Hari/Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Jumlah
Mengetahui
Ketua Bendahara
(__________) (_______________________)
b. BUKU TAMU
BUKU TAMU/KUNJUNGAN
OSIS SMP ISLAM YAFAC CITEUREUP
Waktu
No Hari/Tgl Jam Nama Alamat Delegasi Keperluan Paraf Penerima
c. BUKU INVENTARIS
BUKU INVENTARIS
OSIS ISLAM YAFAC CITEUREUP
JENIS/NAMA
NO BARANG JUMLAH TEMPAT KONDISI KODE KET.
g. BUKU NOTULENSI
Acara :__________________
Hari/Tanggal :__________________
Tempat :__________________
Waktu :__________________
Agenda Pertemuan : 1.
2.
3.
Pembahasan dan keputusan:
1. ___________________________________
2. ___________________________________
3. ___________________________________
· manfaat buku Notulensi ini:
1. sebagi laporan sekaligus dokumen kegiatan/pertemuan
2. Bisa dijadikan sumber rujukan dan bahan untuk aktifitas-aktifitas atau pertemuan-
pertemuan di masa datang agar terjadi peningkatan efisiensi dan efektifitas kegiatan.
SURAT MENYURAT
Pendahuluan
Dalam suatu organisasi, keberadaan surat menyurat sangatlah penting. Surat menyurat
terkadang disebut dengan Administrasi. Banyak sekali kegunaan surat menyurat dalam
kegiatan organisasi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Di zaman ini hampir-hampir kita
tidak bisa melepaskan diri dari administrasi dan surat menyurat, seperti KTP, SIM, SKKB,
akte tanah, dll. Karena itu pengetahuan tentang adminstrasi dan surat menyurat adalah
merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap pelaku organisasi.
Arti Dan Fungsi Surat
Ditinjau dari segi isinya surat adalah jenis karangan (komposisi) paparan. Di dalam surat
tersebut penulis berusaha mengemukakan maksud dan tujuannya serta menjelaskan apa yang
dipikirkan dan dirasakannya.Apabila ditinjau dari peraturannya maka surat adalah percakapan
yang tertulis. Sejenis dengan percakapan (dialog/conversation/muhadatsah) yang biasa kita
lakukan sehari-hari, meski masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Sedang fungsi dari surat adalah :
¨ Sebagai alat komunikasi
¨ Sebagai alat bukti tertulis
¨ Sebagai alat pengingat
¨ Sebagai alat bukti historis
¨ Sebagai duta organisasi
¨ Sebagai pedoman kerja
Wujud, Jenis, Bentuk Dan Bahasa Surat
Wujud surat yang kita kirimkan bisa berupa : kartu pos, warkat pos, surat bersampul
(beramplop), memo, nota dan telegram.
Jenis suratberdasarkan isinya dibagi menjadi :
1. Surat pribadi, berisi masalah pribadi yang dikirimkan perorangan
2. Surat dinas/resmi, berisi masalah kedinasan atau administrasi pemerintah/organisasi.
Karena sifatnya resmi maka surat resmi harus ditulis dengan bahasa yang resmi. Contoh surat
resmi di antaranya adalah surat keputusan, instruksi (surat perintah), surat tugas, surat edaran,
surat panggilan, nota dinas, penguimuman, dan surat undangan rapat organisasi/dinas.
3. Surat niaga/dagang, berisi masalah perniagaan/perdagangan. Contoh surat perniagaan
adalah surat permintaan penawaran, surat pesanan, surat tagihan, dll.
Bentuk surat ialah susunan letak bagian-bagian surat. Variasi susunan bagian-bagiannya
menyebabkan timbulnya bermacam-macam bentuk surat. Dalam menulis surat hendaknya
dipilihbentuk yang tepat, untuk memperoleh kemudahan dan keseragaman dalam
administrasi. Dalam surat menyurat resmi ada lima bentuk surat, yaitu :
1. Lurus penuh
2. Lurus
3. Setengah lurus
4. Resmi Indonesia lama
5. Resmi Indonesia baru
Bahasa yang dipakai dalam surat resmi adalah bahasa baku. Bahasa baku adalah bahasa yang
benar menurut kaedah bahasa dan sudah dilazimkan/telah dianggap biasa dalam penggunaan
sehari-hari. Bahasa baku dapat dikenali dari ejaannya, pemakaian kata, bentuk kata dan
kalimat.
Bagian-Bagian Surat
Bagian-bagian surat resmi yang lengkap adalah sebagai berikut :
1. Kepala (Kop)
2. Nama tempat dan tanggal
3. Nomor
4. Lampiran (lamp.)
5. Hal/perihal
6. Alamat
7. Salam pembuka
8. Isi (batang tubuh surat)
9. Salam penutup
10. Tanda tangan
11. Nama terang
12. Jabatan penanda tangan
13. Tembusan
14. Stempel
1. Kepala surat, biasanya diketik dipinggir kiri atas tapi boleh juga diketik di tengah. Kepala
surat berisi nama organisasi/perusahaan, lambang organisasi, alamat organisasi, nomor
telepon (kalau ada), nomor kotak pos (kalau ada). Kepala surat penting sekali untuk
menunjukkan resmi atau tidaknya organisasi yang mengirim surat tersebut. Apabila
organisasinya sudah mantap, maka lebih baik kepala surat dicetak, tidak diketik.
2. Tanggal surat, diketik dipinggir kanan bawah di atas tanda tangan atau jabatan penanda
tangan surat. Bisa juga ditulis di kiri atas atau kanan atas. Dalam penulisan tanggal tidak
boleh disingkat, seperti 3 Jan. 2001 atau 3 – 1 – 2001, tapi harus ditulis 3 Januari 2001.
3. Nomor, surat resmi selalu diberi nomor urut, kode, dan tahun.
Contoh : A-I/01/OSIS SMP I YAFAC/X/2015
Keterangan :
OSIS SMP I YAFAC adalah kode bahwa surat dikeluarkan oleh OSIS SMP ISLAM YAFAC,
A-I adalah kode surat keluar untuk masyarakat luas,
01 adalah nomor urut surat,
X/2015 adalah keterangan tentang bulan dan tahun.
Contoh kode surat adalah sebagai berikut :
A-I : Surat keluar untuk masyarakat luas.
A-II:Surat keluar untuk mohon sumbangan.
A-III:Surat keluar untuk Organisasi lain.
A-IV: Surat keluar untuk siswa SMP ISLAM YAFAC
4. Lampiran (Lamp.), lampiran adalah sesuatu yang disertakan dalam sebuah surat misalnya
proposal, ijazah dan lain sebagainya.
5. Hal/Perihal, bagian ini menunjukkan isi atau inti surat secara singkat. Dengan membaca
Hal/Perihal maka sipenerima surat dapat mengetahui dengan cepat masalah/hal apa yang
ditulis dalam surat tersebut. Untuk itu Hal/Perihal ditulis secara singkat dan jelas.
6. Alamat surat, bagian ini ada dua, alamat yang diletakkan di bagian luar surat (amplop) dan
alamat yang diletakkan di bagian dalam surat. Alamat dapat menyebutkan nama orang/nama
jabatan, nama jalan dan nomor rumah, serta nama kota. Sedang untuk yang disampaikan bagi
pengurus internal organisasi biasanya cukup di beri alamat : di tempat. Untuk penulisan nama
orang, jabatan, daerah, jalan harus diawali dengan huruf kapital, serta penulisannya harus
cermat dan tidak merubah tulisan. Di depan nama diberi kata Yang Terhormat (disingkat
Yth.). Dan diberi kata sapaan Saudara (Sdr.), Bapak dan Ibu
7. Salam Pembuka, adalah merupakan tanda hormat pengirim sebelum ia berbicara dalam
surat. Salam pembuka bisa menggunakan Assalamualaikum Wr. Wb. Atau dengan memakai
kata : dengan hormat.
8. Isi surat, terdiri dari tiga bagian : pembukaan, isi dan maksud surat, dan penutup.
9. Salam penutup, ditulis setelah penutup surat dan kemudian diberi koma.
10. Tanda tangan, diletakkan setelah salam penutup, atau di letakkan setelah nama jabatan
penanda tangan. Apabila surat ditanda tangani oleh ketua dan sekretaris maka ketua berada
disebelah kiri surat dan sekretaris berada di sebelah kanan surat.
11. Nama terang, adalah nama dari penanda tangan surat. Harus di awali dengan huruf
kapital dan tidak usah di ahiri dengn titik. Dan menurut peraturan terbaru tidak usah memakai
garis bawah.
12. Jabatan penanda tangan, bagian ini ditulis di bawah salam penutup atau di bawah
tanggal, apabila tanggalnya ditulis di bagian kanan bawah. Atau bisa juga ditulis di bawah
nama penanda tangan, dan tetap tidak usah garis bawah di bawah nama penanda tanga.
13. Tembusan, atau sering disebut dengan c.c. (carbon copy). Tembusan dibuat apabila ada
pihak-pihak lain yang dianggap perlu mengetahui isi surat tersebut atau mempunyai sangkut
paut dengan isi surat akan tetapi bukan merupakan pihak yang menjadi tujuan utama dari
surat. Tembusan ditulis di bagian bawah kiri surat lurus dengan tulisan nomordan lampiran.
14. Stempel, adalah tanda bahwa surat tersebut betul-betul dikirimkan oleh lembaga yang
namanya tertera dalam stempel tersebut. Untuk menghindari pemalsuan dengan cara poto
copy, maka sebaiknya tinta stempel tidak berwarna hitam. Stempel di letekkan di bagian
kanan bawah surat apabila surat tersebut ditanda tangani oleh ketua dan sekretaris (dibagian
nama sekretaris). Sedang apabila surat hanya ditanda tangani oleh satu orang saja, maka
stempel diletakkan di atas nama penanda tangan surat tersebut. Menurut kebiasaan, stempel
adalah sesuatu yang sangat berharga dan tidak setiap orang bisa mempergunakannya, hanya
sekretaris atau ketua saja yang mengetahui keberadaan stempel tersebut.
Ketua , Sekretaris,
Martono Markoya
c. Bendahara
· Mengkoordinir keluar masuknya uang dengan sepengetahuan ketua
· Melaporkan keuangan OSIS kepada ketua
· Melengkapi dan memelihara alat-alat inventaris
· Mengkordinir pengelolaan dan pengembangan keuangan OSIS (Mencetak block note,
stiker, pin, bet, dll.)
Bidang-bidang
Bidang I. Keagamaan
· Mengkordinir pembacaan doa sebelum dan sesudah pelajaran
· Mengkoordinir Tadarus dan Tahfidz Al-Qur’an
· Menyelenggarakan Dialog Agama
· Istighatsah
· Menyelenggarakan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam)
Bidang II. Budi Pekerti
· Mengkoordinir penerapan tata tertib madrasah
· Mengkoordinir internalisasi nilai dan menjadi contoh bagi penerapan akhlaqul karimah
di lingkungan madrasah
· Membentuk PKS (Patroli Keamanan Sekolah)
· Menangani penyanksian
· Menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan budi pekerti (ex.
Seminar/Diskusi ttg dekadensi moral, penyuluhan bahaya narkoba dan pergaulan bebas)
Bidang III. Keilmuan
· Mengkoordinir pembentukan Study Club (KelompokBelajar)
· Mengkoordinir kegiatan pengembangan Bahasa Arab dan Inggris (Kursus, Jadwal
PiketMufrodat dan Vocab).
· Mengkoordinir kegiatan Forum Diskusi
· Bedah buku
Bidang IV. WawasanKebangsaan
· Mengkoordinir Pelaksanaan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN)
· Membentuk Kegiatan Pramuka
· Mengadakan Latihan Baris ber Baris (LBB)
· Melaksanakan Kegiatan Bakti Sosial
· Membentuk Kelompok Pecinta Alam
Bidang V. Kepemimpinan dan Jurnalistik
· Menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
· Ceramah Mingguan
· Menangani kegiatan bidang Jurnalistik (Diklat Jurnalistik, pelatihan kepenulisan,
Penerbitanmading / Koran, Mempublikasikan tulisan, Menginventarisir tulisan / karya,
Mengkliping Koran)
· Membentuk KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)
Bidang VI. Kreasi dan Bakat
· PORSENI (Pekan Olah Raga Dan Seni)
o Drama
o DeklamasiPuisi
o Paduansuara
o Teter
o Kepenulisan
o Kursuskaligrafi
· Menfasilitasi penyaluran bakat minat siswi
· Mengadakan Kursus Keterampilan
· Mengadakan Pameran Hasil karya Siswi
· Menyelenggarakan pelatihan ke-wirausaha-an
Bidang VII. Pustaka danI nventaris
· Menangani penyelenggaraan perpustakaan.
- Mendata buku-buku perpustakaan kelas.
- Memberi label
- Melengkapi buku yang diperlukan
- Melakukan pemeliharaan (penyampulan) buku
- Melengkapi fasilitas perpustakaan
· Melengkapi dan Memelihara alat-alat inventaris.
- Membuat buku inventaris
- Mendata dan memberi label inventaris OSIS
- Membuat Papan Struktur OSIS
- Membuat kotak saran
- Membuat papan info
BidangVIII .Olahraga dan Kesehatan
· Mengkoordinir Kegiatan Olahraga.
· Mengkordinir kebersihan lingkungan dan kamar mandi
· Menjaga kebersihan sekolah
· Melengkapi alat-alat kebersihan
· Membuat jadwal piket
· Patroli kebersihan, keindahan Kelas.
· Operasi Kuku
· Penyuluhan Kesehatan dan Kesehatan Reproduksi.
· Mengadakan perlombaan di bidang olahraga, kebersihan, dan kesehatan.
About these ads
MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )
A. Pendahuluan
Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undang-undang Dasar
1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan bangsa Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan
merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara
ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi
pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air,
agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya
sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di
dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani
bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar
1945.Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di
dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan
Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang
merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya
mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan
kokurikuler dan ekstrakurikuler.
B. Pengertian dan Fungsi OSIS
1. Pengertian OSIS
a. Secara Semantis
Di dalam SK Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226 / C / Kep /O/1992
disebutkan bahwa Organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS adalah
Organisasi Siswa Intra Sekolah. Masing – masing kata mempunyai pengertian :
1) Organisasi
Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai
tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok
kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung
terwujudnya pembinaan kesiswaan.
2) Siswa
Peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah
3) Intra
Berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu organisasi siswa yang ada di dalam
dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan
4) Sekolah
Satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, yang dalam hal ini
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah atau sekolah / madrasah yang sederajat
b. Secara Organis
Satu – satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu, setiap sekolah
wajib membentuk OSIS, yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di
sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
c. Secara Fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya di bidang pembinaan
kesiswaan, arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu
dari empat jalur pembinaan kesiswaan, disamping ketiga jalur yang lainnya ( seperti latihan
kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala )
d. Secara Sistematis
Apabila OSIS dipandang sebagai suatu system, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan
berkelompok siswa yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS
dipandang sebagai suatu system, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi
dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan.
Oleh karena OSIS sebagai suatu system ditandai beberapa ciri pokok yaitu :
1) Berorientasi pada tujuan
2) Memiliki susunan kehidupan kelompok
3) Memiliki sejumlah peranan
4) Terkoordinasi
5) Berkelanjutan dalam waktu tertentu
2. Fungsi OSIS
Salah satu cirri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian juga
OSIS sebagai organisasi memiliki beberapa fungsi dalam mencapai tujuan.
Sebagai suatu organisasi perlu juga diperhatikan factor – factor yang sangat menentukan agar
OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti memiliki kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan dan perkembangan.
Sebagai salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan, fungsi OSIS adalah sebagai berikut :
a. Sebagai Wadah
OSIS merupakan satu – satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur
pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan.
b. Sebagai Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para siswa
untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil
sebagai penggerak apabila para Pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat
menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan,
memiliki daya tangkal terhadap ancaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang
penting memberikan kepuasan kepada anggota.
c. Sebagai Preventif
Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan
sumber daya yang ada dan secara eksteral OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan,
seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan
demikian secara preventif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang dating
dari dalam maupun dari luar. Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS
sebagai pendorong lebih dahulu harus diwujudkan.
C. Pengelolaan Pelaksanaan OSIS
Pengelolaan OSIS dilaksanakan dengan baik apabila siklus atau proses kegiatan manajement
tersebut dilaksanakan secara efektif, berkesinambungan dan terkoordinasi mulai dari proses
perencanaan, pengorganisasian, dan pengembangannya berjalan sesuai dengan tujuan.
Setiap Satuan Pendidikan SMP dan SMA/SMK yang berada di lingklungan Kementerian
Pendidikan Nasional diwajibkan untuk membentuk OSIS. OSIS tidak mempunyai hubungan
organisatoris dengan OSIS di sekolah yang lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain
yang ada di luar sekolah.
Karena OSIS adalah wadah organisasi siswa satu – satunya di sekolah, secara otomatis setiap
siswa menjadi anggota OSIS dari sekolah yang bersangkutan dan keanggotaannya secara
otomatis akan berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.
1. Perangkat OSIS
Perangkat OSIS terdiri dari :
a. Pembina OSIS
Pembina OSIS terdiri dari :
1) Kepala Sekolah sebagai Ketua
2) Wakil Kepala Sekolah sebagai Wakil Ketua
3) Guru, sebagai anggota, sedikitnya 5 ( lima ) orang dan bergantian setiap tahun pelajaran
b. Perwakilan Kelas
Perwakilan Kelas terdiri dari :
1) Wakil – wakil setiap kelas
2) Setiap kelas diwakili oleh 2 ( dua ) orang siswa
c. Pengurus OSIS
Pengurus OSIS terdiri dari :
1) Ketua
2) Wakil Ketua I
3) Wakil Ketua II
4) Sekretaris
5) Wakil Sekretaris I
6) Wakil Sekretaris II
7) Bendahara
8) Wakil Bendahara
9) Seksi Ketaqwaan terhadap Tuhan YME
10) Seksi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
11) Seksi Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
12) Seksi Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur
13) Seksi Berorganisasi, Pendidikan Politik dan Kepemimpinan
14) Seksi Keterampilan dan Kewiraswastaan
15) Seksi Persepsi, Apresiasi dan Kreasi Seni
16) Seksi Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi
2. Forum Organisasi
a. Rapat – rapat
1) Rapat Pleno Perwakilan Kelas
2) Rapat Pengurus
Rapat Pleno Pengurus
Rapat Pengurus Harian
3) Rapat Koordinasi
Rapat yang dihadiri oleh wakil ketua I, sekretaris, sekretaris I, bendahara , dan seksi 1
sampai seksi 4
Rapat yang dihadiri oleh wakil ketua II, sekretaris, sekretaris II, wakil bendahara , dan
seksi 5 sampai seksi 8
4) Rapat Seksi
Rapat yang dipimpin oleh ketua seksi
5) Rapat Luar Biasa
Rapat yang dapat diadakan dalam keadaan mendesak atas usul pengurus OSIS atau
perwakilan kelas, setelah terlebih dahulu dikonsultasikan dan disetujui pembina OSIS.
b. Tata Cara Pemilihan
1) Tata cara pemilihan perwakilan kelas
2) Tata cara pencalonan dan pemilihan pengurus OSIS. Biasanya setelah selesai
dilanjutkan dengan pengesahan dan pelantikan.
3. Lambang OSIS
Lambang OSIS terdiri dari :
a. Bunga Bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga : Generasi muda adalah bunga
harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang
berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati,
agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam
bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal
b. Buku Terbuka : Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan
sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara
c. Kunci Pas : Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan
diri dan bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani
mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci
pemecahan dari segala kesulitan.
d. Dua Tangan Terbuka : Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan
masyarakat yang memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap
mental siswa yang baik dan bertanggung jawab
e. Biduk : Biduk / perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih
baik, yaitu tujuan nasional yang dicita – citakan.
f. Pelangi Merah Putih : Tujuan nasional yang dicita–citakan adalah masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera
baik material maupun spiritual.
g. Tujuh Belas Butir Padi, Delapan lipatan Pita, Empat buah Kapas dan Lima daun Kapas
: Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan
Indonesia mengandung nilai–nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa sebagai
kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah
ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa.
h. Warna Kuning : Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan/agung. Suatu
kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat
melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka, sebagai salah satu
sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan negara
i. Warna Coklat : Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri
serta rasa nasional Indonesia
j. Warna Merah Putih: Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci
dan berani membela kebenaran.
D. Penutup
Dari keseluruhan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perintisan kelahiran OSIS sangat dipengaruhi oleh system politik masa itu, dimana
pemerintah mulai mengusahakan adanya suatu pola pembinaan dan pengembangan generasi
muda.
2. Melalui Kep. Mendikbud Nomor : 0323/U/1978 tentang Pola Dasar dan Pengembangan
Generasi Muda, berdasarkan SK tersebut secara formal OSIS dinyatakan sebagai salah satu
jalur pembinaan generasi muda.
3. OSIS merupakan satu – satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh
karena itu setiap sekolah wajib membentuk OSIS. OSIS tidak mempunyai hubungan
organisasi dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang
ada di luar sekolah
4. OSIS sebagai suatu organisasi intra sekolah merupakan bagian integral dari
kehidupan sekolah, sehingga keberadaan OSIS akan mampu mendukung terwujudnya
sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala.
5. Menumbuhkembangkan OSIS adalah menjadi tanggung jawab bersama antara
sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah.